Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL DENGAN METODE PICO

PADA PASIEN TN.L DENGAN ISOLASI SOSIAL

Disusun oleh :

Erlinawati

(521036)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG

2021
ANALISA JURNAL METODE PICO

A. Judul Penelitian
Penerapan cara berkenalan pada pasien isolasi sosial
B. Peneliti
 Elma Piana
 Uswatun Hasanah
 Anik Inayati
C. Ringkasan jurnal
Isolasi sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dan hubungan dengan
orang. Klien yang mengalami isolasi sosial ditandai dengan adanya afek datar, afek sedih,
ingin kesendirian, ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain, menarik diri,
menunjukkan permusuhan, merasa tidak aman di tempat umum, perasaan beda dari orang
lain, riwayat ditolak, tidak ada kontak mata, dan tidak mempunyai tujuan.
Isolasi sosial mampu menyebabkan halusinasi apabila tidak segera ditangani. Salah satu cara
menangani klien dengan isolasi sosial adalah menggunakan penerapan cara berkenalan yang
merupakan bagian dari sebuah sosialisasi. Tahapan melatih cara berkenalan untuk
meningkatkan sosialisasi telah ada di dalam strategi pelaksanaan yang meliputi fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi. Tujuan dilakukannya penerapan cara berkenalan
pada klien dengan isolasi sosial adalah untuk meningkatkan kemampuan berkenalan dan
menurunkan tanda gejala isolasi sosial pada pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung tahun 2021.
Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subyek yang
digunakan sebanyak 2 (dua) pasien isolasi di ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung Tahun 2021. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan cara berkenalan terjadi
penurunan tanda gejala isolasi sosial dan peningkatan kemampuan berkenalan

D. Tujuan penelitian
Tujuan dilakukannya penerapan cara berkenalan pada klien dengan isolasi sosial adalah
untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi klien secara bertahap khususnya
memperkenalkan diri kepada orang lain, menanyakan nama orang lain, dan menanyakan
alamat orang lain.
E. Kelebihan dan kekurangan penelitian
1. Kelebihan
 Pada jurnal ini terdapat tabel tanda gejala isos sebelum dan sesudah
dilakukan penerapan cara berkenalan
 Pada jurnal ini terdapat tabel kemampuan berkenalan sebelum dan
sesudah dilakukan penerapan cara berkenalan
2. Kekurangan
 Pada jurnal ini tidak disebutkan SP yang lain selain berkenalan dengan
pasien
 Erdapat beberapa bahasa yang sulit dipahami khususnya bagi pembaca
dari kalangan umum.
F. Pembahasan
 Problem
Penelitian karya tulis ilmiah ini menggunakan desain deskriptif dimana
pendekatan studi kasus dilakukan dengan cara mengumpulkan data terlebih
dahulu, menganalisis data kemudian menarik kesimpulan data. Penerapan di
ruang melati rumah sakit jiwa daerah provinsi lampung pada tanggal 23 juni 2021
selama 3 hari dengan jumlah 2x pertemuan setiap harinya. Strategi pelaksanaan
merupakan salah satu strategi perubahan perilaku yaitu menggunakan teori
pembelajaran terhadap masalah kehidupan dengan tujuan membantu seseorang
untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari yang mana kesulitan ini
sering terjadi bersamaan dengan sebagian besar kondisi medis atau kejiwaan
seseorang.
 Intervention
Dalam penelitian Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi
kasus (case study). Subyek yang digunakan sebanyak 2 (dua) pasien isolasi di
ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021. Analisa
data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan
bahwa setelah dilakukan penerapan cara berkenalan terjadi penurunan tanda
gejala isolasi sosial dan peningkatan kemampuan berkenalan
 Compration

1. Jurnal “Perbedaan Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Isolasi


Sosial Dengan Pendekatan Psikoedukasi Keluarga Dan Sosial Skill Therapy”.
Hasil :
Peneliti mengidentifikasi bahwa setelah melakukan tindakan psikoedukasi
keluarga pada partisipan 1 dan melakukan social skill therapy pada partisipan
2.didapatkan hasil perbandingan penerapan asuhan keperawatan pada pasien
isolasi sosial dengan pendekatan psikoedukasi keluarga dan social skil
ltherapy. Pada partisipan 1 setelah 7 kali pertemuan pasien mampu melakukan
interaksi secara bertahap dan keluarga mampu mempraktekan cara merawat
pasien. Sedangkan pada partisipan 2 setelah 3 kali pertemuan klien mampu
berinteraksi secara bertahap tetapi klien masih tampak kurang kooperatif,
klien masih tampak malu.

2. Jurnal “Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada Pasien Isolasi Sosial Dengan


Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-3”.
Hasil :
Kemampuan memperkenalkan diri pada pasien isolasi sosial di ruang RIPD
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah meliputi kemampuan
verbal dan non verbal. Penilaian kemampuan verbal meliputi kemampuan
menyebutkan nama lengkap, menyebutkan nama panggilan, menyebutkan
asal, dan menyebutkan hobi. Pasien tidak mampu menyebutkan nama lengkap
sebelum dilakukan TAKS. Pasien juga tidak mampu menyebutkan asal dan
hobi yang dimilikinya. Pasien hanya mampu menyebutkan nama panggilan
saja. Setelah dilakukan TAKS pasien mampu melakukan semua aspek verbal
yang dinilai. Penilaian kemampuan non verbal meliputi kontak mata, duduk
tegak, dan menggunakan bahasa tubuh yang sesuai.

3. Jurnal “Penerapan Terapi Generalis, Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi,


dan Social Skill Training pada Pasien Isolasi Sosial”
Hasil :
Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan tanda dan gejala isolasi social
(75,75%), dan peningkatan kemampuan pasien dalam bersosialisasi (TG:
68,57%, TAKS: 83,90%, SST: 70,29%)..

4. Jurnal “Penerapan Latihan Ketrampilan Sosial: Bermain Peran Pada Pasien


Skizofrenia Dengan Masalah Keperawatan Isolasi Sosial Di Ruang Puri Mitra
RSJ Menur Surabaya”
Hasil :
Dari hasil pengkajian maka ditemukan masalah yang menjadi diagnosis
prioritas yaitu isolasi sosial. Penulis memperoleh data dengan cara
waawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan melihat data yang ada di
Ruang Puri Mitra. Analisa data dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2016,
didapatkan data subjektif yaitu sdr.A mengalami isolasi sosial dimana pasien
hanya mengatakan,“tidak tahu” dan “malu” saat ditanya. Dari data objektif
pasien selalu menyendiri, melamun, selalu menghindar, selalu menunduk,
tidak ada kontak mata, dan afek datar.
.

5. Jurnal “Studi Kasus Pasien Skizofrenia Tn. I dengan Gangguan Sosialisasi:


Isolasi Sosial di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang”
Hasil :
pasien dapat serta mampu mengenal penyebab isolasi sosial,
keuntungankrugian berhubungan dengan orang lain,cara berkenalan ,
berkenalan dengan perawat, selanjutnya berkenalan secara bertahap sesama
rekan yang lainnya. Kesimpulan: Kerjasama tim petugas kesehatan dan
pasien ataupun keluarga sangat dibutuhkan dalam pemenuhan asuhan
keperawatan pada pasien, komunikaikasi terapeutik salah satu cara untuk
mendorong pasien lebih kooperatif
 Outcome
Berdasarkan tabel di jurnal dapat diketahui bahwa setelah dilakukan penerapan cara
berkenalan pada kedua sebyek menunjukan adanya penurunan tanda gejala isolasi
sosial yaitu: setelah dilakukan penerapan cara berkenalan,isolasi sosial Ny. T sebesar 3%
sedangkan Ny. M 3%.
Berdasarkan tabel di jurnal dapat diketahui bahwa setelah dilakukan penerapan cara
berkenalan pada kedua subyek menunjukan adanya kemampuan berkenalan, setelah
dilakukan penerapan cara berkenalan, isolasi sosial Ny. T sebesar 6% sedangkan Ny. M
menjadi 8%.

Anda mungkin juga menyukai