Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GEA

PADA Tn.D DI RUANG MARWA

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 26/08/2023

Jam : 11.30 WIB

Ruang/Bed :

1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 62 Tahun
JenisKelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Klaling 4/1 Jekulo Kudus
Tanggal MasukRs : 26/08/2023, jam 08.09 WIB
No.RM : 030***
Diagnose Medis : GEA
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 30 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Klaling 4/1 Jekulo Kudus
Hubungan dengan pasien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri perut.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan sebelum di bawa ke RS pada tanggal 25
Agustus 2023 mengalami perut nyeri satu kali, pasien hanya minum
obat pereda nyeri di apotik. Tanggal 26 Agustus 2023 pagi hari
pasien mengeluh lemah/letih, sakit kepala, sesak nafas, nyeri perut,
perut terasa hangat, dan idak bisa muntah, kemudian anak pasien
langsung membawanya ke RS Nurussyifa, tiba di IGD jam 08.09
Sampai di IGD di lakukan pemeriksaan TTV didapat TD: 90/60mmHg,
N:52 x/menit, RR: 23 x/menit, S: 36℃, BB: 65 kg. Oleh dokter IGD
didiagnosa Bradikardi, Dyspepsia, mendapatkan terapi infus RL 20
tpm, inj ketorolac 1 amp, inj Ranitidine 1 amp, inj Ondansentron 1
amp dan di anjurkan untuk rawat inap.
c. Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada penyakit terdahulu seperti Hipertensi, diabetesmelitus, dan
yang lain.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak riwayat penyakit keluarga seperti Hipertensi, diabetesmelitus,
dan yang lain.
e. Riwayat Alergi
Tidak ada alergi obat dan makanan
f. Genogram :

Keterangan :
: Laki - laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
: Tinggal serumah
: Pasien
: Pasien
: Perempuan

3. Activity Daily Living


a. Pola presepsi- pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tidak tahu akan kesehatannya
b. Pola aktifitas- latihan
Pasien mengatakan sebelum dan saat sakit mampu beraktivitas
secara mandiri
c. Pola nutrisi : metode ABCD
1. Antropometri
a) Berart badan : 65Kg
b) Tinggi badan : 164Kg
c) BMI (Body Mass Index)
65Kg : (1,64 x 1,64) = 24,2 : Normal (18,5 – 24,9)
d) LILA
Lila : Lila Standar x 100%
29 : 28,5 x 100% = 101% : Gizi baik (85 – 110%)
e) Lingkar perut
83 cm : Resiko rendah (80 – 99 cm)
2. Biocemical Data
Tgl : 26/08/2023

Jam : 08.23

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


GDS 127 Mg/dL <150
Hemoglobin 4.0 g/dL 14-18
Hematokrit 15.7 % 40-48
Eritrosit 2.39 X10^12/L 4.50-6.30
MCV 65.8 fl 82.00-92.00
MCH 16.6 pg 27.00-31.00
Limfosit 10.4 % 20-40
Eosinofil 15.8 % 1.0-3.0

Tgl : 28/08/2023
Jam : 05.54 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 7.8 g/dL 14-18
Hematokrit 26.8 % 40-48
Eritrosit 3.57 X10^12/L 4.50-6.30
MCV 75.2 fl 82.00-92.00
MCH 21.9 pg 27.00-31.00
Trombosit 272.000 10^3/uL 20-40
MCHC 29.1 g/dL 32.00-36.00

3. Clinical Sign
a) Keadaan fisik : lemah
b) Berat badan : normal
c) Otot : mampu bekerja dengan baik
d) Sistem saraf : normal, tidak terlihat bingung
e) Fungsi gastrointestinal : tidak ada pembesaran liver
f) Kardiovaskuler : nadi 52x/mnt, TD 90/60
mmHg
g) Rambut : bersih, lembab
h) Kulit : lembab. tidak pucat
i) Bibir : kering, tidak bengkak
j) Gusi : gusi sehat, tidak ada
peradangan
k) Lidah : merah muda dan terdapat
adanya papilla
l) Gigi : tidak karies dan bersih
m) Mata : konjungtiva anemis
n) Kuku : tidak terdapat sianosis
4. Diet
Pola Sebelum sakit Saat sakit
Makan 3x sehari dengan 3x sehari dengan ½
1 Porsi, Pasien mengatakan
porsi makan habis asupan makan menurun
karena mersa mual dan
muntah
Minum 8 gelas (2.500cc/hari) 3-4 gelas (1000cc/hari)
dengan air mineral dengan air mineral. Pasien
mengatakan asupan cairan
menurun karena mersa mual
dan muntah

d. Pola eliminasi
Pola Sebelum sakit Saat sakit
BAB 1-2x/hari konsentari 4-6x/hari konsentari encer
lembek berbau khas berbau khas
berwarna kuning

BAK 4-5x/hari (1500- 4 x/hari (1.600cc) berwarna kuning


2000cc) berwarna berbau khas
kuning berbau khas

e. Pola istirahat tidur


Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya tidur 8 jam/
hari saat sakit pasien mengatakan tidak bisa tidur karena penyakit
yang dialaminya sehingga tidur 4-5 jam/hari.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pasien tampak lesu/letih
Tinggi badan : 165 CM
Berat badan : 65 Kg
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 90/60 mmHg
N : 52x/menit
RR : 22x/menit
S : 36°C
b. Keadaan kepala dan rambut

Inspeksi : Rambut tampak bersih berwarna hitam


Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan
c. Kulit dan kuku
Inspeksi : ikterik (-), kulit pucat, kuku terlihat bersih, tidak ada
kelainan
Palpasi : Tugor kulit baik, akral teraba dingin
d. Mata
Inspeksi : mata tampak normal, bentuk simetris,
Konjungtiva anemis,
Palpasi : Reflek kedip normal
e. Hidung
Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi, bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Mulut
Inspeksi : mulut kering,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, bersih

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

h. Leher
Inspeksi : Tampak bersih

Palpasi : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid

i. Dada
Inspeksi : Ekspansi dada simetris, tidak ada jejas
j. Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dinding thorax simestris

Palpasi : Vocal frimitus normal


Perkursi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri dan kanan

Auskultasi : Adanya suara nafas tambahan mengi (wheezing)


k. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS 4 linea midclavikula


sinistra

Perkursi : Jantung dalam batas normal

Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler


l. Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : Bising usus meningkat
Palpasi : nyeri pada epigastrium
P : Patologi penyakit
Q : Seperti melilit
R : perut (epigastrium)
S : 4
T : Hilang timbul
Pasien tampak meringis kesakitan

Perkursi : timpani keempat kuadran abdomen


m. Punggung dan Pinggang
Inspeksi : Tidak tampak pembengkakan
n. Genetalia
Tidak terpasang kateter
o. Ekstremitas
Atas : tidak ada nya gejala lain yang timbul seperti
pembengkakan dan kesemutan
Bawah : pasien mengatakan terasa kesemutan dikaki
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laborat :
Laboratorium Klinik Kimia Darah
Tgl : 26/08/2023
Jam : 08.23
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
GDS 127 Mg/dL <150
Hemoglobin 4.0 g/dL 14-18
Hematokrit 15.7 % 40-48
Eritrosit 2.39 X10^12/L 4.50-6.30
MCV 65.8 fl 82.00-92.00
MCH 16.6 pg 27.00-31.00
Limfosit 10.4 % 20-40
Eosinofil 15.8 % 1.0-3.0

Tgl : 28/08/2023
Jam : 05.54 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 7.8 g/dL 14-18
Hematokrit 26.8 % 40-48
Eritrosit 3.57 X10^12/L 4.50-6.30
MCV 75.2 fl 82.00-92.00
MCH 21.9 pg 27.00-31.00
Trombosit 272.000 10^3/uL 20-40
MCHC 29.1 g/dL 32.00-36.00

b. Terapi Medis
Tanggal 26 Agustus 2023

Inf. RL 20 tpm. Inf futrolit 1x1

Inj Pantopraole 1 x1. Inj Ondan 3x1

Po. Sucralfat syr 3 x1

Etabion 1 x 1
B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Agen pencedera Nyeri akut
Pasien mengatakan fisiologi
perutnya nyeri sehingga
sulit untk tidur.
P : Patologi penyakit
Q : Seperti melilit
R : perut (epigastrium)
S : 4
T : Hilang timbul
DO :
Pasien tampak meringis
kesakitan
TD : 90/60 mmHg
S : 36oC
RR : 20x/menit
N : 52x/menit

2 Ds : Disfungsi Resiko
intestinal Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan
Cairan
asupan cairan menurun
karena merasakan mual
dan muntah.
Do :
pasien tampak lesu, dan
mulut kering

C. Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Resiko Ketidakseimbangan Cairan b.d disfungsi intestinal (D.0036)

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Agen pencedera
asuhan (I.08238)
fisiologis
keperawatan 3x24 Observasi :
jam diharapkan 1. Identifikasi
tingkat nyeri lokasi,
menurun dengan karakteristik,
kriteria hasil: durasi,
frekuensi,
Tingkat nyeri kualitas,
(L.08066) intensitas nyeri
Terapeutik :
1. Keluhan
1. Berikan teknik
nyeri
nonfarmakologi
menurun
untuk
2. Meringis mengurangi
menurun nyeri
Edukasi :
3. Kesulitan
1. Ajarkan teknik
tidur
nonfarmakologi
menurun
untuk
mengurangi
nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu.

2. Resiko Setelah dilakukan Manajemen Cairan


Ketidakseimbangan asuhan (I.03098)
Cairan b.d keperawatan 3x24 Observasi :
disfungsi intestinal jam diharapkan 1. Monitor status
keseimbangan hidrasi
cairan meningkat Terapeutik :
dengan kriteria 1. Berikan asupan
hasil: cairan sesuai
kebutuhan
Keseimbangan Kolaborasi
cairan 1. Kolaborasi
(L.03020) pemberianm
1. Asupan diuretik, jika
cairan perlu
meningkat
2. Kelembaban
membran
mukosa
meningkat
3. Dehidrasi
menurun

E. Implementasi
No Hasi, Dx.Kep Implementasi Respon TTD
Tangga/
jam
1 Sabtu, Dx 1 Observasi DS :
26-08- 1. Mengidentifikasi • Pasien
2023 lokasi, mengatakan
perutnya nyeri.
Jam karakteristik,
11.30 durasi, P : Patologi
WIB frekuensi, penyakit
Q : Seperti melilit
kualitas,
R : perut
intensitas nyeri epigastrium
S : 4
T : Hilang timbul

• Pasien
mengatakan
nyeri biasanya
berlangsung
10 menit.

DO :
Pasien tampak
meringis
kesakitan
Terapeutik DS :
1. Memberikan • Pasien
teknik mengatakan
nonfarmakologi bersedia
untuk melaksanaka
mengurangi n Teknik
nyeri nonfarmakolo
gi sesuai
dengan jenis
nyeri dan
sumber nyeri
yang dialami
DO :
• Pasien
tampak
melakukan
terapi Teknik
nafas dalam

Edukasi DO :
1. Mengajarkan • Pasien
teknik mengatakan
nonfarmakologi bersedia
untuk mendengarka
mengurangi n edukasi
nyeri yang
diberikan dan
mengimpleme
ntasikannya

DO :
• Pasien
tampak
mampu
melakukan
Teknik
relaksasi
nafas dalam
untuk
mengurangi
nyeri
Kolaborasi DS :
1. Kolaborasi • Pasien
pemberianm mengatakan
analgetik, jika bersedia
perlu mengonsumsi
obat
DO :
• Pasien
tampak
mendapat
obat Inj.
Pantoprazole
untuk
mengatasi
gejala nyeri.
2 Sabtu, Dx 2 Observasi DS :
26-08- 1. Memonitor • Pasien
2023 status hidrasi mengatakan
Jam asupan cairan
12.30 menurun
WIB karena
merasakan
mual dan
muntah.
DO :
• Pasien tampak
lesu, mulut
kering
• Status pasien
dehidrasi ringan
Terapeutik DS :
1. Memberikan • Pasien
asupan cairan mengatakan
minum 3-4
sesuai
gelas
kebutuhan (1000cc/hari)
dengan air
mineral, asupan
cairan menurun
karena mersa
mual dan
muntah

DO :
• Intek cairan
pasien, minum
(1000 ml) + inf
RL 20 tpm
(1500 ml) =
2500 ml
• Output Cairan
pasien, IWL
(975 ml) + urine
(1600 ml) +
BAB cair (200
ml) + mutah
(100ml) = 2.875
ml
• Balance cairan
pasien, intake
cairan (2.500
ml) – Output
cairan pasien
(2.875 ml) = -
375 ml
• Pasien
diberikan
tambahan
minum 375 ml
atau 2 gelas air,
dan tetap
melanjutkan
terapi inf.RL
1500 ml / 24
jam
Kolaborasi DS :
1. Kolaborasi • Pasien
pemberian mengatakan
diuretik, jika perlu bersedia
diberi obat
DO :
• Pasien tampak
mendapat Inf.
Futrolit untuk
mengatasi
dehidrasi.

3 Minggu, Dx 1 Observasi DS :
27-08- 1. Mengidentifikasi • Pasien
2023 lokasi, mengatakan
Jam 8.30 karakteristik, perutnya nyeri.

WIB durasi, frekuensi,


P : Patologi
kualitas, penyakit
intensitas nyeri Q : Seperti melilit
R : perut
epigastrium
S : 3
T : Hilang timbul

• Pasien
mengatakan
nyeri biasanya
berlangsung 5
menit.

DO :
Pasien tenang dan
mampu mengontrol
nyeri
Terapeutik DS :
1. Memberikan • Pasien
teknik mengatakan
nonfarmakologi bersedia
untuk melaksanaka
mengurangi n Teknik
nyeri nonfarmakolo
gi sesuai
dengan jenis
nyeri dan
sumber nyeri
yang dialami

DO :
• Pasien
tampak
melakukan
terapi Teknik
nafas dalam
Kolaborasi DS :
1. Kolaborasi • Pasien
pemberianm mengatakan
analgetik, jika bersedia
perlu mengonsumsi
obat
DO :
• Pasien
tampak
mendapat
obat Inj.
Pantoprazole
untuk
mengatasi
gejala nyeri.
4 Minggu, Dx 2 Observasi DS :
27-08- 1. Memonitor • Pasien
2023 status hidrasi mengatakan
Jam asupan cairan
09.30 ada
peningkatan
yang awalnya
3-4 gelas/hari
menjadi 5
gelas, karena
masih
merasakan
mual dan
muntah.
DO :
• Pasien tampak
lesu, mulut
kering
• Status pasien
dehidrasi ringan
Terapeutik DS :
1. Memberikan • Pasien
asupan cairan mengatakan
minum 4-5
sesuai
gelas
kebutuhan (1150cc/hari)
dengan air
mineral, asupan
cairan menurun
karena masih
mersa mual dan
muntah
• Pasien
mengatakan
bersedia diberi
asupan cairan
sesuai yang
dianjurkan.
DO :
• Intek cairan
pasien, minum
(1150 ml) + inf
RL 20 tpm
(1500 ml) =
2.650 ml
• Output Cairan
pasien, IWL
(975 ml) + urine
(1600 ml) +
BAB cair (200
ml) + mutah
(75ml) = 2.850
ml
• Balance cairan
pasien, intake
cairan (2.650
ml) – Output
cairan pasien
(2.850 ml) = -
200 ml
• Pasien
diberikan
tambahan
minum 200 ml
atau 1 gelas air
dari asupan
minum per hari
sebelumnya,
dan tetap
melanjutkan
terapi inf.RL
1500 ml / 24
jam
Kolaborasi DS :
1. Kolaborasi • Pasien
pemberian mengatakan
diuretik, jika perlu bersedia
diberi obat
DO :
• Pasien
tampak
mendapat Inf.
Futrolit untuk
mengatasi
dehidrasi.
5 Senin, Dx 1 Observasi DS :
28-08- 1. Mengidentifikasi • Pasien
2023 lokasi, mengatakan
perutnya nyeri.
Jam 8.30 karakteristik,
WIB durasi, frekuensi, P : Patologi
kualitas, penyakit
Q : Seperti melilit
intensitas nyeri
R : perut
epigastrium
S : 2
T : Hilang timbul

• Pasien
mengatakan
nyeri biasanya
berlangsung
3-5 menit.

DO :
Pasien tenang
dan mampu
mengontrol nyeri
Terapeutik DS :
1. Memberikan • Pasien
teknik mengatakan
nonfarmakolo bersedia
gi untuk melaksanaka
mengurangi n Teknik
nyeri nonfarmakolo
gi sesuai
dengan jenis
nyeri dan
sumber nyeri
yang dialami

DO :
• Pasien
tampak
melakukan
terapi Teknik
nafas dalam

Kolaborasi DS :
1. Kolaborasi • Pasien
pemberianm mengatakan
analgetik, jika bersedia
perlu mengonsumsi
obat
DO :
• Pasien
tampak
mendapat
obat Inj.
Pantoprazole
untuk
mengatasi
gejala nyeri.
F. Evaluasi
No Hari, Diagnosa Evaluasi TTD
Tanggal/
jam
1 Minggu, Dx 1 S:
27-08- Pasien mengatakan perutnya
2023 nyeri sehingga sulit untuk
Jam 8.00 tidur.
WIB P : Patologi penyakit
Q : Seperti melilit
R : perut (epigastrium)
S : 3
T : Hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang dan
dapat mengontrol nyeri
TD : 100/65 mmHg
S : 36,3oC
RR : 20x/menit
N : 60x/menit
A:
Masalah tidak teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Terapeutik
1. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberianm
analgetik, jika perlu
2 Minggu, Dx 2 S:
27-08- Pasien mengatakan asupan
2023 cairan ada peningkatan yang
Jam 8.00 awalnya 3-4 gelas/hari
WIB menjadi 5 gelas, karena masih
merasakan mual dan muntah.
O:
Pasien tampak lesu, Mukosa
bibir kering, status dehidrasi
pasien ringan
A:
Masalah tidak teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Memonitor status hidrasi
Terapeutik
1. Memberikan asupan
cairan sesuai kebutuhan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu

3 Senin, Dx 1 S:
28-08- Pasien mengatakan perutnya
2023 nyeri.
Jam 8.00 P : Patologi penyakit
WIB Q : Seperti melilit
R : perut (epigastrium)
S : 2
T : Hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang dan
dapat mengontrol nyeri
TD : 115/80 mmHg
S : 36,3oC
RR : 20x/menit
N : 65x/menit
A:
Masalah tidak teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Terapeutik
1. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberianm
analgetik, jika perlu
4 Senin, Dx 2 S:
28-08- Pasien mengatakan asupan
2023 cairan ada peningkatan yang
Jam 8.00 awalnya 5 gelas/hari menjadi
WIB 6 gelas.
O:
Keadaan umum pasien tampak
baik, Mukosa bibir lembab,
status hidrasi normal
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
5 Selasa, Dx 1 S:
29-08- Pasien mengatakan perutnya
2023 nyeri.
Jam 8.00 P : Patologi penyakit
WIB Q : Seperti melilit
R : perut (epigastrium)
S : 2
T : Hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang dan
dapat mengontrol nyeri
TD : 120/90 mmHg
S : 36,5oC
RR : 18x/menit
N : 64x/menit
A:
Masalah tidak teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Terapeutik
1. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberianm
analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai