Disusun oleh:
Wiwig Useno I4B0117017 Purwatiningsih I4B0117022
M. Maghfuri I4B0117005 Ngasirotun Jamilah I4B0117002
Suharjo I4B0117061 Indriyani I4B0117029
Stevana Evi I4B0117024 Farida Wardani I4B0117053
Widyatun I4B0117032 Siti Mulyani I4B0117023
Nur Laela M I4B0117056
1. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok (TAK) dengan metode okupasi terapi (hand made
gantungan kunci) menggunakan barang-barang bekas pada Klien halusinasi.
2. TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
3. LANDASAN TEORI
1. HALUSINASI
a. Pengertian
b. Penyebab
1) Faktor predisposisi
2) Faktor presipitasi
Gejala klinis:
Gejala klinis:
a) Cemas
b) Konsentrasi menurun
c) Ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata
Gejala klinis:
Gejala klinis:
15) Halusinasi Auditorik, dapat terjadi pada orang normal tetapi tidak
dianggap sebagai suatu hal yang patologis. Ada beberapa halusinasi
auditorik yang patologis yaitu; halusinasi auditorik non verbal,
halusinasi auditorik verbal, halusinasi auditorik orang ketiga,
halusinasi auditorik orang kedua.
e. Fase Halusinasi
f. Rentang respon
g. Mekanisme koping
1) Regresi
Akibat dari halusinasi adalah resiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan. Ini diakibatkan karena klien berada di bawah halusinasinya
yang meminta dia untuk melakukan sesuatu hal di luar kesadarannya.
i. Pohon masalah
(EFEK) : Resiko Perilaku Kekerasan
(CP) : Halusinasi
3. TERAPI OKUPASI
a. Definisi
Terapi okupasi yaitu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi
seseorang dalam melaksanakan suatu tugas terpilih yang telah ditentukan
dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan
dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan (Kusumawati & Hartono,
2010).
Pendapat lain menyebutkan, terapi okupasi ialah usaha penyembuhan
terhadap seseorang yang mengalami kelainan mental dan fisik dengan jalan
memberikan keaktifan kerja, keaktifan itu mengurangi penderitaan
seseorang yang akhirnya menimbulkan rasa bahagia dan mengurangi rasa
rendah diri ( Kusnanto,2003).
b. Manfaat
1. Terapi okupasi dapat diterapkan sebagai salah satu psikoterapi bagi pasien
gangguan jiwa isolasi social yang dapat meningkatkan kemampuan
bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
sekitar.
2. Terapi okupasi dapat meningkatkan keterampilan pasien untuk membuat
beraneka ragam kerajinan tangan.
c. Teknik terapi
Berkaitan dengan terapi untuk melatih gerak tangan dan jari-jari teknik
membentuk yang dipilih yaitu teknik menggunting, menempel dan
menyusun
a. Teknik menggunting
b. Menempel
c. Menyusun
Menyusun atau merangkai adalah menata,menumpuk, menyejajarkan
benda-benda atau pernak-pernik tanpa ataupun dengan menggunakan
teknik ikatan
4. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. Peserta adalah klien yang dirawat di Ruang rawat Nakula RSUD
Banyumas.
b. Kriteria inklusi
a) Klien dengan riwayat halusinasi
b) Klien yang sudah mampu berinteraksi dengan klien lain
c) Klien yang kooperatif
d) Tidak ada gangguan penglihatan
e) Tidak ada gangguan pendengaran
f) Tidak ada gangguan motorik
g) Klien dapat berkomunikasi verbal
h) Klien bersedia mengikuti permainan
i) Klien berumur 20-40 tahun
j) Jenis kelamin perempuan
2. Proses seleksi
a. Proses seleksi dilakukan dengan cara observasi langsung pada Klien
dan catatan medik di Ruang rawat Nakula RSUD Banyumas.
b. Menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
c. Mengidentifikasi nama klien dan masalah keperawatan yang dialami
d. Membuat kontrak waktu dengan klien
3. Nama - nama klien
a. Seventina
b. Susanti
c. Uswatun
d. Rojimah
e. Eka
f. Retno
5. PENGORGANISASIAN
1. Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Kamis,12 April 2018
2. Tim terapis
a. Leader : Farida W
b. Co Leader :
Maghfuri
c. Observer :
d. Fasilator : Suharjo, Ngasirotun jamilah
a. Leader
b. Co Leader
c. Fasilitator
d. Observer
6. Setting tempat
CL
L
F
F
K K
F F
K K
F K F K F
O O
Keterangan
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
K : Klien
O : Observer
7. Program antisipasi
a. Apabila klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada
saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil
adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai
dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit, leader akan
memanggil nama klien, menanyakan alasan klien meninggalkan
permainan, dan memberikan penjelasan tentang tujuan permainan dan
berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu boleh kembali lagi.
c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak
boleh dilakukan
d. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati
tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur
terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari
kegiatan.
6. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
1) Menyusun proposal pre planning
2) Memilih Klien sesuai indikasi yaitu halusinasi
3) Membuat kontrak dengan Klien
4) Mempersiapkan alat dan tempat permainan
5) Menyampaikan tata tertib pelaksanaan TAK
b. Orientasi ( 10 menit )
3) Kontrak :
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melakukan stimulasi persepsi
sensori dengan metode membuat gantungan kunci
d. Terminasi ( 5 menit )
1) Evaluasi
Subjektif
Objektif
1. Evaluasi Proses
Nama Pasien
No Aspek yang dinilai
K1 K2 K3 K4 K5 K6
1 Menjawab salam
2 Memperkenalkan diri
3 Membentuk membuat
gantungan kunci
Nama Pasien
No Aspek yang dinilai
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Alih Bahasa : Yasmin
Asih, Edisi 6, EGC, Jakarta, 1998.
Maramis, W.F. 2005. Catatan ilmu kedokteran Jiwa. Airlangga University Press:
Surabaya
Rasmun.2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan
Keluarga. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Stuart, G.W, dan Sundeen, S.J. (1998). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing, 4 th ed. St. Louis: Mosby Year Book.