PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa
baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan
usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang
demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga
mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul
mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul
cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini
sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan
bisnis baru.
1
B. Rumusan Masalah
2. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari
seorang wirausaha?
berwirausaha ?
4. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
5. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang
berwirausaha ?
C. Tujuan Penulisan
2. Mengetahui apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari
seorang wirausaha
untuk berwirausaha
4. Mengetahui apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun
berhasil
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang
yang berwirausaha
2
7. Mengetahui manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh
wirausahawan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kewirausahaan
Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak
abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
unternehmer.
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
berkembang.
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-
beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan
4
penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
C. Sikap Kewirausahaan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Memiliki persepsi dan
5
cara pandang yang berorientasi pada masa depan. Memiliki keyakinan bahwa hidup
D. Modal Kewirausahaan
1. Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama
2. Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan,
4. Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini
E. Karakteristik Kewirausahaan
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan
individualisme.
4. Kepemimpinan
6
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka
5. Keorisinalan
ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan
7
meliputi lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan
afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya sangat
bergantung pada kondisi lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan afektif dan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
berhasil.
baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
tidak lancar.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
8
5. Lokasi yang kurang memadai.
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
setiap waktu.
1. Keuntungan Berwirausaha
a. Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
9
c. Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola
2. Kerugian Berwirausaha
waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
10
J. Manajemen Dan Strategi Kewirausahaan
menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka
dapat dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan
waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang
pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis
11
membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang
pantas.
bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991
perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.
mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal
sendiri.
pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak
perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi
Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk
12
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan Konstruksi Bangunan
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya
target untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang berada di negara
lingkup sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak
besar ataupun harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan
besar dan menengah, Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan
pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
B. Saran
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari
apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu
untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak
putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya
14
DAFTAR PUSTAKA
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
15