Anda di halaman 1dari 15

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

DENGAN APPENDISITIS INFILTRA POST LAPAROTOMY

DI RUANG IBS RSUD GONDO SUWARNO UNGARAN

(Disusun untuk memenuhi resume keperawatan medical bedah)

Dosen pembimbing : Maulidta Karunianingtyas W, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh:

Septi Duwi Astuti (2007076)

PROGRAM STUDI PROFESI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS TEKNOLOGI BISNIS DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA

SEMARANG

2022/2023
A. Asuhan Keperawatan Pra Operatif di Kamar Bedah
Timbang terima dengan petugas pengantar pasien :

1. Biodata Pasien
a. Nama : Nn. S
b. Umur : 19 tahun.
c. No. register : ****88
d. Ruang : Instalasi Bedah .
e. Dx. Medis : Appendisitis infiltra.
f. Tindakan Operasi : Laparatomi (s).
g. Jenis anestesi : Anestesi Spinal
h. Kamar Operasi/tanggal : IBS/ 7 Juni 2023
i. Cek list Pra Operatif tentang
a) Gelang identitas pasien : ada berwarna merah muda.
b) Informed consent : keluarga pasien telah menandatangani informed
consent.
c) Lavement :-
d) Puasa : pasien mengatakan puasa dari jam 12.00 malam
sampai jam 08.00 pagi
e) Pramedikasi :-
f) Mandi keramas, Oral hygyne, Kebersihan kuku :
 Pasien mengatakan dapat melakukan mandi, keramas, oral hygiene,
dan menjaga kebersihan kuku secara mandiri.
 Gigi pasien tampak bersih, kuku tampak pendek, rambut pasien
berwarna hitam bersih.
g) Asesoris :
 Gelang : pasien tidak menggunakan gelang.
 Kalung : pasien tidak menggunakan kalung.
 Gigi palsu : pasien tidak menggunakan gigi palsu.
 Soft lens : pasien tidak menggunakan soft lens.
 Cincin : pasien tidak menggunakan cincin.
h) Make up :
 Lipstick : pasien tidak menggunakan lipstick.
 Kitek kuku : pasien tidak menggunakan kitek kuku.
 Asido : pasien tidak menggunakan asido.

i) Penyakit kronis menahun


 DM : pasien tidak memiliki riwayat DM.
 Hipertensi : pasien tidak memiliki riwayat Hipertensi.
 CKD : pasien tidak memiliki riwayat gagal ginjal kronik
 Penyakit jantung : pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
 Asma : pasien tidak memiliki riwayat asma.
j) Catatan alergi terhadap : pasien tidak memiliki riwayat alergi.

2. Definisi dan pathway (Singkatan dari penyakit)


a. Definisi
Apendisitis infiltrat adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat
dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehingga
membentuk massa (appendiceal mass). Umumnya massa apendiks terbentuk
pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum.
Massa apendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau lebih
karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah
cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radang.
b. Pathway
3. Pengkajian
a. Status fisiologis : tingkat kesadaran : composmentis, nilai GCS (E 4,
V 5, M 6).
b. Status psikososial :
Subyektif :
 Pasien mengatakan cemas.
 Pasien mengatakan takut menghadapi proses operasi.

Obyektif :

 Pasien tampak tegang


 Pasien dapat diajak berkomunikasi
 Pernapasan pasien 20x/menit

B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif di Kamar Bedah


1. Pengkajian
a. Subyektif :
 Pasien mengatakan bersedia

b. Obyektif :
 Pasien tampak mengangguk ketika ditanya perawat apakah mengantuk.
 Tidak terjadi peningkatan secret
 Tidak tampak sianosis
 Tidak terdengar suara nafas ngorok
 Posisi pasien (supinasi)
 Terpasang oksigen nasal canul 3 lpm
 Terpasang DC

Tekanan darah :

 RR : 20x/menit
 Nadi : 74x/menit
 Suhu : 36 derajat Celcius
 Lama pembedahan : 45 menit
 Jumlah perdarahan : (minimal) < 15 cc

NO DX Kep TUJUAN INTERVENSI


1 Risiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
(D.0142) tindakan (I.14539)
berhubungan keperawatan dalam
dengan Efek 1x24 jam diharapkan Observasi
Prosedur Tingkat Infeksi 1. Monitor tanda dan
Invasif. (L.14137) dapat gejala infeksi local
teratasi dengan dan sistemik
kriteria hasil:
Terapeutik
1. Nyeri (menurun) 1. Batasi jumlah
pengunjung
2. Bengkak
(menurun) 2. Berikan perawatan
kulit pada area edema
3. Kemerahan
(menurun) 3. Cuci tangan
sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien

4. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
berisiko tinggi

Edukasi
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi

2. Ajarkan cara
mencuci tangan yang
baik dengan benar

3. Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka operasi

4. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
NO IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA
TANGAN
1 Observasi DS :
1. Memonitor tanda 1. pasien mengeluh nyeri
dan gejala infeksi di sekitar siku
local dan sistemik 2. pasien mengatakan
nyeri setelah operasi
DO :
1. tidak terdapat pus
2. tidak terdapat abses
3. tidak tercium bau
4. tidak terjadi edema
5. kulit sekitar luka tidak
teraba hangat

Terapeutik
1. Mencuci tangan DS : -
sebelum dan sesudah DO : -
kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien DS : -
DO : -
2. Mempertahankan
teknik aseptic pada
pasien berisiko tinggi

Edukasi
1. Menjelaskan tanda DS :
dan gejala infeksi 1. keluarga pasien
mengatakan mengerti
bahwa tanda dan gejala
infeksi diantaranya
adalah keluar nanah
(pus), bau tidak sedap,
bengkak dan kemerahan.

DO :
1. keluarga pasien
tampak dapat
menjelaskan kembali
materi yang sudah
dijelaskan
2. Mengajarkan cara
mencuci tangan yang DS :
baik dengan benar 1. keluarga pasien
mengatakan mengerti
cara mencuci tangan 6
langkah

DO :
1. keluarga pasien
tampak dapat
mempraktekkan cara
mencuci tangan 6
langkah

3. Mengajarkan cara
memeriksa kondisi DS :
luka atau luka operasi 1. keluarga pasien
mengatakan mengerti
cara memeriksa kondisi
luka operasi yaitu
diantaranya: mengecek
luka < 48 jam, tetap
dalam kondisi steril, dan
membalut luka kembali
sesuai kebutuhan pasien.

DO :
1. keluarga pasien dapat
menjelaskan kembali
cara memeriksa kondisi
luka

4. Menganjurkan
meningkatkan asupan DS :
nutrisi 1. keluarga pasien
mengatakan mengerti
tentang makanan yang
baik dikonsumsi bagi
pasien passca operasi
diantaranya adalah
makanan laut, telur, susu,
kacang, alpukat, buah,
gandum.

DO :
1. keluarga pasien dapat
menjelaskan kembali
tentang asupan makanan
yang baik bagi pasien
pasca operasi
C. Asuhan Keperawatan Post Operatif di Kamar Bedah
1. Pengkajian
a. Subyektif :
 Pasien mengatakan nyeri
 Pasien mengatakan ingin duduk karena tidak enak berbaring

b. Obyektif :
 Pasien tampak meringis
 Frekuensi nada pasien meninggi
 TD : 116/70 mmHg
 RR : 22 x/menit
 Nadi : 112x/menit
 Suhu : 36,7 derajat celcius
 Lebar luka : 6 cm
 Saturasi O2 : 98%
 Lama pembedahan : 45 menit
 Jumlah perdarahan :-
 Terpasang oksigen nasal canul 3 lpm
 Terpasang DC

c. Pengkajian PQSRT pada pasien post laparotomy Appendisitis infiltra


a) Provokes : pasien mengatakan sakit jika perutnya nya ditekut
b) Quality : pasien mengatakan rasa nyerinya menyebar seperti
ditusuk
c) Radiates : pasien mengatakan sakitnya terasa disekitar perut
d) Severity : pasien mengatakan skalanya 6 dan wajah pasien tampak
meringis
e) Time : pasien mengatakan sakitnya terasa setelah selesai operasi
d. Standar score :
a) Steward score : untuk pasien dengan anestesi spinal:
No Tanda Kriteria Score
4. Bangun 2
1 Kesadaran 5. Respon terhadap rangsang nyeri 0
6. Tak ada respon 0
1. Batuk/Menangis 2
2 Respirasi 2. Pertahankan jalan nafas 0
3. Perlu bantuan nafas 0
4. Gerak bertujuan 2
3 Motorik 5. Gerak tanpa tujuan 0
6. Tidak bergerak 0
Total score 6
Pasien boleh kembali ke ruangan dengan score > 5

NO DX Kep TUJUAN INTERVENSI


1 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
(D.0077) tindakan keperawatan (I.08238)
berhubungan dalam 1x24 jam
dengan Agen diharapkan Tingkat Observasi
Pencedera Fisik Nyeri (L.08066) 1. Identifikasi lokasi,
(prosedur operasi) dapat teratasi dengan karakteristik, durasi,
dibuktikan kriteria hasil: frekuensi, kualitas,
dengan : intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri
DS : (menurun) 2. identifikasi skala
1. pasien nyeri
mengeluh nyeri 2. Meringis
(menurun) 3. identifikasi respons
DO : nyeri non verbal
1. pasien tampak 3. Gelisah (menurun)
meringis 4. identifikasi faktor
2. pasien tampak 4. Kesulitan tidur yang memperberat dan
menangis (menurun) memperingan nyeri
3. pasien tampak
gelisah 5. Frekuensi nadi Terapeutik
4. pasien tampak (membaik) 1. Berikan teknik
tidak bisa nonfarmakologis untuk
beristirahat 6. Pola napas mengurangi rasa nyeri
(membaik) (terapi napas dalam)

2. Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri

2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri

3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri

4. Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

NO IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA


TANGAN
1 Manajemen Nyeri
(I.08238)

Observasi
1. Mengidentifikasi DS :
lokasi, karakteristik, 1. pasien mengatakan rasa
durasi, frekuensi, nyeri terasa pada bagian
kualitas, intensitas sekitar siku
nyeri 2. pasien mengatakan rasanya
menyebar seperti ditusuk
3. pasien mengatakan nyeri
nya terasa setelah operasi
4. pasien mengatakan skala
nyeri nya adalah 7

DO :
1. pasien tampak meringis
2. pasien tampak menangis
3. pasien tampak gelisah
4. RR : 23x/menit
5. Nadi : 112x/menit
2. Mengidentifikasi DS :
skala nyeri 1. pasien mengatakan
nyerinya berada di skala 7

DO :
1. pasien tampak meringis
DS :

3. Mengidentifikasi DO :
respons nyeri non 1. pasien tampak meringis
verbal 2. pasien tampak menangis
3. pasien tampak gelisah

4. Mengidentifikasi DS :
faktor yang 1. pasien mengatakan
memperberat dan tangannya terasa nyeri saat
memperingan nyeri ditekuk

DO :
1. pasien tampak gelisah saat
tangannya ditekuk

Terapeutik
1. Berikan teknik DS :
nonfarmakologis 1. keluarga pasien
untuk mengurangi mengatakan mengerti cara
rasa nyeri (terapi melakukan terapi relaksasi
relaksasi napas dalam) napas dalam

DO :
1. keluarga pasien tampak
dapat mempraktekkan cara
melakukan terapi relaksasi
napas dalam

2. Fasilitasi istirahat DS :
dan tidur
DO :
1. pasien tampak berbaring di
atas kasur
Edukasi DS :
1. Jelaskan penyebab, 1. keluarga pasien
periode, dan pemicu mengatakan mengerti tentang
nyeri penyebab, periode, dan
pemicu nyeri

DO :
1. keluarga pasien dapat
menjelaskan kembali tentang
penyebab, periode, dan
pemicu nyeri

2. Jelaskan strategi DS :
meredakan nyeri 1. keluarga mengatakan
mengerti dengan strategi
meredakan nyeri yaitu dengan
membatasi gerakan dan
melakukan kompres hangat

DO :
1. keluarga pasien tampak
bisa menyebutkan salah satu
strategi meredakan nyeri

3. Anjurkan DS :
memonitor nyeri 1. keluarga mengatakan
secara mandiri bersedia memonitor nyeri
secara mandiri

DO :
1. keluarga bersedia

4. Anjurkan teknik DS :
nonfarmakologis 1. keluarga pasien
untuk mengurangi mengatakan akan
rasa nyeri memberikan teknik relaksasi
napas dalam pada pasien

DO :-
No. Diagnosa keperawatan SOAP TT
1. Risiko Infeksi (D.0142) S:
berhubungan dengan Efek 1. pasien mengeluh nyeri di bagian post
Prosedur Invasif. operasi
2. pasien mengatakan nyeri setelah operasi

O:
1. tidak terdapat pus
2. tidak terdapat abses
3. tidak tercium bau yang tidak sedap
4. tidak terjadi edema
5. kulit sekitar luka tidak teraba hangat

A : Risiko infeksi teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan sebagian


diantaranya :

1. memeriksa kondisi luka operasi < 48 jam


2. kolaborasi pemberian nutrisi yang baik
bagi pasien pasca operasi
2. Nyeri Akut (D.0077) S:
berhubungan dengan Agen 1. pasien mengatakan nyeri terasa pada
Pencedera Fisik (prosedur bagian sekitar perut
operasi) dibuktikan dengan 2. pasien mengatakan rasanya seperti
: ditusuk
3. pasien mengatakan nyerinya terasa
DS : setelah operasi
1. pasien mengeluh nyeri 4. pasien mengatakan skala nyerinya 6

DO : O:
1. pasien tampak meringis 1. pasien tampak meringis
2. pasien tampak menangis 2. pasien tampak menangis
3. pasien tampak gelisah 3. pasien tampak gelisah
4. pasien tampak tidak bisa 4. RR : 23x/menit
beristirahat 5. Nadi : 112x/menit

A : Nyeri Akut belum teratasi

P : Intervensi diteruskan diantaranya :

1. Memberikan teknik nonfarmakologis


2. Memfasilitasi istirahat dan tidur
3. kolaborasi pemberian analgesik

Anda mungkin juga menyukai