Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN Ny.

S
DENGAN FRAKTUR FEMUR DI RUANG SERUNI RSUD Prof. Dr.
MARGONO SOEKARJO

Keperawatan Dasar Profesi


Semester I

Oleh:
M. Cakraningrat Andhika I4B022003
Ayu Annisa Damayanti I4B022016
Khoirunnisa Agustin I4B022015
Dea Rizqa Ar Royan Luxmono I4B022018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis. Pemenuhan kebutuhan dasar bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut teori Maslow
terdiri dari lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (oksigenasi,
cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi, tempat tinggal,istirahat, seks), keamanan
dan keselamatan, cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri
(Potter & Perry 2005). Kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia
yang perlu dipenuhi baik secara mandiri ataupun dibantu. Gangguan dalam hal
kebutuhan kenyamanan akan dapat memberikan efek negative pada kesehatan
pasien (Prihanto & Retnani, 2020). Hal yang sering terjadi gangguan
kenyamanan adalah keluhan nyeri.
Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung
kurang dari 3 bulan. Salah satu penyebab nyeri adalah luka post operasi. Luka
insisi pembedahan dapat mengakibatkan pengeluaran impuls nyeri oleh ujung
saraf bebas yang di perantara oleh sistem sensorik (Hermanto, Isro’in, &
Nurhidayat, 2020). Seseorang merasa nyeri maka akan berpengaruh terhadap
nafsu makan, aktivitas sehari-hari, hubungan dengan orang lain serta status
emosional. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dapat dilakukan dengan
manajemen nyeri menggunakan teknik nafas dalam. Relaksasi teknik nafas
dalam bertujuan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien.
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dapat dilakukan di rumah, rumah
sakit atau pelayanan kesehatan lainnya. Salah satunya di Rumah Sakit Prof.
Dr. Margono Soekarjo. Rumah Sakit Margono yang terdiri dari beberapa
bangsal perawatan untuk merawat pasien dengan kondisi dan keadaan
bergantung dengan kebutuhan pasien. Ruang Seruni merupakan bangsal
perawatan bedah tulang, mulut, mata, anak, dan urologi. Ruang tersebut
banyak didapati pasien dengan keluhan nyeri dan kesulitan bergerak, sehingga
membutuhkan latihan teknik nafas dalam.
B. Tujuan
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan
nyeri akut pada pasien Ny. S dengan fraktur femur di Ruang Seruni RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo.
BAB II ISI

A. Pengkajian
Tanggal : 16 September 2022
Pukul : 19.30 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kedungwuluh rt 06/05 Purwokerto
No. RM : 02065144
Tgl. Masuk RS : 13 September 2022
Diagnosa Medis : Fraktur Femur Dextra
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri akut post-operasi, hambatan mobilitas fisik, dan cemas.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dibawa keluarga setelah terjatuh dari tangga rumahnya
dengan kondisi kaki kanan pincang tidak bisa berjalan. Area lutut
kanan kondisi kemerahan dan membengkak.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit kolesterol dan asam
urat.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa ayah pasien memiliki riwayat penyakit
gula darah atau diabetes juga kolesterol.
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi kesehatan – manajemen kesehatan
Pasien mengatakan nafsu makannya menurun semenjak sakit. Ia
tetap makan 3x sehari. Terkait dengan minum, pasien mengatakan
sering minum air mineral (>8 gelas sehari). Pasien juga mengatakan
apabila merasa sakit ia akan beli obat ke warung dan apabila tidak
kunjung sembuh baru dibawa ke layanan kesehatan.
b. Pola nutrisi-metabolik
Pasien mengatakan makan 3 kali dalam sehari dengan porsi banyak.
Klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan ataupun obat.
Sebelum sakit pasien suka mengkonsumsi gorengan dan kacang-
kacangan.
c. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 kali per hari. Frekuensi peristaltik usus
17x/menit. Pasien terpasang kateter.
d. Pola aktivitas latihan
Pasien mengatakan tidak mampu untuk bergerak leluasa, karena
akan menyebabkan nyeri pada kaki. Pasien juga hanya berada di
tempat tidur. Untuk toileting pasien dibantu oleh keluarga yang
menunggu.
e. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan sulit untuk tidur nyenyak setelah operasi karena
merasakan nyeri.
f. Pola persepsi kognitif
Pasien sudah cukup mengerti terkait dengan kondisi penyakit
pengobatan yang akan dijalaninya. Tidak terdapat hambatan dalam
proses komunikasi dengan pasien dan pertanyaan dijawab dengan
kooperatif. Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat,
pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
g. Pola persepsi Diri-Konsep Diri
Pasien optimis dengan kondisi tubuhnya, menerima diri dengan
persepsi diri yang baik. Pasien memiliki keinginan yang tinggi untuk
sembuh. Pasien juga semangat untuk sembuh karena dukungan dari
keluarga yang selalu memberikan semangat, do’a dan dukungan
sehingga pasien yakin akan kesembuhannya.
h. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga dan tetangga
harmonis. Pasien tinggal dengan suami dan anaknya. Selama sakit,
pasien merasa kondisinya mengganggu perannya sebagai ibu. Pasien
mengatakan selama ia sakit, perannya digantikan oleh suami serta
dibantu anaknya.
i. Pola seksualitas reproduksi
Pasien memiliki 4 orang anak. Pasien tidak pernah menderita
penyakit kelamin.
j. Pola koping- toleransi stress
Pasien mengatakan menerima akan kondisi sakitnya saat ini. Pasien
mengatakan bahwa sakitnya ini merupakan cobaan dari Allah.
Koping stres dari pasien yaitu dengan meminta bantuan orang
terdekat seperti keluarga.
k. Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan pola ibadahnya teratur.

B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Pasien terlihat seperti menahan rasa sakit pada kaki bagian paha
kanan. Kesadaran composmentis. GCS 15
P : Luka post-op fraktur femur dextra
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Bawah kaki kanan sampai ke atas bagian paha
S : Skala 8
T : Terus muncul, terlebih saat disentuh atau digerakkan
b. Tanda-tanda vital
TD = 115/78 mmHg
Nadi = 89x/menit
RR = 20x/menit
Suhu = 36,6°C
c. TB/BB = 165cm / 70kg
d. Kepala
1) Bentuk : simetris, tidak ada benjolan/lesi/edema
2) Rambut : pertumbuhan merata, tidak ada kotoran, tidak rontok
3) Wajah : simetris, tidak ada lesi
4) Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sklera
tidak ikterik, refleks pupil mengecil terhadap cahaya
5) Hidung : simetris, tidak ada sumbatan/lesi, terpasang NGT
6) Mulut : simetris, tidak sianosis, bibir sedikit kering, lidah tidak
kotor
7) Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat
bantu dengar, fungsi pendengaran baik
8) Leher : normal
e. Thoraks (paru dan jantung)
1) Paru-paru : Tidak ada wheezing, tidak ada ronchi, SD vesikuler
2) Jantung : reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
f. Abdomen : Cembung, supel, tympani.
1) Hepar : tidak teraba
2) Lien : tidak teraba
g. Ekstremitas
CPR<2detik, akral hangat, pembengkakan pada ekstremitas bawah
bagian kanan, terpasang infus pada ekstremitas atas bagian kanan.
h. Genitalia
Tidak ada lesi, tidak terpasang kateter urin
i. Kulit : turgor kulit baik
C. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap (15 September 2022)
Pemeriksaa Hasil Satuan Normal
n
Hemoglobin 9,8 g/dL g/dL 10,9 - 14,9
Leukosit 8880 /µl 4790 - 11340
Hematokrit 30 % 34 - 45
Eritrosit 3,19 106/µl 4,11 – 5,55
Trombosit 246000 µl 216000 –
451000
MCH 30,7 Pg/cell 22,6 – 31,0
MCHC 33,0 g/dL 30,8 – 35,2
MCV 93,1 fL 71,8 – 92,0
RDW 15,1 % 11,3 – 14,6
MPV 10,0 fL 9,4 – 12,3
Eosinofil 3,5 % 0,7 – 5,4
Basofil 0,2 % 0–1
Neutrofil 70,6 % 42,5 – 71,0
Limfosit 18,5 % 20,4 – 44,6
Monosit 7,2 % 3,6 – 9,9
Segmen 70 % 50 – 70

Pemeriksaan darah lengkap (16 September 2022)


Pemeriksaa Hasil Satuan Normal
n
Hemoglobin 11,1 g/dL 10,9 - 14,9
Leukosit 8720 /µl 4790 - 11340
Hematokrit 34 % 34 - 45
Eritrosit 3,65 106/µl 4,11 – 5,55
Trombosit 256000 µl 216000 –
451000
MCH 30,4 Pg/cell 22,6 – 31,0
MCHC 32,8 g/dL 30,8 – 35,2
MCV 92,6 fL 71,8 – 92,0
RDW 16,0 % 11,3 – 14,6
MPV 10,0 fL 9,4 – 12,3
Eosinofil 4,5 % 0,7 – 5,4
Basofil 0,3 % 0–1
Neutrofil 69,8 % 42,5 – 71,0
Limfosit 17,5 % 20,4 – 44,6
Monosit 7,9 % 3,6 – 9,9
Segmen 69,8 % 50 – 70
Batang 0,8 % 3–5

b. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal pemeriksaan : 14 September 2022
Rontgen : Tampak fraktur femur dextra
c. EKG
Tanggal pemeriksaan : 15 September 2022
D. Terapi
Terapi Obat
Terapi Dosis Rute Kegunaan
Pemberian
Injeksi Meredakan nyeri post op
30 mg 3 x1 IV
Ketorolac
Tramadol
3x1 IV Meredakan nyeri post op
(drip)
Injeksi Antibiotik untuk
3x1 IV
Cefazolin mencegah infeksi bakteri
Mengobati gejala atau
Injeksi penyakit yang berkaitan
2x1 IV
Ranitidin dengan produksi asam
lambung

E. Analisis Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien terlihat menahan fisik (prosedur
sakit sambil meringis operasi)
- Kaki sebelah kanan
mengalami pembengkakan
- Pasien terlihat memegang
area nyeri
DS :
- Skala nyeri : 8
- Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk

DO : Kerusakan Gangguan mobilitas


- Kaki sebelah kanan integritas struktur fisik
mengalami pembengkakan tulang
- Terdapat luka bekas operasi
di paha kanan
DS :
- Pasien mengatakan kaki
sebelah kanan nyeri dan
tidak bisa digerakkan
DO : Nyeri Akut Gangguan Pola
- Pasien terlihat lelah Tidur
DS :
- Pasien mengatakan bahwa
semenjak sakit ia sering
mengalami susah tidur

F. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (prosedur operasi)
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kerusakan integritas
kulit
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Nyeri akut
G. Asuhan Keperawatan
No Kode Diagnosa Kode Kode
SLKI SIKI
. Keperawatan
1. D.0077 Nyeri akut b.d L.08063 Kontrol Nyeri I.08238 Manajemen Nyeri
agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Observasi:
fisik (prosedur keperawatan 1x24 jam a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
operasi) diharapkan nyeri berkurang durasi, frekuensi, intensitas nyeri
dengan kriteria hasil: b. Identifikasi skala nyeri
Kriteria Awal Akhir c. Identifikasi respon nyeri non
Melapork verbal
an nyeri 5 3 d. Identifikasi faktor yang
terkontrol memperberat dan memperingan
Kemampu nyeri
an e. Monitor keberhasilan terapi
menyenali 5 3 komplementer yang sudah
onset diberikan
nyeri
Kemampu 5 3 Terapeutik:

an a. Berikan teknik nonfarmakologi


mengenali untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
penyebab teknik relaksasi napas dalam,
nyeri kompres hangat, dll)
Kemampu b. Kontrol lingkungan yang
an memperberat rasa nyeri (mis.
mengguna suhu ruangan, pencahayaan,
kan teknik 5 3 kebisingan)
non c. Fasilitasi istirahat dan tidur
farmakolo d. Pertimbangkan jenis dan sumber
gis nyeri dalam pemilihan strategi
Dukungan meredakan nyeri
orang 4 5
terdekat Edukasi:

Keterangan: a. Jelaskan penyebab, periode, dan

1 = menurun pemicu nyeri

2 = cukup menurun b. Jelaskan strategi meredakan nyeri

3 = sedang c. Anjurkan memonitor nyeri secara

4 = cukup meningkat mandiri

5 = meningkat d. Anjurkan menggunakan analgetik


Kriteria Awal Akhir secara tepat
Keluhan 2 4 e. Ajarkan teknik nonfarmaakologis
nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
Keterangan:
1 = meningkat Kolaborasi:
2 = cukup meningkat a. Kolaborasi pemberian analgetik,
3 = sedang jika perlu
4 = cukup menurun
5 = menurun
2. D.0054 Gangguan L.05042 Mobilitas Fisik I.05173 Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Observasi:
b.d kerusakan keperawatan selama 1x24 a. Identifikasi adanya nyeri atau
integritas jam, diharapkan gangguan keluhan fisik lainnya
struktur tulang mobilitas fisik dapat b. Identifikasi toleransi fisik
berkurang dengan kriteria melakukan pergerakan
hasil: c. Monitor kondisi umum selama
Kriteria Awal Akhir melakukan mobilisasi

Terapeutik:
Pergerakan a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
2 4
ekstremitas dengan alat bantu (mis. pagar
Kekuatan tempat tidur)
2 4
otot b. Fasilitasi melakukan pergerakan,
Rentang jika perlu
gerak 2 4 c. Libatkan keluarga untuk
(ROM) membantu pasien dalam
Keterangan: meningkatkan pergerakan
1 = menurun
2 = cukup menurun Edukasi:

3 = sedang a. Jelaskan tujuan dan prosedur

4 = cukup meningkat mobilisasi

5 = meningkat b. Anjurkan melakukan mobilisasi

Kriteria Awal Akhir dini

Nyeri 2 4 c. Ajarkan mobilisasi sederhana

Kecemasan 2 4 yang harus dilakukan (mis. duduk

Gerakan di tempat tidur, menggerakkan


2 4 kaki secara perlahan dan
terbatas
Kelemahan 2 4 bertahap, dll)
fisik
Keterangan:
1 = meningkat
2 = cukup meningkat
3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun
3. D.0055 Gangguan pola L.05045 Pola Tidur I.05174 Dukungan Tidur
tidur b.d nyeri Setelah dilakukan tindakan
akut keperawatan selama 1x24 Observasi:
jam, diharapkan gangguan a. Identifikasi pola aktivitas dan
mobilitas fisik dapat tidur
berkurang dengan kriteria b. Identifikasi faktor pengganggu
hasil: tidur (fisik dan/atau psikologis)
Kriteria Awal Akhir
Keluhan Terapeutik:
4 2 a. Modifikasi lingkungan (mis.
sulit tidur
Keluhan 4 2 pencahayaan, kebisingan, suhu,

istirahat tempat tidur, dll)


tidak b. Tetapkan jadwal tidur rutin
cukup c. Fasilitasi menghilangkan stress
Keterangan: sebelum tidur
1 = menurun d. Lakukan prosedur untuk
2 = cukup menurun meningkatkan kenyamanan (mis.
3 = sedang pijat, pengaturan posisi, terapi,
4 = cukup meningkat dll)
5 = meningkat e. Sesuaikan jadwal pemberian obat
Kriteria Awal Akhir dan/atau tindakan untuk
Kemampuan menunjang siklus tidur-terjaga
4 3
beraktivitas
Keterangan: Edukasi:

1 = meningkat a. Jelaskan pentingnya tidur cukup

2 = cukup meningkat selama sakit

3 = sedang b. Anjurkan menepati kebiasaan

4 = cukup menurun tidur

5 = menurun c. Ajarkan faktor-faktor yang


berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur (mis. psikologis,
keadaan fisik, dll)
d. Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi lainnya

H. Implementasi
No Ttd
Waktu Diagnosis Tindakan Respon Pasien
. Nama
1 Jum’at, 16 Nyeri akut b.d agen Manajemen Nyeri DO:
September pencedera fisik 1. Memonitor vital sign Tekanan darah : 115/78 mmHg,
2022 (prosedur operasi) 2. Mengkaji nyeri Nadi : 89 X/menit, RR : 20
Pukul 19.30 3. Mengajarkan teknik X/menit, Suhu : 36,6o,
nafas dalam untuk Nyeri :
mengurangi nyeri P : Luka post-op fraktur femur
dextra
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Bawah kaki kanan sampai ke
atas bagian paha
S : Skala 8
T : Terus muncul, terlebih saat
disentuh atau digerakkan
Pasien tampak lemas, pasien dan
keluarga kooperatif ketika
dilakukan tindakan keperawatan
berupa nafas dalam.
DS: Pasien mengatakan nyaman
dan tetapi nyeri masih terasa
2. Jum’at, 16 Gangguan mobilitas Dukungan Mobilisasi DO : Kaki kanan mengalami
September fisik berhubungan 1. Mengidentifikasi toleransi pembengkakan
2022 dengan kerusakan fisik melakukan DS : pasien mengatakan nyeri pada
Pukul 19.30 integritas struktur pergerakan kaki sebelah kanan ketika
tulang 2. Mengedukasi pasien digerakkan
untuk menggerakkan jari- Pasien dan keluarga kooperatif
jari kaku agar otot tidak ketika dilakukan edukasi
kaku pergerakan.

3. Jum’at, 16 Gangguan pola tidur Pola Tidur DO :


September berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi pola dan - Pasien tampak lemah
2022 nyeri akut aktivitas tidur
Pukul 19.30 2. Mengidentifikasi faktor - Pasien tampak menguap
pengganggu tidur - Pasien terlihat kantong mata
DS:
Pasien mengatakan susah tidur
karena khawatir dengan
kondisinya dan perubahan
lingkungan yang ada di rumah
sakit, mengeluh sering terjaga di
malam hari, tidak puas tidur, dan
hanya tidur empat jam pada
malam hari
4 Sabtu, 17 Nyeri akut b.d agen Manajemen Nyeri DO:
September pencederaan fisik 1. Memonitor vital sign Tekanan darah: 106/82 mmHg
2022 2. Mengkaji Nyeri Nadi: 96 X/menit, RR: 20
Pukul 20.45 3. Mengajarkan teknik X/menit, Suhu : 36.2 o
nafas dalam untuk P: Luka post-op fraktur femur
mengurangi nyeri dextra
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Paha kanan sampai ke bagian
lutut kaki kanan.
S: Skala 8
T: Nyeri muncul sudah mulai
berkurang, disentuh atau
digerakan nyeri sudah berkurang
DS: Pasien mengatakan sudah
mulai merasa nyaman, nyeri
sudah berkurang

5 Sabtu, 17 Gangguan mobilitas Dukungan Mobilisasi DO: Pembengkakan kaki kanan


September fisik b.d kerusakan 1. Mengidentifikasi sudah mulai berkurang
2022 integritas struktur toleransi fisik melakukan DS: Pasien mengatakan saat
Pukul 20.45 tulang pergerakan digerakan jari-jari kaki, gerak
2. Mengedukasi pasien kanan kiri dan miring kiri sudah
untuk menggerakan jari- tidak nyeri tetapi miring kanan
jari kaki agar otot tidak pasien mengatakan masih
kaku merasakan nyeri.
Pasien dan keluarga pasien sudah
kooperatif ketika dilakukan
edukasi pergerakan.
6 Sabtu, 17 Gangguan pola tidur Pola Tidur DO:
September b.d nyeri akut 1. Mengidentifikasi pola - Pasien sudah terlihat bugar
2022 dan aktivitas tidur - Pasien sudah tidak tampak
Pukul 20.45 2. Mengidentifikasi faktor menguap
pengganggu tidur - Tidak terlihat kantong mata
DS:
Pasien mengatakan sudah bisa
tidur dengan cukup karena nyeri
yang dialami pasien sudah
berkurang dan pasien sudah tidur
6 jam.

I. Evaluasi

No Hari/Tanggal Diagnosis Keperawatan Evaluasi


1 Jum’at, 16 September Nyeri akut b.d agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan nyaman namun nyeri
. 2022 (prosedur operasi) masih terasa
O : TTV
Tekanan darah : 115/78 mmHg
Nadi : 89 X/menit
RR : 20 X/menit
Suhu : 36,6o
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Kemampuan 5 3 4
menggunaka
n teknik non
farmakologis

Indikator Awal Tujuan Akhir


Keluhan 2 4 2
Nyeri

P : intervensi dilanjutkan
Jum’at, 16 September Gangguan mobilitas fisik berhubungan S: pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah
2022 dengan kerusakan integritas struktur kanan ketika digerakkan
tulang O: Kaki kanan mengalami pembengkakan
A: masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Pergerakan 2 4 2
Ekstremitas

Indikator Awal Tujuan Akhir


Kekuatan 2 4 2
otot

Indikator Awal Tujuan Akhir


Gerakan 2 4 2
terbatas

P: intervensi dilanjutkan
3 Jum’at, 16 September Gangguan pola tidur berhubungan S: Pasien mengatakan susah tidur karena
. 2022 dengan nyeri akut khawatir dengan kondisinya.
O: Pasien tampak lemah, menguap dan terlihat
kantong mata.
A: masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluhan 2 4 3
Sulit tidur

Indikator Awal Tujuan Akhir


Keluhan 2 4 3
Istirahat
tidak cukup

Indikator Awal Tujuan Akhir


Kemampua 4 2 3
n
beraktifitas

P: Intervensi dilanjutkan
4 Sabtu, 17 September Nyeri akut b.d agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
2022 (prosedur operasi) O : TTV
Tekanan darah : 106/82 mmHg
Nadi : 96 X/menit
RR : 20 X/menit
Suhu : 36,2o
A : Masalah sudah teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Kemampuan 5 3 3
menggunaka
n teknik non
farmakologis

Indikator Awal Tujuan Akhir


Keluhan 2 4 3
Nyeri

P: Intervensi Selesai
5 Sabtu, 17 September Gangguan mobilitas fisik berhubungan S: pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah
2022 dengan kerusakan integritas struktur kanan sudah berkurang ketika digerakan
tulang O: Pembengkakan kaki kanan sudah berkurang
A: masalah teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Pergerakan 2 4 4
Ekstremitas

Indikator Awal Tujuan Akhir


Kekuatan 2 4 4
otot

Indikator Awal Tujuan Akhir


Gerakan 2 4 3
terbatas

P: Imtervensi Selesai
6 Sabtu, 17 September Gangguan pola tidur berhubungan Indikator Awal Tujuan Akhir
2022 dengan nyeri akut Keluhan 2 4 4
Sulit tidur
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluhan 2 4 4
Istirahat
tidak cukup

Indikator Awal Tujuan Akhir


Kemampua 4 2 2
n
beraktifitas

P: Intervensi Selesai

Anda mungkin juga menyukai