Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

EL DENGAN
SOFT TISSUE TUMOR
DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS
Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Tugas Profesi Ners

Stase Keperawatan Medikal Bedah


Semester I

Disusun Oleh :

Afifah Afdiani Qurrokhmah


I4B021080

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
PURWOKERTO
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. EL DENGAN SOFT TISSUE
TUMOR

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 5 April 2022
Jam : 17.22 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Tn. EL
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kalibagor, Banyumas
No RM : 00790819
Diagnosa Medis : Soft tissue tumor terinfeksi pedis dextra
2. Komposisi Keluarga

No Nama Jenis Hubungan TT/Umur Pendidikan


Kelamin dengan KK
1 Ny. M Perempuan Istri 48 tahun SMA
2 Nn. S Perempuan Anak 16 tahun SMA

3. Genogram

Tn. EL
Ny. M

54 Th

Nn. S
Keterangan :

: Laki-laki : Laki-laki mening : Anggota keluarga yang sakit

: Perempuan : Perempuan meninggal : Anggota yang serumah

4. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Klien mengeluhkan nyeri di telapak kaki sebelah kanan,
sering kesemutan, dan kaki terkadang terasa kaku. Adapun pengkajian nyeri sebagai
berikut :
P : Aktivitas fisik ketika berdiri maupun berjalan.
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Dirasakan pada telapak kaki sebelah kanan
S : Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
T : Nyeri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu
b. Riwayat penyakit sekarang: Terdapat benjolan kecil di telapak kaki kanan dan jika
ditekan terasa sakit. Diketahui benjolan tersebut muncul di tempat bekas tertusuk paku
yang terjadi satu tahun yang lalu dan mulai muncul benjolan pada 3 bulan terakhir.
Klien mengeluhkan nyeri pada bagian benjolan tersebut dalam satu bulan terakhir dan
mengeluhkan nyeri tersebut sangat mengganggu aktivitasnya terutama dalam bekerja.
Sehingga klien memperiksakan diri ke poli saraf dan mendapat advice untuk dilakukan
operasi pada benjolan tersebut.
c. Riwayat penyakit dahulu : Klien menderita skizofrenia sejak dua tahun terakhir dan
klien juga menderita colitis ulseratif sejak 5 tahun terakhir. Sampai saat ini klien
berobat rutin untuk penyakitnya tersebut.
d. Riwayat penyakit keluarga : Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit keturunan maupun penyakit menular
5. Pola Kesehatan Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Klien mengatakan sering datang ke pelayanan kesehatan atau konsultasi dengan dokter
ahli untuk memeriksakan diri ketika ada keluhan sakit. Klien juga mengatakan patuh
akan pengobatan ketika dirinya sakit.
b. Pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit klien mengatakan makan dengan pola normal 3 kali sehari dan minum
cukup air. Setelah sakit klien mengatakan nafsu makan turun karena kepikiran akan
banyaknya penyakit yang diderita dan klien hanya minum air putih saja karena klien
merasakan lapar namun tidak mau makan.
c. Pola eliminasi
Sebelum dan sesudah sakit klien mengatakan tidak ada masalah dengan BAK. Klien
mengatakan sebelum sakit mengalami diare dengan pola BAB lebih dari 5 kali sehari
disertai dengan keluarnya darah dari dubur dan saat sakit klienmengatakan
permasalahan BAB nya tersebut sudah mlai membaik dengan intensitas BAB yang
berkurang dalam sehari.
d. Pola aktivitas-latihan
Aktivitas sebelum sakit yaitu klien bekerja sebagai seorang buruh pabrik dan juga
menjalankan aktivitas rumah sebagai kepala keluarga. Setelah sakit klien mengatakan
aktivitasnya terganggu terutama saat bekerja karena sakit pada telapak kakinya yang
membuat gerakannya sedikit terhambat sehingga membuat klien izin cuti dari
pekerjaannya dan memeriksakan kondisinya yang sekarang agar segera tertangani.
e. Pola istirahat-tidur
Sebelum maupun sesudah sakit klien mengatakan terdapat masalah dengan tidurnya
dimana klien tidak dapat memulai tidur lebih awal dan biasanya tidur larut pada pukul
1 atau 2 pagi kemudian terbangun pada waktu subuh. Klien mengatakan rutin
mengkonsumsi obat tidur yang diresepkan oleh dokter hingga saat ini dank lien
mengatakan jika ia tetap tidak bias tidur setelah mengkonsumsi obat maka ia akan
menambah dosis obat tersebut hingga membuatnya dapat tertidur.
f. Pola kognitif-persepsi
Klien menilai penyakitnya ini adalah penyakit yang umum namun klien sedikit cemas
dengan prosedur pembedahan yang akan dilakukan untuk menangani penyakitnya
tersebut.
g. Pola konsep diri-persepsi diri
Sebelum sakit klien mengatakan sebagai seorang kepala keluarga yang pekerja keras
terbiasa banting tulang untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Setelah sakit klien
merasa tidak berdaya dan mengharuskan berhenti sementara dari pekerjaannya
menjadi seorang buruh pabrik karena hambatan sakit pada benjolan di telapak
kakinya.
h. Pola peran hubungan
Sebelum dan sesudah sakit klien berhubungan baik dengan istri dan anaknya. Istrinya
senantiasa menemani dan mensupport klien untuk segera tuntas dari penyakit-
penyakitnya. Anak klien juga rutin menanyakan kabar klien melalui handphone
walaupun tidak dapat bertatapan muka secara langsung.
i. Seksualitas
Sebelum maupun sesudah sakit klien mengatakan tidak ada masalah dengan hubungan
seksual bersama pasangannya. Namun, setelah sakit klien lebih memberikan jeda
untuk hubungan seksualitasnya.
j. Pola toleransi stress-koping
Sebelum maupun saat sakit klien adalah seseorang yang memiliki emosi kurang stabil
dan sampai saat ini klien rutin meminum obat yang diberikan oleh dokter dari poli
jiwa untuk mengontrol emosinya karena diketahui klien memiliki masalah skizofrenia.
k. Pola nilai-keyakinan
Sebelum sakit klien termasuk orang yang tekun dalam beribadah. Saat sakit di waktu
luang klien menyempatkan diri untuk berdzikir yang juga bermanfaat untuk
menenangkan dirinya.
6. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Compos Mentis
b. Kesadaran (GCS) :E:5M:6V:4
c. Tanda vital : TD : 173/101 mmHg, Nadi : 82x /menit, Suhu : 36,6℃,
SPO2 : 96%.
d. Kepala : konjungtivitas mata tidak anemis (pucat), tidak ada sinus
pada hidung, telinga simetris.
e. Thorax : Bentuk thorax normal, bentuk dada simetris, tidak ada
benjolan, pemeriksaan palpasi dan perkusi terdengar sonor, tidak ditemukan bunyi
tambahan.
f. Abdomen : Bentuk abdomen datar dan simetris, , tidak ada benjolan,
tidak terdengar suara bising usus.
g. Ekstremitas : Terdapat benjolan di telapak kaki sebelah kanan terasa
nyeri dan terkadang kaku serta kesemutan. Kaki kiri terdapat benjolan keras didekat
lutut bekas patah tulang yang ditangani oleh non medis.
h. Genitalia :-
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal dan jenis Nilai normal Satuan Hasil Interpretasi


pemeriksaan
5/04/2022
Darah Lengkap Otomatis
 Hemoglobin 13.2 – 17.3 g/dL 16.5 Normal
 Hematokrit 39.6 – 51.9 % 43.6 Normal
 Eritrosit 4.50 – 6.50 106 /uL 5.30 Normal
 Leukosit 5.00 – 13.50 103 /ul 9.16 Normal
 Trombosit 150 - 450 103 /ul 321 Normal
 MCV 81.0 – 96.0 fL 82.3 Normal
 MCH 27.0 – 31.2 pg 31.1 Normal
 MCHC 31.8 – 35.4 % 37.8 Meningkat
 RDW 11.5 – 14.5 % 17.2 Meningkat
 Neutrofil 39.30 – 73.70 % 61.20 Normal
 Limfosit 18.00 – 48.30 % 30.30 Normal
 Monosit 4.400 – 12.700 % 6.300 Normal
 Eosinofil 0.600 – 7.300 % 2.000 Normal
 Basofil 0.0 – 1.7 % 0.200 Normal
3
 Limfosit (TLC) 1.0 – 3.7 ribu/mm 2.8 Normal
 Netrofil Limfosit 2.0
(NLR)
Golongan Darah ABO
 Golongan Darah ABO B
PT & APTT (Sitrat)
 PT 9.4 – 12.5 detik 9.9 Normal
 APTT 25.1 – 36.5 detik 38.4 Meningkat
 INR 0.90 – 1.10 0.91 Normal
Glukosa Sewaktu
 Glukosa Sewaktu 74 – 140 mg/dL 87 Normal
HBsAg
 HBsAg MRR IU/mL 0.000 Normal

2. Pemeriksaan Thorax : Normal


8. Terapi

Tanggal Jenis terapi/ dosis Indikasi


06/04/2022 - Infus RL 20 tpm - Untuk memenuhi kebutuhan elektrolit
selama pasien dalam perawatan

- Inj Cefazoline 1 gr/12 jam - Untuk menangani infeksi bakteri


- Inj Ketorolac 30 mg/8 jam - Untuk Pereda nyeri
- Inj ranitidine 50 mg/12 jam - Menurunkan produksi asam lambung
- Obat rutin dari Sp.KJ dilanjutkan

07/04/2022 - Meloxicam 2 x 15mg - Untuk Pereda nyeri


- Ranitidine 2x15mg - Menurunkan produksi asam lambung
- Cefixime 2x100mg - Antibiotik

B. ANALISIS DATA
Data Fokus Etiologi Masalah
DS : Kurang terpapar informasi Ansietas
klien sedikit cemas dengan
prosedur pembedahan yang
akan dilakukan untuk
menangani penyakitnya

DO :
- Pasien terlihat gelisah
- TD : 173/101 mmHg
- Pasien tidak dapat tidur
DS : Agen pencedra fisiologis Nyeri akut
- Klien mengeluhkan nyeri
di telapak kaki sebelah
kanan, sering kesemutan,
dan kaki terkadang terasa
kaku.
Pengkajian nyeri sebagai
berikut :
P : Aktivitas fisik ketika
berdiri maupun berjalan.
Q : Nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R : Dirasakan pada
telapak kaki sebelah
kanan
S : Skala nyeri 5 (nyeri
sedang)
T : Nyeri dirasakan sejak
1 bulan yang lalu

DO :
- Terdapat benjolan
telapak kaki kanan
- Klien terlihat kesakitan
ketika berjalan

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas berhubungan dengan Kurang terpapar informasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedra fisiologis

D. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
1. Ansietas Setelah dilakukan asuhan Reduksi Ansietas (I. 09314)
berhubungan keperawatan selam 1 x 30 - Monitor tanda-tanda ansietas - Memberikan
dengan menit diharapkan kecemasan (verbal dan nonverbal) kesempatan
Kurang berkurang dengan kriteria untuk
terpapar hasil : memeriksa rasa
informasi Tingkat Ansietas (L.09093) takut realistis
Indikator Awal Akhir serta kesalahan
Verbalisasi 2 4 konsep tentang
khawatir diagnosis.
akibat - Ciptakan suasana teraupetik - Membantu klien
kondisi untuk menumbuhkan percaya untuk merasa
yang diterima pada
dihadapi adanya kondisi
tanpa perasaan
Perilaku 2 4 dihakimi dan
gelisah meningkatkan
Tekanan 2 3 rasa terhormat.
darah - Gunakan pendekatan tenang - Memberikan
dan meyakinkan keyakinan
Keterangan : bahwa klien
1 : Meningkat tidak sendiri
2 : Cukup Meningkat atau ditolak.
3 : Sedang - Anjurkan keluarga untuk - Dukungan dan
4 : Cukup Menurun tetap bersama pasien konseling
5 : Menurun sesering
diperlukan
untuk
memungkinkan
individu
mengenal dan
menghadapi rasa
takut.
- Informasikan secara faktual - Dapat
mengenai diagnosis, menurunkan
pengobatan, dan prognosis ansietas
2. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri (I. 08238)
berhubungan keperawatan selam 2 x 24 - Identifikasi lokasi, durasi, - Informasi
dengan Agen jam diharapkan keluhan nyeri frekuensi, dan skala nyeri. memberikan
pencedra menurun dengan kriteria hasil data dasar untuk
fisiologis : mengevaluasi
Tingkat Nyeri (L.08066) kebutuhan/
Indikator Awal Akhir keefektifan
Keluhan 2 4 intervensi
nyeri - Berikan teknik - Dapat
Meringis 2 4 nonfarmakologis untuk meningkatkan
Kesulitan 2 3 mengurangi rasa nyeri relaksasi.
tidur - Fasilitasi istirahat tidur - Memungkinkan
klien untuk
Keterangan : mengurangi rasa
1 : Meningkat nyeri.
2 : Cukup Meningkat - Kolaborasi pemberian - Analgetik dapat
3 : Sedang analgetik menghambat
4 : Cukup Menurun stimulus nyeri.
5 : Menurun

E. IMPLEMENTASI
No Hari/Tanggal Dx Jam Implementasi Respon Tanda
Tangan
1. Senin, 5 April Pre Operasi 17.30 - Memonitor tanda- S : Afifah
2022 Ansietas tanda ansietas - Klien Afdiani
berhubungan (verbal dan mengatakan
dengan nonverbal) paham
Kurang - Informasikan mengenai
terpapar secara faktual program yang
informasi mengenai akan
diagnosis, dijalankan
pengobatan, dan - Klien
prognosis takutnya
sudah mulai
berkurang
O:
- Klien
bertanya
terkait
jalannya
operasi.
- Klien tampak
sudah mulai
rileks.
Pre Operasi 17.30 - Melakukan S: Afifah
Nyeri akut pengkajian nyeri, Pengkajian nyeri Afdiani
berhubungan memberikan sebagai berikut :
dengan informasi P : Aktivitas fisik
Agen mengenai nyeri ketika berdiri
pencedra seperti penyebab maupun berjalan.
fisiologis nyeri dan lama Q : Nyeri seperti
nyeri yang tertusuk-tusuk
dirasakan R : Dirasakan
pada telapak kaki
sebelah kanan
S : Skala nyeri 5
(nyeri sedang)
T : Nyeri
dirasakan sejak 1
bulan yang lalu

O:
- Terdapat
benjolan
telapak kaki
kanan
- Klien terlihat
kesakitan
ketika berjalan
2. Selasa, 6 Post 16.15 - Melakukan S: Afifah
April 2022 Operasi pengkajian skala - Pasien Afdiani
Nyeri akut nyeri mengatakan
berhubungan - Memonitor tanda- masih
dengan tanda vital. merasakan
Agen - Memberikan injeksi nyeri pasca
pencedra obat ketorolaks 30 pembedahan
fisiologis mg IV. - Pasien
mengatakan
nyeri
berkurang
dengan skala 4

O:
- Kaki kanan
klien terbalut
perban
- Tanda-tanda
vital :
TD : 142/103
mmHg
N : 86 x
/menit
Suhu :
36,3℃
SPO2 : 98%.

3. Rabu, 7 Nyeri akut 09.45 - Melakukan S: Afifah


Maret berhubungan pengkajian skala - Pasien Afdiani
dengan nyeri mengatakan
Agen - Memonitor tanda- nyeri
pencedra tanda vital. berkurang.
fisiologis - Memberikan - Pasien
injeksi obat mengatakan
ketorolaks 30 mg sudah tidak
IV. ada perasaan
mengganjal di
kakinya.
- Klien
mengatakan
skala nyeri
menjadi 2
O:
- Panjang luka
jahitan
operasi klien
sekitar 6 cm
- Tidak
terdapat
tanda-tanda
infeksi pada
luka jahitan
- Tanda-tanda
vital :
TD : 146/94
mmHg
N : 83 x
/menit
Suhu :
36,5℃
SPO2 : 96%.
F. EVALUASI
No Hari, Tanggal Diagnosa Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
1. Senin, 28 Maret Ansietas S : Pasien mengatakan siap untuk
2022 berhubungan dengan melaksanakan operasi
Perubahan status O :
kesehatan - Klien tampak lebih tenang.
- TTV :
TD : 135/97 mmHg
N : 82x /menit
Suhu : 36,6℃
SPO2 : 96%.

Tingkat Ansietas (L.09093)


Indikator Awal Akhir
Verbalisasi 2 5
khawatir
akibat
kondisi
yang
dihadapi
Perilaku 2 5
gelisah
Tekanan 2 4
darah

Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
A : Masalah cemas teratasi
P : Berikan petunjuk/penjelasan sederhana
pada pasien dengan tenang
Nyeri akut S :
berhubungan dengan Pengkajian nyeri sebagai berikut :
Agen pencedra P : Aktivitas fisik ketika berdiri maupun
fisiologis berjalan.
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Dirasakan pada telapak kaki sebelah kanan
S : Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
T : Nyeri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu
O : Pasien menahan sakit saat berdiri atau
berjalan kaki
Tingkat Nyeri (L.08066)
Indikator Awal Akhir
Keluhan 2 2
nyeri
Meringis 2 2
Kesulitan 2 2
tidur

Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. Selasa, 29 Maret Nyeri akut S :
2022 berhubungan dengan - Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah
Agen pencedra operasi menjadi skala 4
fisiologis O:
- Pasien masih terbaring dalam bed dan
masih takut untuk aktivitas berdiri
Tingkat Nyeri (L.08066)
Indikator Awal Akhir
Keluhan 2 3
nyeri
Meringis 2 3
Kesulitan 2 4
tidur

Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3. Rabu, 30 Maret 2022 Nyeri akut S :
berhubungan dengan - Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah
Agen pencedra operasi menjadi skala 2
fisiologis O:
- Pasien sudah mulai latihan mobilisasi
- Luka pasien tidak terlihat infeksi
Tingkat Nyeri (L.08066)
Indikator Awal Akhir
Keluhan 2 4
nyeri
Meringis 2 4
Kesulitan 2 4
tidur

Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai