Oleh :
Christiana Dyah Setyani
(I4B016083)
A. PENGKAJIAN
Hari, Tanggal : Senin, 11 april 2017
Jam : 15.00
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 PGTK
Pekerjaan : PNS Guru TK
Alamat : Karang Pucung
No RM : 00.71.43.99
Diagnosa Medis : observasi dyspnea suspect e.c CHF NYHA III, dyspepsia
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS pada 10 April 2017 pukul 21.58 dengan keluhan sesak napas sejak pagi
hari, sesak napas bertambah dengan aktifitas ringan, menyapu sedikit saja sudah sesak dan lemes,
merasa sebah dan mual, nyeri ulu hati, tengkuk terasa cengeng, BAB dan BAK normal tidak ada
keluhan, keluar keringat dingin, pasien mengatakan lutut kaki kanan sakit. TD= 170/100 mmHg,
N=100 x/mnt, R=32 x/mnt, S=36°C. Mendapat terapi dari IGD infus RL 10 tpm makro set, inj
Furosemida 3x1 amp, inj Ranitidin 2x50 mg, ISDN 3x5 mg, Aspilet 1x80 mg, Captopril 3x25 mg,
Spironolacton 1x25 mg. Dilakukan pemeriksaan laborat dengan hasil terlampir. Saat dikaji pasien
mengatakan masih merasa sebah, sedikit sesak dan mual sudah berkurang.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasein mengatakan tahun 2011 pernah kecelakaan hingga kaki kanannya patah, rutin kontrol ke
orthopaedi, pasien juga mengatakan sudah mengetahui jika mempunyai sakit Hipertensi sejak 2005
dan rutin kontrol poli jantung sejak 2011.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada riwayat HT dalam keluarga
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan rutin kontrol tiap bulan ke poli orthopaedi dan poli jantung untuk riwayat
kecelakaan dan hipertensinya. Pasein mengatakan banyak mengkonsumsi obat2an jantung dan tensi
sejak 2011. Menurut pasien sakit yang diderita sekarang merupakan efek dari sakit hipertensinya,
dan nyeri lutut nya juga merupakan efek dari kecelakaan yang pernah dialaminya.
b. Pola nutrisi metabolic
Pasien mengatakan dirumah biasanya makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk,
namun 2 hari terakhir ini pasien jadi berkurang napsu makannya karena mual dan nyeri ulu hati
sehingga tidak nyaman untuk makan. Pasien mengatakan menghabiskan setengah porsi makanan di
RS. Pasien mengatakan biasanya minum 6-10 gelas perhari, minum air putih, terkadang minum teh
manis. Saat di RS pasien minum seperti biasa
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan biasanya dirumah BAB sekali sehari, konsistensi padat warna kekuningan. saat
di RS belum BAB sejak MRS. Pasien mengatakan BAK sekitar 4-6 kali sehari dengan kuantitas 50-
100 cc tiap BAK, selama di RS pasien dipasang kateter urine, tidak ada keluhan dalam BAK, hanya
merasa sedikit mengganjal
d. Pola aktifitas latihan
Pasien mengatakan jarang atau tidak pernah berolahraga. Apabila ada waktu luang diisi dengan
berkebun dan memasan. Kemampuan perawatan diri pasien dapat dilakukan secara mandiri seperti
makan, mandi, berpakaian, memasak, toileting, mobilitas umum, menata rumah, bangun dan
berbaring.
e. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan ada sedikit masalah dalam pola istirahatnya. Pasien mengatakan sulit beristirahat.
Ritme kegiatan pasien yaitu pagi pasien berangkat kerja, pulang sekitar jam 14.00 atau lebih, pasien
mengatakan tidak pernah tidur siang, sepulang kerja pasien mengatakan melakukan kesibukan
berkebun atau sekedar menata rumah. Pasien mengatakan setelah maghrib pasien sudah merasa
mengantuk dan tidur setelah maghrib. Pasien mengatakan biasanya sekitar jam 24.00 – 01.00 pasien
terbangun kemudian mulai memasak, sekitar jam 3 an pasien tidur lagi kemudian bangun saat waktu
subuh.
f. Pola kognitif persepsi
Pasien berprofesi sebagai guru TK. Pasien dapat berkomunikasi, dapat berbicara, membaca dan
menulis dengan baik. Pasien dapat berkonsentrasi dan menanggapi saat diajak bicara. Pada saat ada
persoalan pasien mengatakan dapat mengambil keputusan sendiri.
g. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bekerja sebagai guru TK sejal 1983, pasien mengatakan bangga dengan profesinya karena
murid-muridnya banyak yang sudah sukses. Pasien mendapat perhatian dan support dari keluarga.
Pasien mengatakan kedua anak lelakinya sangat sayang padanya, suaminya setia menemani pasien
saat dirawat di RS.
h. Pola peran hubungan
Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dan pengajar TK, pasien mengatakan selama sakit, pasien
tidak bisa menjalankan perannya sebagai guru, ibu dan istri dengan baik.
i. Pola seksual reproduksi
Pasien mengatakan sudah mengalami menopause dan mengatakan tidak ada permasalahan dalam
urusan seksualitas. Pasien mengatakan hubungan pasien dan suami baik walau pasien sudah
menopause.
j. Pola koping toleransi stress
Pasien mengatakan suaminya selalu mendampinginya selama dirawat. Pasien mengatakan suami nya
sangat penting baginya karena suaminya dapat membantu pasien dalam mengambil keputusan bila
pasien mengalami persoalan. Terkadang kedua anaknya juga ikut menemani menunggui di RS.
k. Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan rutin beribadah sesuai waktunya. Pasein selalu berdoa bila ada persaoalan yang
dialami
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum sedang, tampak pucat, akral dingin
b. Tanda-tanda vital
TD : 160/80 mmHg
Nadi : 102 kali/menit
Respiresi : 24 kali/menit
Suhu : 37°C
c. Kepala
Kepala tampak simetris, rambut berwarna kelabu, tidak teraba benjolan di kepala, bibir tampak
kemerahan dan lembab, tidak tampak tanda eodema atau perdarahan di kepala, kedua hidung
simetris, kedua telinga simetris
d. Mata
Kedua mata simetris, tidak ada tanda anemis maupun ikterik pada konjungtiva, reflek cahaya +/+,
pergerakan kedua bola mata simetris.
e. Leher
Tidak tampak ada benjolan, leher tampak simetris, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar gondok
maupun pembesaran pada vena jugularis.
f. Hidung
Hidung tampak simetris, tidak tampak adanya sekret maupun lesi. Tidak teraba ada benjolan maupun
polip.
g. Dada
Dada tampak simetris, tidak tampak adanya retraksi dada, tidak teraba benjolan di dada, perkusi dada
redup, bunyi napas vesikuler di kedua paru, tidak terdengar bunyi jantung tambahan.
h. Abdomen
Abdomen tampak simetris, tidak tampak lesi dan pembesaran. Ada nyeri tekan di area ulu hati, tidak
teraba benjolan di keempat kuadran, peristaltic usus 10-12 kali permenit
i. Genitalia
Genitalia tampak besih, tampak simetris.
j. Ekstremitas
Keempat ekstremitas tampak simetris. Pasian tampak menyeringai saat menggerakkan lutut kaki
kanan. Lutut kaki kanan tampak terbatas gerakannya. Keempat ekstremitas tampak edema. Capillary
refill >3 menit
Kekuatan otot
5 5
5 5
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium 11 April 2017 jam 11.00
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 11,4 mg/dl 11,2 – 17,3
Leukosit 11.030 U/l 3800 – 10.600
Hematocrit 36% 40 – 52
Eritrosit 3.900.000 /Ul 4,4 – 5,9
Trombosit 312.000/ Ul 150.000 – 440.000
MCV 92,3 fL 80 -100
MCH 29,2 pg/cell 26 – 34
MCHC 31,7 % 32 – 36
RDW 14,2 % 11,5 – 14,5
MPV 10,2 fL 9,4 – 12,4
Hitung jenis
Basophil 0,5 % 0–1
Eosinophil 3,7 % 2–4
Batang 0,4 % 3–5
Segmen 62,6 % 50 – 70
Limfosit 24,4 % 25 – 40
Monosit 8,4 % 2–8
Ureum 29,5 mg/dl 14,98 – 38,52
Creatinine 1,67 mg/dl 0,70 – 1,30
GDS 108 mg/dl ≤200
SGOT 24
SGPT 29
Natrium 144 mmol
Kalium 3,4
clorida 111
b. Pemeriksaan EKG
Sinus rhythm, tampak adanya iskemik
6. Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Inj Furosemida 3x1 amp
- Inj Ranitidin 2x50 mg
- ISDN 3x5 mg
- Captopril 3x25 mg
- Spironolactone 1x25 mg
- Valsartan 2x80 mg
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : pasien mengatakan sesk napas bertambah Perubahan sekuncup Penurunan curah jantung
dengan aktifitas ringan, sesak napas, nyeri ulu jantung
hati, keluar keringat dingin
DO : TD = 160/80 mmHg, Nadi = 102, Respirasi
= 24, Suhu = 37, ekstremitas tampak edema,
capillary refill >3 menit