Disusun :
RINI
PO.62.20.1.19.427
4. Persiapan Operasi
Idenitas fasien
Izin operasi
Puasa terpenuhu
Mesin anestesi
Antibiotikprofilaksisi
Obat – obatan
NIBP
Pulse oxsymeter
Sabuk pengaman
Cukur (-)
Pemeriksaan penunjang Lab (+)
Radiologi rontgen/USG (+)
Instrumen 32
Kassa 50
Jarum 4
5. Premedikasi
Injeksi Ondansentron 4 mg
Injeksi Ranitidin 50 mg
B. Intra Operasi
1. Kelengkapan Tim Operasi
a. Bedah : Lengkap
b. Anestesi : GA
c. Jenis tindakan : bersih
2. Tanda Daerah operasi / Lokasi Operasi : (+) Tibia fibula
3. Kelengkapan Anestesi : Mesin Anestesi Standby, O2 (+), Sp)2 (+),
Obat-obatan Emergency (+)
4. Riwayat operasi/anestesi : (-)1,8 thn yang lalu
5. Posisi Operasi : Supine
6. Rencana Dilakukan Tindakan : orif
7. Observasi Tindakan Anestesi dan Operasi : Lengkap
8. Pemeriksaan Kelengkapan
Kasa : Jumlah 50 Lembar (Lengkap)
Jarum : 4 (Lengkap)
Instrument : 32 (Lengkap)
9. Pemeriksaan Cairan / Jaringan Tubuh : Ada ( √ ) Tidak Ada ( )
B. Intra Operasi
No Data Etiologi Masalah
1 S: - Tindakan pembedahan Risiko hipotermia
O : Pasien tampak perioperatif (D.0141)
kedinginan
Tubuh terasa dingin
Tampak menggigil
Suhu ruangan 16 c
C. Post Operasi
No Data Etiologi Masalah
S: Efek agen Gangguan mobilitas
O : Tindakan pembedahan farmakologis fisik
(D.0054)
B. Intra Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
kriteria hasil
1 Resiko hipotermi Setelah dilakukan Manajemen hipotermia 1. Untuk mengetahui
perioperative tindakan (l.14507) suhu tubuh pasien
keperawatan selama
berhubungan 1. Observasi 2. Untuk memberikan
1x 30 menit
rasa hangat bagi tubuh
tindakan diharapkan resiko Monitor suhu tubuh
pasien
hipotermia menurun
pembedahan 2. Terapeutik
dengan kriteria hasil: 3. Untuk mengurangi
Sediakan rasa dingin yang
Suhu tubuh
lingkungan yang berlebihan
normal
hangat
Tidak 4. Untuk memperkuat
Lakukan
menggigil daya tahan tubuh
penghangat
Edukasi
Anjurkan
makan/minum jika
perlu
C. Post Operasi
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi 1. Memahami
mobilitas fisik keperawatan selama 1x30 (1.06171)
tingkat
menit diharapkan hambatan tertentu,
b.d cedera mobilitas fisik dapat Observasi memandu
jaringan sekitar berkurang setelah dilakukan 1. Identifikasi rancangan
tindakan keperaawatan. adanya nyeri rencana
fraktur,
atau keluhan pengelolaan
kriteria hasil :
kerusakan fisik lainnya terbaik.
rangka Meningkatkan 2. Identifikasi 2. Evaluasi
mobilitas pada toleransi fisik kemampuan
neuromuskuler melakukan pasien untuk
tingkat paling tinggi
yang mungkin ambulasi melakukan
3. Monitor Kegiatan
Mempertahankan
frekuensi Harian Hidup
posisi fungsi tulang jantung dan
Meningkatkan secara efisien
tekanan darah
kekuatan/fungsi dan aman
sebelum
yang sakit memulai setiap hari.
Menunjukkan tehnik ambulasi 3. Evaluasi
mampu melakukan 4. Monitor frekuensi
aktivitas kondisi umum jantung dan
selama tekanan darah
melakukan dalam batas
ambulasi normal
Terapeutik sebelum
dilakukan
1. Fasilitasi ambulasi.
aktivitas 4. Evaluasi
ambulasi kondisi pasien
dengan alat
fisik pasien
bantu (mis.
tongkat, kruk) selama
2. Fasilitasi melakukan
melakukan ambulasi.
mobilisasi
fisik, jika
perlu
3. Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
Edukasi
1. Jelaskan
tujuan dan
prosedur
ambulasi
2. Anjurkan
melakukan
ambulasi dini
3. Ajarkan
ambulasi
sederhana
yang harus
dilakukan
(mis. berjalan
dari tempat
tidur ke kursi
roda, berjalan
dari tempat
tidur ke kamar
mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
Implementasi Keperawatan
Nama :Tn.K No.MR :4251XX
Jenis kelamin :Laki – laki Umur :57 tahun