Oleh
MAUREN R BR PASARIBU
142500016
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri di
Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai
salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapat bimbingan, bantuan
dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan II Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat selaku Wakil Dekan III Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua Prodi DIII Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns,
M.Kep selaku sekretaris Prodi DIII Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera.
6. Ibu Nunung Febriany Sitepu, S.Kep, Ns, MNS selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar, dan memberikan waktunya kepada penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat selesai tepat waktu.
7. Ibu Rehk Sonya Erienh, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu, serta dengan sabar menguji dan membimbing penulis.
8. Ibu Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS, Ph.D selaku dosen Pembimbing Akademik.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua tersayang bapak M. Pasaribu, dan ibu T.Br
Sitinjak S.Pd yang sudah memberikan motivasi, dukungan, semangat, perhatian, dan
kasih sayang, serta mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik.
10. Brigadir Martin Pasaribu, Briptu Moses Pasaribu, dan Mario Pasaribu yang selalu
mendoakan, mendukung dan memberi semangat kepada penulis.
11. Pasien Ny. S beserta keluarga atas kerjasamanya dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
12. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan stambuk
2014 yang saling mendukung dan mendoakan penulis dalam penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini.
13. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah memberikan
saran sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran untuk
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat dalam memberikan informasi dibidang kesehatan.
(Mauren R Br Pasaribu)
NIM. 142500016
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum...................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus..................................................................................3
1.3 Manfaat...................................................................................................3
BAB 2 PENGELOLAAN KASUS........................................................................4
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan
Rasa Nyaman: Nyeri...............................................................................4
2.1.1 Pengkajian Nyeri...............................................................................6
2.1.2 Analisa Data......................................................................................9
2.1.3 Rumusan Masalah.............................................................................10
2.1.4 Perencanaan......................................................................................12
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus...................................................................18
2.2.1 Pengkajian........................................................................................18
2.2.2 Analisa Data.....................................................................................30
2.2.3 Rumusan Masalah.............................................................................31
2.2.4 Perencanaan Keperawatan................................................................32
2.2.5 Implementasi Dan Evaluasi..............................................................38
BAB 3KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................44
3.1 Kesimpulan............................................................................................44
3.2 Saran.......................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan prioritas masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan
Polonia.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri.
2. Penulis mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri.
3. Penulis mampu memberikan intervensi keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri.
4. Penulis mampu memberikan implementasi keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri.
5. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri.
1.3 Manfaat
1. Untuk kegiatan belajar mengajar
Sebagai sumber informasi dalam menangani masalah kesehatan pada klien dalam
upaya pencegahan tentang adanya nyeri.
2. Untuk praktik keperawatan
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan masukan bagi
praktisi keperawatan guna meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien
dengan prioritas masalah rasa nyaman: nyeri.
3. Untuk kebutuhan klien
Membantu meningkatkan kesehatan klien dalam upaya perawatan dan pencegahan
tentang adanya nyeri.
BAB 2
PENGELOLAAN KASUS
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman:
Nyeri
Kolcaba dalam Potter & Perry (2005), mendefinisikan kenyamanan sebagai suatu
keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan
akan ketentraman, kelegaan, dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
atau nyeri). Nyeri dapat mengganggu hubungan personal dan mempengaruhi makna
kehidupan. Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan refleks fisik. Kualitas nyeri fisik
dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri tersayat, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan, sensasi
tajam, rasa mual, dan kram. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik timbul sebagai
respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi,
pernafasan, dan warna kulit.
Berdasarkan klasifikasinya secara umum, (Mubarak & Chayatin, 2008) nyeri terbagi atas
nyeri akut dan nyeri kronis.
a) Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan suatu kondisi yang biasanya berlangsung tidak lebih dari enam bulan.
Awitan gejalanya mendadak, dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri
akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot dan kecemasan yang keduanya meningkat
presepsi nyeri (Mubarak & Chayatin, 2008).
Menurut Prasetyo, nyeri akut berdurasi singkat (kurang dari 6 bulan), memiliki onset yang
tiba-tiba, dan terlokalisir. Nyeri ini biasanya diakibatkan oleh trauma, bedah, atau imflamasi.
Hampir setiap individu pernah merasakan nyeri ini, seperti sakit kepala, sakit gigi, tertusuk
jarum, terbakar, nyeri otot, nyeri saat melahirkan dan nyeri sesudah tindakan pembedahan.
b) Nyeri Kronis
Nyeri kronis merupakan suatu kondisi yang biasanya berlansung lebih dari enam bulan.
Sumber nyeri bisa diketahui atau tidak. Nyeri cenderung hilang timbul dan biasanya tidak
dapat disembuhkan. Selain itu pengindraan nyeri menjadi lebih dalam sehingga penderita
menjadi lebih mudah tersinggung dan sering mengalami insomnia. Akibatnya, mereka
menjadi kurang perhatian, sering merasa putus asa, dan terisolir dari kerabat dan keluarga.
Nyeri kronis biasanya hilang timbul dalam priode waktu (Mubarak & Chayatin, 2008).
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri menurut (Potter & Perry, 2006)
sebagai berikut :
a) Usia
Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada anak-anak dan
lansia. Perbedaan perkembangan, yang ditemukan diantara kelompok usia ini dapat
mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri.
b) Jenis Kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon terhadap nyeri.
Akan tetapi, toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan
hal yang unik pada setiap induvidu.
c) Kebudayaan
Keyakinan dan niali-nilai budaya mempengaruhi cara induvidu mengatasi nyeri. Induvidu
mempelajari apa apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal
ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri.
d) Makna Nyeri
Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara
seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar
belakang budaya induvidu tersebut.
e) Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi presepsi
nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan
upaya pengalihan dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Konsep ini merupakan
salah satu konsep yang perawat terapkan diberbagai terapi untuk menghilangkan nyeri,
seperti relasasi, teknik imajinasi, dan masase.
f) Ansietas
Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali menigkatkan
persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan.
g) Keletihan
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin
intensif dan menurunkan kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada
setiap induvidu yang menderita penyakit dalam jangka lama.
h) Pengalaman Sebelumnya
Setiap induvidu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu
berarti bahwa induvidu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih muda pada masa yang
akan datang. Apabila seorang klien tidak pernah merasakan nyeri, maka persepsi pertama
dapat mengganggu koping terhadap nyeri.
i) Mekanisme Koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat seseorang merasakan
kesepian. Hal yang sering terjadi adalah klien yang merasa kehilangan kontrol terhadap hasil
akhir dari peristiwa yang terjadi.
j) Dukungan Keluarga dan Sosial
Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri ialah kehadiran orang-orang terdekat
klien dan bagaimana sikap mereka terhadap klien.
b) Respon perilaku
Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukan oleh pasien antara lain: merubah posisi
tubuh, mengusap bagian yang sakit, menopang bagian nyeri yang sakit, mengeretakkan gigi,
menunjukan ekspresi wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis,
mengerang, mengaduh, menjerit, dan meraung.
c) Respon afektif
Respon afektif juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan pengkajian
terhadap pasien dengan ganguan rasa nyeri.
d) Pengaruh nyeri terhadap kehidupan klien
Klien yang merasakan nyeri setiap hari akan mengalami gangguan dalam kegiatan sehari-
hari.
e) Presepsi klien tetang nyeri
Dalam hal ini, bagaimana klien menghubungkan antara nyeri yang ia alami dengan proses
penyakit atau hal lain dalam diri atau lingkungan sekitarnya,
f) Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri
Perawat terhadap hal ini perlu mengkaji cara-cara apa saja yang biasa klien gunakan saat
klien menjalani perawatan dirumah.
a) Jaringan parut.
a) Nyeri kronik.
a) Nyeri musculoskeletal.
b) Nyeri insisi.
a) Nyeri muskuloskeletal.
2.1.4 Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat
pada klien dan hasil yang di perkirakan di tetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry, 2005). Berikut asuhan keperawatan pada klien
dengan masalah nyeri berdasarkan intervensi NIC (Nursing Interventions Classification)dan
kriteria hasil NOC (Nursing Outcomes Classification) meliputi:
N Diagnosa Keperawatan NOC NIC
o
1. Nyeri akut - Pain level Pain manajemen
berhubungan dengan - Pain kontrol 1. Lakukan pengkajian
peradangan sendi. - Konfort level nyeri secara
komperensif termasuk
Defenisi : pengalaman Kriteria Hasil: lokasi, karakteristik,
sensori dan emosional Mampu durasi, frekuensi,
yang tidak mengontrol nyeri kualitas dan faktor
menyenangkan yang (tahu penyebab nyeri, presipitasi.
muncul akibat kerusakan mampu 2. Observasi reaksi
jaringan yang aktual atau menggunakan teknik nonverbal dari
potensial atau gambaran ketidak
nyamanan.
dalam hal kerusakan
sedemikian rupa nonfarmakologi 3. Gunakan teknik
(internasional asosiation untuk mengurangi komunikasi terapetik
for studi of pain ) : nyeri, mencari untuk mengetahui
awitan yang tiba-tiba atau bantuan). pengalaman nyeri
lambat dari intensitas Melaporkan pasien.
ringan sehingga berat bahwa nyeri 4. Kaji kultur yang
dengan akhir yang dapat berkurang dengan mempengaruhu
di antisipasi atau di menggunakan respon nyeri.
prediksi dan berlangsung manajemen nyeri. 5. Evaluasi
<6 bulan. Mampu pengalaman nyeri
Batas karakteristik : mengenali nyeri masa lampau.
Perubahan (skala intensitas, 6. Evaluasi bersama
selera makan. frekuensi dan tanda pasien dan tim
Perubahan nyeri). kesehatan lain tentang
tekanan darah. Menyatakan ketidak efektifan
Perubahan rasa nyaman kontrol nyeri masa
frekuensi jantung. setelah nyeri lampau.
Perubahan berkurang. 7. Bantu pasien dan
frekuensi keluarga untuk
pernafasan. mencari dan
Laporan isyarat. menemukan
Diaphoresis. dukungan.
Prilaku 8. Kontrol
distraksi lingkungan yang
(misal, dapat
berjalan, mempengaruhi
mondar- nyeri seperti suhu
mandir ruangan,
mencari pencahayaan dan
aktivitas yang kebisingan.
berulang). 9. Kurang faktor
Mengekspresika presipitasi nyeri.
n prilaku (misal, 10. Pilih dan
gelisah, lakukan
merengek, penanganan nyeri
menangis). (farmakologi,
Masker wajah non farmakologi
(misal, mata dan
kurang interpersonal).
bercahaya,tampak 11. Kaji tipe dan
kacau, gerakan mata sumber nyeri untuk
menentukan
berpancar atau intervensi.
tetap pada satu 12. Ajarkan tentang
fokus meringis). teknik non
Sikap melindungi farmakologi.
area nyeri. 13. Berikan anakgetik
Fokus untuk mengurangi
menyempit nyeri
(misal, gangguan 14. Evaluasi
persepsi nyeri keefektifan kontrol
hambatan proses nyeri.
berpikir, 15. Tingkatkan istirahat.
penurunan 16. Kolaborasikan
interaksi dengan dengan dokter jika ada
orang dan keluhan dan tindakan
lingkungan). nyeri tidak berhasil.
Indikasi nyeri 17. Monitor
yang dapat penerimaan pasien
diamati. tentang manajemen
Perubahan nyeri.
posisi untuk
menghindari Analgesic
nyeri. Administration
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 51 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Bilal No. 18 B Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan
Medan Polonia
Tanggal Pengkajian : 12 juni 2017
Diagnosa Medis : Rheumatoid
Arthritis
I. KELUHAN UTAMA
Ny. S mengatakan nyeri pada kaki, kaku, kesemutan, dan linu pada kedua
kakinya.
II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa Penyebabnya
Ny. S mengatakan nyeri timbul pada saat terlalu banyak melakukan
aktivitas sehari-hari,jika terkena dingin dan jarang minum air putih.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan:
Ny. S mengatakan, keluhan yang dialaminya akan berkurang jika klien
beristirahat dan minum obat dari pelayanan kesehatan.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana Dirasakan
Ny. S mengatakan merasa kurang nyaman ketika lutut dan pergelangan kaki
terasa nyeri seperti ditusuk- tusuk.
2. Bagaimana Dilihat
Ny. S terlihat meringis dan tampak memegangi kakinya.
C. Region
1. Dimana Lokasinya
Ny. S mengatakan nyeri terjadi dibagian lutut dan pergelangan kaki.
2. Apakah menyebar
Ny. S mengatakan nyeri tidak menyebar.
D. Severity
Ny. S mengatakan nyeri pada bagian lutut dan pergelangan kaki seperi
ditusuk- tusuk dengan skala nyeri 6 diukur dengan menggunakan numeric
rating scale (0-10).
E. Time
Ny. S mengatakan bahwa waktu datangnya nyeri tidak menentu dan kadang-
kadang sakit timbul pada pagi hari.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang Pernah Dialami
Ny. S sering pening.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Ny. S dibawah keluarganya berobat kerumah sakit dan minum obat.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Ny. S pernah dirawat di rumah sakit internasional hospital.
D. Lama dirawat
Ny. S dirawat dirumah sakit internasional hospital selama 10 hari.
E. Alergi
Ny. S mengatakan tidak memiliki alergi.
F. Imunisasi
Ny. S mengatakan tidak mengetahui apakah sudah diimunisasi apa tidak.
Waktu pemberian makan : Pagi jam 08.00 WIB, siang jam 13.00
WIB dan malam jam 20.00 WIB.
Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah):
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk mengunyah.
2. Perawatan diri/personal hygiene:
Kebersihan tubuh : Klien tampak bersih. Klien mandi 2
kali sehari.
Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut klien tampak bersih,
Klien menyikat gigi 2 kali sehari.
Kebersihan kuku kaki dan tangan: Baik dan bersih.
3. Pola Kegiatan/ Aktivitas:
Ny.S dapat melakukan aktivitas secara mandi, makan, eliminasi dan ganti
pakaian secara mandiri.
4. Pola Eliminasi:
1. BAB:
Pola BAB : Klien mengatakan 1 hari sekali
untuk BAB.
Karakter feses : Klien mengatakan feses berbentuk
lunak.
Riwayat perdarahan : Klien mengatakan tidak pernah
mengalami perdarahan.
BAB terakhir : Pagi jam 06.30 WIB.
Diare : Klien mengatakan tidak mengalami
diare.
Penggunaan Laksatif : Klien mengatakan tidak
menggunakan laksatif.
2. BAK:
Pola BAK : 7-8 kali/hari. Klien mengatakan
pola BAK sering tidak ada hambatan.
Karakter urine : Klien mengatakan warna dari urine
adalah kuning bening.
Nyeri BAK : Klien mengatakan tidak merasakan
adanya nyeri.
Riwayat penyakit ginjal : Klien mengatakan tidak ada
mengalami penyakit ginjal.
Penggunaan diuretic : Klien mengatakan tidak
menggunakan diuretik.
Upaya mengatasi masalah: Tidak ada masalah.
5. Mekanisme Koping:
Adaptif: Ny.S dapat berbicara dengan orang lain misalnya keluarga bila ada
masalah seperti masalah kesehatan dirinya.
2.2.2 ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah
Keperawatan
1. DS : Peradangan sendi Nyeri
- Klien mengeluhkan nyeri pada
pergelangan kaki dan lutut. Kelainan pada
tulang
- Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk.
Erosi tulang dan
- klien mengatakan nyeri timbul
kerusakan
pada saat banyak melakukan
aktivitas sehari-hari, jika terkena pada tulang rawan
dingin dan jarang minum air putih.
DO : Ruptur tendon
- Skala nyeri : 6 dari NRS (0-10). secara parsial/ total
- Klien tampak meringis dan
tampak memegangi kakinya. Nyeri
- kaki klien agak
sedikit membengkak.
- Pemeriksaan TTV
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 82 kali/menit
- RR : 22 kali/menit
- T : 36, 5°C
2. DS : Deformitas skeletal Kerusakan mobilitas
- Klien mengatakan pergelangan fisik
kaki terasa linu dan kesemutan pada Nyeri
saat melakukan aktivitas. pada
DO : ekstremitas bawah
- Klien tampak mengurut kakinya.
- Kaki agak sedikit membengkak. Penurunan
- Pada saat berjalan kaki sebelah
kanan agak sedikit terangkat. kekuatan otot
Keterbatas
an
aktivitas
Kerusakan mobilitas
fisik
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 juni 2017 sampai
dengan 16 juni 2017 di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia dapat diambil
kesimpulan bahwa yang menjadi prioritas masalah keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa
Rheumatoid Arthritis adalah masalah kebutuhan rasa nyaman : nyeri. Data – data yang
mendukung yaitu klien mengatakan sakit, kaku, kesemutan dan linu pada kedua kakinya.
Setelah dilakukan pengkajian intensitas nyeri, Skala nyeri berada dalam intensitas sedang
yaitu 6.
Intervensi yang diimplementasikan terkait dengan masalah kebutuhan dasar rasa nyaman
: nyeri adalah melakukan pengkajian nyeri secara komperensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan gunakan teknik komunikasi terapetik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien, mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk nyeri untuk menentukan intervensi,
mengajarkan tentang manajemen nyeri: kompres hangat,teknik relaksasi dan distraksi,
mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri dan meningkatkan istirahat, dan senam rematik serta
memberikan massage yang lembut pada kaki.
Dari Implementasi yang telah dilakukan diperoleh hasil evaluasi bahwa masalah teratasi
sebagian yaitu klien mengatakan nyeri berkurang. dengan skala 3.
3.2. Saran
Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny.S menunjukkan bahwa informasi tentang
penatalaksanaan nyeri bagi penderita rematik di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan
Polonia masih kurang. Untuk itu penulis menyarankan kepada pelayanan kesehatan
khususnya puskesmas untuk memberikan informasi tentang penatalaksanaan nyeri pada
rematik dengan tepat.
Adapun saran yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut :
1. Pihak Institusi Pendidikan
Agar lebih meningkatkan penerapan dan pengajaran asuhan keperawatan pada
mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih
kepada mahasiswa dan menambah referensi tentang kebutuhan dasar rasa nyaman: nyeri.
2. Bagi mahasiswa
Agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan yang baik, sebagai tenaga kesehatan
selalu menggunakan komunikasi dan prilaku yang baik sehingga dapat terjalin kerjasama
yang baik antara pasien, keluarga dan perawat demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
3. Bagi Klien
Dengan adanya bimbingan dan Asuhan Keperawatan yang dilakukan, diharapkan
dapat meningkatkan kenyamanan dan kesehatan klien dalam upaya perawatan dan
pencegahan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, M. G dkk. 2013. Nursing interventions classification (NIC), Indonesian edition.
Indonesia: Mocomedia.
Moorhead sue, dkk. 2013. Nursing outcomes classification (NOC), Idonesian edition.
Indonesia: Mocomedia.
Mubarak, W. I., & Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Teori
Dan Aplikasi dalam Praktek, Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4, Jakarta: EGC.
Prasetyo, S. 2010. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Surakarta: Graha Ilmu
Riset Kesehatan Dasar, RI. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
LAMPIRAN
CATATAN PERKEMBANGAN
II Kamis 10.40
15 Juni WIB 1. Memonitoring S:
2017
vital sign sebelum/ -Klien mengatakan
sesudah latihan dan latihan pemenuhan
melihat respon kebutuhan pergerakan
klien saat latihan, bermanfaat dilakukan.
dan kaji O:
kemampuan klien TD : 120/80
dalam mobilisasi. mmHg HR : 80
2. Menganjurkan x/i
pasien untuk untuk RR : 22
olahraga santai setiap x/i T :
pagi, seperti jalan 36,7°C
santai. Kekuatan otot : 4
3. Melatih pasien (dapat bergerak dan
senam rematik. dapat melawan
hambatan yang
ringan).
-Klien berjalan
secara perlahan-
lahan.
-Klien senam pagi dan
jalan santai.
A:
Masalah teratasi
sebagian P:
Intervensi dilanjutkan.
I Jumat 10.00 1. Melakukan S:
16 Juni WIB pengkajian nyeri -Klien mengatakan
2017
secara komperensif nyeri pada kaki di
termasuk lokasi, bagian lutut dan
karakteristik, durasi, pergelangan kaki
frekuensi, kualitas dan sudah mulai berkurang
faktor presipitasi. dengan kompres
2. Mengobservasi hangat, tarik nafas
reaksi nonverbal dari dalam dan beristirahat.
ketidaknyamanan -Klien mengatakan
gunakan teknik sudah mengerti dan
komunikasi terapetik mencoba
untuk mengetahui menggunakan kompres
pengalaman nyeri hangat dan tarik nafas
pasien. dalam untuk
3. Mengkaji tipe dan mengurangi nyeri.
sumber nyeri untuk O:
nyeri untuk TD : 130/90
menentukan mmHg HR : 82
intervensi. x/i
4. Mengajarkan RR : 24
tentang manajemen x/i T :
nyeri: kompres hangat 36,5°C
dan teknik relaksasi, Skala nyeri : 3
distraksi. -Klien terlihat rileks,
5.Mengevaluasi dapat beristirahat.
keefektifan kontrol - Klien tampak
nyeri dan mengerti manajemen
meningkatkan nyeri (kompres
istirahat. hangat) teknik
relaksasi dan distraksi
- Klien sudah bisa
mengontrol nyeri dan
bisa melakukan
manajemen nyeri yang
diajarkan.
A:
Masalah sebagian
teratasi. P:
Intervensi dilanjutkan.