Anda di halaman 1dari 9

Analisa data

Data Etiologi Problem


Pre operasi
Ds : pasien mengatakan Nyeri akut
nyeri pada baguan perutnya
P : saat berpindah posisi
Q: seperti tertekan
R: area perut
S: 4
T: terus menerus
Do :
RR : 19 x/menit
Nadi: 78x/menit
Ds : pasien mengatakan Gangguan citra tubuh
malu dengan kondisinya
Do:
Terdapat benjolan besar
pada area perut
Pasien Nampak
membandingkan drinya
dengan orang sekitarnya
Pasien Nampak berhati-hati
membicarakan kondisinya
dengan orang lain
Ds : pasien mengatakan Hambatan mobilitas fisik
kesulitan untuk berpindah
posisi
Do :
Pasien meminta bantuan
untuk bangun dari tempat
tidur dan berpindah ke kursi
roda
post operasi
Ds : pasien mengatakan nyeri akut
nyeri pada area bekas
operasi
P : saat berpindah posisi, Q :
cekot-cekot, R : area bekas
operasi S: 3 T: terus
meenerus
Do :
TD: 130/80
N : 98
RR : 20
Pasien Nampak menahan
nyeri
Do : Resiko infeksi
Luka tertutup kasa steril
Tidak ada rembesan
S : 360C
Tidak kemerahan pada area
sekitar
Diagnose keperawatan
Pre operasi
1. Nyeri akut b.d kondisi patologis akibat tumor d.d pasien mengatakan nyeri pada
baguan perutnya, P : saat berpindah posisi ,Q: seperti tertekan, R: area perut , S: 4 , T:
terus menerus , RR : 19 x/menit, Nadi: 78x/menit
2. Hambatan mobilitas fisik b.d fisik tidak bugar d.d pasien mengatakan kesulitan untuk
berpindah posisi, Pasien meminta bantuan untuk bangun dari tempat tidur dan
berpindah ke kursi roda
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi diri d.d pasien mengatakan malu dengan
kondisinya Terdapat benjolan besar pada area perut, Pasien Nampak membandingkan
drinya dengan orang sekitarnya, Pasien Nampak berhati-hati membicarakan
kondisinya dengan orang lain
Post operasi
4. Nyeri akut b.d tindakan invasive (pembedahan) d.d pasien mengatakan nyeri pada area
bekas operasi, P : saat berpindah posisi, Q : cekot-cekot, R : area bekas operasi S: 3 T:
terus meenerus, TD: 130/80, N : 98, RR : 20, Pasien Nampak menahan nyeri.
5. Resiko infeksi b.d tindakan invasive

Intervensi
Diagnose Tujuan dan Intervensi Rasional
kriteria hasil
Nyeri akut b.d setelah dilakukan 1. Kaji secara 1. Untuk
kondisi tindakan komprehensip mengetahui
patologis keperawatan terhadap nyeri tingkat nyeri
akibat tumor selama 3x24 jam termasuk lokasi, pasien
d.d pasien diharapkan karakteristik, durasi, 2. Untuk
mengatakan masalah frekuensi, kualitas, mengetahui
nyeri pada keperawatan dapat intensitas nyeri dan tingkat
baguan teratasi dengan faktor presipitasi ketidaknyamanan
perutnya, P : kriteria 2. Observasi reaksi dirasakan oleh
saat berpindah 1. Klien ketidaknyaman secara pasien
posisi ,Q: melaporka nonverbal 3. Untuk
seperti n nyeri 3. Tentukan faktor mengurangi
tertekan, R: berkurang yang dapat factor yang dapat
area perut , S: 2. Klien dapat memperburuk memperburuk
4 , T: terus menggunak nyeriLakukan nyeri yang
menerus , an teknik evaluasi dengan klien dirasakan klien
RR : 19 non dan tim kesehatan 4. untuk
x/menit, Nadi: farmakolog lain tentang ukuran mengetahui
78x/menit is pengontrolan nyeri apakah terjadi
3. Klien yang telah dilakukan pengurangan rasa
menggunak 4. Berikan informasi nyeri atau nyeri
an tentang nyeri yang dirasakan
analgesic termasuk penyebab klien bertambah.
sesuai nyeri, berapa lama 5. Untuk
instruksi nyeri akan hilang, mengurangi
4. Klien tidak antisipasi terhadap tingkat
tampak ketidaknyamanan dari ketidaknyamanan
mengeluh prosedur yang dirasakan
dan 5. kontrol lingkungan klien.
menangis yang dapat 6. Agar nyeri
mempengaruhi yang dirasakan
respon klien tidak
ketidaknyamanan bertambah.
klien( suhu ruangan, 7. Agar klien
cahaya dan suara) mampu
6. Hilangkan faktor menggunakan
presipitasi yang dapat teknik
meningkatkan nonfarmakologi
pengalaman nyeri dalam
klien( ketakutan, memanagement
kurang pengetahuan) nyeri yang
7. Ajarkan cara dirasakan.
penggunaan terapi 8. Pemberian
non farmakologi analgetik dapat
(distraksi, guide mengurangi rasa
imagery,relaksasi) nyeri pasien
8. Kolaborasi
pemberian analgesic

Hambatan setelah dilakukan 1. Evaluasi 1. Gerakan


mobilitas fisik tindakan kemampuan terbatas
b.d fisik tidak keperawatan pasien untuk mempengaruhi
bugar d.d selama 3x24 jam melakukan kemampuan
pasien diharapkan Kegiatan Harian untuk
mengatakan masalah Hidup secara melakukan
kesulitan keperawatan dapat efisien dan aman sebagian besar
untuk teratasi dengan setiap hari. aktivitas
berpindah kriteria 2. Jalankan latihan kehidupan
posisi, Pasien 1. Pasien ROM pasif atau sehari-hari.
meminta melakukan aktif ke semua Keselamatan
bantuan untuk aktivitas fisik ekstremitas. dengan
bangun dari secara mandiri 3. Biarkan pasien ambulasi adalah
tempat tidur atau dalam menyelesaikan masalah yang
dan berpindah batas-batas tugas dengan signifikan.
ke kursi roda penyakit. kecepatannya Menentukan
2. Pasien sendiri. Jangan kekuatan atau
menunjukkan terburu-buru ketidakcukupan
langkah- pasien. dan mungkin
langkah untuk Mendorong memberi
meningkatkan aktivitas mandiri informasi
mobilitas semaksimal mengenai
3. Pasien mungkin dan pemulihan. Ini
menunjukkan aman. membantu
penggunaan 4. Berikan pasien dalam preferensi
perangkat waktu istirahat di tindakan karena
adaptif untuk sela kegiatan. metode yang
meningkatkan Pertimbangkan berbeda
mobilitas teknik hemat digunakan
4. Pasien energi. untuk hal
mengevaluasi berikut:
rasa sakit dan kelumpuhan
kualitas lembek dan
manajemen spastik.
2. Olahraga
meningkatkan
peningkatan
vena kembali,
mencegah
kekakuan, dan
mempertahanka
n kekuatan otot
dan stamina. Ini
juga
menghindari
deformasi
kontraktur, yang
bisa terbentuk
dengan cepat
dan bisa
menghambat
penggunaan
prostesis.
3. Penyedia
layanan
kesehatan dan
orang-orang
penting lainnya
sering terburu-
buru dan
berbuat lebih
banyak untuk
pasien daripada
yang
dibutuhkan.
Dengan
demikian
memperlambat
pemulihan
pasien dan
mengurangi
kepercayaan
dirinya.
4. Masa istirahat
sangat penting
untuk
menghemat
energi. Pasien
harus belajar
dan menerima
keterbatasannya

Gangguan setelah dilakukan 1. Menilai makna 1. Tingkat respon


citra tubuh tindakan kehilangan atau lebih terkait
b.d perubahan keperawatan perubahan pada dengan nilai
persepsi diri selama 3x24 jam pasien dan SO, atau kepentingan
d.d pasien diharapkan termasuk harapan tempat pasien
mengatakan masalah masa depan dan pada bagian atau
malu dengan keperawatan dapat dampak fungsinya
kondisinya teratasi dengan kepercayaan daripada nilai
Terdapat kriteria budaya atau aktual atau
benjolan besar 1. Pasien agama. kepentingan. Ini
pada area verbalisasi 2. Menilai dampak memerlukan
perut, Pasien penerimaan diri perubahan yang dukungan untuk
Nampak dalam situasin dirasakan pada bekerja melalui
membandingk 2. Pasien ADLs, partisipasi resolusi optimal.
an drinya membahas sosial, hubungan 2. Perubahan citra
dengan orang dengan pribadi, dan tubuh dapat
sekitarnya, keluarga / SO aktivitas berpengaruh
Pasien tentang situasi, pekerjaan. pada
Nampak perubahan yang 3. Tetapkan batasan kemampuan
berhati-hati telah terjadi. pada perilaku pasien untuk
membicarakan maladaptif. menjalankan
kondisinya Pertahankan sikap peran dan
dengan orang tidak menghakimi tanggung jawab
lain sambil memberi setiap hari.
perawatan, dan 3. Pasien dan SO
bantu pasien cenderung
mengidentifikasi menghadapi
perilaku positif krisis ini dengan
yang akan cara yang sama
membantu dalam seperti yang
pemulihan. telah mereka
hadapi dengan
masalah di masa
lalu. Staf
mungkin merasa
sulit dan frustasi
untuk
menangani
perilaku yang
mengganggu
dan tidak
membantu
penyembuhan,
namun harus
disadari bahwa
perilaku
biasanya
diarahkan pada
situasi dan
bukan pengasuh.

Post Operasi
Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
Nyeri akut b.d setelah dilakukan 1. Kaji secara 1. Untuk
tindakan tindakan komprehensip mengetahui
invasive keperawatan terhadap nyeri tingkat nyeri
(pembedahan) selama 3x24 jam termasuk pasien
d.d pasien diharapkan lokasi, 2. Untuk
mengatakan masalah karakteristik, mengetahui
nyeri pada keperawatan dapat durasi, tingkat
area bekas teratasi dengan frekuensi, ketidaknyamana
operasi, P : kriteria kualitas, n dirasakan oleh
saat berpindah 1. Klien intensitas nyeri pasien
posisi, Q : melaporka dan faktor 3. Untuk
cekot-cekot, R n nyeri presipitasi mengurangi
: area bekas berkurang 2. Observasi factor yang
operasi S: 3 2. Klien dapat reaksi dapat
T: terus menggunak ketidaknyaman memperburuk
meenerus, an teknik secara nyeri yang
TD: 130/80, N non nonverbal dirasakan klien
: 98, RR : 20, farmakolog 3. Tentukan 4. Agar klien
Pasien is faktor yang mampu
Nampak 3. Klien dapat menggunakan
menahan menggunak memperburuk teknik
nyeri. an nyeriLakukan nonfarmakologi
analgesic evaluasi dalam
sesuai dengan klien memanagement
instruksi dan tim nyeri yang
4. Klien tidak kesehatan lain dirasakan.
tampak tentang ukuran 5. Pemberian
mengeluh pengontrolan analgetik dapat
dan nyeri yang mengurangi rasa
menangis telah dilakukan nyeri pasien
4. Ajarkan cara
penggunaan
terapi non
farmakologi
(distraksi,
guide
imagery,relaks
asi)
5. Kolaborasi
pemberian
analgesic

Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Untuk


b.d tindakan tindakan karakteristik, mengetahui
infasif keperawatan warna, ukuran, keadaan luka
selama 3 x 24 jam cairan dan bau dan
diharapkan infesi luka perkembangan
tidak terjadi 2. Bersihkan luka nya
dengan kriteria dengan normal 2. Normal salin
hasil salin merupakan
Tidak ada 3. Rawat luka cairan isotonis
kemerahan, nyeri dengan konsep yang sesuai
demam, bengkak, steril dengan cairan
dan perubahan 4. Ajarkan klien dan di tubuh
fungsi jaringan keluarga untuk 3. Agar tidak
melakukan terjadi infeksi
perawatan luka dan terpapar
5. Berikan oleh kuman
penjelasan kepada atau bakteri
klien dan keluarga 4. Memandirikan
mengenai tanda pasien dan
dan gejala dari keluarga
infeksi 5. Agar keluarga
6. Kolaborasi pasien
pemberian mengetahui
antibiotik tanda dan
gejala dari
infeksi
6. Pemberian
antibiotic untuk
mencegah
timbulnya
infeksi

Implementasi
Tanggal Waktu Implementasi Respon Ttd
3/sep/ 13.45 1. mengkaji skala nyeri 1. Skala nyeri
2018 2. mengajarkan teknik P: nyeri saat
relaksasai (menarik bergerak, Q:
nafas dalam dan seperti tertimpa,
menghembuskan, R: area perut, S;
dilakukan beberapa kali) 4, T: terus
3. membantu pasien menerus
memberikan posisi yang 2. Pasien mampu
nyaman melaksanakan
4. membantu pasien 3. Pasien kooperatif
berpindah dari kursi 4. Pasien kooperatif
roda ke tempat tidur 5. Pasien dan
5. memberikan edukasi keluarga paham
mengenai persiapan dan mengerti
operasi (puasa muali jam
20.00)

4/sep/ 07.00 1. mempersiapkan pasien 1. pasien dan


2018 untuk menjalankan keluarga
operasi kooperatif
2. mengkaji TTV 2. TD: 120/80,
rr:19x/menit, N:
78x/menit

5/sep/218 16.00 1. Observasi ttv 1. TD:130/80,


2. Observasi keadaan luka N:98x/menit, RR :20
3. Observasi skala nyeri 2. Keadaan luka
4. Menjelaskan penyebab bersih ,tidak
dari nyerinya merembes, tertutup
5. Mengajarkan teknik kasa
relaksasi (menarik nafas 3. P : saat berpindah
dalam melalui mulut dan posisi, Q : cekot-
dikeluarkan melalui cekot, R : area bekas
hidung dan dilakukan operasi S: 3 T: terus
beberapa kali) meenerus, TD:
6. Memberikan health 130/80, N : 98, RR :
education pada keluarga 20, Pasien Nampak
20.00 dan pasien tentang menahan nyeri.
penggunaan hand rub 4. Pasien dan
dan cuci tangan sebelum keluarga mengerti dan
menyentuh luka kooperatif
7. Memberikan analgesic 5. Pasien mengerti
ketorolac (injeksi 10mg) 6. Pasien mengerti
dan kooperatif
7. Ketorolac injeksi
Evaluasi
Tanggal Waktu No Evaluasi Ttd
DX
3/sep/2018 14.30 1 S : pasien mengatakan nyeri pada area
perut
O : Skala nyeri
P: nyeri saat bergerak, Q: seperti
tertimpa, R: area perut, S; 4, T: terus
menerus, TD : 120/80 N : 78x/menit
RR: 19x/menit
A: masalah keperawatan nyeri akut belum
teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : mengajarkan teknik relaksasi,
mengobservasi Skala nyeridan ttv
R : kolaborasi dengan dokter tindakan
pembedahan

2 S: pasien mengatakan kesulitan untuk


berpindah posisi
O: pasien Nampak kesulitan bangun dari
tempat tidur
A: masalah keperawatan hambatan
mobilitas fisik belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : membantu pasien melakukan
perpindahan dengan minimal
R : kolaborasi dengan dokter tindakan
pembedahan
3 S: pasien mengatakan malu dengan
kondisinya
O : Terdapat benjolan besar pada area
perut, Pasien Nampak membandingkan
drinya dengan orang sekitarnya, Pasien
Nampak berhati-hati membicarakan
kondisinya dengan orang lain
A: masalah keperawatan gangguan citra
tubuh belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : menjelaksan pada pasien mengenai
kondisinya, memotifasi klien untuk
posditif terhadap dirinya
R : kolaborasi dengan dokter tindakan
pembedahan
4/sep/2018 14.00 1,2, Pasien ke ruang operasi dan menginap di
3 icu sampai tanggal 5 September 2018
pukul 13.00
4 S: pasien mengatakan nyeri pada area
bekas operasi, P : saat berpindah posisi,
Q : cekot-cekot, R : area bekas operasi S:
3 T: terus meenerus
O : TD: 130/80, N : 98, RR : 20, Pasien
Nampak menahan nyeri.
A : masalah keperawatan nyeri akut belum
teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : mengajarkan teknin relaksasi,
memberikan obar ketorolac (10mg)
injeksi, menjelaskan penyebab nyeri
R : intervensi dipertahankan
5 S : pasien mengatakan sedikit nyeri pada
bekas operasi
O : luka tertutup kasa steril, S 36o C
A : masalah keperawatan tidak terjadi
P :intervensi di pertahankan
I : mengajarkan pada pasien dan keluarga
mengenai penggunaaan dan manfaat hand
rub dan cuci tangan
R :intervensi dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai