Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN HERPES

Dibuat oleh :

HARTATI
Nim. 191440135 RPL

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN PANGKALPINANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TA 2019/2020
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
b. Riwayat penyakit Sekarang
c. Riwayat penyakit keluarga
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat psikososial.
3. Pola Kehidupan
a. Aktivitas dan Istirahat
Apakah pasien mengeluh merasa cemas, tidak bisa tidur karena nyeri, dan
gatal.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Bagaimana pola nutrisi pasien, apakah terjadi penurunan nafsu makan,
anoreksia.
c. Pola Aktifitas dan Latihan
Dengan adanya nyeri dan gatal yang dirasakan, terjadi penurunan pola
akifitas pasien.
d. Pola Hubungan dan peran
Klien akan sedikit mengalami penurunan psikologis, isolasi karena adanya
gangguan citra tubuh.

4. Pengkajian fisik
a. Pengkajian fisik
1) Keadaan Umum
2) Tingkat Kesadaran
b. TTV
1) Head To Toe
a) Kepala
b) Kulit kepala
2) Rambut
Warna rambut hitam, tidak ada bau pada rambut, keadaan rambut tertata
rapi.
3) Mata (Penglihatan)
Posisi simetris, pupil isokor, tidak terdapat massa dan nyeri tekan, tidak
ada penurunan penglihatan.
4) Hidung (Penciuman)
Posisi sektum naso tepat ditengah, tidak terdapat secret, tidak terdapat
lesi, dan tidak terdapat hiposmia. Anosmia, parosmia, kakosmia.
5) Telinga (Pendengaran)
a) Inspeksi
b) Daun telinga : tidak terdapat lesi, kista epidemoid, dan keloid.
c) Lubang telinga : tidak terdapat obstruksi akibat adanya benda
asing.
d) Palpasi
Tidak terdapat edema, tidak terdapat nyeri tekan pada otitis media
dan mastoidius.
e) Pemeriksaan pendengaran
f) Test audiometric : 26 db (tuli ringgan)
g) Test weber : telinga yang tidak terdapat sumbatan mendengar
lebih keras.
h) Test rinne : test (-) pada telinga yang terdapat sumbatan
6) Mulut dan gigi
Mukosa bibir lembab, tidak pecah-pecah, warna gusi merah muda, tidak
terdapat perdarahan gusi, dan gigi bersih.
7) Leher
Posisi trakea simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan.
8) Thorak
a) Bentuk : simetris
b) Pernafasan : regular
c) Tidak terdapat otot bantu pernafasan
9) Abdomen
a) Inspeksi
b) Bentuk : normal simetris
c) Benjolan : tidak terdapat benjolan
d) Palpasi
e) Tidak terdapat nyeri tekan
f) Tidak terdapat massa / benjolan
g) Tidak terdapat tanda tanda asites
h) Tidak terdapat pembesaran hepar
i) Perkusi
j) Suara abdomen : tympani.
10) Reproduksi
Pada pemeriksaan genitalia pria, daerah yang perlu diperhatikan adalah
bagianglans penis, batang penis, uretra, dan daerah anus. Sedangkan pada
wanita,daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayora dan minora,
klitoris, introitus vagina, dan serviks. Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk,
ukuran / luas,warna, dan keadaan lesi. Palpasi kelenjar limfe regional,
periksa adanyapembesaran; pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran
kelenjar limferegional

11) Ekstremitas

Tidak terdapat luka dan spasme otot.


Integument ditemukan adanya vesikel-vesikel berkelompok yang
nyeri,edema di sekitar lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi
sekunder.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.


2. Nyeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit.
3. Potensial terjadi penyebaran penyakit s.d infeksi virus

C. INTERVENSI
Diagnosa I
Tujuan : Integritas kulit mulai kembali normal
Kriteria hasil    :
1. Mempertahakan integritas kulit.
2. Tidak ada maserasi.
3. Tidak ada tanda-tanda cidera termal.
4. Tidak ada infeksi.
Intervensi :
a. Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi (hidrasi stratum
korneum yg berlebihan) ketika memasang balutan basah.
Rasional: Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya
kulit dan perluasan kelainan primer.
b. Hilangkan kelembaban dari kulit dengan penutupan dan menghindari friksi.
Rasional: Friksi dan maserasi memainkan peranan yang penting dalam
proses terjadinya sebagian penyakit kulit.
c. Jaga agar terhindar dari cidera termal akibat penggunaan kompres hangat
dengan suhu terlalu tinggi & akibat cedera panas yg tidak terasa (bantalan
pemanas, radiator).
Rasional: Penderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas
terhadap panas.
d. Nasihati klien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.
Rasional: Banyak masalah kosmetik pada hakekatnya semua kelainan
malignitas kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik.

Diagnosa II
Tujuan : Nyeri atau gatal berkurang atau dapat terkontrol
Kriteria hasil :
1. Pasien tampak tenang
2. Nyeri skala 2 – 3
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
4. Rasa gatal berkurang
Intervensi :
a. Temukan penyebab nyeri/gatal
Rasional : Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk
memberikan kenyamanan.
b. Kaji skala nyeri, frekuensim daerah, nyeri
Rasional : Mengetahui derajat nyeri
c. Antisipasi reaksi alergi (dapatkan riwayat obat).
Rasional: Ruam menyeluruh terutama dengan awaitan yang mendadak
dapatmenunjukkan reaksi alergi obat.
d. Ajarkan tehnik relaksasi dan dekstraksi
Rasional :    Mengurangi rasa nyeri
e. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgetik
Rasional :    Analgetik dapat menurunkan rasa nyeri

Diagnosa III
Tujuan : Setelah perawatan tidak terjadi penyebaran penyakit
Kriteria hasil :
1. Tidak terjadi penularan penyakit pada pasien / orang lain
2. Klien mengerti akan kondisi penyakitnya

Intervensi :
a. Isolasikan klien
Rasional : Mencegah terjadinya penularan terhadap klien lain.
b. Gunakan teknik aseptic dalam perawatannya
Rasional : Mencegah penularan dengan klien lain dengan menggunakan
peralatan yang sama.
c. Batasi pengunjung dan minimalkan kontak langsung
Rasional : Banyak nya pengunjung meningkatkan resiko terjadinya penularan.
d. Jelaskan pada klien/keluarga proses penularannya.
Rasional: Klien lebih memahami kondisi penyakitnya

D. EVALUASI

1. Tidak terjadinya infeksi


2. Integritas kulit klien mulai membaik
3. Skala nyeri klie berkurang
KASUS HERPES

Tuan K. 25 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan adanya rasa nyeri dan tidak
nyaman dan adanya lepuhan yang dikelilingi oleh daerah kemerahan membentuk
sebuah gelembung cair pada daerah bibir. Sebelumnya klien mengalami gatal-gatal
selama 2 hari. Klien mengeluh nyeri. Raut wajah klien tampak menahan nyeri. Klien
juga mengatakan tidak nafsu makan karena sulit mengunyah dan menelan. Istri klien
mengatakan klien hanya dapat menghabiskan 5 sendok makan nasi setiap makan.
Klien tampak bingung dengan penyakitnya. Dari hasil pemeriksaan fisik di daerah
bibir klien terdapat bintik kemerahan, kesadaran composmetis, suhu 37,5 0 C, tekanan
darah   130/90mmHg, Nadi 112x/m, BB turun dari 65 menjadi 60 kg. Leukosit <
15000/mmk.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Tn. K
Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Buruh TI
Alamat : Jl. Kampak ds Mentok
B. ANALISA DATA
 No D a t a Etiologi Masalah
1 Ds: Proses Nyeri
- Tuan K mengeluh nyeri Penyakit
Do :
- Raut wajah Tuan K tampak menahan nyeri
- Bibir Tuan K terdapat lepuhan dan bintik kemerahan
- Kesadaran composmetis
- Suhu 370C
- Tekanan Darah 130/90mmHg
- Nadi 112x/ mnt

2 Ds : Perubahan Gangguan
-Tuan K mengatakan dia mengalami gatal-gatal selama 2 hari fungsi barierintegritas kulit
Do : kulit
-Terlihat adanya lepuhan yang dikelilingi oleh daerah kemerahan membentuk sebuah
gelembung cair pada daerah bibir
- Leukosit < 4000 mg/dl
3 Ds: Hilangnya Nutrisi kurang
- Tuan K mengatakan tidak nafsu makan karena sulit mengunyah atau menelan nafsu makan dari kebutuhan
- Istri klien mengatakan Tuan K hanya dapat menghabiskan 5 sendok makan setiap kali tubuh
makan
Do: - BB turun dari 65 kg menjadi 60 kg
Kurang Kurang
4. informasi pengetahuan
tentang
penyakit

C. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit
2. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. hilangnya nafsu makan (Anoreksia).

D. INTERVENSI
Tujuan dan kriteria
Diagnosa keperawatan Intervensi Rasional
hasil
Kerusakan integritas Tujuan : setelah di a. Lindungi kulit yang a. Maserasi pada kulit yang sehat dapat
kulit berhubungan lakukan tindakan 3 x 24 sehat dari menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan
dengan perubahan jam. Integritas kulit mulai kemungkinan kelainan primer
fungsi barier kulit kembali normal maserasi (hidrasi
Ds : Kriteria hasil    : stratum korneum yg
-Tuan K mengatakan dia a. Klien mampu berlebihan) ketika
mengalami gatal-gatal mempertahakan memasang balutan
selama 2 hari integritas kulit. basah. b. Friksi dan maserasi memainkan peranan yang
b. Tidak ada maserasi. b. Hilangkan penting dalam proses terjadinya sebagian
Do : c. Tidak ada tanda-tanda kelembaban dari penyakit kulit
-Terlihat adanya lepuhan cidera termal. kulit dengan
yang dikelilingi oleh d. Tidak ada infeksi. penutupan dan
daerah kemerahan menghindari friksi.
membentuk sebuah
gelembung cair pada c. Jaga agar terhindar
daerah bibir dari cidera termal
- Leukosit < 4000 mg/dl akibat penggunaan c. Penderita dermatosis dapat mengalami
kompres hangat penurunan sensitivitas terhadap panas.
dengan suhu terlalu
tinggi & akibat
cedera panas yg
tidak terasa
(bantalan pemanas,
radiator).

d. anjurkan klien d. Banyak masalah kosmetik pada hakekatnya


untuk menggunakan semua kelainan malignitas kulit dapat dikaitkan
kosmetik dan dengan kerusakan kulit kronik.
preparat tabir surya.

a. Pantau bintik- bintik


kemerahan pada
bibir pasien a. Dengan memantau bintik – bintik kemerahan
dan lepuhan pada bibir pasien, maka perawat
dapat mengetah`ui tingkat perkembangan
Tujuan :
2. Nyeri b.d proses. Setelah dilakukan asuhan b. Ciptakan lingkungan kesembuhan pasien.
penyakit keperawatan selama 2 x yang tenang dan
dimanifestasikan 24 jam klien akan nyaman b. Dengan menciptakan lingkungan yang tenang
dengan: menunjukkan nyeri Suara abdomen : tympani. Suara abdomen :
DS: berkurang. tympani. Suara abdomen : tympani. Suara
a. Tuan K mengeluh kriteria hasil: abdomen : tympani. Suara abdomen : tympani.
nyeri a. Pasien melaporkan Suara abdomen : tympani. dan nyaman, maka
DO: nyeri berkurang c. Kolaborasi pasien akan dapat beristirahat dengan tenang.
a. raut wajah Tuan K b. Skala nyeri < 5 pemberian analgetik
tampak menahan c. Pasien rileks dan ( asam mefenamat) c. Dengan melakukan kolaborasi dengan
nyeri tenang pemberian analgetik ( asam mefenamat) akan
b. terdapat lepuhan d. Tekanan darah 130/90 d. Kolaborasi dapat mengurangi tingkat nyeri pasien.
dan bintik mmHg ( nilai 2, pemberian asiklovir
kemerahan di gangguan ringan )
d. Dengan melakukan kolaboraaasi dengan
daerah bibir menjadi 120/90
pemberian asiklovir, maka akan dapat
c. kesadaran mmHg ( nilai 1, tidak
menyembuhkan penyakit pasien
composmetis ada gangguan)
d. suhu 37,5o C
e. tekanan darah 130 /
90 mmHg
f. nadi 112 x / menit
3. Nutrisi kurang Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau kandungan 1. Dengan memantau kandungan nutrisi dan kalori
dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 2 x nutrisi dan kalori pada pada catatan asupan maka perawat akan
b.d. hilangnya nafsu 24 jam klien akan catatan asupan mengetahui perkembangan pasien
makan menunjukkan peningkatan
   2.Ketahui makanan 2. Dengan mengetahui makanan kesukaan pasien
status gizi kesukaan pasien mempermudah peningkatan berat badan
Dimanifestasikan Kriteria hasil: 3. Timbang pasien pada 3. Dengan menimbang pasien pada interval yang
dengan: a. Nafsu makan interval yang tepat tepat, perawat akan mengetahui perkembangan
DS: meningkat dari 5 4.Ajarkan pasien dan berat badan pasien
a. Istri klien sendok makan keluarga tentang 4.Dengan mengajarkan pasien dan keluarga
mengatakan, Tuan K menjadi setengah makanan yang bergizi tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
hanya dapat piring. dan tidak mahal-      maka pasien lebih mudah memperoleh makanan
menghabiskan 5 b. BB kembali normal 5.Diskusikan dengan yang sehat dan bergizi.
sendok makan setiap ( 45 kg) ahli gizi dalam 5.Dengan mendiskusikan dengan ahli gizi dalam
kali makan menentukan kebutuhan menentukan kebutuhan nutrisi maka perawat akan
b. Tuan K mengatakan nutrisi untuk pasien mudah melakukan perawatan pada pasien
tidak nafsu makan
karena sulit
mengunyah atau
menelan
DO:
BB turun dari 65
menjadi 60

B. Catatan Keperawatan
NO Tanggal/waktu Implementasi paraf
1 Tanggal 6 maret 2020 Membantu klien untuk menggunakan preparat tabir surya.
Jam 08.00-08.20 Hasil: klien menggunakan preparat tabir surya
Tanggal 6 maret 2020 Mememantau kulit klien
Jam 10.00-10.20 Hasil: tidak terjadi pecahnya kulit, kelembaban dan perluasan kelainan primer

No Tanggal/waktu Implementasi Paraf


1 Tanggal 7 maret 2020 Memantau bintik – bintik kemerahan pada bibir klien
Jam10.00 – 10.30 hasil: bintik merah pada bibir pasien berkurang
Tanggal 7  maret 2011 menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
Jam 11.00 – 11.30 hasil : klien tampak nyaman dan tenang
Tanggal 7 maret 2020 melakukan kolaborasi dengan pemberian analgetik ( asam mefenamat)
Jam 13.00 – 13.30 kh : asam mefenamat telah diberikan
Tanggal 7 maret 2020 melakukan kolaborasi dengan pemberian asiklovir
Jam 15.00 – 15.30 hasil : asiklovir telah diberikan di sekitar bibir klien
2 Tanggal 8 maret 2020 memantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan    
Jam10.00 – 10.30 hasil : klien menghabiskan ¼ porsi makanan
Tanggal 8  maret 2020 mengetahui makanan kesukaan pasien     
Jam 11.00 –11.15 hasil: klien suka makanan yang mengandung karbohidrat
Tanggal 8 maret 2020 menimbang pasien pada interval yang tepat
Jam 13.00 – 13.15 hasil : berat sekarang 61 kg     

C. Evaluasi
No Evaluasi Paraf
1 Tanggal 6 maret 2020 (jam 12.00)
S: -
O:kulit tidak terjadi pecahnya kulit, kelembaban dan perluasan kelainan primer
A: masalah teratasi sebagian
P:implementasi di pertahankan,dengan:
1. Membantu klien untuk menggunakan preparat tabir surya.
2. Mememantau kulit klien
2 Tanggal 7 maret 2020 (Jam 15.00)
S : klien mengatakan nyeri saya sudah berkurang
O : raut wajah pasien tampak sedikit
A : masalah teratasi sebagian
P : implementasi dipertahankan, dengan:
a. Memantau bintik-bintik kemerahan pada klien
b. menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
c. melakukan kolaborasi dengan pemberian analgetik ( asam mefenamat)
melakukan kolaborasi dengan pemberian asiklovir
3 Tanggal 8 maret 2020 (Jam 15.00)
S : klien mengatakan sudah nafsu makan
O: berat badan pasien 61 kg ( kembali ke keadaan semula)
A : masalah teratasi sebagian
P : implementasi dipertahankan, dengan:
a. memantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan    
b. mengajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
mendiskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan nutrisi

Anda mungkin juga menyukai