..
Disusun oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan
rahmat karunia dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus
dengan judul “Hipertensi ” di Puskesmas Halmahera.
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Laporan ini memuat data tentang kasus Hipertensi di
Puskesmas Halmahera, Kota Semarang.
Laporan ini dapat terselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk ini kami mengucapkan terima kasih sebesar - besarnya kepada
yang terhormat :
1. Prof. dr. Budioro Broto Saputro, MPH, kepala departemen IKM FK Unissula
Semarang
2. Siti Thomas,SKM,M.Kes, Koordinator Pendidikan IKM FK Unissula
Semarang
3. dr. Muhammad hidayanto, Kepala Puskesmas Halmahera Semarang
4. dr. Ratnasari dan dr.Elliana selaku pebimbing di Puskesmas Halmahera Kota
Semarang
5. Seluruh Staf Puskesmas Halmahera Semarang
6. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan kasus
ini.
Kami menyadari bahwa hasil penulisan laporan kasus ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan dan perbaikan laporan kasus ini agar
lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga laporan kasus Hipertensi di Puskesmas
Halmahera Kota Semarang ini bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, Februari 2013
Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
2.6. Penatalaksanaan Hipertensi ..................................... ..............20
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada arteri. Hipertensi juga disebut dengan tekanan darah tinggi, dimana
sehingga hipertensi ini berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik dan tekanan
Gunawan, 2001). Data WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa sekitar 972 juta
kemungkinan meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Dari 972 juta
penderita hipertensi, 333 juta berada di negara maju sedangkan 639 juta
6
prevalensi hipertensi berkisar antara 17-21%. Sebagian besar penderita
penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati, dan ginjal
penyakit tidak menular tahun 2011 pada penyakit jantung dan pembuluh
80 %.
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan
pendekatanm HL Blum.
3.2.Tujuan khusus
kasus hipertensi
hipertensi
hipertensi
D. Manfaat
8
4.2. Bagi Mahasiswa
di lapangan
masalah
9
BAB II
ANALISA SITUASI
A. Data Umum
permukaan laut 1,5 - 2 meter yang makin kearah utara makin rendah sehingga bila
Gedung Rawat inap ( 252 m2 ), Ruang Dinas Dokter ( 214 m2 ). Ruang Pertemuan
Halmahera 172.216 ha, dengan jumlah penduduk 34.390 jiwa. Yang mempunyai
Data umum Puskesmas tentang sumber daya meliputi : Data Wilayah dan
10
B. Data Khusus meliputi:
11
A. DATA UMUM
Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan
Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Halmahera Kota Semarang Tahun 2011
12
Data Ketenagaan Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Halmahera Kota Semarang Tahun
2012
No. Jenis Ketenagaan Yang ada Kekurangan Status Ket.
sekarang Kepegawaian
I PUSKESMAS
INDUK
1. Dokter Spesialis 2 - PNS
2. Dokter Umum 4 4 PNS 1 Ka Pusk
3. Dokter Gigi 3 - PNS 1 Ijin Belajar
4. Sarjana/ Sarjana
Muda
a. SKM 2 1 PNS
b. Akper 7 2 PNS
c. A.K.L 1 - PNS
d. AKZI 0 0 PNS
5. Bidan 7 3 PNS
6. Perawat 0 - PNS
Kesehatan (SPK)
7. Perawat Gigi 1 - PNS
8. Sanitarian (SPPH) 1 - PNS
9. Pembantu Ahli 0 - -
Gizi
10. Analis Lab. 3 0 PNS Bebas Tugas
11. Apoteker 1 - PNS
12. Asisten Apoteker 1 - PNS
13. Sopir 2 0 Kontrak
14. Tenaga 5 PNS
Administrasi
15. Cleaning Service 6 0 Kontrak
13
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN DI PUSKESMAS
HALMAHERA KOTA SEMARANG TAHUN 2011
Kondisi
No. Jenis Sarana/Prasarana Jumlah
Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas 0 - - -
Pembantu
2. Polindes - - - -
3. Rumah Dinas 1 1 - -
Dokter
4. Rumah Dinas 0 - - -
Perawat
5. Rumah Dinas 0 - - -
Bidan
6. Puskesmas 0 - - -
Keliling roda 4
7. Ambulance 1 - - -
8. Sepeda Motor 3 - - -
9. Poskesdes 0 - - -
II Sarana Penunjang
1. Komputer 8 - - -
2. Mesin Tik 2 - - 1
3. Telepon 1 - - -
4. Laptop/Notebook 4
14
Penduduk dan Sasaran Program di Wilayah Halmahera Kota Semarang Tahun 2011
Jumlah Penduduk Jml. Pddk. Sasaran KB.Kes Jml. Pddk. Usia Sekolah
Total Laki-laki Perempuan Bayi 0-1 Th Anak 1-4 Th PUS Bumil WUS Murid SD Kls. Kls. Kls. I
No. Nama Kelurahan Jml. Pddk. Usila
I VI SLTP
SD SD
3. Rejosari 16710 8416 8294 315 1260 2171 324 371 1667 256 282 0
4. Sarirejo 10015 4849 5166 152 608 1013 192 217 1801 263 316 10
Jumlah 34.390 17.041 17.349 609 2436 5163 669 762 4729 730 811 575
15
DATA SEKOLAH DAN JUMLAH KADER KESEHATAN SEKOLAH DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG TAHUN 2011
No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Sekolah Jumlah Sekolah Kader Guru UKS Keterangan
1. TK - -
16
SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA
KASUS % KASUS %
1 Jumlah kasus hasil pemeriksaan fisik dan atau 2206 100% 1764 80%
17
Program – Program PTM (Khususnya Hipertensi)
Penyebab masalah:
o Sosialisasi tentang penyakit hipertensi kurang
o Pengetahuan masyarakat kurang
Alternatif pemecahan masalah
o Pertemuan lintas sektoral yang melibatkan masyarakat ditambah
o Penyuluhan dimaksimalkan
o Posyandu diefektifkan
Alternatif terpilih:
o Pertemuan kader dan PKK di manfaatkan untuk sosialisasi program
o Revitalisasi Posyandu
C. Analisa Penyakit
2.1 Definisi Hipertensi
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Armilawati 2007).
Menurut JNC-7, kriteria hipertensi adalah tekanan darah sistolik (TDS) 140 mmHg
atau tekanan darah diastolik (TDD) 90 mmHg. Tekanan sistolik berkaitan dengan
tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (berdenyut) atau tekanan
maksimum dalam arteri pada suatu saat. Sedangkan tekanan diastolik berkaitan
dengan tekanan dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi diantara
dua denyutan atau tekanan minimum dalam arteri pada suatu saat
(Hendraswari,2008).
melampaui 140 mmHg dan tekanan darah diastolik tidak melampaui 90 mmHg
dalam keadaan istirahat. Tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia,
sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik berdasarkan usia. Secara
18
tinggi dari 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik (ditulis 140/90) (Sugiharto,
2007).
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
dibagi dalam empat kategori yaitu optimal, normal dan normal tinggi / prahipertensi,
kemudian hipertensi derajat I, hipertensi derajat II dan hipertensi derajat III (Tabel
2).
19
Hipertensi derajat 3 ≥ 180 ≥ 110
Prahipertensi, jika angka sistolik antara 130 sampai 139 mmHg atau angka
diastolik antara 85 sampai 89 mmHg. Jika orang menderita prahipertensi maka risiko
untuk terkena hipertensi lebih besar. Pada hipertensi derajat I, perubahan pola hidup
Hipertensi derajat II dan derajat III. Mereka dalam kelompok ini mempunyai
risiko terbesar untuk terkena serangan jantung, stroke atau masalah lain yang
berhubungan dengan hipertensi. Pengobatan untuk setiap orang dalam kelompok ini
adalah kombinasi dari dua jenis obat tertentu yang dibarengi dengan perubahan pola
yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang
muncul akibat adanya penyakit lain seperti hipertensi ginjal, hipertensi kehamilan,
dll. Prevalensi kasus hipertensi essensial di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011
sebesar 1,96% menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 2,00%.
Terdapat tiga kota dengan prevalensi sangat tinggi di atas 10% yaitu Kota Magelang
(22,41%), Kota Salatiga (10,18%) dan Kota Tegal (10,36%) (Profil Kesehatan
20
Gambar 1. Prevalensi Kasus Hipertensi Essensial Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008–2011
Penyakit Hipertensi Essensial pada tahun 2009 dan 2010 menunjukkan adanya
penurunan kasus yang cukup tinggi, namun pada tahun 2011 terlihat mulai ada
kenaikan jumlah kasus. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini (Profil
Gambar 2. Tren Peningkatan Kasus Hipertensi Essensial Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008–2011
21
2.4. Gejala Klinis Hipertensi
Menurut Elizabeth J. Corwin (2001), sebagian besar tanpa disertai gejala yang
tahun berupa:
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
f. Gejala lain adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa
1) Umur
cukup tinggi yaitu sekitar 40 % dengan kematian sekitar 50% diatas umur
2) Jenis Kelamin
angka yang cukup bervariasi. Menurut MN. Bustan bahwa wanita lebih
22
banyak yang menderita hipertensi dibanding pria, hal ini disebabkan karena
3) Riwayat Keluarga
5 kali lipat.
4) Genetik
monozigot (satu sel telur) daripada heterozigot (berbeda sel telur) (Yundini,
2006).
1) Kebiasaan Merokok
Seseoramg lebih dari satu pak rokok sehari menjadi 2 kali lebih rentan
2) Konsumsi Asin/Garam
garam dengan hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting pada
23
darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekskresi kelebihan garam
24
3) Konsumsi Lemak Jenuh
berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi. Konsumsi lemak jenuh juga
diketahui secara pasti.orang yang minum alkohol terlalu sering atau yang
terlalu banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada individu yang
5) Obesitas
tubuh > 25 (berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m)) juga
2005).
6) Olahraga
olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
25
7) Stres
lemak
4) Menghilangkan stres
b. Penatalaksanaan Farmakologis
26
BAB III
STATUS PRESENT
27
4) Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Darah Tinggi : Tidak Diketahui adanya riwayat hipertensi dalam
keluarga
- Riwayat kencing manis: disangkal
5) Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang pedagang warung kecil . Biaya pengobatan dengan
JAMKESMAS.
6) Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum : Baik
b. Tanda vital
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 86/menit,reguler,amplitudo kuat, irama ritmik.
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5o C
c. Pemeriksaan Fisik
BB/TB : 79/174 cm
Kepala : mesocephal
Rambut : Beruban,tidak mudah dicabut
Mata : conjungtiva anemis (-/-), pupil isokor Ø 3cm, reflek cahaya
+N/+N, oedema palpebra (-) dengan rangsangan suara pasien spontan
membuka mata
Telinga: Discgarge (-/-), gangguan pendengaran (-)
Hidung: simetris,discharge (-), nafas cuping hidung (-), epitaksis (-)
Mulut : sianosis (-), bibir kering (-), stomatitis (-), bau mulut (-), papil
lidah atrofi (-),mampu mengucap kalimat yang mempunyai arti.
Leher : simetris (-), deviasi trakea (-), tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, pembesaran kelenjar tiroid (-), kaku kuduk(-).
Thorak :
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, tidak ada
retraksi.
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
28
Auskultasi : suara dasar vesicular, suara tambahan ronchi (-),
wheezing (-)
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tampak IV linea mid claviculare
kiri.
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela igaIV,linea mid claviculare
kiri,tidak kuat angkat,tidak melebar,pulsus epigastrium (-),
pulsus parasternal(-)
Perkusi :
- Batas atas : Setinggi ICS II-IV linea parasternalis kiri
- Batas pinggang : Setinggi ICS II-V linea parasternalis kiri
- Batas kiri bawah : Setinggi ICS VI linea midclavicula kiri
- Batas kanan bawah : Setinggi ICS IV-VI linea sternalis
kanan.
Auskultasi : Suara jantung I dan II reguler, bising (-).
Abdomen :
Inspeksi : Permukaan datar, venektasi tidak ada, umbilical tidak
menonjol
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar/ lien tidak teraba, ascites
(-), tumor (-), ginjal balotement (-).
Perkusi : Timpani, nyeri ketok sudut costovertebra (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal, tidak ada bising bruit
Ekstremitas : superior inferior
Akral dingin -/- -/-
Capillary refill <2’’ <2’’
Edema -/- -/-
Kekuatan otot 5/5 5/5
Ref. Fisiologis N/N N/N
Ref. Patolois -/- -/-
Eritema palmaris -/- -/-
Kekuatan 5/5 5/5
Sensibilitas N N
7) Pemeriksaan Tambahan Yang Ada : Tidak dilakukan
29
8) Diagnosa : Hipertensi Grade I
9) Terapi yang diberikan
Antihipertensi : Tensigrad
Vit.B komplek
10) Edukasi
Istirahat yang cukup
Diet rendah garam
Diet rendah lemak (mengurangi makanan gorengan dan makanan yang lain)
Kontrol teratur dan minum obat teratur karena pasien mempunyai faktor
resiko hipertensi
a. DATA PERKESMAS
i. Identitas Keluarga
No Nama Usia Pendidikan Status
30
2. Ekonomi
3. Pendidikan
B..Data Perilaku
Individu / Keluarga
Pasien memiliki kebiasaan merokok dan gemar memakan makanan yang
asin.
Keluarga pasien kurang memahami perihal penyakit Hipertensi dan
31
ANALISA MASALAH
LINGKUNGAN PERILAKU
- Perokok Aktif
- Stress Psikis - Gemar mengkonsumsi
(karena tidak memiliki makanan asin.
anak dan memikirkan - Pasien tidak pernah
biaya) berolahraga
- Pendidikan pasien rendah
HIPERTENSI
32
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
upaya wajib Puskesmas, kemudian diprioritaskan masalah yang dikaji adalah pasien
dengan hipertensi.
4) Genetika
33
5) Alternatif pemecahan masalah
a. Lingkungan
o Pasien mengalami stress psikis karena tidak memiliki anak dan
berpendapatan kurang : memberikan edukasi kepada pasien
untuk tidak terlalu stres memikirkan masalah keluarga
o Pendidikan pasien rendah : memberikan pengetahuan kepada
pasien mengenai pencegahan dan pengobatan pasien
b. Perilaku
o Pasien mekiliki kebiasaan merokok : memberikan edukasi
kepada pasien agar mengurangi merokok atau bahkan untuk
berhenti sama sekali dalam merokok, menjelaskan bahwa
merokok dapat memperparah hipertensinya
o Gemar mengkonsumsi makanan asin : mengedukasi untuk
menerapkan pola makan rendah garam
o Jarang berolahraga : menganjurkan kepada pasien agar sering
berolahraga
c. Pelayanan Kesehatan
o Belum ada penyuluhan tentang hipertensi : mengadakan
penyuluhan di di daerah tersebut mengenai hipertensi
d. Genetik
o Tidak ada data
B. SARAN
1. Edukasi kepada pasien untuk menghindari stress dengan tidak meimikirkan masalah
2. Edukasi terhadap pasien untuk tidak merokok atau mengurangi konsumsi rokoknya
3. Edukasi kepada pasien untuk membiasakan makan makanan yang rendah garam
34
5. Edukasi anggota keluarga pasien agar bisa mengantar pasien ke puskesmas untuk
PLAN OF ACTION
35
BAB V
PENUTUP
36
DAFTAR PUSTAKA
Armilawati, dkk. 2007. Hipertensi dan faktor risikonya dalam kajian epidemiologi. Makassar:
Bagian Epidemiologi FKM UNHAS.
Hendraswari, Desyana Endarwati. 2008. Beberapa Faktor Resiko Hipertensi. FKM UI.
Jakarta
JNC-7. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. JAMA 289:2560-2571.
Yusuf,Ismail. 2008. Hipertensi Sekunder. Medical Review Vol.21 no.3 Ed.Juli – September
2008 : Jakarta
Sheps, Sheldon G, Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT
Intisari Mediatama, 2005; 26,158.
________.2011. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011. Dinas Kesehatan
Provinsi jawa Tengah: Semarang
Corwin, Elizabeth J., Buku Saku PatofisiologI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2001; 356.
Yundini, Faktor Risiko Hipertensi. Jakarta: Warta Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
2006; Tue, 29 Aug 2006 10:27:42-0700.
Nurkhalida, Warta Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI., 2003; 19-21.
Suyono,Slamet, Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II. FKUI, Jakarta: Balai Pustaka, 2001; 253,
454-459,463-464.
Sutedjo, Profil Hipertensi pada Populasi Monica. Hasil Penelitian MONICA-Jakarta III”
Tahun 2000, Jakarta: Riset Epidemiologi Th 2002
Wirakusumah-S Emma, 2002, Menu Sehat untuk Lanjut Usia. Jakarta: Puspa Swara; 25.
Widyastuti-Nurmasari, Hertanto W Subagio, Hubungan Beberapa Indikator Obesitas dengan
Hipertensi pada Perempuan. Semarang: Media Medika Indonesiana, Fakultas
Kedokteran Undip, 2006; 10-15.
Sugiharto,Aris. 2008. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade Ii Pada Masyarakat(Studi Kasus
Di Kabupaten Karanganyar) Program Studi Magister Epidemiologi. Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro: Semarang
Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta: Direktorat
Jendral Biro Kesehatan Masyarakat.
[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
37
E.J Kapojos, H.R Lubis, Hipertensi Primer, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit
FKUI, Edisi III, Jakarta, 2001, hal. 453
Iskandar J. Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan stroke : stroke iskemik. Jakarta : PT
Bhuna Ilmu Populer Kelompok gramedia : 2002
38
LAMPIRAN
39