Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS


DI RUANG DAHLIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN

DISUSUN OLEH:

1. Adinda Rizka Dini Hari (2021.28.1958)


2. Alaika Febriani (2021.28.1961)

AKADEMI KEPERAWATAN
KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN
DIABETES MELITUS

A. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Diagnosa medis : DM (Diabetes Melitus)
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl masuk : 07 Januari 2023
Agama : Islam
Tgl pengkajian : 16 Januari 2023
Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan
Bangsal : Dahlia
Suku/ bangsa : Jawa
No RM : 147xxx
Alamat : Dukun, Magelang
Sumber Pengkajian :RM,Pasien,Keluarga

b. Identitas Penanggungjawab Pasien


Nama : Tn. G
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur :24 Tahun
Pekerjaan :-
Alamat : Dukun, Magelang
Hubungan dengan :Anak Klien
Klien

c. Keluhan utama
Lemas
d. Riwayat kesehatan
1. Riwayat penyakit sekarang
Klien dibawa oleh keluarganya pada tanggal 11 Januari 2023 ke Rumah
Sakit Umum Daerah Muntilan dengan keluhan nyeri pada kaki setelah
sampai di IGD RSUD ternyata pasien terdapat luka ulkus DM pedis
dextra dan sebelumya selalu dibersihkan dan dirawat oleh dokter
terdekat
2. Riwayat penyakit dulu
Pasien sudah menderita penyakit diabetes sejak 5 tahun tetapi kadar gula
darah tidak terkontrol dan pasien pernah dirawat di RS dengan penyakit
yang sama
3. Riwayat penyakit keluarga
Dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, serangan
jantung, asma, TBC serta DM
e. Pengkajian Pola fungsional
1). Pola nutrisi
Sebelum sakit klien makan 3 x sehari
Sesudah sakit nafsu makan tetap baik diet bubur, makan habis 1 porsi,
1000cc/hari atau 5 -7 gelas /hari
2). Pola eliminasi
Selama dirawat di RS pasienbelum BAB dan BAK BAK kurang lebih 1000 –
1500 cc Sebelum sakit BAB 1 x sehari, BAK 4-5 x/ sehari, tidak ada kesulitan
dalam buang air kecil dan buang air besar, selama sakit Belum BAB
BAK:Menggunakan Kateter kebutuhan BAB & BAK di Bantu oleh keluarga
3). Kebersihan diri (Personal Hygiene)
Kondisi badan klien bersih dan tidak bau. Keadaan klien lemah sehingga dalam
perawatan diri klien dibantu dengan keluarga.
4). Cairan dan Elektrolit
Selama di RS klien minum kurang lebih 2000cc. Klien terpasang infus asering
20tpm
5). Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan 0 1 2 3 4
Aktivitas Klien
Mandi 
Makan 
Berpakaian 
Eliminasi 
Mobilisasi 
Berpindah 

Keterangan:
1)Menggunakan alat
2)Menggunakan bantuan orang lain
3)Menggunakan alat dan bantuan orang lain
4)Tergantung sepenuhnya pada orang lain
Sebelum sakit kliem mampu memenuhi kebutuhannya sendiri mampu
melakukan aktivitas sebagai ayah
Sesudah sakit aktivitas terhenti, semua aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan kebersihan diri di Bantu oleh keluarga

6). Pola kognitif dan sensori


Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak mempunyai gangguan
pendengaran. Penglihatan, penciuman
7). Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur mulai jam 21.30 hingga jam 05.00 wib, tidak ada
kesulitan tidur dan mimpi buruk
Sesudah sakit klien mulai tidur jam 20.00 wib hingga jan 04.30 wib, tidak ada
kesulitan tidur, tidur siang 2 jam
8). Nyeri dan kenyamanan
Klien tidak merasa nyeri walaupun di kakinya terdapat luka diabetes karena
lukanya sudah parah sehingga jaringan di kaki sudah mati.
9). Spiritual
Penyakit klien termasuk penyakit yang parah, klien menghadapi penyakitnya
dengan ikhlas, sabar dan berdo’a. Sehingga klien bersemangat untuk sembuh
10). Oksigenasi/Pernapasan
Klien tidak ada masalah dengan pernapasannya, pernapasan klien normal.
11). Pola persepsi dan konsep diri
Klien mempunyai persepsi yang baik tentang waktu, orang lain dan tempat,
klien mengatakan tidak ada gangguan fungsi tubuh serta tidak ada yang aneh
pada dirinya, klien menyadari dirinya laki-laki dan berperilaku seperti laki-
laki, klien menyadari bahwa manusia itu unik termasuk dirinya, klien berharap
penyakitnya segera sembuh, klien tidak merasa malu dengan penyakitnya dan
tidak sedih karena skripsinya terlantar, klien dapat berperan sebagai ayah
12). Pola reproduksi dan seksual
Klien sudah usia lanjut, sudah tidak aktif lagi melakukan hubungan seksual
dengan istri, klien mempunyai anak
13). Stress-Adaptasi
Klien memandang masalah penyakit yang dihadapi dengan ikhlas, sehingga
klien bersemangat untuk sembuh
14). Pola peran hubungan
Klien tidak ada masalah dengan keluarga atau tetangga. Teman terdekat dan
orang yang dipercaya klien adalah keluarganya
15). Kebutuhan belajar
Klien sudah mengetahui tentang penyakitnya karena klien sudah lama
menderita penyakit DM
2. Pemeriksaan fisik
1). Keadaan umum : Cukup
2). Kesadaran : komposmentis
3). Tanda vital : TD : 95/61, S:36,5, N:95x/menit, Spo2:100%,GD 2j
pp: 249 gr/dl
4). Kepala
a. Rambut bersih, rapi, tidak ada ketombe dan tidak mudah dicabut
b. Mata : sclera mata tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, reaksi
cahaya baik, pupil isokorn, tidak ada gangguan pengelihatan
c. Hidung :Simetris, bersih tidak keluar ingus
d. Mulut : mukosa mulut lembab, bibir tidak sianosis dan pecah-pecah,
tidak ada stomatitis, gigi masih lengkap, tidak ada karies
e. Telinga : tidak ada deviasi daun telinga, liang telingan tidak
mengeluarkan cairan, darah atau nanah
5). Leher : tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada deviasi trachea, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid
6). Dada: ekspansi dada simetris dan maksimal, tidak ada benjolan pada
dada, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe ketiak, suara nafas
vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan(ronhi, mengi), bunyi jantung
satu dan dua terdengar jelas, tidak ada bising jantung
7). Abdomen: abdomen datar, simetris, turgor kulit kembali cepat, bising
uterus terdengar di semua kuadran, frekuensi 34 x /menit, tidak ada
pembesaran lien, hati, blass terisi urine
8). Genital : terpasang dower kateter, kondisi bersih, urine tampung
500cc
9). Ekstremitas :
a) Atas : tangan kanan terpasang infuse asering 20 tts/menit, tidak
nampak adanya bengkak, darah serta pengeluaranan nanah, tidak
terasa nyeri waktu ditekan, kekuatan otot dan menggenggam baik,
tidak ada kelumpuhan
b) Bawah : tidak ada edema pada kedua tungkai, terdapat luka
decubitus pada telapak kaki bagian kanan

3. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal:14 Januari 2023
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 8.8 (L) g/dL 13.4-17.3


Hematokrit 25.2 (L) % 30.9-51.1
Leukosit 29.50 10^3/uL 5.07-
(H) 11.10
Eritrosit 3.05 (L) 10^6/uL 4.74-6.32
Trombosit 582 (H) 10^3/uL 185-398
MCHC 34.7 g/dl 32.0-36.0
Limfosit 6.0 (L) % 20.4-44.6
Monosit 3.8 % 3.6-9.9
Ureum 38 Mg/dl 15-40
GDS 94 Mg/dl 0-180
Hba1C 10.31 H 4.30-7.00

4.Therapi Medis

Nama Obat Aturan Pakai Rute Indikasi


Sansulin 1x8-60 SC Mengontrol kadar
gula darah
Pantoprazole 1A/12 jam IV Obat anti perdarahan
Sistenol 500/8 jam IV Obat pereda nyeri
Ketorolac 300mg/12 jam IV Obat pereda nyeri
Metronidazole 500/8 jam IV Obat Anti
perdarahan
Infus asering 20 Tpm IV Cairan penganti
cairan tubuh
B. ANALISA DATA
a. Analisa data

Tgl/jam Data Etiologi Problem


16-1-23 DS: Reterensi insuline Ketidakstabilan
12.00 wib Pasien mengatakan lemas gula darah
DO:
Pasien tampak lemah, kesadaran
CM
GDP 2j PP:249
TD: 95/61 mmHg
N: 92x/menit
S:36,5
Spo2:100%
RR:20x/menit

17-01- DS: pasien mengatakan lemas Imobilitas fisik Intoleransi


2021 DO: pasien tampak lemah Aktivitas
13.00 GDP : 234
TD: 141/72 mmHg
N: 95x/menit
S:37,1
Spo2:98%
RR:20x/menit

b. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan resistensi insulin
Definisi : Variasi kadar glukosa naik turundari rentang normal
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan imobilitas
Definisi : ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

C. RENCANA TINDAKAN
Tgl/ jam No Tujuan &criteria hasil Intervensi Paraf
DK
16-01-2023 1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen hiperglikemia
12.00 keperawatan selama 3x8 jam (I.03115)
diharapkan ketidakstabilan Observasi
gula darah membaik dengan 1. Identifikasi kemungkinan
kriteria hasil : penyebab hiperglikemia
1. Kestabilan kadar glukosa 2. Monitor kadar glukosa darah
darah membaik Teraupetik
2. Status nutrisi membaik 1. Konsultasi dengan medis jika
3. Tingkat pengetahuan tanda dan gejala hiperglikemia
meningkat tetap ada atau memburuk
Edukasi
1. Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
2. Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. Penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian insuline
2. Kolaborasi pemberian cairan IV

17-01-2023 2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi (I.05178)


13.00 keperawatan selama 3x8 jam Observasi
diharapkan masalah klien 1. Identifikasi gangguan fungsi
teratasi dengan kriteria hasil : tubuh yang mengakibatkan
1. Kemudahan melakukan kelelahan
aktivitas sehari-hari (5) 2. Monitor kelelahan fisik
2. Keluhan lelah (5) 3. Monitor pola dan jam tidur
3. Perasaan lemah (5) Terapeutik
4. Saturasi oksigen (5) 1. Lakukan latihan rentang gerak
5. Frekuensi napas (5) pasif dan aktif
2. Fasilitasi duduk disisi tempat
tidur jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan

D. CATATAN PERAWATAN
Tgl/jam No Implementasi Respons Paraf
DK

16-01-2023 1. Mengidentifikasi DS :
09. 10 kemungkinan penyebab Pasien mengatakan tidak mengontrol pola
hiperglikemia makannya
DO :
Pasien tampak menjelaskan dengan baik

09. 50 Memonitor kadar glukosa DS :


darah Pasien mengatakan tekanan darah
meningkat
DO :
Pasien tampak lemah
Gds : 249mg/dl

10. 30 Menganjurkan monitor kadar DS :


glukosa darah secara mandiri Pasien mengatakan selalu mengontrol
kadar gula darahnya
DO : -

11.20 Mengajarkan cara DS :


penggunaan insulin Pasien mengatakan bersedia belajar cara
menggunakan insulin
DO : -

11.40 Memonitor kelelahan fisik DS:


Pasie mengatakan lemas
DO :
Pasien tampak lemah

12. 30 Memonitor pola dan jam tidur DS :


Pasien mengatakan semalam bisa tidur
DO : -

13.00 Memonitor pola dan jam tidur DS :


Pasien mengatakan mampu untuk
melaukan tirah baring
DO :
Pasien tampak tiduran di tempat tidur

17-01-2023 2. Memonitor tanda vital DS :


13. 30 . Pasien mengatakan tidak ada keluhan
DO :
Pasien tampak lemah
TD: 141/72 mmHg
S : 37, 1
N : 103x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2 :98%

13. 45 Memonitor kadar glukosa DS : -


darah DO :
Pasien tampak lemas
Gdp : 115

14.00 Memberikan injeksi IV DS : -


DO :
Pasien tampak tenang saat diberikan obat
melalui selang infusnya

14. 15 Memonitor kelelahan fisik DS:


DS :
Pasien mengatakan lemas
DO :
Pasien tampak lemah

14. 30 1. Memonitor pola dan jam tidur


DS :
Pasien mengatakan semalam bisa tidur
DO : -

15.00 Memonitor pola dan jam tidur DS :


Pasien mengatakan mampu untuk
melaukan tirah baring
DO :
Pasien tampak tiduran di tempat tidur

15. 30 2. Memonitor tanda vital DS :


Pasien mengatakan tidak ada keluhan
DO :
Pasien tampak lemah
TD : 124/66mHg
S : 36,4
N : 84 x/mnt
SPO2 : 99%

16.00 Memonitor kadar glukosa DS : -


darah DO :
Pasien tampak lemas
Gdp : 137mg/dl

DS : -
16. 30 Memberikan injeksi IV DO :
Pasien tampak tenang saat diberikan obat
melalui selang infusnya

DS:
17.00 Memonitor kelelahan fisik Pasien mengatakan lemas
DO :
Pasien tampak lemah

DS :
17. 30 Memonitor pola dan jam tidur Pasien mengatakan semalam bisa tidur
DO : -

DS :
Pasien mengatakan mampu untuk
18.00 Memonitor pola dan jam tidur melaukan tirah baring
DO :
Pasien tampak tiduran di tempat tidur

E. Catatan Perkembangan
Tgl/jam No Perkembangan (SOAP) Paraf
DK
16-01- 1,2 S:
2023 pasien mengatakan masih lemas
16.00 O:
pasien tampak lemah
GDS : 308
TD: 95/61mmHg
S : 36, 5
N : 92x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2 : 100 %
A:
ketidakstabilan kadar gula darah
Intoleransi aktivitas
P:
Monitor keadaan umum pasien
Monitor kadar gula darah
Anjurkan tirah baring
Berikan posisi yang nyaman
Berikan terapi injeksi IV
Berikan terapi insulin

S:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
O:
Keadaan umum lemah, kesadaran composmetis
TD: 141/72 mmHg
S : 37, 1
N : 103x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2 :98%
17-01- A:
2023 ketidakstabilan kadar gula darah
20.00 Intoleransi aktivitas
TD : 124/66mHg
S : 36,4
N : 84 x/mnt
SPO2 : 99%
P:
Monitor keadaan umum pasien
Monitor kadar gula darah
Anjurkan tirah baring
Berikan posisi yang nyaman
Berikan terapi injeksi IV
Berikan terapi insulin

S:
Pasien mengatakan sudah enakan
O:
Keadaan umum lemah
GDP 2 JPP :115
TD : 124/66mHg
S : 36,4
N : 84 x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2 : 99%
A:
ketidakstabilan kadar gula darah
Intoleransi aktivitas
P:
Monitor keadaan umum pasien
Monitor kadar gula darah
Anjurkan tirah baring
Berikan posisi yang nyaman
Berikan terapi injeksi IV
Berikan terapi insulin

Anda mungkin juga menyukai