S
DENGAN FRAKTUR FEMUR DI RUANG SERUNI RSUD Prof. Dr.
MARGONO SOEKARJO
Oleh:
M. Cakraningrat Andhika I4B022003
Ayu Annisa Damayanti I4B022016
Khoirunnisa Agustin I4B022015
Dea Rizqa Ar Royan Luxmono I4B022018
A. Pengkajian
Tanggal : 16 September 2022
Pukul : 19.30 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kedungwuluh rt 06/05 Purwokerto
No. RM : 02065144
Tgl. Masuk RS : 13 September 2022
Diagnosa Medis : Fraktur Femur Dextra
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri akut post-operasi, hambatan mobilitas fisik, dan cemas.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dibawa keluarga setelah terjatuh dari tangga rumahnya
dengan kondisi kaki kanan pincang tidak bisa berjalan. Area lutut
kanan kondisi kemerahan dan membengkak.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit kolesterol dan asam
urat.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa ayah pasien memiliki riwayat penyakit
gula darah atau diabetes juga kolesterol.
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi kesehatan – manajemen kesehatan
Pasien mengatakan nafsu makannya menurun semenjak sakit. Ia
tetap makan 3x sehari. Terkait dengan minum, pasien mengatakan
sering minum air mineral (>8 gelas sehari). Pasien juga mengatakan
apabila merasa sakit ia akan beli obat ke warung dan apabila tidak
kunjung sembuh baru dibawa ke layanan kesehatan.
b. Pola nutrisi-metabolik
Pasien mengatakan makan 3 kali dalam sehari dengan porsi banyak.
Klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan ataupun obat.
Sebelum sakit pasien suka mengkonsumsi gorengan dan kacang-
kacangan.
c. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 kali per hari. Frekuensi peristaltik usus
17x/menit. Pasien terpasang kateter.
d. Pola aktivitas latihan
Pasien mengatakan tidak mampu untuk bergerak leluasa, karena
akan menyebabkan nyeri pada kaki. Pasien juga hanya berada di
tempat tidur. Untuk toileting pasien dibantu oleh keluarga yang
menunggu.
e. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan sulit untuk tidur nyenyak setelah operasi karena
merasakan nyeri.
f. Pola persepsi kognitif
Pasien sudah cukup mengerti terkait dengan kondisi penyakit
pengobatan yang akan dijalaninya. Tidak terdapat hambatan dalam
proses komunikasi dengan pasien dan pertanyaan dijawab dengan
kooperatif. Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat,
pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
g. Pola persepsi Diri-Konsep Diri
Pasien optimis dengan kondisi tubuhnya, menerima diri dengan
persepsi diri yang baik. Pasien memiliki keinginan yang tinggi untuk
sembuh. Pasien juga semangat untuk sembuh karena dukungan dari
keluarga yang selalu memberikan semangat, do’a dan dukungan
sehingga pasien yakin akan kesembuhannya.
h. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga dan tetangga
harmonis. Pasien tinggal dengan suami dan anaknya. Selama sakit,
pasien merasa kondisinya mengganggu perannya sebagai ibu. Pasien
mengatakan selama ia sakit, perannya digantikan oleh suami serta
dibantu anaknya.
i. Pola seksualitas reproduksi
Pasien memiliki 4 orang anak. Pasien tidak pernah menderita
penyakit kelamin.
j. Pola koping- toleransi stress
Pasien mengatakan menerima akan kondisi sakitnya saat ini. Pasien
mengatakan bahwa sakitnya ini merupakan cobaan dari Allah.
Koping stres dari pasien yaitu dengan meminta bantuan orang
terdekat seperti keluarga.
k. Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan pola ibadahnya teratur.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Pasien terlihat seperti menahan rasa sakit pada kaki bagian paha
kanan. Kesadaran composmentis. GCS 15
P : Luka post-op fraktur femur dextra
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Bawah kaki kanan sampai ke atas bagian paha
S : Skala 8
T : Terus muncul, terlebih saat disentuh atau digerakkan
b. Tanda-tanda vital
TD = 115/78 mmHg
Nadi = 89x/menit
RR = 20x/menit
Suhu = 36,6°C
c. TB/BB = 165cm / 70kg
d. Kepala
1) Bentuk : simetris, tidak ada benjolan/lesi/edema
2) Rambut : pertumbuhan merata, tidak ada kotoran, tidak rontok
3) Wajah : simetris, tidak ada lesi
4) Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sklera
tidak ikterik, refleks pupil mengecil terhadap cahaya
5) Hidung : simetris, tidak ada sumbatan/lesi, terpasang NGT
6) Mulut : simetris, tidak sianosis, bibir sedikit kering, lidah tidak
kotor
7) Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat
bantu dengar, fungsi pendengaran baik
8) Leher : normal
e. Thoraks (paru dan jantung)
1) Paru-paru : Tidak ada wheezing, tidak ada ronchi, SD vesikuler
2) Jantung : reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
f. Abdomen : Cembung, supel, tympani.
1) Hepar : tidak teraba
2) Lien : tidak teraba
g. Ekstremitas
CPR<2detik, akral hangat, pembengkakan pada ekstremitas bawah
bagian kanan, terpasang infus pada ekstremitas atas bagian kanan.
h. Genitalia
Tidak ada lesi, tidak terpasang kateter urin
i. Kulit : turgor kulit baik
C. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap (15 September 2022)
Pemeriksaa Hasil Satuan Normal
n
Hemoglobin 9,8 g/dL g/dL 10,9 - 14,9
Leukosit 8880 /µl 4790 - 11340
Hematokrit 30 % 34 - 45
Eritrosit 3,19 106/µl 4,11 – 5,55
Trombosit 246000 µl 216000 –
451000
MCH 30,7 Pg/cell 22,6 – 31,0
MCHC 33,0 g/dL 30,8 – 35,2
MCV 93,1 fL 71,8 – 92,0
RDW 15,1 % 11,3 – 14,6
MPV 10,0 fL 9,4 – 12,3
Eosinofil 3,5 % 0,7 – 5,4
Basofil 0,2 % 0–1
Neutrofil 70,6 % 42,5 – 71,0
Limfosit 18,5 % 20,4 – 44,6
Monosit 7,2 % 3,6 – 9,9
Segmen 70 % 50 – 70
b. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal pemeriksaan : 14 September 2022
Rontgen : Tampak fraktur femur dextra
c. EKG
Tanggal pemeriksaan : 15 September 2022
D. Terapi
Terapi Obat
Terapi Dosis Rute Kegunaan
Pemberian
Injeksi Meredakan nyeri post op
30 mg 3 x1 IV
Ketorolac
Tramadol
3x1 IV Meredakan nyeri post op
(drip)
Injeksi Antibiotik untuk
3x1 IV
Cefazolin mencegah infeksi bakteri
Mengobati gejala atau
Injeksi penyakit yang berkaitan
2x1 IV
Ranitidin dengan produksi asam
lambung
E. Analisis Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien terlihat menahan fisik (prosedur
sakit sambil meringis operasi)
- Kaki sebelah kanan
mengalami pembengkakan
- Pasien terlihat memegang
area nyeri
DS :
- Skala nyeri : 8
- Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
Terapeutik:
Pergerakan a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
2 4
ekstremitas dengan alat bantu (mis. pagar
Kekuatan tempat tidur)
2 4
otot b. Fasilitasi melakukan pergerakan,
Rentang jika perlu
gerak 2 4 c. Libatkan keluarga untuk
(ROM) membantu pasien dalam
Keterangan: meningkatkan pergerakan
1 = menurun
2 = cukup menurun Edukasi:
H. Implementasi
No Ttd
Waktu Diagnosis Tindakan Respon Pasien
. Nama
1 Jum’at, 16 Nyeri akut b.d agen Manajemen Nyeri DO:
September pencedera fisik 1. Memonitor vital sign Tekanan darah : 115/78 mmHg,
2022 (prosedur operasi) 2. Mengkaji nyeri Nadi : 89 X/menit, RR : 20
Pukul 19.30 3. Mengajarkan teknik X/menit, Suhu : 36,6o,
nafas dalam untuk Nyeri :
mengurangi nyeri P : Luka post-op fraktur femur
dextra
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Bawah kaki kanan sampai ke
atas bagian paha
S : Skala 8
T : Terus muncul, terlebih saat
disentuh atau digerakkan
Pasien tampak lemas, pasien dan
keluarga kooperatif ketika
dilakukan tindakan keperawatan
berupa nafas dalam.
DS: Pasien mengatakan nyaman
dan tetapi nyeri masih terasa
2. Jum’at, 16 Gangguan mobilitas Dukungan Mobilisasi DO : Kaki kanan mengalami
September fisik berhubungan 1. Mengidentifikasi toleransi pembengkakan
2022 dengan kerusakan fisik melakukan DS : pasien mengatakan nyeri pada
Pukul 19.30 integritas struktur pergerakan kaki sebelah kanan ketika
tulang 2. Mengedukasi pasien digerakkan
untuk menggerakkan jari- Pasien dan keluarga kooperatif
jari kaku agar otot tidak ketika dilakukan edukasi
kaku pergerakan.
I. Evaluasi
P : intervensi dilanjutkan
Jum’at, 16 September Gangguan mobilitas fisik berhubungan S: pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah
2022 dengan kerusakan integritas struktur kanan ketika digerakkan
tulang O: Kaki kanan mengalami pembengkakan
A: masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Pergerakan 2 4 2
Ekstremitas
P: intervensi dilanjutkan
3 Jum’at, 16 September Gangguan pola tidur berhubungan S: Pasien mengatakan susah tidur karena
. 2022 dengan nyeri akut khawatir dengan kondisinya.
O: Pasien tampak lemah, menguap dan terlihat
kantong mata.
A: masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluhan 2 4 3
Sulit tidur
P: Intervensi dilanjutkan
4 Sabtu, 17 September Nyeri akut b.d agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
2022 (prosedur operasi) O : TTV
Tekanan darah : 106/82 mmHg
Nadi : 96 X/menit
RR : 20 X/menit
Suhu : 36,2o
A : Masalah sudah teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Kemampuan 5 3 3
menggunaka
n teknik non
farmakologis
P: Intervensi Selesai
5 Sabtu, 17 September Gangguan mobilitas fisik berhubungan S: pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah
2022 dengan kerusakan integritas struktur kanan sudah berkurang ketika digerakan
tulang O: Pembengkakan kaki kanan sudah berkurang
A: masalah teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Pergerakan 2 4 4
Ekstremitas
P: Imtervensi Selesai
6 Sabtu, 17 September Gangguan pola tidur berhubungan Indikator Awal Tujuan Akhir
2022 dengan nyeri akut Keluhan 2 4 4
Sulit tidur
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluhan 2 4 4
Istirahat
tidak cukup
P: Intervensi Selesai