Disusun oleh :
Dyah Chandra Rahmadinda KP (012.10.6137)
Edy Hariyanto (012.10.6138)
Eta Septiani (012.10.6149)
Harlina Nurlita (012.10.6174)
Ilyu Ainun Najie (012.10.6190)
Muhammad Ulinnuha (012.10.6229)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Disahkan:
Mengetahui
Mengetahui,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan rahmat
karunia dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Rendahnya Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Konsumsi Terhadap Kejadian Hipertensi
Esensial” di Puskesmas Ngaliyan.
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Laporan ini memuat data tentang kasus Hipertensi di Puskesmas
Ngaliyan, Kota Semarang.
Laporan ini dapat terselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk ini kami mengucapkan terima kasih sebesar - besarnya kepada yang terhormat :
1. dr. Ophi Indria Desanti, MPH, kepala Departemen IKM FK Unissula Semarang
2. Siti Thomas,SKM , Koordinator Pendidikan IKM FK Unissula Semarang
3. dr. Kristanto Muliana, Selaku Pembimbing Bagian IKM Unissula Semarang.
4. dr. Wahidah Norfridalia, M.Kes, Kepala Puskesmas Ngaliyan Semarang.
5. dr. Joyce J. Maya selaku pebimbing di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang.
6. Seluruh Staf Puskesmas Ngaliyan Semarang
7. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan kasus ini.
Kami menyadari bahwa hasil penulisan Laporan kasus ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan.Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan dan perbaikan laporan kasus ini agar lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga laporan kasus Kejadian Hipertensi di Puskesmas
Ngaliyan Kota Semarang ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
2.1.2. Epidemiologi............................................................. 6
2.1.3. Etiologi..................................................................... 7
2.1.4. Klasifikasi.................................................................. 7
2.1.5. Faktor Resiko .......................................................... 8
2.1.6. Penatalaksanaan ..................................................... 10
2.1.7. Komplikasi ............................................................... 10
BAB III STATUS PRESENT.................................................................... 12
BAB IV ANALISA/PEMBAHASAN......................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 26
LAMPIRAN ................................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the
hipertensi (CDC, 2002). Apabila penyakit ini tidak terkontrol, akan menyerang
hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar
terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan 3 kali
lebih besar terkena serangan jantung (WHO, 2003; WHO, 2005; JNC, 2003).
Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini
terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
31,7 persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen tahun 2013. Asumsi terjadi
penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukur tensi yang berbeda
(apakah pernah didiagnosis nakes dan minum obat hipertensi) dari 7,6 persen
tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun 2013 (Kemenkes, 2013). Berdasarkan
data dari Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2011, angka penderita
hipertensi dari tahun 2007 hingga 2011 sebagai berikut. Pada tahun 2007
sebesar 123.990 jiwa, terjadi peningkatan pada tahun 2008 sebesar 130.683
jiwa. Selanjutnya pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan, pada tahun
2009 sebesar 113.537 jiwa dan pada tahun 2010 sebesar 107.839 jiwa. Namun,
pada tahun 2011 terjadi peningkatan yaitu sebesar 128.594 jiwa (DKK, 2011).
dua kelompok besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat diubah seperti
jenis kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat diubah seperti obesitas,
kurang aktifitas fisik dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu peran
dengan kata lain satu faktor risiko saja belum cukup menyebabkan timbulnya
yang dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang sebagian besar
menerapkan hidup sehat, maka akan mampu terhindar dari hipertensi. Penyakit
ini berjalan terus seumur hidup dan sering tanpa disertai adanya keluhan yang
peluang 12 kali lebih besar untuk menderita stroke dan 6 kali lebih besar untuk
Kecamatan Ngaliyan?
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
sistolik 140 – 200 mmHg dan tekanan diastolik 90-110 mmHg (Dorland,
dikalibrasi dengan tepat (80% dari ukuran manset menutupi lengan) setelah
paling sedikit selama lima menit sampai tiga puluh menit setelah merokok
High Blood Pressure (JNC VII) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk
otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot
2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15
milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita
hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (Armilawati et al,
yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Baik dari segi case finding
terbanyak berkisar antara 6 sampai dengan 15%, tetapi angka prevalensi yang
rendah terdapat di Ungaran, Jawa Tengah sebesar 1,8% dan Lembah Balim
pasti. Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus.
kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan
adalah hipertensi yang tidak terobati. Risiko relatif hipertensi tergantung pada
jumlah dan keparahan dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang
lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang
hipertensi sekunder.
b. Hipertensi Sekunder
dilihat pada tabel 2.1 berikut ini (US Departement of Health, 2004) :
primer adalah :
1. Genetik
2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Obesitas
5. Asupan garam
6. Hiperaktivitas simpatis
morbiditas dan mortalitas, juga untuk mencapai tekanan darah kurang dari
hidup seperti olahraga dan diet rendah garam. Namun apabila perubahan gaya
hidup kurang memadai untuk mencapai tekanan darah yang diharapkan maka
(Brown, 2007).
2.1.7. Komplikasi
ginjal. Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua sistem organ
akibat hipertensi, yaitu komplikasi yang terjadi pada hipertensi ringan dan
sedang mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa
selain kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi perdarahan
kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan
serangan iskemia otak sementara (Transient Ischemic Attack/TIA) (Anggreini
AD et al, 2009).
BAB III
STATUS PRESENT
berobat yaitu tanggal 16 Juni 2014 dan di rumah penderita (Home Visite)
Identitas pasien
Nama : Tn. K
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Jasa
keluarga.
cukup.
cukup
RR : 24 x/menit
Temperatur : 37,5 C
3.2.3.4 Kepala
UUB : cekung
sariawan (-)
3.2.3.5 Dada
Paru
paru
Jantung
Perkusi :
3.2.3.6 Abdomen
Perkusi : normal
(-)
Hepar : dbn
Lien : dbn
3.2.3.8 Kelenjar
Pembesaran KGB inguinal (-)
Superior Inferior
Gerakan +N / +N +N / +N
Reflek fisiologis +N / + N +N / +N
2. Pemeriksaan Penunjang
Identitas keluarga
Nama KK : Tn. K
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Jasa
Data Lingkungan
a. Data Individu :
b. Ekonomi
c. Masyarakat
Pasien tinggal di daerah padat penduduk dimana tidak ada jarak antara
maupun jalan depan rumah, got kurang bersih dan tempat sampah yang
100 m)
d. Lingkungan rumah
- Terdapat 1 MCK
belakang
Data Perilaku
malam, dan hampir setiap malam selalu konsumsi kopi sachet supaya tidak
beristirahat hingga siang, dan baru berangkat bekerja hingga larut malam.
mendadak.
100 meter dari tempat tinggal. Sejak dahulu selalu berobat ke Puskesmas
Data genetika
Ayah
Ibu
(pasien)
3
Anak
BAB IV
ANALISA HASIL
hipertensi sejak masih muda (sekitar usia 25 tahun). Selain itu juga mengeluh
pada pundak yang pegal, kenceng-kenceng, mudah lelah, dan selalu berkeringat
setiap saat. Mudah sekali emosi karena dipengaruhi stress keluarga. Selama ini
Dalam kasus ini teradapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab
1. Perilaku
Selama ini keluhan pasien hanya diobati dengan obat simtomatik dari
2. Sosial Ekonomi
dilakukan.
Pasien sangat minimal informasi tentang hipertensi, pasien baru tahu jenis
4. Genetik
5. Pelayanan Kesehatan
Jarak ke pelayanan kesehatan (rumah sakit) sangat dekat, kurang lebih 100
5.1. Perilaku
hari.
c. Selama ini keluhan pasien hanya diobati dengan obat simtomatik dari
terakhirnya.
dilakukan.
5.2. Lingkungan
hipertensi
5.4. Genetik
Saran
sachet.
maupun warung.
pengendalian hipertensi.
khusus.
BAB VI
PENUTUP
bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaan bagi para calon dokter,
pembangunan kesehatan.
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan
Puskesmas Ngaliyan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini A.D., Waren A., Situmorang E., Asputra H., Siahaan S.S. 2009.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada
Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang
Periode Januari sampai Juni 2008.
http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-faktor-
yang-berhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf. dikutip pada tanggal
23 juni 2014.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2013
Brown C.T. 2007. Penyakit Aterosklerotik Koroner dalam Patofisiologi Konsep
Klinis dan Proses-Proses Penyakit Volume 1. 6th ed. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC, hal : 582-584.
Carretero O .A., Oparil S. 2000. Essential Hypertention. AHA. 101 : 239.
CDC. State-specific trend in self report 3rd blood pressure screening and high
blood pressure-United States 1991-1999. MMWR. 2002 ; 51(21) : 456.
DEPKES RI, 2006, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi, Jakarta : Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
DINKES, Profil Kesehatan Kota Semarang 2011
Dorland, W.A.N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. 29th ed. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC, hal: 1051, 2147.
Ferdinand KC, Kleinpeter MA. Management of hypertension and dyslipidemia.
Current Hypertension Reports; 2006.
Gray H.H., Dawkins K.D., Morgan J.M., Simpson I.A. 2002. Lecture Notes
Cardiologi. Jakarta : Penerbit Erlangga, hal : 58-62.
Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11st ed. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal :951-76.
Hapsari B., 2010, pengaruh hipertensi primer terhadap premenstrual syndrome
pada wanita dikelurahan jati kecamatan jaten karanganyar, USM:
Surakarta.
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure (JNC). The Seventh Report of the JNC (JNC-7).
JAMA. 2003;289 (19) : 2560-72.
Nurlaely ,F., Hipertensi pada Lansia [internet]. c2010 [cited 2011 Nov 18].
Available from: http://nurlaelyn07.alumni.ipb.ac.id/author/
Sheldon G. Sheps. Mayo Clinic Hipertension (Terjemahan). Jakarta: Intisari
Mediatama; 2005. p: 26, 158.
Smeltzer, S. C., 2004, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart, ed. 8, Vol. 2, jakarta : EGC.
Thomas M. 2007. Hypertension : clinical features and investigations. Hospital
Pharmacist. 14 : 111-14.
US Departement Of Health, 2004, The Seventh Report Of The Joint National
Committee On Prevention, Detection, Evaluation, And Treatment Of
High Blood Pressure, US Departement Of Health And Human Services,
National Institutes Of Health, National Hearth, Lung And Blood
Institute.
WHO / SEARO. Surveillance of major non-communicable diseases in South–East
Asia region. Report of an inter-country consultation.Geneva: WHO; 2005.
WHO-ISH Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the management of
hypertension. J Hypertension. 2003; 21(11) : 1983-92.
Widyaningsih NN. 2008. Pengaruh keadaan sosial ekonomi, gaya hidup, status
gizi dan tingkat stress terhadap tekanan darah [skripsi]. Bogor: Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
KUESIONER HIPERTENSI
A. Data Demografi
1. Inisial nama :
2. umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan Terakhir :
Tamat SD/sederajat
Tamat SMP/sederajat
Tamat SMA/sederajat
Tamat sarjana/diploma
5. Pekerjaan :
PNS
Pegawai swasta
Wiraswasta
Pensiun
Tidak bekerja
Lainnya (tuliskan)
B. Gambaran Faktor Resiko Hipertensi