Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

CONGESTIF HEART FAILURE (CHF) PADA NY. T


DI RUANG DAHLIA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

Oleh :
Christiana Dyah Setyani
(I4B016083)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. T DENGAN CONGESTIF HEART FAILURE (CHF) DI RUANG DAHLIA
RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. PENGKAJIAN
Hari, Tanggal : Senin, 11 april 2017
Jam : 15.00
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 PGTK
Pekerjaan : PNS Guru TK
Alamat : Karang Pucung
No RM : 00.71.43.99
Diagnosa Medis : observasi dyspnea suspect e.c CHF NYHA III, dyspepsia
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS pada 10 April 2017 pukul 21.58 dengan keluhan sesak napas sejak pagi
hari, sesak napas bertambah dengan aktifitas ringan, menyapu sedikit saja sudah sesak dan lemes,
merasa sebah dan mual, nyeri ulu hati, tengkuk terasa cengeng, BAB dan BAK normal tidak ada
keluhan, keluar keringat dingin, pasien mengatakan lutut kaki kanan sakit. TD= 170/100 mmHg,
N=100 x/mnt, R=32 x/mnt, S=36°C. Mendapat terapi dari IGD  infus RL 10 tpm makro set, inj
Furosemida 3x1 amp, inj Ranitidin 2x50 mg, ISDN 3x5 mg, Aspilet 1x80 mg, Captopril 3x25 mg,
Spironolacton 1x25 mg. Dilakukan pemeriksaan laborat dengan hasil terlampir. Saat dikaji pasien
mengatakan masih merasa sebah, sedikit sesak dan mual sudah berkurang.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasein mengatakan tahun 2011 pernah kecelakaan hingga kaki kanannya patah, rutin kontrol ke
orthopaedi, pasien juga mengatakan sudah mengetahui jika mempunyai sakit Hipertensi sejak 2005
dan rutin kontrol poli jantung sejak 2011.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada riwayat HT dalam keluarga
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan rutin kontrol tiap bulan ke poli orthopaedi dan poli jantung untuk riwayat
kecelakaan dan hipertensinya. Pasein mengatakan banyak mengkonsumsi obat2an jantung dan tensi
sejak 2011. Menurut pasien sakit yang diderita sekarang merupakan efek dari sakit hipertensinya,
dan nyeri lutut nya juga merupakan efek dari kecelakaan yang pernah dialaminya.
b. Pola nutrisi metabolic
Pasien mengatakan dirumah biasanya makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk,
namun 2 hari terakhir ini pasien jadi berkurang napsu makannya karena mual dan nyeri ulu hati
sehingga tidak nyaman untuk makan. Pasien mengatakan menghabiskan setengah porsi makanan di
RS. Pasien mengatakan biasanya minum 6-10 gelas perhari, minum air putih, terkadang minum teh
manis. Saat di RS pasien minum seperti biasa
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan biasanya dirumah BAB sekali sehari, konsistensi padat warna kekuningan. saat
di RS belum BAB sejak MRS. Pasien mengatakan BAK sekitar 4-6 kali sehari dengan kuantitas 50-
100 cc tiap BAK, selama di RS pasien dipasang kateter urine, tidak ada keluhan dalam BAK, hanya
merasa sedikit mengganjal
d. Pola aktifitas latihan
Pasien mengatakan jarang atau tidak pernah berolahraga. Apabila ada waktu luang diisi dengan
berkebun dan memasan. Kemampuan perawatan diri pasien dapat dilakukan secara mandiri seperti
makan, mandi, berpakaian, memasak, toileting, mobilitas umum, menata rumah, bangun dan
berbaring.
e. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan ada sedikit masalah dalam pola istirahatnya. Pasien mengatakan sulit beristirahat.
Ritme kegiatan pasien yaitu pagi pasien berangkat kerja, pulang sekitar jam 14.00 atau lebih, pasien
mengatakan tidak pernah tidur siang, sepulang kerja pasien mengatakan melakukan kesibukan
berkebun atau sekedar menata rumah. Pasien mengatakan setelah maghrib pasien sudah merasa
mengantuk dan tidur setelah maghrib. Pasien mengatakan biasanya sekitar jam 24.00 – 01.00 pasien
terbangun kemudian mulai memasak, sekitar jam 3 an pasien tidur lagi kemudian bangun saat waktu
subuh.
f. Pola kognitif persepsi
Pasien berprofesi sebagai guru TK. Pasien dapat berkomunikasi, dapat berbicara, membaca dan
menulis dengan baik. Pasien dapat berkonsentrasi dan menanggapi saat diajak bicara. Pada saat ada
persoalan pasien mengatakan dapat mengambil keputusan sendiri.
g. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bekerja sebagai guru TK sejal 1983, pasien mengatakan bangga dengan profesinya karena
murid-muridnya banyak yang sudah sukses. Pasien mendapat perhatian dan support dari keluarga.
Pasien mengatakan kedua anak lelakinya sangat sayang padanya, suaminya setia menemani pasien
saat dirawat di RS.
h. Pola peran hubungan
Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dan pengajar TK, pasien mengatakan selama sakit, pasien
tidak bisa menjalankan perannya sebagai guru, ibu dan istri dengan baik.
i. Pola seksual reproduksi
Pasien mengatakan sudah mengalami menopause dan mengatakan tidak ada permasalahan dalam
urusan seksualitas. Pasien mengatakan hubungan pasien dan suami baik walau pasien sudah
menopause.
j. Pola koping toleransi stress
Pasien mengatakan suaminya selalu mendampinginya selama dirawat. Pasien mengatakan suami nya
sangat penting baginya karena suaminya dapat membantu pasien dalam mengambil keputusan bila
pasien mengalami persoalan. Terkadang kedua anaknya juga ikut menemani menunggui di RS.
k. Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan rutin beribadah sesuai waktunya. Pasein selalu berdoa bila ada persaoalan yang
dialami
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum sedang, tampak pucat, akral dingin
b. Tanda-tanda vital
TD : 160/80 mmHg
Nadi : 102 kali/menit
Respiresi : 24 kali/menit
Suhu : 37°C
c. Kepala
Kepala tampak simetris, rambut berwarna kelabu, tidak teraba benjolan di kepala, bibir tampak
kemerahan dan lembab, tidak tampak tanda eodema atau perdarahan di kepala, kedua hidung
simetris, kedua telinga simetris
d. Mata
Kedua mata simetris, tidak ada tanda anemis maupun ikterik pada konjungtiva, reflek cahaya +/+,
pergerakan kedua bola mata simetris.
e. Leher
Tidak tampak ada benjolan, leher tampak simetris, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar gondok
maupun pembesaran pada vena jugularis.
f. Hidung
Hidung tampak simetris, tidak tampak adanya sekret maupun lesi. Tidak teraba ada benjolan maupun
polip.
g. Dada
Dada tampak simetris, tidak tampak adanya retraksi dada, tidak teraba benjolan di dada, perkusi dada
redup, bunyi napas vesikuler di kedua paru, tidak terdengar bunyi jantung tambahan.
h. Abdomen
Abdomen tampak simetris, tidak tampak lesi dan pembesaran. Ada nyeri tekan di area ulu hati, tidak
teraba benjolan di keempat kuadran, peristaltic usus 10-12 kali permenit
i. Genitalia
Genitalia tampak besih, tampak simetris.
j. Ekstremitas
Keempat ekstremitas tampak simetris. Pasian tampak menyeringai saat menggerakkan lutut kaki
kanan. Lutut kaki kanan tampak terbatas gerakannya. Keempat ekstremitas tampak edema. Capillary
refill >3 menit
Kekuatan otot
5 5
5 5

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium 11 April 2017 jam 11.00
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 11,4 mg/dl 11,2 – 17,3
Leukosit 11.030 U/l 3800 – 10.600
Hematocrit 36% 40 – 52
Eritrosit 3.900.000 /Ul 4,4 – 5,9
Trombosit 312.000/ Ul 150.000 – 440.000
MCV 92,3 fL 80 -100
MCH 29,2 pg/cell 26 – 34
MCHC 31,7 % 32 – 36
RDW 14,2 % 11,5 – 14,5
MPV 10,2 fL 9,4 – 12,4
Hitung jenis
Basophil 0,5 % 0–1
Eosinophil 3,7 % 2–4
Batang 0,4 % 3–5
Segmen 62,6 % 50 – 70
Limfosit 24,4 % 25 – 40
Monosit 8,4 % 2–8
Ureum 29,5 mg/dl 14,98 – 38,52
Creatinine 1,67 mg/dl 0,70 – 1,30
GDS 108 mg/dl ≤200
SGOT 24
SGPT 29
Natrium 144 mmol
Kalium 3,4
clorida 111
b. Pemeriksaan EKG
Sinus rhythm, tampak adanya iskemik
6. Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Inj Furosemida 3x1 amp
- Inj Ranitidin 2x50 mg
- ISDN 3x5 mg
- Captopril 3x25 mg
- Spironolactone 1x25 mg
- Valsartan 2x80 mg

B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : pasien mengatakan sesk napas bertambah Perubahan sekuncup Penurunan curah jantung
dengan aktifitas ringan, sesak napas, nyeri ulu jantung
hati, keluar keringat dingin
DO : TD = 160/80 mmHg, Nadi = 102, Respirasi
= 24, Suhu = 37, ekstremitas tampak edema,
capillary refill >3 menit

2 DS : pasien mengatakan sesak napas bertambah Ketidakseimbangan Intoleransi aktifitas


dengan aktifitas ringan, menyapu sebentar saja antara kebutuhan O2
sudah sesak dan lemes dan suplai O2
DO : ekstremitas tampak edema, terpasang
kateter urine

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan sekuncup jantung
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai o2
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Dx kep Rencana intervensi Rasional Ttd


1 1 Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan penurunan curah jantung berkurang 1. Tanda vital menunjukkan
dengan kriteria (NOC) gambaran kondisi umum pasien
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal. 2. intake dan output yang sesuai
c. Klien tidak pucat. menyeimbangkan kondisi pasien
d. Akral hangat. 3. posisi semi fowler dapat
e. Capilary refill < 3 detik. mengurangi kondisi sesak napas
Indikator Skala : 4. istirahat dapat mengurangi
1. : tidak dilakukan sama sekali sesak napas
2 : jarang dilakukan 5. lingkungan yang nyaman
3 : kadang dilakukan membuat istirahat menjadi
4 : sering dilakukan nyaman dan dapat
5 : selalu dilakukan meminimalkan penurunan curah
NIC : cardiac care jantung
Intervensi : 6. pembatasan aktifitas
1. Monitor tanda-tanda vital. meminimalkan penggunaan
2. Pantau intake dan output. energy sehingga dapat
3. Atur posisi klien semi fowler. mengurangi penurunan curah
4. Anjurkan klien untuk istirahat secara fisik dan mental. jantu ng
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan bantu klien untuk memenuhi kebutuhannya. 7. kolaborasi pemberian diuretic
6. Pertahankan pembatasan aktivitas. untuk meringankan beban kerja
7. Kolaborasi medis untuk pemberian terapi. jantung
2 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, diharapkan klien dapat mempertahankan/ 1. Mengetahui intervensi
mencapai aktivitas seoptimal mungkin dengan kriteria hasil: lanjutan yang harus diberikan
NOC : pemenuhan aktivitas 2. Mengetahui sejauh mana
Kriteria Hasil : pasien berespon terhadap
a. Klien mampu memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri. aktifitas fisik
b. Klien mampu mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami dalam aktivitas perawatan diri. 3. Program peningkatan aktifitas
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal selama aktivitas. untuk merangsang
d. Klien mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang memperburuk aktifitas. kemampuan pasien dalam
Indikator Skala : beraktifitas
1. : Tidak dilakukan sama sekali 4. Aktifitas bertahap membantu
2. : jarang dilakukan. pasien beradaptasi untuk
3. : kadang dilakukan. mengurangi kondisi
4. : sering dilakukan. imobilisasi
5. : selalu dilakukan. 5. Keaktifan pasien dapat
NIC : Manajemen nutrisi meningkatkan kemampuan
Intervensi : aktifitas pasien
1. Kaji faktor-faktor penunjang/ penyebab keterbatasan aktivitas. 6. Kemandirian pasien
2. Pantau respon individu terhadap aktivitas secara fisik . meningkatakan kemampuan
3. Diskusikan dengan individu tentang program peningkatan aktivitas. aktifitas pasien
4. Bantu klien secara bertahap melakukan aktivitasnya secara mandiri.
5. Anjurkan klien untuk selalu berpartisipasi aktif dalam memenuhi kebutuhannya.
6. Anjurkan klien berusaha mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


NO WAKTU DX INTERVENSI RESPON EVALUASI TTD
1 Selasa, 1 1. Memonitor tanda-tanda 1. tanda vital masih S : pasien mengatakan dada terasa sesak, nyeri ulu hati dan keringat
11 04 vital. belum dalam rentang dingin masih keluar, lelah saat aktifitas ringan
2017 2. Memantau intake dan normal O:
Pukul output ( pemberian 2. Infus RL 10 tpm, - TD = 160/80 mmHg, nadi = 102 x/mnt, resp = 24 x/mnt, suhu = 37°C
15.00 – makanan, cairan dan infus) makan habis ¾, - ektremitas masih tampak edema
21.00 3. Mengatur posisi klien semi minum habis 2 gelas Capillary refill 3 menit
fowler 3. Pasien merasa Indikator Awal akhir
4. mengobservasi capillary lebih nyaman dengan
1 2 3 4 5
refill posisi tidur
5. Menganjurkan Pasien semifowler  Tanda Vital dalam 3 √
untuk istirahat 4. Capillary refill +/- 3 rentang normal
6. Mempertahankan menit (Tekanan darah,
pembatasan aktivitas. 5. Pasien Nadi, respirasi)
3 √
7. Melakukan kolaborasi mengatakan akan  Intake ouput sesuai
medis untuk pemberian beristirahat  Dapat mentoleransi 3
terapi 6. aktifitas pasien aktivitas, tidak ada
kelelahan √
- Inj Furosemida 3x1 amp dibantu oleh
 Tidak ada edema
- Inj Ranitidin 2x50 mg keluarga paru, perifer, dan 3 √
- ISDN 3x5 mg 7. terapi masuk, tidak tidak ada asites,
- Captopril 3x25 mg ada reaksi alergi capillary refill <3
- Valsartan 2x80 mg menit

A : masalah penurunan cardiac output belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
2 Selasa, 2 1. Mengkaji faktor-faktor 1. Pasien merasa S : pasienmengatakan masih sesak saat beraktifitas ringan
11 04 penunjang/ penyebab terbatas O:
2017 keterbatasan aktivitas. aktifitasnya karena - pasien tampak lemah
pukul 2. Memantau tanda vital sesak yang - ekstremitas edema
15.00- 3. Memantau respon dideritanya - terpasang DC UT
21.00 individu terhadap aktivitas 2. Pasien dapat Indikator Awal akhir
secara fisik . merespon aktifitas
1 2 3 4 5
4. Mendiskusikan dengan ringan
individu tentang program 3. Pasien mau
peningkatan aktivitas. mencoba program  Berpartisipasi dalam 3 √
5. Membantu pasien secara aktifitas bertingkat aktivitas fisik tanpa
bertahap melakukan 4. Pasien berusaha disertai peningkatan
aktivitasnya secara mandiri. beraktifitas secara tekanan darah, nadi
dan RR
6. Menganjurkan klien untuk mandiri secara
 Mampu melakukan 3 √
selalu berpartisipasi aktif bertahap
aktivitas sehari hari
dan mandiri dalam (ADLs) secara
memenuhi kebutuhannya. mandiri
 Keseimbangan 3 √
aktivitas dan istirahat

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
3 Rabu, 1 1. Memonitor tanda-tanda 1. tanda vital masih S : pasien mengatakan sesak napas berkurang , nyeri ulu hati
12 04 vital. belum dalam rentang berkurang dan keringat dingin sudah tidak keluar, masih lelah saat
2017 2. Memantau intake dan normal aktifitas ringan
Pukul output ( pemberian 2. Infus RL 10 tpm, O:
14.00 – makanan, cairan dan infus) makan habis ¾, - TD = 140/80 mmHg, nadi = 98 x/mnt, resp = 23 x/mnt, suhu = 37°C
21.00 3. Mengatur posisi klien semi minum habis 2 gelas - ektremitas masih tampak edema
fowler 3. Pasien merasa Capillary refill 3 menit
4. mengobservasi capillary lebih nyaman dengan Indikator Awal akhir
refill posisi tidur
1 2 3 4 5
5. Menganjurkan Pasien semifowler
untuk istirahat 4. Capillary refill +/- 3  Tanda Vital dalam 3 √
6. Mempertahankan menit rentang normal
pembatasan aktivitas. 5. Pasien (Tekanan darah,
7. Melakukan kolaborasi mengatakan akan Nadi, respirasi)
3 √
medis untuk pemberian beristirahat  Intake ouput sesuai
terapi 6. aktifitas pasien  Dapat mentoleransi 3
- Inj Furosemida 3x1 amp dibantu oleh aktivitas, tidak ada
kelelahan √
- Inj Ranitidin 2x50 mg keluarga
 Tidak ada edema
- ISDN 3x5 mg 7. terapi masuk, tidak paru, perifer, dan 3 √
- Captopril 3x25 mg ada reaksi alergi tidak ada asites,
- Valsartan 2x80 mg capillary refill <3
menit

A : masalah penurunan cardiac output teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
4 Rabu, 2 1. Mengkaji faktor-faktor 1. Pasien merasa S : pasienmengatakan masih sesak saat beraktifitas ringan
12 04 penunjang/ penyebab terbatas O:
2017 keterbatasan aktivitas. aktifitasnya karena - pasien tampak lemah
pukul 2. Memantau tanda vital sesak yang - ekstremitas edema
14.00- 3. Memantau respon dideritanya - terpasang DC UT
21.00 individu terhadap aktivitas 2. Pasien dapat Indikator Awal akhir
secara fisik . merespon aktifitas
1 2 3 4 5
4. Mendiskusikan dengan ringan
individu tentang program 3. Pasien mau  Berpartisipasi dalam 3 √
peningkatan aktivitas. mencoba program aktivitas fisik tanpa
5. Membantu pasien secara aktifitas bertingkat disertai peningkatan
bertahap melakukan 4. Pasien berusaha tekanan darah, nadi
aktivitasnya secara mandiri. beraktifitas secara dan RR
6. Menganjurkan klien untuk mandiri secara  Mampu melakukan 3 √
selalu berpartisipasi aktif bertahap aktivitas sehari hari
(ADLs) secara
dan mandiri dalam
mandiri
memenuhi kebutuhannya.  Keseimbangan 3 √
aktivitas dan istirahat

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
5 Kamis, 1 1. Memonitor tanda-tanda 1. tanda vital masih S : pasien mengatakan sudah tidak sesak napas , tidak nyeri ulu hati
13 04 vital. belum dalam rentang dan keringat dingin sudah tidak keluar, masih lelah saat aktifitas
2017 2. Memantau intake dan normal ringan
Pukul output ( pemberian 2. Infus RL 10 tpm, O:
14.00 – makanan, cairan dan infus) makan habis ¾, - TD = 130/70 mmHg, nadi = 100 x/mnt, resp = 23 x/mnt, suhu =
21.00 3. Mengatur posisi klien semi minum habis 2 gelas 36.5°C
fowler 3. Pasien merasa - edema ekdtremitas berkurang
4. mengobservasi capillary lebih nyaman dengan - Capillary refill 3 menit
refill posisi tidur Indikator Awal akhir
5. Menganjurkan Pasien semifowler
1 2 3 4 5
untuk istirahat 4. Capillary refill +/- 3
6. Mempertahankan menit  Tanda Vital dalam 3 √
pembatasan aktivitas. 5. Pasien rentang normal
7. Melakukan kolaborasi mengatakan akan (Tekanan darah,
medis untuk pemberian beristirahat Nadi, respirasi)
3 √
terapi 6. aktifitas pasien  Intake ouput sesuai
- Inj Furosemida 3x1 amp dibantu oleh  Dapat mentoleransi 3 √
- Inj Ranitidin 2x50 mg keluarga aktivitas, tidak ada
kelelahan
- ISDN 3x5 mg 7. terapi masuk, tidak
 Tidak ada edema
- Captopril 3x25 mg ada reaksi alergi paru, perifer, dan 3
- Valsartan 2x80 mg
tidak ada asites,
capillary refill <3
menit

A : masalah penurunan cardiac output teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
6 Kamis, 2 1. Mengkaji faktor-faktor 1. Pasien merasa S : pasienmengatakan masih sesak sedikit berkurang saat beraktifitas
13 04 penunjang/ penyebab terbatas ringan
2017 keterbatasan aktivitas. aktifitasnya karena O:
pukul 2. Memantau tanda vital sesak yang - pasien tampak lebih baik
14.00- 3. Memantau respon dideritanya - ekstremitas edema tidak ada
21.00 individu terhadap aktivitas 2. Pasien dapat - terpasang DC UT
secara fisik . merespon aktifitas Indikator Awal akhir
4. Mendiskusikan dengan ringan
1 2 3 4 5
individu tentang program 3. Pasien mau
peningkatan aktivitas. mencoba program  Berpartisipasi dalam 3
5. Membantu pasien secara aktifitas bertingkat aktivitas fisik tanpa
bertahap melakukan 4. Pasien berusaha disertai peningkatan
aktivitasnya secara mandiri. beraktifitas secara tekanan darah, nadi
6. Menganjurkan klien untuk mandiri secara dan RR
selalu berpartisipasi aktif bertahap  Mampu melakukan 3
dan mandiri dalam aktivitas sehari hari
(ADLs) secara
memenuhi kebutuhannya.
mandiri
 Keseimbangan 3 √
aktivitas dan istirahat

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
7 Jumat, 1 1. Memonitor tanda-tanda 1. tanda vital masih S : pasien mengatakan sudah tidak sesak napas , tidak nyeri ulu hati
14 04 vital. belum dalam rentang dan keringat dingin sudah tidak keluar, sudah bisa beraktifitas ringan
2017 2. Memantau intake dan normal O:
Pukul output ( pemberian 2. Infus RL 10 tpm, - TD = 130/80 mmHg, nadi = 97 x/mnt, resp = 25 x/mnt, suhu =
07.00 - makanan, cairan dan infus) makan habis ¾, 36.5°C
14.00 3. Mengatur posisi klien semi minum habis 2 gelas - edema ekdtremitas tidak ada
fowler 3. Pasien merasa - Capillary refill 2 menit
4. mengobservasi capillary lebih nyaman dengan Indikator Awal akhir
refill posisi tidur
1 2 3 4 5
5. Menganjurkan Pasien semifowler
untuk istirahat 4. Capillary refill +/- 3  Tanda Vital dalam 3 √
6. Mempertahankan menit rentang normal
pembatasan aktivitas. 5. Pasien (Tekanan darah,
7. Melakukan kolaborasi mengatakan akan Nadi, respirasi)
 Intake ouput sesuai 3 √
medis untuk pemberian beristirahat
terapi 6. aktifitas pasien  Dapat mentoleransi
3 √
aktivitas, tidak ada
- Inj Furosemida 3x1 amp dibantu oleh
kelelahan
- Inj Ranitidin 2x50 mg keluarga
 Tidak ada edema
- ISDN 3x5 mg 7. terapi masuk, tidak paru, perifer, dan 3 √
- Captopril 3x25 mg ada reaksi alergi tidak ada asites,
- Valsartan 2x80 mg capillary refill <3
menit

A : masalah penurunan cardiac output teratasi


P : intervensi dihentikan
8 Jumat, 2 1. Mengkaji faktor-faktor 5. Pasien merasa S : pasienmengatakan tidak seak napas lagi saat beraktifitas ringan
14 04 penunjang/ penyebab terbatas O:
2017 keterbatasan aktivitas. aktifitasnya karena - pasien tampak lebih baik
pukul 2. Memantau tanda vital sesak yang - ekstremitas edema tidak ada
07.00 - 3. Memantau respon dideritanya - DC UT sudah terlepas
14.00 individu terhadap aktivitas 6. Pasien dapat Indikator Awal akhir
secara fisik . merespon aktifitas
1 2 3 4 5
4. Mendiskusikan dengan ringan
individu tentang program 7. Pasien mau  Berpartisipasi dalam 3 √
peningkatan aktivitas. mencoba program aktivitas fisik tanpa
5. Membantu pasien secara aktifitas bertingkat disertai peningkatan
bertahap melakukan 8. Pasien berusaha tekanan darah, nadi
aktivitasnya secara mandiri. beraktifitas secara dan RR
6. Menganjurkan klien untuk mandiri secara  Mampu melakukan 3 √
selalu berpartisipasi aktif bertahap aktivitas sehari hari
(ADLs) secara
dan mandiri dalam
mandiri
memenuhi kebutuhannya.  Keseimbangan 3 √
aktivitas dan istirahat

A : masalah intoleransi aktifitas teratasi


P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai