Oleh
Putri Astari
132500109
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “ Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan
Dasar Mobilitas Fisik dengan Diagnosa Diabetes Mellitus di RSUD. dr. Pirngadi
Medan “ yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan
DIII Kperawatan Universitas Sumatera Utara
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kurang dan jauh dari kesmpurnaan karena keterbatasan, kemampuan, dan
serta pengalaman penulis. Karena itu Penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna untuk dijadikan
pedoman bagi penulis di kemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Sekretaris Pembantu Dekan
I Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Mula Tarigan, S.Kp, M.Kes, selaku Sekretaris Program Studi DIII Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku dosen pembimbing saya yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam menyelesaikan
KTI.
6. Asrizal, S.Kep, Ns, WOC(ET)N, selaku dosen penguji saya.
7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Keperawatan khususnya DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik penuis selama
proses perkuliahan dan staff non akademik yang telah banyak membantu
penils dibagian administrasi.
8. Terstimewa buat ayah Sangkot Sitorus Pane dan ibu tersayang Rospita
Panjaitan yang telah mendidik saya, memberikan saya motivasi dan
Putri Astari
1) Pengaturan diet
Penderita diabetes sangat dianjurkan untuk menjalankan diet sesuai
yang dianjurkan karena terapi diit adalah penatalaksanann gizi paling penting
pada penderita diabetes, tanpa pengaturan jadwal dan jumlah makanan serta
kualitas makanan sepanjang hari, sulit mengontrol kadar gula darah agar tetap
dalam batas normal. Pada dasarnya penyusunan program diet diabetes adalah
penghitungan jumlah kalori perhari sesuai kebutuhan setiap penderita, mengarah
ke berat badan normal, menunjang pertumbuhan, mempertahankan kadar glukosa
darah dalam batas normal, mencegah atau memperlambat berkembangnya
komplikasi vesikuler, sesuai dengan kemampuan daya beli setiap penderita,
komposisi sesuai dengan pola makan penderita sehari-hari. Standar komposisi
makanan yang dianjurkan adalah karbohidrat (60-70%), protein (10-15%), lemak
(20-25%), jumlah kandungan serat ± 25 gram/hari. Penentuan jumlah kalori
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang ditentukan dengan rumusan IMT =
Berat Badan (kg)/Tinggi Badan (m2), dimana IMT < 18,5 (kurus) : BB x 40-60
kalori, IMT = 18,5-22,9 (normal) = BB x 30 kalori, IMT ≥ 23 (lebih/gemuk) = BB
x 20 kalori, IMT > 25 (sangat gemuk) = BB x 10-15 kalori.
2) Latihan fisik
Prinsip yang disarankan latihan fisik yang dilakukan tidak perlu
olahraga berat, olahraga ringan yang disesuaiakan dengan kemampuan klien asal
dilakukan secara teratur sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Olahraga yang
disarankan adalah yang bersifat CRIPE (Continuous, Rhytmical, Interval,
Progressive, Edurance Training). Contoh olahraga yang disarankan antara lain
jalan pagi, bersepeda dan berenang dan lain sebagainya. Dengan olahraga teratur
b. Gaya berjalan
Istilah gaya berjalan digunakan untuk menggambarkan cara utama atau gaya
ketika berjalan (Fish & Nielsen, 1993). Dengan mengkaji gaya berjalan klien
memungkinkan perawat untuk membuat kesimpulan tentang keseimbangan,
postur, keamanan, dan kemampuan berjalan tanpa bantuan. Mekanika gaya
berjalan manusia mengikuti kesesuaian system skeletal, syaraf dan otot tubuh
manusia (Fish & Nielsen, 1993)
c. Latihan dan Toleransi Aktivitas
Latihan adalah aktivitas fisik untuk membuat kondisi tubuh meningkatkan
kesehatan, dan mempertahankan kesehatan jasmani. Hal ini juga digunakan
sebagai terapi membetulkan deformitas atau mengembalikan seluruh tubuh ke
status kesehatan maksimal. Toleransi aktivitas adalah jenis dan jumlah latihan
atau kerja yang dapat dilakukan seseorang. Pengkajian toleransi aktivitas
diperlukan jika ada perencanaan aktivitas seperti jalan, latihan rentang gerak, atau
aktivitas sehari-hari dengan penyakit akut atau kronik.
d. Kesejajaran tubuh
Pengkajian kesejajaran tubuh dapat dilakukan pada klien yang berdiri,
duduk atau berbaring. Pengkajian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
- Menentukan perubahan fisiologis normal pada kesejajaran tubuh akibat
pertumbuhan dan perkembangan.
- Mengidentifikasi penyimpangan kesejajaran tubuhh yang disebabkan
postur yang buruk.
- Mengidentifikasi kebutuhan belajar klien untuk mempertahankan
kesejajaran tubuh yang benar.
- Mengidentifikasi trauma, kerusakan otot atau disfungsi saraf.
2. Analisa Data
Analisa kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
dengan keluhan yang dirasakan klien secara subjektif dan objektif sehingga dapat
diketahui masalah yang dihadapi oleh klien baik itu masalah kesehatan atau
masalah keperawatan. Data subjektif bersifat subjektif yaitu data yang dapat
diperoleh dari keluhan yang dirasakan klien, sedangkan data objektif yaitu data
yang diperoleh dengan melakukan pengukuran. Misalnya, mengukur tanda-tanda
vital (TD, RR, HR, suhu tubuh, BB, dan TB) yang hasilnya berbentuk angka. Data
objektif juga bisa dilihat langsung dengan mata, misalnya melihat secara langsung
bagaimana kondisi klien (Potter & Perry, 2010).
Klien tampak berbaring ditempat tidur, klien tidak dapat menggerakkan
tangan kanan dan tungkai kanannya karena lemah tidak dapat di gerakkan akibat
dari penyakit yang di deritanya (Hidayat, 2006).
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah
kesehatan dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien selanjutnya dapat
dilakukan intervensi. Namun, masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin
dapat sekaligus. Oleh karena itu, perawat harus membuat prioritas masalah.
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(Bambang, 2009).
4. Perencanaan
Perencanaan adalah katagori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Selama perencanaan dibuat
prioritas. Selain berkolaborasi dengan klien dan keluarganya, perawat harus
berkonsultasi dengan tim perawatan kesehatan lainnya, menelaah literatur yang
berkaitan, memodivikasi asuhan, dan mencatat informasi yang relevan tentang
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 37 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Akademi
Pekerjaan : PNS
Alamat : Dusun Sederhana Sekip
Tanggal Masuk RS:23 Mei 2016
No. Register : 00.99.84.60
Ruangan/kamar : Dahlia I/k.10
Golongan darah : -
Tanggal Pengkajian:30 Mei 2016
Tanggal operasi : -
Diagnosa Medis : Diabetes mellitus + Ganggren
3. Pola eliminasi
1. BAB
- Pola BAB : 1-2 Kali/ hari
- Karakter feses : Normal
- Riwayat Pendarahan : Tidak ada riwayat pendarahan
- BAB terakhir : Pagi hari
- Diare : Tidak ada diare
- Penggunaan laksatif : Tidak ada penggunaan laksatif
2. BAK
- Pola BAK : 9-12 kali/ hari
- Karakter urin : Keruh/kuning
- Nyeri : Tidak ada
- Penggunaan deuretik : Tidak ada
4. Mekanisme koping
1. Adaptif
o Bicara dengan orang lain
2. Maladaptif
o Merokok
Penurunan sirkulasi
Kerusakan integritas
kulit
1. Hambatan mobilitas fisik b/d menaiknya KGD d/d klien mengatakan sulit
bergerak khususnya pada kaki sebelah kanan, klien tampak tidak mampu
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, sebahagian aktivitas klien
dibantu keluarga dan perawat.
2. Kerusakan integritas kulit b/d kerusakan metabolik d/d penurunan sirkulasi
dan klien mengatakan risih dengan luka ganggren tersebut
3.1. Kesimpulan
Pada Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran, penulis akan
menyimpulkan hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan
memberi saran sesuai kemampuan penulis.
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN