Anda di halaman 1dari 26

ILEUS

OBSTRUKTIF
Nama Kelompok :
1.Arum Putri Nata
2.Eka Laila
PENDAHULUAN
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera
memerlukan pertolongan atau tindakan
Ileus terbagi dua yaitu ileus obstruksi dan ileus paralitik
Ileus obstruksi merupakan kegawatdarurataan abdomen dan merupakan 60-70% dari seluruh kasus akut
abdomen diluar appendisitis akut.
Anatomi dan ■ Panjang 12 kaki
■ Mengisi bagian tengah dan bawah
Fisiologi abdomen

Usus Halus ■ Terbagi menjadi duodenum, yeyunum dan


ileum
■ Ligamentum Treitz
Anatomi dan Fisiologi Usus
Halus

■ a.mesenterika superior
■ a.pancreaticoduodenalis superior
■ a.pancreaticoduodenalis inferior
■ a.ileocolica
■ v.mesenterika superior
■ Pleksus mesenterikus superior dan
pleksus coeliacus
Anatomi dan fisiologi usus
halus
 Absorbsi bahan-bahan nutrisi dan air.
 Gerakan segmental dan peristaltik
 Segmentasi berlangsung 8-12x/menit(duodenum) dan
±7x/menit(ileum)
 Peristaltik kecepatan 0,5-2cm/detik
■ Tabung berongga ±1,5m

Anatomi dan ■ Caecum, Kolon asenden, Kolon


Transversum, Kolon descendens, kolon
fisiologi kolon ■
Sigmoid dan Rectum
Kolon asending dan desending -
retroperitoneal
Definisi

■ Penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya


mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus

■ Kegagalan isi intestinal melanjutkan perjalanan ke anus


Etiologi

■ Adhesi – perlengketan tunggal / multiple, setempat / luas


■ Hernia
■ Askariasis
■ Invaginasi
■ Kelainan congenital – stenosis atau atresia
■ Radang kronik
Etiologi

■ Tumor – penyebab langsung/tidak langsung


■ Batu empedu
■ Karsinoma kolon
■ Volvulus – memutarnya usus pada mesokolon  kolon kanan
tidak retroperitoneal
■ Divertikel
■ Hirshprung – trypanosoma cruzi
klasifikasi

■ Lokasi :
1. Letak tinggi (gaster – ileum terminal)
2. Letak rendah ( ileum terminal – rectum
■ Stadium
1. Partial (makanan masi bisa sedikit lewat, flatus dan defekasi
sedikit)
2. Simple ( sumbatan tanpa disertai terjepitnya pembuluh darah
3. Strangulasi ( obstruksi disertai terjepitnya pembuluh darah)
Patofisiologi

■ Obstruksi  gas dan cairan dalam lumen bertambah banyak 


distensi  tek intra lumen >>  iskemia dinding usus 
kehilangan cairan ke rongga peritoneum
■ Distensi  proliferasi bakteri dengan cepat  pelepasan bakteri
dan toksin(usus nekrotik)  masuk sirkulasi sistemik 
peritonitis septikemi
■ Gas dan cairan intralumen >>  tubuh kehilangan H2O dan
elektrolit  Volume ECF <<  syok hipovolemik
Manifestasi klinis

4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif


1. Nyeri tekan
2. Muntah
3. Distensi
4. Kegagalan BAB (konstipasi)
Diagnosis

1. Anamnesis
Riwayat bekas operasi, BAK, Nyeri perut hebat, mual muntah, tidak
bisa BAB, Kentut(flatus), perut kembung, demam, takikardi
Diagnosis

2. Pemeriksaan Fisik
I : Tanda dehidrasi(turgor, mulut kering), distensi abdonem, darm
contour, darm steifung
A: Hiperperistaltik, metallic sound, borborygmi sound
P: defans muskular, tanda peritonitis (nyeri tekan, nyeri lepas),
massa, hernia
P: Hipertimpani

RT : massa pada rectum


Diagnosis

3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
(darah lengkap, elektrolit, BUN (blood urea nitrogen), ureum
amilase, dan kreatinin)
Radiologi – Foto polos abdomen 3 posisi
Supine - distensi usus dan herring bone appearance.
LD/setengah duduk - step ladder pattern
Dilatasi usus Free air sickle
Step ladder pattern Ileus obstruksi
USG

■ tidak invasif dan


■ Pemeriksaan ini dapat menunjukan gambaran dan penyebab dari
obstruksi dengan melihat pergerakan dari usus.

Dilatasi usus halus


Enteroclysis
■ Untuk mendeteksi adanya obstruksi
■ Digunakan 200-250ml barium dan diiukuti 1-2 L larutan
methylcellulose dalam air yang dimasukkan melalu proksimal
jejenum melalui kateter nasoenteric.
Diagnosa Banding

■ Ileus Paralitik
■ Appendisitis akut
■ Pankreatitis akut
■ Gastroenteritis akut
Penatalaksanaan

■ Penggantian cairan pada dehidrasi dan elektrolit.


■ Pemasangan NGT
■ Pemberian antibiotik spektrum luas (sesuai kultur)
Terapi Operatif
■ 4 macam tindakan bedah yang dikerjakan pada ileus obstruksi
1. Simple Correction
2. By-pass
3. Membuat fistula entero-cutaneus
4. Reseksi usus
Komplikasi

■ Nekrosis usus
■ Perforasi usus
■ Peritonitis
■ Syok septik
■ Kematian
Prognosis

■ Tanpa strangulasi, morbiditas 5%


■ Dengan strangulasi, morbiditas 8% bila tindakan operasi dalam
36jam pertama
■ Morbiditas 25% jika operasi diundur > 36jam.
■ Obstruksi usus besar, Morbiditas 15-30%
Kesimpulan

■ Obstruksi usus adalah keadaan isi lumen tidak dapat disalurkan


ke distal atau anus yang dikarenakan ada sumbatan pada lumen
usus, dinding usus, atau luar usus yang menekan. Atau kelainan
vaskular yang menyebabkan nekrosis segmen usus.
■ Dapat disebabkan oleh adhesi, hernia, neoplasma, intususepsi,
volvulus, askaris, karsinoma, hirschprung, inflamasi, tumor
jinak
kesimpulan

■ Gejala meliputi kram perut, kembung, Bising usus meningkat,


metallic sound
■ Syok, oliguri, gangguan elektrolit, kolik
■ Dengan gambaran radiologi distensi usus dengan multiple air
fluid level, distensi usus proksimal
■ Tujuan utama tatalaksana adalah dekompresi bagian obstruksi
untuk mencegah perforasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai