PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
modern saat ini. Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang
dihadapi hampir diseluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan serangan stroke yang
mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental baik pada
stroke sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Selain
glukosa darah dalam tubuh. Tingginya kadar gula darah dalam tubuh secara
pencetus beberapa penyakit vaskuler. Kadar glukosa darah yang tinggi pada saat
terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan terendah
pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi stroke
1
data 10 besar penyakit terbanyak di Indonesia tahun 2013, prevalensi kasus stroke
di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mill dan
12,1 per mill untuk yang terdiagnosis memiliki gejala stroke. Prevalensi kasus
2013).
B. Rumusan Masalah
berikut.
C. Tujuan Penulisan
2
6. Mengetahui Komplikasi Stroke Hemoragik
3
BAB II
KONSEP TEORITIS
A. Pengertian Stroke
2002).
cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam
oleh gangguan peredarana darah otak non traumatik. (Arif Mansjoer, 2000)
yang diakibatkan oleh terhentinya suplay darah kebagian otak, sering ini adalah
Suddarth).
peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya
pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan
memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan
4
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
B. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis stroke menurut Smeltzer & Bare (2002), antara lain:
defisit lapang pandang, defisit motorik, defisit sensorik, defisit verbal, defisit
c. Diplopia
2. Defisit Motorik
a. Hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama).
b. Hemiplegi (Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama).
4. Defisit Verbal
5
5. Defisit Kognitif
d. Perubahan penilaian
6. Defisit Emosional
b. Labilitas emosional
d. Depresi
e. Menarik diri
g. Perasaan isolasi
C. Etiologi
menutupi ruang - ruang jaringan sel otak. Adanya darah yang mengenangi atau
menutupi ruang - ruang jaringan sel otak akan menyebabkan kerusakan jaringan
sel otak dan menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak. Genangan darah bisa
terjadi pada otak sekitar pembuluh darah yang pecah (intracerebral hemorage)
atau dapat juga genangan darah masuk kedalam ruang sekitar otak
(subarachnoid hemorage) bila ini terjadi stroke bisa sangat luas dan fatal bahkan
sampai pada kematian. Stroke hemoragik pada umumnya terjadi pada lanjut
usia, karena penyumbatan terjadi pada dinding pembuluh darah yang sudah
6
rapuh (aneurisma). Pembuluh darah yang sudah rapuh ini, disebabkan karena
faktor usia (degeneratif), akan tetapi bisa juga disebabkan karena faktor
arteriosklerosis akan lebih parah lagi apabila disertai dengan gejala tekanan
darah tinggi.
langsung ke dalam jaringan otak. Sebagian dari lesi vaskular yang dapat
antikoagulan yang terlalu agresif (terutama pada klien berusia lanjut), dan
arteriovenosa.
2. Kanker, terutama kanker yang menyebar ke otak dari organ jauh seperti
besar.
7
4. Kondisi atau obat (seperti aspirin atau warfarin).
D. Patofisiologi
otak, pembuluh darah tidak mampu mengalirkan darah atau pembuluh darah
pecah dan bagian otak yang memperoleh darah dari pembuluh yang rusak tadi
hipertensi, DM, peninggian kadar asam urat atau lemak dalam darah, perokok
berat dll.
atau akhirnya suatu saat terjadi sumbatan dimana aliran darah yang terjadi
cukup ditolerir oleh otak. Akhirnya karena sempitnya lumen pembuluh darah
tersebut tidak cukup lagi memberi darah pada pembuluh darah otak ini
perdarahan. Pada saat dimana pembuluh darah tersebut pecah atau tersumbat
hingga aliran darah tidak cukup lagi memberi darah lalu timbul gejala-gejala
neurologik berupa kelumpuhan, tidak bisa bicara atau pingsan, diplopia secara
mendadak. Sumbatan pembuluh darah otak dapat juga terjadi akibat adanya
bekuan-bekuan darah dari luar otak (jantung atau pembuluh besar tubuh) atau
dari pembuluh darah leher (karotis) yang terlepas dari dinding pembuluh
tersebut dan terbawa ke otak lalu menyumbat. Karena fungsi otak bermacam-
8
macam, maka gejala stroke juga timbul tergantung pada daerah mana otak yang
tidak ada gejala-gejala dini atau gejala peningkatan dan timbulnya iskemi atau
kerusakan otak,gejala neurologik yang timbul selalau terjadi pada satu sisi
setelah serangan . Umumnya kurang dari 24 jam, jadi misalnya pagi hari
serangan stroke timbul berupa kelemahan pada badan sebelah kanan kemudian
masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa atau hematom yang menekan
jaringan otak dan menimbulkan oedema di sekitar otak. Peningkatan TIK yang
talamus, sub kortikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum. Hipertensi kronis
9
Pathway Stroke Hemoragik
Peningkatan
tekanan sistemik
Gangguan perfusi
jaringan serebral
Aneurisma / APM
Vasospasme Arteri
serebral
Perdarahan
Arakhnoid/ventrikel
Iskemik/infark
otak
Deficit neurologi
Hematoma serebral
Penekanan saluran
pernafasan Deficit perawatan Hambatan
diri Mobilitas fisik
Bersihan jalan
Risiko gangguan Risiko
nafas tidak efektif
integritas kulit ketidakseimbangan
nutrisi
Kerusakan fungsi N
VII dan N XII Kontrol spingter
ani menhilang
Hambatan
Inkontinensia
komunikasi verbal
urine/retensi urine
Gangguan
Risiko jatuh Eliminasi Urine
10
E. Penatalaksanaan Medis
1. Posisikan kepala dan badan atas 20 – 30o, posisi miring jika muntah dan
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu
7. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK
8. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik, jika kesadaran
1. Mengobati penyebabnya,
F. Komplikasi
1. Hipoksia Serebral.
11
BAB III
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan utama
kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak
saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual,
dan koma.
riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat – obat
12
pemakaian antihipertensi, antilipidemia, penghambat beta, dan lainnya.
riwayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih
6. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Bernafas
b. Nutrisi
c. Eliminasi
Terjadi kelemahan otot panggul dan springter pada anus sehingga dapat
d. Aktivitas
e. Istirahat
f. Pengaturan Suhu
13
g. Kebersihan/Hygiene
h. Rasa aman
i. Rasa Nyaman
Kadang pasien akan mengalami nyeri hebat pada bagian kepala yang
j. Sosial
disekitarnya.
k. Pengetahuan/Belajar
l. Rekreasi
Pasien tidak dapat bangun dari tempat tidur atau pun keluar rumah karena
m. Prestasi
n. Spiritual
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
gangguan yaitu sukar dimengerti kadang tidak bisa bicara/ afaksia. Tanda
14
– tanda vital : TD meningkat, nadi bervariasi.
b. Sistem integument
c. Kepala
d. Muka
e. Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (+/+), pupil isokor,
sclera ikterus (-/ -), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan tidak dapat
f. Telinga
g. Hidung
i. Leher
j. Thoraks
Gerakan dada simetris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-),
perkusi resonan, rhonchi -/- pada basal paru, wheezing -/-, vocal fremitus
15
tidak teridentifikasi.
k. Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2
sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness. Bunyi S1 dan
detik .
l. Abdomen
m. Genitalia-Anus
kateter.
n. Ekstremitas
Akral hangat, kaji edema , kaji kekuatan otot , gerak yang tidak disadari ,
atropi atau tidak, capillary refill, Perifer tampak pucat atau tidak.
B. Diagnosa Keperawatan
16
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuscular
ketidakmampuan menelan.
berkomunikasi.
17
C. Intervensi Keperawatan
EBP ( Evidence
No Diagnosa NOC NIC Based Practice)
1. Gangguan perfusi NOC : 1. NIC : Pencarian jurnal
jaringan cerebral 2. Peripheral dilakukan dengan
berhubungan dengan 1. Circulation status Sensation menggunakan
gangguan aliran 2. Tissue Prefusion : cerebral Management mesin pencarian
darah sekunder Kriteria Hasil : (Manajemen google schoolar
akibat peningkatan sensasi perifer) dengan kata kunci :
1. Mendemonstrasikan status
tekanan intracranial. 3. Monitor adanya Asuhan
sirkulasi yang ditandai
daerah tertentu Keperawatan
dengan :
yang hanya peka Stroke Hemorragik
a. Tekanan systole dan
terhadap
diastole dalam rentang
panas/dingin/tajam Pada jurnal
yang diharapkan dikemukakan
/tumpul
b. Tidak ada ortostatik bahwa untuk
4. Monitor adanya
hipertensi menurunkan
paretese
c. Tidak ada tanda tanda tekanan
5. Instruksikan
peningkatan tekanan intracranial dapat
keluarga untuk
intrakranial (tidak lebih juga diberikan
mengobservasi
dari 15 mmHg) intervensi heads
kulit jika ada lsi
2. Mendemonstrasikan up 300 dengan
atau laserasi
kemampuan kognitif yang posisi
6. Gunakan sarun
ditandai dengan: netral/elevasi 30
tangan untuk
a. Berkomunikasi dengan derajat yang tidak
proteksi
jelas dan sesuai dengan diberikan dalam
7. Batasi gerakan
kemampuan perencanaan
pada kepala, leher
b. menunjukkan perhatian, keperawatan ini.
dan punggung
konsentrasi dan orientasi
8. Monitor
c. memproses informasi
kemampuan BAB
d. membuat keputusan
9. Kolaborasi
dengan benar
pemberian
e. menunjukkan fungsi
analgetik
sensori motori cranial
10. Monitor adanya
yang utuh : tingkat
tromboplebitis
kesadaran mambaik,
11. Diskusikan
tidak ada gerakan
menganai
gerakan involunter
penyebab
perubahan
sensasi
2 Gangguan NOC NIC Pencarian jurnal
komunikasi verbal 1. Anxiety self control Communication dilakukan dengan
berhubungan dengan 2. Coping Enhancement : menggunakan
kehilangan kontrol 3. Sensory function : hearing Speech Deficit. mesin pencarian
otot facial atau oral. & vision 1. Gunakan google schoolar
4. Fear self control penerjemah, jika dengan kata kunci :
Kriteria hasil : diperlukan Asuhan
18
1. Komunikasi : penerimaan, 2. Beri satu kalimat Keperawatan
interpretasi, dan ekspresi simple setiap Stroke Hemorragik
pesan lisan, tulisan, dan bertemu, jika
non verbal meningkat. diperlukan Pada jurnal
2. Komunikasi ekspresif 3. Dorong pasien dikemukakan
(kesulitan berbicara) : untuk bahwa untuk
ekspresif pesan verbal dan berkomunikasi membantu pasien
atau non verbal yang secara perlahan dengan gangguan
bermakna. untuk komunikasi dapat
3. Komunikasi resptif mengulangi berkolaborasi
(kesulitan mendengar) : permintaan dengan ahli terapi
penerimaan komunikasi 4. Berikan pujian wicara
dan interpretasi pesan positif
verbal dan/atau non Communication
verbal. Enhancement :
4. Gerakan terkoordinasi : Hearing Defisit
mampu mengkoordinasi Communication
gerakan dalam Enhancement :
menggunakan isyarat Visual defisit
5. Pengolahan informasi : Ansiety Reduction
klien mampu untuk Active Listening
memperoleh, mengatur,
dan menggunakan
informasi
6. Mampu mengontrol
respon ketakutan dan
kecemasan terhadap
ketidakmapuan berbicara
7. Mampu manajemen
kemampuan fisik yang
dimiliki
8. Mampu
mengkomunikasikan
kebutuha dengan
lingkungan.
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
tindakan.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya
pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan
memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan
menutupi ruang - ruang jaringan sel otak. Adanya darah yang mengenangi atau
menutupi ruang - ruang jaringan sel otak akan menyebabkan kerusakan jaringan
sel otak dan menyebabkan kerusakan fungsi kontrol otak. Genangan darah bisa
terjadi pada otak sekitar pembuluh darah yang pecah (intracerebral hemorage)
atau dapat juga genangan darah masuk kedalam ruang sekitar otak
(subarachnoid hemorage) bila ini terjadi stroke bisa sangat luas dan fatal bahkan
sampai pada kematian. Stroke hemoragik pada umumnya terjadi pada lanjut
sampai kematian.
20
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 3 Jakarta :
EGC
22