0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan11 halaman
Format pengkajian kamar operasi mencakup identitas pasien, pra operasi, intra operasi, analisis data, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan. Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai pengkajian pasien wanita usia 30 tahun yang menjalani operasi apendektomi karena diagnosa ampendisitis. Dokumen ini memberikan informasi mengenai kondisi pasien sebelum, selama, dan setelah operasi serta rencana tindakan keperawatan.
Format pengkajian kamar operasi mencakup identitas pasien, pra operasi, intra operasi, analisis data, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan. Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai pengkajian pasien wanita usia 30 tahun yang menjalani operasi apendektomi karena diagnosa ampendisitis. Dokumen ini memberikan informasi mengenai kondisi pasien sebelum, selama, dan setelah operasi serta rencana tindakan keperawatan.
Format pengkajian kamar operasi mencakup identitas pasien, pra operasi, intra operasi, analisis data, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan. Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai pengkajian pasien wanita usia 30 tahun yang menjalani operasi apendektomi karena diagnosa ampendisitis. Dokumen ini memberikan informasi mengenai kondisi pasien sebelum, selama, dan setelah operasi serta rencana tindakan keperawatan.
Umur : 30 tahun Jenis tindakan pembedahan:Apendiktomi
Alamat : Lombok Barat Asal ruangan : Irna 3A
No. RM: 663650 Tanggal/jam:13/2/2023 /10.00
PRA OPERASI
Pengkajian
a. Keadaan umum : Sadar penuh
b. Kesadaran : Composmentis c. Tanda- tanda vital Tekanan darah : 115/63 mmhg Nadi : 102 x / menit Suhu : 36.3 c Respirasi : 22 x / menit Saturasi : 99 % d. Surat persetujuan operasi :Ya e. Persediaan darah darah :Ya f. Persiapan kulit/pencukuran :Ya g. Pemasangan infus : Ya jenis cairan: RL 500 h. Hasil laboratorium : Ya i. Hasil rontgen/ ct scan/MRI/USG/lainnya :Ya j. Alergi obat: tidak ada k. Obat premedikasi Cefoperazol 1 gr, Lansoprazole 30 mg: l. Riwayat operasi sebelumnya:tidak ada m. Catatan khusus/keluhan : pasien mengatakan cemas dengan tindakan yang akan di lakukan,khawatir jika terjadi kegagalan dalam tindakan operasi.pasien tampak tegang. Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan kekhawatiran mengalami kegagalan
Interevensi Keperawatan
NO. Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
/Jam Keperawatan hasil
13-02- Ansietas Setelah dilakukan 1. Monitor tanda ansietas
23 berhubungan tindakan keperawatan 2. Ciptakan suasana dengan 1x30 menit, diharapkan terapeutik untuk kekhawatiran tingkat ansietas pasien menumbuhkan mengalami menurun, dengan kriteria kepercayaan kegagalan hasil : 3. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yg 1. Verbalisasi mungkin dialami khawatir akibat 4. Informasikan secara kondisi yg faktual mengenai dihadapi menurun diagnosus, pengobatan 2. Perilaku tegang dan prognosis menurun 5. Latih teknik relaksasi 3. Ttv klien dalam 6. Kolaborasi pemberian batas normal analgetik Implementasi
NO. Tanggal Diagnosa Implementasi Paraf
dan Jam Keperawatan
13-02-23 Ansietas 1. Memonitor tanda ansietas
berhubungan 2. Menciptakan suasana dengan terapeutik untuk kekhawatiran menumbuhkan kepercayaan mengalami 3. Menjelaskan prosedur, kegagalan termasuk sensasi yg mungkin dialami 4. Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosus, pengobatan dan prognosis 5. Melatih teknik relaksasi Kolaborasi pemberian analgetik
Evaluasi
NO. Tanggal dan Diagnosa Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan 13-02-23 Ansietas S : pasien mengatakan setelah berhubungan diberikan informasi rasa cemasnya kekhawatiran berkurang mengalami O : pasien tampak tidak cemas lagi kegagalan TTV = (Pre op) TD : 139/81 mmhg RR : 20 x / menit S : 36,6 SPO2 : 97 % N : 42x / menit A : Cemas teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan di ruangan INTRA OPERASI
Pengkajian
a. Anastesi mulai pukul :10:20 WITA s/d: 11.30 WITA
b. Pembedahan mulai pukul:10.25 WITA s/d: 11.25 WITA c. Posisi infus: Eksterimitas atas kanan d. Jenis posisi pembedahan: Supinasi e. Jenis luka operasi: bersih terkontaminasi f. Golongan operasi: bedah terbuka g. Jenis operasi: besar h. Jenis insisi: insisi dengan arah oblik melalui titik Mc Burney tegak lurus antara SIAS dan umbilikus i. Pemasangan catheter: ya j. Pemasangan ngt: ya k. Desinfeksi kulit: ya l. Pemasangan diathermi: ya m. Irigasi luka: ya n. Pemasangan tampon: ya o. Jumlah kassa yang dipakai: kurang lebih 10 kassa p. Jumlah big hass yang dipakai: q. Deppers yang dipakai: 20 lembar r. Mess/ pisau operasi yang dipakai nomer: 20 s. Jenis benang dan nomer benang yang dipakai: absorbable t. Instrumen yang dipakai: lengkap u. Jumlah cairan masuk: 500 cc v. Jimlah cairan keluar: 200 cc w. Apakah ada pemeriksaan PA: ya x. resiko infeksi efek prosedur invasif aseptic antiseptic dengan: bethadin,oleh :dokter dan perawat klasifikasi luka : bersih terkontaminasi Analisa Data
NO. Data (Objektif dan Masalah Etiologi
subjektif) Keperawatan (Penyebab)
DS : tidak terkaji Resiko infeksi Terdapat luka
operasi/luka insisi DO : Adanya luka operasi di perut bawah TTV atas simpisis TD : 139/81 mmhg RR : 20 x / menit Buffer pertahanan terganggu S : 36,6 SPO2 : 97 % Tempat masuknya N : 42x / menit kuman patogen melalui luka insisi
Diagnosa Keperawatan Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif Interevensi Keperawatan
NO. Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
/Jam Keperawatan hasil 13-02- Intra of operasi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan gejala 23 Resiko infeksi tindakan keperawatan infeksi lokal dan sistemik selama 1x30 menit, 2. Berikan perawatan kulit berhubungan diharapkan integritas pada area luka dengan efek kulit dan jaringan 3. Cuci tangan sebelum dan prosedur invasif meningkat pasien sesudah kontak dengan menurun dengan pasien dan lingkungan kriteria hasil : pasien 1. Perdarahan 4. Pertahankan teknik menurun aseptik pada pasien 2. Kerusakan beresiko tinggi jaringan kulit 5. Kolaborasi pemberian menurun analgetik 3. Kerusakan lapisan kulit menurun 4. Suhu kulit membaik Implementasi Keperawatan
NO. Tanggal dan Jam Diagnosa Implementasi Paraf
Keperawatan 1 13-02-23 Resiko infeksi 1. Mengobservasi berhubungan tanda dan gejala dengan efek infeksi lokal dan prosedur sistemik invasif 2. memberikan perawatan kulit pada area luka 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien 4. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi 5. Berkolaborasi pemberian analgetik Evaluasi
NO. Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
dan Jam Keperawatan 13-02-23 Resiko infeksi S : tidak terkaji berhubungan O : adanya luka jahitan dengan efek Ttv : prosedur invasif TD : 139/81 mmhg RR : 20 x / m S : 36,6 SPO2 : 97 % N : 42x / m A : masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Mengobservasi tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik 2. memberikan perawatan kulit pada area luka 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien 4. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi Berkolaborasi pemberian analgetik POST OPERASI
Pengkajian
a. Masuk ruang RR pukul: 11.25 WITA
b. Jenis posisi: Supinasi c. Kesadaran: Somnolen d. Keadaan umum: mudah tertidur e. Menggigil: ya f. Pernafasan: normal g. Turgor kulit: elastis h. Ekstremitas:kekuatan otot masih lemah i. Jumlah perdarahan: kurang lebih 5 cc j. Jenis infus: RL 500 cc k. Cairan drainage: 1 cc l. Keadaan emosi : stabil m. keluhan saat di RR : mulai merasa nyeri,luka tertutup pada perut kurang lebih 10 cm,seperti ditusuk – tusuk, pertengahan perut, kurang lebih 1 sampe 2 menit,skala nyeri 6 n. tanda-tanda vital o. Tekanan darah : 129/80 mmhg p. Respirasi : 20 x / menit q. Suhu : 36,6 r. SPO2 : 97 % s. Nadi : 42x / menit
Analisa data
NO. Data (Objektif dan Masalah Etiologi
subjektif) Keperawatan (Penyebab) DS : Pasien mengeluh nyeri Nyeri Akut Agen pecedera DO : pasien tampak meringis fisik P : luka tertutup pada perut kurang lebih 10 cm Q : seperti ditusuk tusuk R : pertengahan perut S:6 T : 1-2 menit Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik Interevensi Keperawatan
Hari Diagnosa Tujuan & kriteria hasil Intervensi
tgl 13-2- Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi : 2023 berhubungan intervensi selama 1. Identifikasi lokasi, dengan agen 1x30menit diharapkan karakteristik, durasi, pencedera fisik nyeri berkurang dengan frekuensi kulitas dan kriteria hasil ; intensitas nyeri 1. Nyeri berkurang 2. Identitas sakala nyeri 2. Nyeri menurun dari skla 3. Indetifikasi faktor yang 6 ke skala 4 memperberat rasa nyeri 3. Gelisah menurun Terapeutik : 1. Berikan tehnik non farmakologis dalam menangani nyeri 2. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Berikan rasa aman dan nyaman Edukasi 1. Ajarkan tehnik realaksasi nafas dalam utnuk mengurangi rasa nyeri 2. Anjurkan memonitor rasa nyeri secara mandiri. Kolaborasi : Kolaboarasi dalam pemberian alagetik sesuai resep dokter Implementasi Keperawatan
NO. Tanggal Diagnosa Implementasi Paraf
dan Jam Keperawatan 1-302-23 Nyeri akut 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi kulitas dan intensitas berhubungan nyeri dengan agen 2. mengidentitas sakala nyeri 4. mengidetifikasi faktor yang memperberat pencedera fisik rasa nyeri 5. memberikan tehnik non farmakologis dalam menangani nyeri 6. mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri 7. memfsilitasi istirahat dan tidur 8. memberikan rasa aman dan nyaman 9. mengajarkan tehnik realaksasi nafas dalam utnuk mengurangi rasa nyeri 10. menganjurkan memonitor rasa nyeri secara mandiri. 11. berkolaboarasidalampemberianalagetik sesuai resep dokter Evaluasi
NO. Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
dan Jam Keperawatan 13-02-23 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyerinya berhubungan masih terasa dengan agen O : pasien tampak masih meringis pencedera fisik A : nyeri belum teratasi P : intervensi dilanjutkan Pertahankan manajemen nyeri
Asuhan Keperawatan Pre Operatif, Intra Operatif Dan Post Operatif Pada Tn. Ad Dengan Ginekomastia Dengan Tindakan Mastektomi Di Ruangan Ibs Ok 8 Rsup Prof Dr. R. D. Kandou Manado