A DENGAN
ABRASI KORNEA BAGIAN SINISTRA DI RUANG CENDRAWASI ATAS
RSUD AJIBARANG BANYUMAS
Disusun Oleh :
MARIYAM FAUD
I4B019075
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 28 September 2020
Jam : 12.45 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jambu, RT 3 RW 7
No.RM :
Diagnosa Medis : Abrasi Kornea
No Nama Jenis Hubungan TT/Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
1. Ny. R P Istri 39 SD
2. Sdr. R L Anak 21 SMA
3. Sdr. D L Anak 14 SMP
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama:
Nyeri pada mata bagian kiri terkena karena ver saat bekerja sekitar pukul 07.00
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD RS Ajibarang karena mata terkena ver, kemudian di
lakukan pearawtan (perban) pada IGD. Setelah dilakukan perawatan di IGD
pasien di pindahkan ke ruang Cendrawasih Atas dan direncakan operasi pada
Selasa 29 September 2020.
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengatakan tidak pernah di rawat sebelumnya dan tidak mempunyai
riwayat penyakit DM, HT dan lainnya
d. Riwayat penyakit Keluarga:
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memilik riwayat penyakit
hipertensi, DM dan lainnya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: baik
b. Kesadaran : composmentis (GCS: E4 M6 V5)
c. Tanda-tanda Vital
Nadi : 98x/menit
S : 36,7 ˚C
TD : 120/ 80 mmHg
Respirasi : 21 x/menit
d. Kepala : rambut tampak bersih, tidak beruban dan tidak adanya luka
e. Mata :
Bola mata : simetris kanan dan kiri
Reflek pupil : ishokor
Lensa : kanan berselaput mengelilingi kornea sehingga terlihat keruh.
Sclera : tidak ikterik
Nyeri tekan : ada nyeri tekan
Saat dilakukan tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan secara
manual dengan menggunakan jari, mata kiri tidak dapat melihat jumlah jari
dengan jelas.
f. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak terpasang alat bantu napas,
fungsi penciuman normal.
g. Mulut : Bibir tidak sumbing, tidak sianosis, bibir tampak sedikit kering,
fungsi pengecapan normal
h. Leher: Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada massa, leher
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada peningkatan JVP.
i. Thorak
Inspeksi: Kondisi dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada retraksi
dinding dada
Palpasi : Tidak ada krepitasi dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler.
j. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi dullness pada saat di perkusi
Auskultasi: Terdengar S1 Lub, S2 Dub reguler, tidak terdengar suara
jantung tambahan. Heart rate 98x/menit
k. Abdomen
Auskultasi : Bising usus normal (12 kali/menit),
Inspeksi : Bentuk perut simetris, tidak ada lesi, warna kulit sama
dengan kulit sekitar.
Palpasi : Tidak terdapat asites dan tidak ada nyeri tekan,
Perkusi : Timpani
l. Ekstremitas
Ekstremitas atas: kedua tangan dan kaki simetris, tidak terdapat lesi
ataupun luka terbuka dan kekuatan otot tangan dan kaki kanan dan kiri
baik.
Kekuatan otot:
5 5
5 5
Keterangan:
0 = Tidak ada pergerakan otot
1 = Pergerakan otot yang dapat terlihat, namun tidak ada pergerakan sendi.
2 = Pergerakan sendi, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 = Pergerakan melawan gravitasi, namun tidak melawan tahanan
4 = Pergerakan melawan tahanan, namun kurang dan normal
5 = Kekuatan normal
m. Genetalia
Berjenis kelamin laki-laki, tidak terpasang kateter urin.
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal dan Jenis Pemeriksaan Hasil dan Satuan Nilai Normal dan
Satuan
21 Sepetember 2020
Darah Lengkap
21 Sepetmber 2020
Kimia Klinik
6. Terapi
a. Polidemisin 5ml
b. Cendrotropin 1%
B. ANALISA DATA
DO:
Pasien tampak meringis
Nadi : 98x/menit
S : 36,7 ˚C
TD : 120/ 80 mmHg
Respirasi: 21 x/menit
2. DS : Kesiapan Kurangnya
Pasien mengatakan pertama kalinya meningkatkan informasi
operasi mata pengetahuan
Pasien dan keluarga mengatakan belum
memahami merawat mata setelah
operasi
Pasien dan keluarga mengatakan belum
memahami terkait pemberian obat tetes
mata
DO:
Pasien dan keluarga tampak bingung
saat dijelaskan terkait dengan
perawatan dan cara meneteskan obat
Keluarga tampak menanyakankan
kembali terkait penjelesan terkait
kondisi pasien
C. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik yang ditandai dengan pasien
merasa nyeri pada mata bagian kiri, mengatakan tidak nyaman karena nyeri
yang dirasakan, tampak meringis, N: 98x/menit, S: 36,7 ˚C, TD : 120/ 80
mmHg dan respirasi: 21 x/menit
2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan b.d Mengungkapkan minat untuk
meningkatkan pembelajaran yang ditandai dengan pasien mengatakan pertama
kalinya operasi mata, belum memahami merawat mata setelah operasi dan
mengatakan belum memahami terkait pemberian obat tetes mata
D. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
NOC NIC Rasional
keperawatan
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x7 jam, Manajemen Nyeri (1400) Mengetahui kualitas serta
cedera fisik diharapkan dapat mengontrol nyeri pada pasien meningkat Observasi nonverbal terkait kuantitas dari nyeri pada
dengan indikator : dengan nyeri yang dirasakan pasien
Monitor TTV Merupakan suatu cara
Kontrol Nyeri (1605) Lakukan pengkajian nyeri pemenuhan rasa nyaman
Indikator Awal Tujuan secara komprehensif kepada klien dengan
Ciptakan lingkungan yang mengurangi stressor yang
Menggambar faktor penyebab nyeri 3 4 nyaman berupa kebisingan.
Ajarkan relaksasi nafas Menguranngi nyeri pada
Menggunakan terapi non 3 4 dalam pasien
farmakologi untuk mengurangi Kolaborasi dengan tim medis Menghilangkan nyeri,
nyeri dalam pemberian analgesic. karena memblokir syaraf
penghantar nyeri
Keterangan:
1: tidak pernah menunukan
2: jarang menunjukan
3: kadang-kadang menunjukan
4: sering menunjukan
5: secara konsisten menunjukan
Kesiapan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Pendidikan Kesehatan (5510): Mengetahui dan
meningkatkan jam,diharapkan kesiapan meningkatkan pengetahuan Identifikasi kebutuhan mempersiapkan apa yang
pengetahuan b.d pasien meningkat dengan indikator : penkes untuk pasien sebenarnya dibutuh kan
Mengungkapkan minat Identifikasi faktor internal pasien
untuk meningkatkan Pengetahuan : Promosi Kesehatan (1823): atau eksternal yang dapat Mengidentifikasi factor
pembelajaran Indikator Awal Tujuan meningkatkan perilaku sehat internal atau eksternal.
Berikan penkes mengenai, Sebagai edukasi untuk
Perilaku meningkatkan kesehatan 2 4 hal yang tidak boleh meningkatkan
dilakukan oleh pasien pos op pengetahuan
Pemeriksaan kesehatan yang 2 4 mata Agar pasien mengetahui
dianjurkan Eduksi pasien tentang cara penggunaan obat
penggunaan obat dengan benar
Pencegahan dan pengendalian 2 4
infeksi
Keterangan :
1: Tidak ada pengetahuan
2: Pengetahuan terbatas
3: Pengetahun sedang
4: Pengetahuan banyak
5: Pengetahuan sangat banyak
E. IMPLEMENTASI
NO HARI/
Diagnosa Keperawatan EVALUASI (SOAP) TTD
TANGGAL
1 Senin, 28 Nyeri akut berhubungan dengan S: Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang tidak seperti Mariyam
September agen cedera fisik sebelumnya
2020 O: Pasien tampak kooperatif dan mampu mempraktikan kembali
relaksasi nafas dalam
A: Masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Perilaku meningkatkan 2 4 4
kesehatan
P:
Monitor TTV
Menganjurkan pasien untuk melakukan dan menerapkan
edukasi yang sudah diberikan
DAFTAR PUSTAKA