Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM)

DISUSUN OLEH :
PIPIN WIDYANINGRUM

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO
SEMARANG 2021
ANALISIS TINDAKAN LATIHAN ROM (RANGE OF MOTION)

Tindakan keperawatan yang dililakukan : Melakukan latihan ROM


Latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Nama pasien : Tn. S
Diagnosa Medis : Stroke
Tanggal tindakan : 8 September 2021
1. Diagnosa Keperawatan : gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : melakukan latihan ROM
Tujuan tindakan dari melakukan ROM
a. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
b. Memperbaiki tonus otot
c. Meningkatkan pergerakan sendi
d. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
e. Meningkatkan massa otot
f. Mengurangi kelemahan
g. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian
3. Prinsip Tindakan
a. ROM harus diulang pada tiap gerakan sebanyak 8 kali dan di lakukan sehari minimal 2
kali
b. ROM harus dilakukan perlahan dan hati-hati
c. Bagian – bagian tubuh yang dapat digerakkan meliputi persendian seperti leher, jari,
lengan , siku, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
d. ROM dapat dilakukan pada semua bagian persendian atau hanya pada bagian-bagian
yang dicurigai mengalami proses penyakit
4. Analisa Tindakan
a. Gerakan ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap gerakan. Indikasinya
adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia lanjut dengan mobilisasi terbatas,
pasien tirah baring total, atau pasien dengan paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
1) Fleksi  Gerakan menekuk persendian
2) Ekstensi  yaitu gerakan meluruskan persendian
3) Abduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh
4) Adduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh
5) Rotasi  gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
6) Pronasi  gerakan memutar ke bawah
7) Supinasi  gerakan memutar ke atas
8) Inversi  gerakan ke dalam
9) Eversi  gerakan ke luar
b. Gerakan ROM Aktif
Latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap
gerakan yang dilakukannya. Indikasinya adalah pasien yang dirawat dan mampu untuk
ROM sendiri dan Kooperatif.
Latihan Pasif anggota gerak atas
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
b. Fleksi dan ekstensi siku
c. Pronasi dan supinasi lengan bawah
d. Fleksi dan ekstensi bahu
e. Abduksi dan adduksi bahu
f. Rotasi bahu
Latihan pasif anggota gerak bawah
a. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
b. Inversi dan eversi kaki
c. Fleksi dan ekstensi lutut
d. Rotasi pangkal paha
e. Abduksi dan adduksi pangkal paha
5. Bahaya yang mungkin terjadi saat latihan ROM
a. Kelainan sendi atau tulang
b. Nyeri hebat
c. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
d. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi

6. Hasil yang di dapat dan maknanya


a. Mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian gerakan ROM
b. Keluarga dan pasien mengetahui tentang tujuan dilakukan ROM
c. Keluarga dan pasien mengetahui prinsip dari gerakan ROM

7. indakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa


kolaborasi untuk fisoterapi
8. Evaluasi Diri
a. Tanggal, jam dan nama terang
b. Respon pasien terhadap prosedur
c. Kemampuan pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan
REFERENSI
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ; Alih bahasa,
Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia, Monica Ester – Edisi 5. Jakarta,
EGC

Meltzer, Suzanne C &Bare,Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica
Ester.Ed.8 Vol. 3. Jakarta : EGC.

Surratun dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai