Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

“ KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA PASIEN DI


RUANG ASOKA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO”

Praktik Klinik Profesi Ners


State Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

Disusun oleh:
M Cakraningrat Andhika T
I4B022003

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau
nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial (Azis Alimun H,2006). Potter & Perry,
2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari). Aman adalah keadaan bebas
dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan keamanan dilakukan untuk
menjaga tubuh bebas dari kecelakaan pasien untuk pemenuhan kebutuhan tersebut
(Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami
sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya (Carpenito, 2006)
Kenyamanan atau rasa aman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam berespon terhadap suatu ransangan. Kenyamanan seharusnya
dipandang secara holistic yang mencakup empat aspek yaitu:
a.Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b.Sosial, berhubungan dengan interpersonal keluarga, dan social.
c.Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri seorang yang
meliputi harga diri, seksualitas dan makna kehidupan.
d.Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti
cahaya, bunyi, temperature, warna, dan unsur ilmiah lainnya. Meningkatkan kebutuhan
rasa nyaman dapat diartikan perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan,
dukungan, dorongan, dan bantuan.

.
B. Tujuan

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa


sehingga mahasiswa mampu:

1. Mengetahui definisi kebutuhan rasa aman dan nyaman


2. Mengetahu tujuan dari kebutuhan rasa aman dan nyaman
3. Mengetahui indikasi dari kebutuhan rasa aman dan nyaman
4. Mengetahui kontraindikasi dari kebutuhan rasa aman dan nyaman
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dari kebutuhan rasa aman dan
nyaman
6. Mengetahui prosedur kebutuhan rasa aman dan nyaman
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Rasa aman didefinisikan oleh Maslow dalam Potter & Perry (2006) sebagai sesuatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan
keteraturan dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Keamanan adalah kondisi
bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter &Perry, 2006).

Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien


yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Konsep kenyamanan
mempunyai subjektifitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik
fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka
menginterpretasikan dan merasakan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik
fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka
menginterpretasikan dan merasakan nyeri.

B. Tujuan

Kebutuhan rasa aman dan nyaman dilakukan bertujuan untuk mengatasi pasien
dengan keadaan nyeri, meningkatkan perasaan aman dan nyaman individu, mencegah
timbulnya gangguan tidur.

C. Indikasi
Indikasi klinis secara umum untuk pemberian kebutuhan rasa aman dan nyaman adalah:
1. Emosi
Kondisi psikis dengan kecemasan, depresi, dan marah akan mudah
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan.
2. Gangguan Persepsi Sensori
Adanya gangguan persepdi sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap
rangsangan yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan.
3. Pasien dengan post operasi appendiksitis (nyeri post appendiksitis)
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor sehingga
menggangu rasa nyaman pasien.
D. Kontraindikasi Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Tidak ada kotraindikasi untuk melakukan prosedur ini.
E. Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Sebelum kontak dengan pasien perawat harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu.

2. Melakukan tindakan dengan prinsip steril jika tindakan tersebut harus dengan teknik
steril.

3. Memakai sarung tangan jika akan melakukan tindakan.

4. Perawat perlu mengajarkan kepada klien dan anggota keluarga cara mengurangi nyeri
dengan cara di kompres air hangat dan teknik nafas dalam.

5. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadirasa tidak nyaman
atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyer.

6. Rasa kepercayaan diri tenaga kesehatan saat melakukan tindakan dapat meningkatkan
rasa nyaman dan aman kepada pasien.

7. Mengkaji Kecemasan, depresi dan marah pasien yang dapat mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan.

8. Menjalin hubungan saling percaya kepada pasien dan anggota keluarga.

9. Tetap memperhatikan pola istirahat pasien.


F. Prosedur Tindakan Beserta Rasionalnya

Langkah-langkah Rasional
a. Tahap prainteraksi • Mencegah
• Mengumpulkan data dan kesalahan pemberian
membaca rekam medik tindakan pada pasien
klien • Mencegah kontaminasi

• Mencuci tangan
Tahap Orientasi • Menjalin hubungan yang
• Menyapa dan menyebut baik dengan pasien
nama klien
• Menjelaskan tujuan dan • Agar pasien mengetahui
prosedur dan siap dengan tindakan
• Menanyakan persetujuan
dan kesiapan klien yang akan dilakukan
• Memastikan kesiapan pasien
sebelum pemberian terapi
Tahap Kerja • Memastikan pasien
• Beri kesempatan pasien mengetahui dan yakin
untuk bertanya dengan tindakan
• Tanyakan keluhan pasien • Memastikan kembali
• Pertahankan privasi pasien indikasi dilakukannya
(pasang tirai) tindakan
• Mangatur posisi pasien • Menjaga privasi pasien
• Menanyakan skala nyeri • Agar pasien merasa
pasien nyaman dengan posisi yang
• Menanyakan aktivitas diharapkan
yang menyebabkan nyeri
• Agar dapat mengurangi
• Ajarkan pola istirahat atau tingkatan rasa nyeri pasien,
tidur yang adekuat
dengan obat analgetik atau
• Ajarkan teknik
melatih nafas dalam
menenangkan diri
• Memastikan agar pasien
• Gunakan pendekatan yang
menenangkan dapat mengurangi aktifitas
yang menyebabkan nyeri
• Untuk mengurangi rasa
nyeri secara adekuat
• Untuk meredakan
kecemasan pada pasien.
• Untuk menjalin hubungan
saling percaya dan nyaman
Tahap Terminasi
• Mengetahui respon pasien
• Evaluasi perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
• Lakukan kontrak untuk
• Agar pasien mengetahui
kegiatan selanjutnya
(kegiatan, tempat, waktu) dan bersiap dengan

• Rapikan alat dan bed pasien tindakan selanjutnya

• Perawat mencuci tangan • Menjaga kerapihan alat dan


bed pasien

• Mencegah kontaminasi
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Azis Alimun H.2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan, Buku 1, Buku 2. Jakarta: Salemba Medika Irfan, M. 2012. Fisioterapi
Bagi Insan Stroke. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Carpenito. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
NANDA. 2006. Diagnosa Keperawatan: Defnisi dan Klasifikasi 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika.
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai