Anda di halaman 1dari 12

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. B


Ruang : Melati
No. RM :
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Pre Operasi
1 Nyeri akut b/d agen cedera biologis Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri, catat lokasi Untuk mengetahui sejauhmana tingkat
ditandai dengan : tindakan Askep dan karakteristik nyeri dan merupakan indicator secara
DS : 1x24 jam dini untuk dapat memberikan tindakan
1. Klien mengeluh nyeri perut kanan diharapkan nyeri selanjutnya
bawah berkurang 2. Jelaskan pada pasien Informasi yang tepat dapat menurunkan
2. Klien mengatakan nyeri bertambah dengan kriteria tentang penyebab nyeri tingkat kecemasan pasien dan
apabila bergerak hasil : menambah pengetahuan pasien tentang
3. Klien mengatakan mual dan muntah 1. Klien mampu nyeri
4. Klien mengatakan kesemuatan pada mengontrol 3. Ajarkan teknik non Mengurangi ketegangan otot sehingga
kaki kanan nyeri farmakologik : nafas klien dapat rileks dan nyeri klien
5. Klien mengeluh demam 2. Melaporkan dalam berkurang
DO : bahwa nyeri 4. Observasi tanda-tanda Deteksi dini terhadap perkembangan
1. Ekspresi wajah nampak meringis berkurang vital kesehatan klien
2. Nyeri tekan pada Mc Burney dengan 5. Pertahankan istirahat Gravitasi melokalisasieksudat inflamasi
3. KU lemah menggunakan dengan posisi semi dalam abdomen bawah atau pelvis
4. Skala nyeri 7 manajemen fowler menghilangkan tegangan abdomen yang
5. TTV nyeri bertambah dengan posisi terlentang.
TD : 140/70 mmHg, N:78x/mnt, 3. TTV dalam 6. Berikan aktifitas hiburan Fokus perhatian kembali, meningkatkan
S:38oC, P: 24x/mnt rentang normal relaksasi dan dapat meningkatkan
6. Badan klien teraba panas 4. Klien tampak kemampuan koping
rileks 7. Berikan analgetik Berfungsi untuk memblok pusat nyeri di
sesuai indikasi otak sehingga respon klien terhadap
nyeri dapat berkurang
2 Ansietas b/d akan dilaksanakan operasi, Setelah dilakukan 1. Evaluasi tingkat Ketakutan dapat terjadi karena nyeri
ditandai dengan asuhan ansietas, catat verbal hebat, penting pada prosedur diagnostic
DS : keperawatan dan non verbal pasien dan pembedahan
1. Klien mengatakan cemas akan 1x24 jam 2. Beri penjeleasan pada Informasi yag tepat dapat menurunkan
dioperasi diharapkan klien tentang tingkat kecemasan klien dan akan
2. Klien menanyakan tentang penyakitnya kecemasan klien penyakitnya meningkatkan pengetahuan klien
DO : akan berkurang tentang penyakitnya
3. Klien nampak cemas dengan kriteria 3. Jelaskan dan Dapat meringankan kecemasan
4. TTV hasil : persiapkan untuk terutama ketika pemeriksaan tersebut
TD : 140/70 mmHg, N:78x/mnt, S:38oC, 1. Klien tidak tindakan prosedur melibatkan pembedahan
P: 24x/mnt merasa cemas sebelum dilakukan
lagi operasi
2. Ekspresi wajah 4. Beri kesempatan pada Mendengarkan keluhan agar klien
ceria klien untuk merasa lega dan merasa diperhatikan,
mengungkapkan sehingga beban yang dirasakan dapat
keluhannya berkurang
5. Jadwalkan istirahat Membatasi kelemahan, menghemat
adekuat energy dan meningkatkan kemampuan
koping
6. Anjurkan keluarga untuk Mengurangi kecemasan klien
menemani disamping
klien
7. Ciptakan lingkungan agar klien tidak bosan dalam
yang nyaman dan menghadapi perawatan
tenang
8. Observasi tanda-tanda Untuk membandingkan temuan
vital abnormal

Post Operasi
3 Nyeri b/d agen cedera fisik (luka insisi Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri, lokasi, Bergunan dalam pengawasan
post operasi apendectomi) ditandai tindakan Askep karakteristik, dan laporkan keefisienan obat, kemajuan
dengan 1x24 jam perubahan nyeri yang penyembuhan, perubahan dan
DS : diharapkan nyeri tepat karakteristik nyeri
1. Klien mengeluh nyeri pada luka bekas berkurang dengan 2. Monitor tanda-tanda vital Dapat mengindikasikan rasa sakit
operasi kriteria hasil : akut dan ketidaknyamanan
2. Klien mengatakan nyeri jika bergerak 1. Klien mampu 3. Melakukan reposisi sesuai Mengurangi rasa sakit dan
DO : mengontrol nyeri petunjuk posisi semi meningkatkan sirkulasi. Posisi semi
1. Ekspresi wajah nampak meringis 2. Melaporkan fowler miring fowler dapat mengurangi tegangan
2. Skala nyeri 7 (rentang 0-10) bahwa nyeri otot abdominal dan punggung,
3. Nampak post hectingpada perut kanan berkurang sedangkan miring mengurangi
bawah dengan tekanan dorsal
menggunakan 4. Dorong penggunaan Lepaskan tegangan emosional dan
manajemen nyeri teknik relaksasi otot, tingkatkan perasaan control
3. TTV dalam yang mungkin dapat meningkatkan
rentang normal koping
4. Klien tampak 5. Berikan aktifitas hiburan Meningkatkan relaksasi dan dapat
rileks meningkatkan kemampuan koping
6. Catat munculnya rasa Dapat memperburuk persepsi klien
cemas/takut akan rasa sakit
7. Kolaborasi dalam Dapat menghilangkan nyeri
pemberian analgetik
4 Resiko infeksi b/d tindakan invasive Setelah dilakukan 1. Kaji adanya tanda-tanda Dugaan adanya infeksi
(insisi post pembedahan) ditandai asuhan infeksi pada area insisi
dengan keperawatan 2. Monitor TTV Mengetahui adanya tanda infeksi
DS: diharapkan infeksi seperti peningkatan suhu
1. Klien mengatakan nyeri pada luka tidak terjadi 3. Lakukan perawatan luka Menurunkan resiko penyebaran
insisi dengan kriteria dengan teknik aseptic bakteri
2. Klien mengeluh demam hasil : 4. Lakukan teknik isolasi Mencegah transmisi virus ke orang
DO: 1. Klien bebas dari untuk infeksi enteric lain
1. Tampak pada post hecting pada perut tanda dan gejala termasuk cuci tangan
kanan bawah infeksi efektif
2. Ekspresi wajah nampak meringis 2. Penyembuhan 5. Awasi/batasi pengunjung Menurukan resiko terpajan
3. Tampak luka insisi diperut kanan luka tepat waktu 6. Kolaborasi dalam Mencegah/menurunkan jumlah
bawah pemberian antibiotik organisme yang dapat menyebabkan
4. TTV infeksi
TD:130/70 mmHg, N:78x/mnt, S:37oC,
P:22x/mnt
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. B


Diagnosa medis : Appendisitis
Ruang rawat : Melati
No. RM :
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
27-12-2016
Pre Operasi
1 Nyeri akut b/d agen cedera biologis Jam 15.00 WITA Jam 20.30 WITA
ditandai dengan : 1. Melakukan pengkajian nyeri, Jam 20.30 WITA
DS : mencatat lokasi dan karakteristik. S : Klien mengeluh nyeri perut
1. Klien mengeluh nyeri perut kanan Hasil : kanan bawah
bawah P : Nyeri karena adanya radang O : Ekspresi wajah meringis
2. Klien mengatakan nyeri appendiks Skala nyeri 7 (0-10)
bertambah apabila bergerak Q : Seperti ditusuk-tusuk TTV : TD : 130/70 mmHg, N :
3. Klien mengatakan mual dan R : Perut kanan bawah 78x/mnt, S : 38oC, P :
muntah S : Skala 7 (0-10) 24x/mnt
4. Klien mengatakan kesemuatan T : Terus menerus, bertambah A : Nyeri belum teratasi
pada kaki kanan nyeri jika bergerak P : Lanjutkan intervensi 1,3
5. Klien mengeluh demam Jam 15.20 WITA 4,5,6,7
DO : 2. Menjelaskan kepada klien tentang
1. Ekspresi wajah nampak meringis penyebab nyeri
2. Nyeri tekan pada Mc Burney Hasil : klien mengerti
3. KU lemah Jam 15.40 WITA
4. Skala nyeri 7 3. Mengajarkan teknik non
5. TTV farmakologi; nafas dalam
TD : 140/70 mmHg, N:78x/mnt, Hasil : Klien menarik nafas dalam
S:38oC, P: 24x/mnt dan mengeluarkan lewat
6. Badan klien teraba panas mulut
Jam 16.00 WITA
4. Mengobservasi TTV
Hasil :
TD : 130/70 mmHg, N : 78x/mnt, S :
38oC, P : 24x/mnt
Jam 16.30 WITA
5. Mempertahankan istirahat dengan
posisi semi fowler
Hasil : Klien merubah posisi dari
terlentang ke posisi semi
fowler
Jam 17.00 WITA
6. Memberikan aktifitas hiburan
Hasil : Klien mengobrol dengan
keluarganya
Jam 17.30 WITA
7. Memberikan analgetik sesuai
dengan indikasi
Hasil : Inj. Ketorolac 1 Amp/IV
2 Ansietas b/d akan dilaksanakan Jam 15.00 WITA Jam 20.00 WITA
operasi, ditandai dengan 1. Mengevaluasi tingkat ansietas, S : Klien mengatakan cemas
DS : catat verbal dan non verbal berkurang
1. Klien mengatakan cemas akan Hasil : Klien dalam tingkat O : - Klien berbincang-bincang
dioperasi kecemasan sedang dengan keluarganya
2. Klien menanyakan tentang Jam 15.00 WITA - Klien mengerti dengan
penyakitnya 2. Memberi penjelasan pada klien penjelasan perawat
DO : tentang penyakitnya A : Masalah teratasi sebagian
3. Klien nampak cemas Hasil : Klien mendengarkan P : Intervensi 1,4,5,6,7,8
4. TTV penjelasan dan mengerti dilanjutkan
TD : 140/70 mmHg, N:78x/mnt, Jam 15.15 WITA
S:38oC, P: 24x/mnt 3. Menjelaskan dan mempersiapkan
untuk tindakan prosedur sebelum
dilakukan operasi
Hasil : Klien mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
dan bersiap diri untuk
melaksanakan operasi
Jam 15.20 WITA
4. Memberikan kesempatan pada
klien untuk mengungkapkan
keluhannya
Hasil : Klien mengatakan cemas
dan menceritakan
penyakitnya
Jam 15.30 WITA
5. Menjadwalkan istrahat adekuat
Hasil : Klien tidak dapat istirahat
Jam 15.40 WITA
6. Menganjurkan keluarga untuk
menemani disamping klien
Hasil : Keluarga (anak, menantu)
menemani klien
Jam 15.45 WITA
7. Ciptakan lingkungan yang nyaman
dan tenang
Hasil : Membatasi jumlah
pengunjung
Jam 16.00 WITA
8. Mengobservasi TTV
Hasil : TD : 130/70 mmHg, N :
78x/mnt, S : 38oC, P : 24x/mnt
29-12-2016
Post Operasi
1 Nyeri b/d agen cedera fisik (luka Jam 09.00 WITA Jam 13.30 WITA
insisi post operasi apendectomi) 1. Mengkaji skala nyeri, lokasi dan S : - Klien mengatakan nyeri
ditandai dengan karakteristik masih terasa
DS : Hasil : - Klien mengatakan nyeri
1. Klien mengeluh nyeri pada luka P : Nyeri karena adanya luka seperti diiris-iris
bekas operasi operasi O : - Ekspresi wajah nampak
2. Klien mengatakan nyeri jika Q : Seperti diiris-iris meringis
bergerak R : Perut kanan bawah - Skala % (0-10)
DO : S : Skala 7 (0-10) A : Masalah teratasi sebagian
1. Ekspresi wajah nampak meringis T : Hilang timbul P : Intervensi 1,2, 3, 4, 5, 7
2. Skala nyeri 5 (rentang 0-10) Jam 09.30 WITA dilanjutkan
3. Nampak post hectingpada perut 2. Monitor TTV
kanan bawah Hasil : TD : 130/70 mmHg, N :
4. TTV : TD : 130/70 mmHg, N : 78x/mnt, S : 37oC, P : 22x/mnt
78x/mnt, S : 37,5oC, P : 22x/mnt Jam 09.40 WITA
3. Melakukan reposisi sesuai petunjuk
Hasil : Posisi semi fowler
Jam : 09.55 WITA
4. Mendorong penggunaan teknik
relaksasi
Hasil : Klien menarik napas dalam
dan mengeluarkan lewat
mulut
Jam 10.00 WITA
5. Berikan aktifitas hiburan
Hasil : Klien berbincang-bincang
dengan keluarganya
Jam 11.00 WITA
6. Catat munculnya rasa cemas/takut
Hasil : Klien tidak merasa cemas
lagi
Jam 12.00 WITA
7. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil : Inj. Ketorolac 1Amp/IV/8Jam
Inj. Ranitidin 1Amp/IV/8Jam
2 Resiko infeksi b/d tindakan invasive Jam 09.00 WITA Jam 13.30
(insisi post pembedahan) ditandai 1. Mengkaji adanya tanda-tanda S:-
dengan infeksi O : - Tidak ada pus
DS: Hasil : S : 37,5oC, tidak bengkak, - Luka nampak bersih
1. Klien mengatakan nyeri pada luka tidak ada pus - S : 37oC
insisi Jam 09.30 WITA A : Masalah teratasi sebagian
2. Klien mengeluh demam 2. Monitor TTV P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 6
DO: Hasil : TD : 130/70 mmHg, N : dilanjutkan
1. Tampak pada post hecting pada 78x/mnt, S : 37oC, P : 22x/mnt
perut kanan bawah Jam 09.35 WITA
2. Ekspresi wajah nampak meringis 3. Lakukan perawatan luka dengan
3. Tampak luka insisi diperut kanan teknik aseptic
bawah Hasil : Melakukan perawatan luka
4. TTV dengan alat steril
TD:130/70 mmHg, N:78x/mnt, Jam 09.35 WITA
S:37oC, P:22x/mnt 4. Melakukan teknik isolasi untuk
infeksi
Hasil : Mencuci tangan sebelum
melakukan tidakan
Jam 10.00 WITA
5. Membatasi pengunjung
Hasil : Pengunjung klien 2 orang
Jam 12.00 WITA
6. Kolaborasi pemberian antibiotic
Hasil : Inj. Chepaflox/IV/12jam
30-12-2016
1 Nyeri akut berhubungan dengan Jam 09.00 WITA Jam 13.30 WITA
agen cedera fisik 1. Mengkaji skala nyeri, karakteristik S : - Klien mengatakan nyeri
dan lokasi sudah berkurang
Hasil : - Klien mengatakan nyeri
P : Nyeri pada luka insisi timbul kadang-kadang
Q : Seperti diiris-iris O : Ekspresi wajah tenang
R : Perut kanan bawah A : Masalah teratasi sebagian
S : Skala 6 (0-10) P : Intervensi dipertahankan
T : Hilang timbul
Jam 09.30 WITA
2. Monitor TTV
Hasil : TD:120/70 mmHg,
N:80x/mnt, S:36oC,
P:20x/mnt
Jam 09.50 WITA
3. Mendorong penggunaan teknik
relaksasi
Hasil : Nafas dalam jika nyeri
Jam 11.00 WITA
4. Memberikan aktifitas hiburan
Hasil : Klien bercakap-cakap
dengan keluarganya
Jam 12.00 WITA
5. Kolaborasi pemberian Analgetik
Hasil : Inj. Ketorolac 1Amp/IV/8jam
2 Resiko infeksi berhubungan dengan Jam 09.00 WITA Jam 13.30 WITA
tindakan invasive 1. Mengkaji adanya tanda-tanda S:
infeksi O : Tidak ada tanda-tanda infeksi
Hasil : S : 36oC, tidak bengkak, luka A : Masalah teratasi
bersih P : Intervensi dipertahankan
Jam 09.00 WITA
2. Monitor TTV
Hasil : TD:120/70 mmHg,
N:80x/mnt, S:36oC,
P:20x/mnt
Jam 09.00 WITA
3. Melakukan perawatan luka dengan
teknik aseptic
Hasil : Melakukan perawatan luka
dengan alat steril
Jam 09.00 WITA
4. Melakukan teknik isolasi
Hasil : Mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan
tindakan
Jam 09.00 WITA
5. Berkolaborasi pemberian Antibiotik
Hasil : Inj. Cephaflox/IV/12jam

Anda mungkin juga menyukai