S DENGAN DIAGNOSA
POST NEKROTOMI ULKUS DIABETES MELITUS DI RUANG
SULAIMAN 5 RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG
Disusun Oleh:
G3A019129
A. Pengkajian Fokus
1. Identitas
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 20 Mei 1950
Alamat : Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa
No.CM : 55-87-61
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn.S datang ke RS Roemani Muhammadiyah Semarang tanggal 13
November 2019 dengan diagnosa medis Ulkus Diabetes Melitus. Ulkus
terdapat di pedis dekstra. Tn.S diberikan tindakan operasi nekrotomi pada
tanggal 16 November 2019. Saat dilakukan pengkajian tanggal 18
November 2019 pasien mengatakan luka kakinya telah dioperasi. Hasil
pengkajian kulit sekitar luka kemerahan, luka tidak ada pus, area luka tidak
ada pembengkakan, luka kering dan bewarna merah (granulasi), luka sedikit
bau. Pemeriksaan TTV: TD 137/80 mmHg, N: 102x/menit, RR: 20x/menit,
S: 36,10C. Pemeriksaan laboratorium glukosa puasa: 207 mg/dL, glukosa 2
jam PP 289 mg/dL, Lekosit 12500/mm3.
3. Data Fokus
DS : pasien mengatakan punggung kaki kanan terdapat luka.
DO : Kulit sekitar luka kemerahan
Luka tidak ada pus
Area luka tidak ada pembengkakan
Luka terdapat slauge
Luka sedikit bau
Lekosit 12500/mm3
Suhu 36,10C
B. Diagnosa Keperawatan
Resiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (ulkus DM).
C. Pathways Keperawatan Kasus
Faktor genetik Umur 69 tahun Imunologi
Hiperglikemi
Angiopati daibetik
Makroangiopati Mikroangioapati
Trauma Taruma
Ulkus DM
Nekrotomi
Resiko Infeksi
D. Fokus Intervensi
Tujuan : setelah dilakukan perawatan 1x24 jam diharapkan tidak ada tanda-
tanda infeksi.
Kritera hasil :
Demam menurun, kemerahan menurun, nyeri menurun, bengkak menurun,
kadar sel darah putih membaik.
Intervensi:
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik.
Raional: untuk mengetahui adanya tanda-tanda infeksi.
2. Berikan perawatan luka.
Rasional: untuk mencegah terjadinya infeksi.
3. Cuci tangan sebelum dan sesuadah konmtak dengan pasien dan lingkungan
pasien.
Rasional: mencegah transmisi kuman ke pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi.
Rasional: dengan teknik aseptik, resiko infeksi akan berkurang.
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
Rasional: nutrisi membantu mempercepat penyembuhan luka.
6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan.
Rasioanl: untuk mencegah dehidrasi.
7. Kolaborasi pemberian antibiotik.
Rasional: antibiotik mencegah terjadinya infeksi.
E. Implementasi
F. Evaluasi
S: -
O: Luka tidak ada pus, tidak ada pembengkakan, area luka kemerahan, luka
sedikit berbau.
Suhu 360C
Lekosit : 12500/mm3
A: resiko infeksi belum teratasi
P: lanjutjkan intervensi:
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik.
2. Berikan perawatan luka.
3. Cuci tangan sebelum dan sesuadah konmtak dengan pasien dan
lingkungan pasien.
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi.
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
6. Kolaborasi pemberian antibiotik.