1 Pengkajian
Decompensated Heart
Failure
Riwayat Klie
Penyakit n1
Keluhan Kulit kering dan kehitaman
Utama
Riway Pada tanggal 21 Februari
at keluarga membawa Ny. I ke IGD
Penya RS Panti Waluya Sawahan
kit Malang pukul
Sekar 17.20 WIB karena mengalami
ang penurunan kesadaran, keluar
keringat dingin dan terdengar
suara nafas ngorok. Di IGD
didapatkan hasil pemeriksaan GD
low dan hasil pemeriksaan TD
180/ 90 mmHg, RR 18 x/menit,
nadi 82 x/menit, suhu 36°C,
saturasi 90% sehingga diberi
terapi
oksigenasi
menggunakan nasal canul 3 lpm
dan saturasi menjadi 98-99 %,
klien mendapat terapi IVFD D5%
10 tpm, D40% 50 ml dan
dipasang kateter folley ukuran 16,
wajah, kaki dan tangan bengkak.
Pemeriksaan terakhir sebelum
klien dipindahkan dilakukan foto
thorax. Oleh Dr. M klien
didiagnosa awal Hipoglikemia
+ DM + ADHF Pemeriksaan
terakhir di IGD didapatkan GCS
456, TD 140/70 mmHg, nadi
82x/i, RR 18x/i. Setelah
itu klien
dipindahkan ke ruang rawat inap
Pavilliun St. Maria kamar 39
pada pukul 17.55 WIB. Akan
tetapi setelah seminggu bengkak
pada klien tidak berkurang dan
BAK yang keluar hanya sedikit,
warna kuning pekat. Oleh Dr. P
dianjurkan untuk cek lab faal
ginjal pada tanggal 26 Februari
dan di dapatkan hasil BUN 60.0
mg/dL, kreatinin
6.38 mg/dL, asam urat 8.0
mg/dL, ureum 128.4 mg/dL. Pada
USG abdomen ditemukan ginjal
kanan kiri mengecil. Dari hasil
tersebut oleh Dr. P klien
didiagnosa CKD stage V pada
tanggal 27 Februari dan
dianjurkan untuk HD tetapi
keluarga menolak dengan alasan
usia sudah tua. Klien dibatasi
minum sehari 600 ml. Untuk
mengurangi bengkak di pasang
syringe pump Lasix 10 mg/jam
sampai tanggal 29 Februari
diganti dengan injeksi Lasix 3x20
mg. Pada hari jumat tanggal 1
Maret pukul
14.45 WIB dilakukan pengkajian
kembali dan didapatlan hasil
pengkajian TD 140/70 mmHg,
suhu 36,5°C, nadi 88 x/i, RR 22
x/i, SPO2 97%. Terpasang
oksigen nasal canul 3 lpm, urine
400 ml dari jam 05.00 pagi
sampai jam 14.45 WIB. Klien
mengatakan mulai mengalami
perubahan kulit sebelum masuk
RS selama kurang lebih 5 hari
sekitar tanggal 15 Februari
dimana kulit menjadi kering dan
kehitaman. Pada bagian kulit
tubuh yang hiperpigmentasi
ditemukan di area wajah, tangan
dan kaki. Kulit mengkilap pada
lengan bawah dan kaki. Kulit
tampak sedikit mengelupas pada
area siku tangan kanan. Kulit
kering pada betis, dekat siku
tangan dan wajah. Klien
mengatakan kulit tidak terasa
gatal. Saat dilakukan penilaian
untuk skor kulit kering
didapatkan skor 1 karena tampak
ada keputihan, sedikit
mengelupas dan tampak kasar,
lalu untuk skor pruritus 0. Klien
tampak berbaring di atas tempat
tidur dan kulit tampak odem.
Pitting edema 2 mm (derajat 1)
dan kembali dalam waktu 6 detik.
Riwayat Keluarga mengatakan pada
bulan
Penyakit Agustus 2018, pernah masuk
rumah
Dahulu sakit dan dirawat di kamar 45
ruang
Pavilliun St. Maria RS
Panti
Waluya Sawahan Malang
karena
mengalami hipoglikemia dan
klien
mengatakan jantung
sempat
bengkak. Klien menderita
DM
sekitar 10 tahun dan
Hipertensi
lebih dari 3 tahun. Klien
pernah
terjatuh di kamar mandi
sekitar
tanggal 18 Februari 2019
dan
dibawa periksa ke klinik
di
Mulyorejo.
Riway Keluarga dan klien mengatakan
at tidak tau
Penya
kit
Kelua
rga
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Klien
: Pernikahan
: Tinggal bersama
: Keturunan
Pola Klien 1
Kesehat
an
Pola nutrisi Di rumah: Klien makan 3x
sehari. Minum sehari 500-
1500 cc/hari.
Jenis makanan: selama di
rumah klien makan 3x setiap
hari pada sekitar jam 07.00
WIB, 12.30 WIB dan 18.00
WIB. Setiap Kali makan
menghabiskan 1 porsi piring
sedang yang terdiri dari nasi,
sayur bening, ikan tahu atau
tempe dan selalu habis. Klien
juga terkadang minum teh
tawar 2x sehari dan air putih
sekitar 5-7 gelas ukuran
sedang. Klien juga
mengurangi mengosumsi kue
yang manis seperti kadang
kue bolu hanya makan 1-2
potong.. Klien dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi
secara mandiri. Saat di
rumah klien taat diit dengan
mengurangi mengonsumsi
makanan dan minuman yang
manis dalam jumlah banyak
Keterangan: Penglihatan
klien kabur saat melihat jauh
Pemeriksa Inspeksi: Kedua telinga
an tampak simetris kiri dan
Telinga kanan. Kondisi kedua lubang
telinga terdapat serumen,
tidak ada pendarahan, tidak
tampak massa dan lesi,
gendang telinga tampak utuh.
Keterangan: Klien
mengalami penurunan
pendengaran
Pemeriksa Inspeksi: Hidung tepat
an ditengah. Kondisi kedua
Hidung lubang hidung simetris antara
kiri dan kanan, tampak kotor,
tampak kering, terpasang
oksigen nassal canul 3 lpm,
tidak tampak massa atau lesi,
tidak terdapat pernapasan
cuping hidung.
Keterangan: Penciuman
klien
masih normal karena masih
mengenali bau
Pemeriksaan Inspeksi: Bibir simetris kiri
Mulut dan kanan, tepat berada di
tengah, tidak tampak ulserasi
pada gusi,
gigi sudah tidak ada dan
memakai gigi palsu,
bibir
tampak kering, uvula tepat
berada di tengah dan
berwarna merah muda, tidak
ada pembesaran tonsil (T1)
Keterangan: Klien
mengatakan bisa merasakan
pahit, manis, asin dan asam
Pemeriksaan Inspeksi: Tidak tampak
Leher deformitas pada trakea, tidak
tampak massa dan lesi, tidak
ada kekakuan, tidak tampak
pembesaran vena jugularis
dan kelenjar limfe
Perkusi: Terdengar
resonan pada seluruh
lapang paru Auskultasi:
Tidak terdengar suara
nafas
tambahan,
terdengar vaskuler
dan teratur
Whezzing Ronchi
b) Jantung
Inspeksi: Tidak tampak
pulsasi Ictus Cordis pada
ICS 5 midclavikula
sinistra. Pergerakan dada
klien cepat, kulit tampak
kering, pergerakan dada
simetris antara kanan dan
kiri, tidak
tampak massa atau lesi.
Palpasi: Teraba pulsasi
Ictus Cordis pada ICS 5
midclavikula sinistra
tidak lebih dari 1 cm.
Auskultasi:
BJ 1: Terdengar tunggal
di ICS 2 (aorta) dekstra
dan ICS 5 (mitrialis)
sinistra/ lup BJ 2:
Terdengar tunggal di ICS
4 (trikuspidalis) dekstra
dan 2 (pulmonal) sinistra/
dup
BJ 3: Tidak terdengar
suara jantung tambahan
Pemeriksa Inspeksi: Abdomen tampak
an asites, kulit kendur,
Abdomen persebaran warna kulit
merata, kering, tidak tampak
massa atau lesi
Auskultasi: Bising usus 12 x/i
Pemeriksa Atas:
an Inspeksi: Persebaran warna
Ekstermit kulit tidak merata pada kedua
as tangan, tampak
hiperpigmentasi pada kedua
tangan, tampak odem pada
kedua tangan, tampak
mengkilap pada kedua lengan
bawah, tampak kering pada
area dekat siku pada kedua
tangan, sedikit mengelupas
pada area siku tangan kanan,
tidak tampak massa dan lesi,
kedua tangan tampak simetris
kiri dan kanan, terpasang
abocath infus no 22 pada
ekstermitas atas sinistra, tidak
tampak deformitas
Palpasi: Terdapat pitting
edema
2 mm (derajat 1) dan kembali
dalam 6 detik, tidak terdapat
nyeri tekan, tidak teraba
massa, kulit teraba kasar
Bawah:
Inspeksi: Persebaran warna
tidak merata di kedua
ekstermitas, kulit tampak
kering pada kedua betis, kulit
tampak mengkilap, tidak
tampak massa, tidak tampak
lesi tampak hiperpigmnetasi
pada kedua kaki, kaki tampak
odem, kedua kaki tampak
simetris kiri dan kanan, tidak
tampak deformitas
Kekuatan
otot
4
4
4
4
Keterangan: Skor kulit kering
1 karena tampak kasar,
sedikit mengelupas dan
tampak sedikit
keputihan. Skor pruritus 0
karena tidak ada gatal
Pemeriksaan Inspeksi: Terpasang kateter
Genetalia no.
16 dan memakai pampers,
dan rektum genetalia tampak bersih, kulit
anal tampak lebih gelap dari
area sekitarnya, tidak
tampak
lesi, tidak tampak hemoroid
4.1.7 Terapi
jantung
Tabel 4.12 Diagnosa keperawatan pada klien CKD dengan masalah resiko
gangguan integritas kulit
Tanggal Diagnosa Keperawatan
Klien 1
1 Maret 2019 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan
faktor
mekanis (penekanan pada tonjolan tulang)
Klien 2
6 Maret 2019 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan
kelembaban
4.1.10 Intervensi
Diagnosa
Ja 1 Maret 2019 Ja 2 Maret 2019 Ja 3 Maret
Keperawat
an m m m 2019
Resiko 20. S: 20. S: 10.1 S:
gangguan 30 Klien mengatakan kulit 30 Klien mengatakan kulit 5 Klien mengatakan kulit sudah
integritas klien masih kering dan masih tampak kering dan tidak terlalu kering dan masih
kulit kehitaman kehitaman tampak kehitaman
berhubungan Klien mengatakan Klien mengatakan bengkak Klien mengatakan bengkak
dengan bengkak pada tubuh pada tubuh sudah sedikit pada tubuh sedikit berkurang
akumulasi Klien mengatakan kulit berkurang Klien mengatakan kulit masih
ureum masih tampak mengkilap Klien mengatakan kulit tampak mengkilap
Klien mengatakan kulit tampak mengkilap Klien mengatakan kulit tidak
dalam kulit tidak gatal Klien mengatakan kulit tidak terasa gatal
Klien mengatakan tidak ada terasa gatal Klien mengatakan tidak ada luka
luka Klien mengatakan tidak ada
luka
Klien mengatakan
masih
Klien mengatakan masih kesulitan dalam mobilisasi Klien mengatakan masih
kesulitan dalam mobilisasi dan sepanjang hari hanya kesulitan dalam mobilisasi dan
dan sepanjang hari hanya berbaring di atas tempat tidur sepanjang hari hanya berbaring
berbaring di atas tempat tidur Klien mengatakan sudah di atas tempat tidur
Klien mengatakan belum paham penyebab masalah
paham penyebab masalah pada kulit
kulit O:
O: Kulit tampak hiperpigmentasi
O: Kulit tampak hiperpigmentasi di area wajah, tangan dan kaki
Kulit tampak hiperpigmentasi di area wajah, tangan dan kaki Kulit klien masih tampak
di area wajah, tangan dan Kulit klien masih tampak mengkilap pada lengan bawah
kaki mengkilap pada lengan bawah dan kaki
Kulit klien tampak mengkilap dan kaki
Kulit klien tampak masih
pada lengan bawah dan kaki Kulit klien tampak masih
kering betis, tangan di daerah
Kulit klien tampak masih kering betis, tangan di daerah
dekat siku dan wajah
kering betis, tangan di daerah dekat siku dan wajah
Kulit terasa tidak terlalu kasar
dekat siku dan wajah Keputihan dan sedikit
daripada sebelumnya
Persebaran warna kulit tidak mengelupas pada area siku
Keputihan dan sedikit
merata tangan kanan sudah tidak
mengelupas di area siku dekat
Kulit tampak keputihan dan tampak
tangan kanan sudah hilang
sedikit mengelupas di area Persebaran warna kulit tidak
Persebaran warna kulit tidak
dekat siku tangan kanan merata
merata
Kulit teraba kasar Kulit teraba kasar Kulit tampak masih odem dan
Kulit tampak masih odem Kulit tampak masih odem dan kembali dalam 6 detik
dan kembali dalam 6 detik kembali dalam 6 detik Pitting edema ±2 mm (derajat 1)
Pitting edema 2 mm (derajat 1) Pitting edema 2 mm (derajat 1) Tidak tampak luka tekan pada
Tidak tampak luka tekan Tidak tampak luka tekan pada area kulit dengan tulang yang
pada bagian kulit dengan bagian kulit dengan tulang menonjol dan tubuh bagian
tulang yang menonjol dan yang menonjol dan tubuh belakang
tubuh bagian belakang bagian belakang Skor kulit kering 1 dan pruritus 0
Klien tampak masih kesulitan Klien tampak masih kesulitan Klien tampak masih
dalam mobilisasi dalam mobilisasi kesulitan
Skor kulit kering 1 dan Skor kulit kering 1 dan pruritus
pruritus 0
0 Balance cairan dalam mobilisasi
Balans cairan +106 Balance cairan +36
+86 A: Masalah belum
A: Masalah belum teratasi A: Masalah resiko
P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4-5, teratasi kerusakan integritas kulit
7- tidak terjadi
8, 10-12, 14-18 dan lakukan P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4, 7-
observasi 8, P: Lanjutkan intervensi 1-2, 4, 7,
10-12, 14-18 dan 10-
lakukan observasi 12, 14-18 dan lakukan observasi
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
Klien Klie
1 n2
Ny. I mengatakan mengalami perubahan Tn. H mengatakan sakit ginjal sejak
kulit 5 hari sebelum masuk rumah sakit bulan Januari 2019. Pada tanggal 4
sekitar tanggal 15 Februari. Klien Maret klien mengatakan kaki kanan
mengatakan kulit mulai kering pada kaki, bengkak, kulit tubuh mulai dari dada
tangan dan wajah, lalu muncul kehitaman, sampai ke wajah berwarna kekuningan,
tangan dan kaki mulai bengkak. Setelah warna kulit tidak seperti kulit normal
seminggu bengkak pada tubuh klien tidak atau pucat, kulit kering, sempat bersisik
berkurang namun bertambah ke seluruh dan sedikit mengelupas oleh keluarga
tubuh dan klien merasa lemas hingga diberikan lotion. Oleh Dr. A klien
kesulitan dalam bergerak sehingga klien didiagnosa ESRD pada tanggal 4 Maret
hanya menghabiskan harinya di atas 2019. Pada saat pengkajian tanggal 6
tempat tidur. Lalu oleh Dr. P dilakukan Maret ditemukan kulit mengalami
cek lab faal ginjal dan USG abdomen. hiperpigmentasi dan kering pada kaki
Pada tanggal 27 Februari diagnosa CKD dan tangan. Sedikit mengelupas pada
Stage V. Pada saat pengkajian tanggal 1 tangan dekat siku dan kaki bagian
Maret klien tampak berbaring diatas bawah luar. Kulit tidak tampak
tempat tidur dan ditemukan kulit tampak bersisik, sedikit kekuningan pada
hiperpigmentasi pada wajah, tangan dan bagian dada sampai ke wajah. Tidak
kaki. Kulit mengkilap pada lengan bawah ditemukan odem pada tubuh. Klien
dan kaki. Tubuh tampak odem, pitting tidak mengeluhkan gatal. Skor kulit
edema 2 mm (derajat 1) dan kembali 6 kering 1 dan skor pruritus 0.
detik. Kulit sedikit mengelupas pada area
siku tangan. Kulit kering pada betis, dekat
siku tangan dan wajah. Klien mengatakan
kulit tidak gatal. Skor kulit
kering 1 dan skor pruritus 0.
Opini: Klien 1 menderita CKD sejak tanggal 27 Februari 2019 dan klien 2 menderita
CKD sejak bulan Januari 2019. Menurut peneliti, klien 1 bisa mengalami resiko
kerusakan integritas kulit karena saat ginjal rusak dan kehilangan fungsinya maka akan
menyebabkan kegagalan dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit. Sehingga zat-zat seperti ureum lolos dalam proses penyaringan
dan kembali beredar dalam darah. Uremia yang dialami oleh klien 1 berespon pada
sistem muskuloskeletal yaitu terdapat ureum pada jaringan otot yang bisa
mengakibatkan otot mengalami kelemahan, mengecil dan kram yang bisa membuat
kelemahan fisik hingga merasa lemas. Klien 1 juga mengalami edema karena kelebihan
volume cairan akibatnya klien hanya menghabiskan sepanjang waktu di atas tempat
tidur. Klien 1 beresiko mengalami kerusakan integritas kulit karena tirah baring dan
terdapat edema apabila bergesekan dan kulit pada bagian tulang yang menonjol terlalu
tertekan bisa menimbulkan luka tekan atau dikubitus didukung dengan klien yang
mengalami kesulitan dalam mobilisasi. Sedangkan pada klien 2 uremia menyebabkan
kulit klien mengalami kekeringan karena ureum diekskresikan melalui kapiler kulit
yang bisa membuat kelenjar sebasea dan keringat mengalami atrofi sehingga
berpengaruh dalam melubrikasi kulit. Dari keadaan ini akan membuat kulit menjadi
kering, sedikit mengelupas, dan terasa kasar. Pada klien 1 juga memiliki keadaan kulit
kering yang sama namun yang memiliki
resiko dalam jangka waktu pendek yaitu akibat penekanan pada bagian kulit yang
memilik bagian tulang menonjol.
Teori: Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu kondisi gagalnya ginjal
dalam
menjalankan fungsinya mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan
elektrolit karena rusaknya struktur ginjal yang progresif yang ditandai
dengan
penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) dalam darah (Muttaqin & Sari, 2014).
Gangguan pada sistem integumen ini terjadi karena adanya gangguan pada reabsorbsi
sisa-sisa metabolisme yang tidak dapat dieksresikan oleh ginjal sehingga terjadi
peningkatan natrium dan ureum yang seharusnya dikeluarkan bersama urine tetap
berada dalam darah pada akhirnya akan diekskresikan melalui kapiler kulit yang bisa
membuat pigmen kulit juga berubah (Baradero, Dayrit, & Siswadi, 2009; Haryono, 2013;
Prabowo & Pranata, 2014).Selain perubahan pigmen kulit menurut LeMone dkk (2015)
bisa juga terjadi pruritus, uremic frost, dan kulit kering. Sindrom uremia juga bisa
menyebabkan respon pada muskuloskeletal yaitu terdapat ureum pada jaringan otot
yang bisa menyebabkan otot mengalami kelemahan, kelumpuhan, mengecil dan kram.
Akibatnya bisa menyebabkan terjadi miopati, kram otot dan kelemahan fisik (Muttaqin &
Sari, 2014).
Klie Klie
n1 n2
Pada klien 1 telah ditetapkkan tujuan Pada klien 2 telah ditetapkkan tujuan
yang sama dengan tujuan intervensi yang sama dengan tujuan intervensi
keperawatan sesuai pada teori yaitu keperawatan sesuai pada teori yaitu tidak
tidak terjadi kerusakan pada kulit terjadi kerusakan pada kulit setelah
setelah dilakukan
dilakukan asuhan keperawatan asuhan keperawatan
Opini: Menurut peneliti, tujuan yang ditetapkan pada klien 1 dan 2 sama karena
meskipun memiliki diagnosa keperawatan yang berbeda kedua klien sama-sama
memiliki resiko gangguan pada integritas kulit dimana klien 1 beresiko mengalami luka
tekan atau dekubitus dan klien 2 yang diawali dengan kulit kering bisa muncul kulit
bersisik, timbul retakan-retakan, gatal pada seluruh tubuh. Diharapkan masalah
keperawatan yang dialami
kedua klien tidak terjadi setelah dilakukan implementasi selama
Teori: Menurut Mutaqqin & Sari (2014) tujuan dari ditetapkannya intervensi yaitu
agar
klien terhindar dari gangguan integritas kulit setelah diberikan asuhan keperawatan
Klien Klie
1 n2
1) Observasi kondisi kulit minimal 1) Observasi kondisi kulit minimal
sehari sehari
sekali untuk perubahan pada warna sekali untuk perubahan pada warna
dan tekstur, kondisi kulit atau luka dan tekstur, kondisi kulit atau luka
2) Observasi terhadap kekeringan kulit, 2) Observasi terhadap kekeringan
pruritus, ekskoriasi, dan infeksi kulit, pruritus, ekskoriasi, dan
3) Observasi lipatan kulit dan area yang infeksi
mengalami edema 3) Observasi perawatan kulit klien,
4) Observasi kondisi kulit untuk klien catat jenis sabun dan bahan
yang memiliki hambatan mobilitas pembersih lain yang digunakan,
dengan menutupi kulit dengan tulang temperature air dan frekuensi
yang menonjol membersihkan kulit
5) Observasi perawatan kulit klien, catat 4) Anjurkan mandi dan menghindari
jenis sabun dan bahan pembersih lain sabun yang mengandung deterjen
yang digunakan, temperature air dan 5) Lakukan penilaian skor pada kulit
frekuensi membersihkan kulit kering dan pruritus klien
6) Anjurkan mandi dan menghindari 6) Berikan KIE tentang penyebab
sabun yang mengandung deterjen munculnya masalah kulit
7) Lakukan penilaian skor pada kulit 7) Pakai emolien, lotion atau
kering dan pruritus klien pelembab (minyak mineral, minyak
8) Berikan bantalan pada titik tekan atau bayi, lanolin)
tonjolan tulang 8) Hindarkan bahan pembersih yang
9) Gunakan kasur khusus, jika perlu keras, air panas, gesekan kuat dan
10) Berikan KIE tentang penyebab ekstrim atau sering membersihkan
munculnya masalah kulit 9) Gunakan pakaian katun yang
11) Lakukan mobilisasi dengan merubah longgar, tipis dan dingin
posisi klien sesuai kondisi klien tiap 2 10) Menjaga linen tetap bersih, kering
jam dan bebas dari kerutan
12) Pakai emolien, lotion atau pelembab 11) Catat intake-output dan hitung
(minyak mineral, minyak bayi, balans cairan 24 jam
lanolin)
13) Hindarkan bahan pembersih yang
keras, air panas, gesekan kuat dan
ekstrim atau sering membersihkan
14) Gunakan pakaian katun yang longgar,
tipis dan dingin
15) Menjaga linen tetap bersih, kering dan
bebas dari kerutan
16) Mandikan dengan air hangat suam-
suam kuku (32,2-40,5°C) dan
keringkan dengan menepuk
17) Kolaborasi pemberian diuretik
18) Catat intake-output dan hitung balans
cairan 24 jam
Opini: Pada klien 1 ditetapkan 18 intervensi dan pada klien 2 ditetapkan 11 intervensi.
Perbedaan intervensi yang ditetapkan karena yaitu pada klien 1 memiliki kondisi yang
berbeda dengan klien 2. Dimana klien 1 mengalami edema dan tirah baring lama
sehingga dari 22 intervensi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien telah
ditetapkan 18 intervensi yaitu dilakukan observasi pada bagian kulit yang mengalami
edema dan bagian kulit pada tulang yang menonjol, membantu mobilisasi, memberikan
bantalan dengan handscoen yang diisi oleh air atau menganjurkan menggunakan kasur
angin atau air dan memandikan sedangkan pada klien 2 tidak dilakukan hal tersebut.
Pada klien 2 tidak mengalami edema dan tirah baring serta pada klien 2 tidak bersedia
dibantu dalam mandi karena merasa malu dan ada keluarga yang membantu sehingga
dari 22 intervensi
ditetapkan 11 intervensi yang sesuai dengan kebutuhan klien. Klien 2 masih mampu
dalam beraktivitas.
Teori: Intervensi yang ditetapkan pada kedua pasien yaitu sesuai dengan teori pada
bab tinjauan pustaka:
1) Observasi kondisi kulit minimal sehari sekali untuk perubahan pada warna
dan tekstur, kondisi kulit atau luka (Ackley & Ladwig, 2017).
2) Observasi terhadap kekeringan kulit, pruritus, ekskoriasi, dan infeksi (Muttaqin
&
Sari 2014)
3) Observasi terhadap adanya petekie dan purpura (Muttaqin & Sari 2014)
4) Observasi lipatan kulit dan area yang mengalami edema (Muttaqin & Sari 2014)
5) Observasi kondisi kulit untuk klien yang memiliki hambatan mobilitas dengan
menutupi kulit dengan tulang yang menonjol (Ackley & Ladwig, 2017).
6) Observasi perawatan kulit klien, catat jenis sabun dan bahan pembersih lain yang
digunakan, temperature air dan frekuensi membersihkan kulit (Ackley & Ladwig,
2017).
7) Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya (PPNI, 2018)
8) Lakukan penilaian skor pada kulit kering dan pruritus klien
9) Berikan bantalan pada titik tekan atau tonjolan tulang (PPNI, 2018)
10) Gunakan kasur khusus, jika perlu (PPNI, 2018)
11) Berikan KIE tentang penyebab munculnya masalah kulit
12) Gunting kuku dan pertahankan kuku tetap pendek dan bersih (Nursalam &
Batticaca, 2009).
13) Lakukan mobilisasi dengan merubah posisi klien sesuai kondisi klien tiap 2 jam
(Black & Hawks, 2014)
14) Pakai emolien, lotion atau pelembab (minyak mineral, minyak bayi, lanolin) (Black
& Hawks, 2014)
15) Hindarkan bahan pembersih yang keras, air panas, gesekan kuat dan ekstrim
atau sering membersihkan (Ackley & Ladwig, 2017).
16) Gunakan pakaian katun yang longgar, tipis dan dingin (Black & Hawks, 2014)
17) Menjaga linen tetap bersih, kering dan bebas dari kerutan (Bulechek et al, 2013)
18) Mandikan dengan air hangat suam-suam kuku (32,2-40,5°C) dan keringkan dengan
menepuk (Bulechek et al, 2013)
19) Kolaborasi dalam pemberian obat antipruritus sesuai anjuran (Muttaqin & Sari
2014)
20) Kolaborasi pemberian diuretik (Black & Hawks, 2014)
21) Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam (PPNI, 2018)
22) Diskusikan tentang pilihan terapi dialisis (hemodialisa, peritoneal dialisis) (PPNI,
4.2.5 Evaluasi