FISIOTERAPI DADA
PADA TN. N DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
oleh:
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………….………………………………i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
PEMERIKSAAN ELEKTRO KARDIOGRAFI (EKG) ...... Error! Bookmark not
defined.
A. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
2. Tujuan ................................................................................................ 1
B. ISI ........................................................................................................... 2
C. PENUTUP .............................................................................................. 4
i
FISIOTERAPI DADA
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pasien Tn N, umur 55 tahun dirawat di Ruang Flamboyan RSUD
dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tanggal 15 Maret 2017.
Pasien saat ini dikelola dengan diagnose medis CKD. Hasil pengkajian
pada pukul 15.00 WIB didapatkan data pasien mengeluh sesak nafas,
batuk berdahak. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil TD:
150/80 mmHg, N: 76 x/menit, RR: 30 x/menit, Suhu: 36,2 oC.
Pada pemeriksaan fisik pasien terlihat pucat, konjungtiva palpebra
tidak anemis, inspeksi perut tidak ada distensi abdomen, auskultasi bising
usus 3 x/ menit, palpasi supel, perkusi tymphani. Auskultasi daerah paru
terdengar suara ronchi basah, nafas terlihat cepat. Pemeriksaan gerakan
dada statis, simetris. Data laboratorium menunjukkan Hb: 9 gr/dl; Lekosit:
8,4 rb/ul; Hematokrit: 14%; Eritrosit: 3,0 jt/ul; Trombosit: 469 rb/ul.
Pasien mengeluh sesak nafas ,batuk sudah dirasa sekitar dua
minggu dan dahak susah untuk keluar. Pasien mendapatkan terapi oksigen
3 liter/menit. Dengan kondisi tersebut mendorong perawat untuk
melakukan tindakan keperawatan berupa fisotrapi dada.
2. Tujuan
Tujuan dilakukan fisioterapi dada adalah Mengembalikan dan
memelihara fungsi otot-otot pernafasan, membantu membersihkan secret
dari bronkus, mencegah penumpukan secret, memperbaiki pergerakan dan
aliran sekret, meningkatkan efisiensi pernafasan dan ekspansi paru, pasien
dapat bernafas dengan dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang
cukup.
1
2
B. ISI
Fisioterapi dada adalah kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan
yang terdiri dari clapping (Perkusi), vibrasi, dan postural drainage.
Jenis jenis
Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual untuk
melepaskan lendir dan meningkatkan pengaliran mukus serta sekret dari paru-
paru pada klien dengan masalah-masalah paru-paru tertentu.
Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding
dada dalam irama yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang
dibentuk seperti mangkuk. Pergelangan tangan dalam posisi fleksi dan
ekstensi selama pengetukan.
Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama
fase ekspirasi.
Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk
mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan
pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan
salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi
mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkial-bidang paru atas,
tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat
membuang sekret dari trakea. Spasme bronkus dapat dicetuskan pada
beberapa klien yang menerima drainase postural. Spasme bronkus ini
disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusat yang
besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme
bronkus, perawat dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapi
bronkodilator pada klien selama 20 menit sebelum dranase postural.
Berdasarkan latar belakang kondis Tn N dapat digambarkan bahwa
tidak ada kontra indikasi terhadap dilakukannya fisioterapi dada. Saat ini Tn.
N mengalami keluha sesak nafas, batuk berdahak dengan dahak susah untuk
dikeluarkan. Fisioterapi dada bertujuan untuk mengembalikan fungsi
pernafasan pada pasien (Potter, Patricia A, 2005).
Sebelum melakukan tindakan fisioterapi dada pastikan melakukan
anamnesa dengan tepat pada pasien terkait keadaan pasien, pemeriksaan fisik,
3
C. PENUTUP
Fisoterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk
mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam.
Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air,
panas, dingin, massage, dan latihan yang mana penggunaaannya disesuaiakan
dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan yang
terdiri dari clapping (Perkusi), vibrasi, dan postural drainage.
Tujuan dilakukan fisioterapi dada adalah Mengembalikan dan
memelihara fungsi otot-otot pernafasan, membantu membersihkan secret dari
bronkus, mencegah penumpukan secret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret, meningkatkan efisiensi pernafasan dan ekspansi paru, pasien dapat
bernafas dengan dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
5
D. DAFTAR PUSTAKA
Potter, P., & Perry, A. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,
proses dan praktik (Vol. 2). Jakarta: EGC.