Oleh :
Andi Budiarto
30101306870
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.
Telah Disahkan
Semarang, Mei 2019
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
2
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
kasus “DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI KOMPREHENSIF
TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA AN.
M.R.P Berdasarkan Pendekatan Segitiga Epidemologi Di Perumahan S.H
Puskesmas Bangetayu Semarang”
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan
kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM, M.Kes selaku Kepala bagian IKM FK Unissula
Semarang.
2. dr. Ratnawati, M.Kes selaku Koordinator Pendidikan IKM FK Unissula Semarang.
3. Dr.dr. Imam Djamaludin M., M.kes.Epid selaku pembimbing bagian IKM FK
Unissula Semarang.
4. dr. Suryanto Setyo Priyadi selaku Kepala Puskesmas Bangetayu Semarang.
5. dr. Ninik Relaningsih selaku pembimbing di Puskesmas Bangetayu Semarang.
6. Dokter, Paramedis, Staf, dan teman-teman coass Puskesmas Bangetayu Semarang
atas bimbingan dan kerjasama yang telah diberikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami sangat
berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus diagnosis holistik dan
terapi komprehensif dalam layanan kedokteran keluarga terhadap kejadian demam
berdarah dengue di Puskesmas Bangetayu semarang dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
3
DAFTAR ISI
PRAKATA................................................................................................... 3
4
2.1.7 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif ................... 23
4.2 Saran...................................................................................... 47
LAMPIRAN ..............................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
yang disebabkan oleh virus Dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
500.000 kasus DBD dan 22.000 kematian, dimana korban terbanyak berasal
dari kalangan anak-anak dan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah
DBD di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebesar 43.4 per 100.000
2016).
tahun 2019 didapatkan 10 kasus DBD dan 85 kasus DD. Pada tahun 2019
6
Puskemas Bangetayu melaporkan dari bulan April- Mei terdapat 4 kasus
epidemiologi.
7
1.2. Rumusan Masalah
diagnosis holistik dan terapi komprehensif terhadap penyakit DBD pada An.
epidemiologi?”
1.3. Tujuan
DBD
8
1.4. Manfaat
yang mempengaruhinya.
sehat
9
BAB II
ANALISA SITUASI
2019.
Umur : 12 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
10
Cara pembayaran : BPJS
1. Aspek 1 Personal
merah di kulit pasien, mual (+) dan muntah (+) dan hasil laboratorium
membaik, bebas demam, tidak pusing dan muntah, dan hasil laboratorium
11
No Jenis Imunisasi Jumlah Dasar
1. BCG 1x 1 bulan
2. Polio 4x 0, 2, 4,6 bulan
3. Hepatitis B 3x 0,2,6 bulan
4. DPT 3x 2, 4, 6 bulan
Kesan: imunisasi lengkap
semarang.
dan ibu pasien sehari hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
a. Data Individu :
12
b. Data Perilaku
Perilaku
akan tidur.
di dalam rumah.
tempat tidur.
Data Rumah
d. lantai keramik
dibuka.
a. Data Lingkungan
berdekatan.
dapur.
b. Ekonomi
14
c. Sosial Masyarakat
15
1.2.3. Data Penghuni Rumah
Keterangan :
r
u
m
a
h
16
1.2.4. Pemeriksaan Fisik
17
Palpasi : Pungtum maksimum jantung teraba di ICS V, 2 cm medial
linea midclavicularis, sinistra, pulsus para sternal (-), pulsus
epigastrium (-)
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II reguler, bising (-).
Abdomen :
Inspeksi : Datar, Meteorismus (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada epigastrium
Perkusi : Timpani (+) disemua kuadran abdomen.
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas :
Superior Inferior
32
𝐼𝑀𝑇 = = 20,48 (𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙)
1,25 𝑥 1,25
18
1.2.5. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
• Hematologi (04/05/2019)
Nilai Nilai Normal
Hb 17, 3 11,0-15,0
Hematokrit 51,3 33-47
Jumlah leukosit 7070 4500-13500
Jumlah trombosit 42.000 156.000 – 408.000
• Hematologi (05/05/2019)
Nilai Nilai Normal
Dengue IgM Postif Negatif
Dengue IgG Negatif Negatif
Hb 15,2 11-15
Hematokrit 44,3 33-47
Jumlah leukosit 4160 4500-13.500
Jumlah trombosit 31.000 156.000 – 408.000
• Hematologi (06/05/2019)
Nilai Nilai Normal
Hb 13, 9 11-15
Hematokrit 40,7 33-47
Jumlah leukosit 5830 4500-13500
Jumlah trombosit 43.000 156.000 – 408.000
19
• Hematologi (07/05/2019)
Nilai Nilai Normal
Hb 12,8 11-15
Hematokrit 36,7 33-4
Jumlah leukosit 6830 4500-13500
Jumlah trombosit 59.000 156.000 – 408.000
Aspek 1 Personal
pencahayaan
21
1.4 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif
Identifikasi Masalah
nyamuk sebelum tidur. Adanya gantungan handuk dan baju yang banyak
yang digantung dan tidak beraturan didepan kamar pasien, Penampungan air
yang padat penduduk dengan jarak antar rumah yang sangat padat sehingga
22
Intervensi
1. Promotif
a. Patient Centered
gejalanya
b. Family Focused
berdarah dengue
nyamuk.
c. Community Oriented
23
2. Preventive
a. Patient Centered
sebelum tidur
b. Family Focused
bersih
c. Community Oriented
24
3. Kuratif
a. Patient Centered
b. Family focused
-
c. Community Oriented
-
4. Rehabilitatif
a. Patient Centered
25
b. Family Focused
26
KLP UKM
15 Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK/Dana Sehat V
16 Anggota rumah tangga melakukan PSN seminggu sekali V
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan
kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 V
a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
2 Dinding bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan
bata atau batu yang tidak diplester/papan yang V
tidak kedap air. 2
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) papan kedap air. 3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
V
tanah/plesteran yang retak dan berdebu. 1
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah
panggung). 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 V
b. Ada 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
27
b. Ada 1 V
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2 V
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
lantai dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas
lantai dapur (asap keluar dengan sempurna)
V
atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang
sejenis. 2
a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk
8 Pencahayaan membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
V
membaca dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membaca dengan normal. 2
II SARANA SANITASI
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 V
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
syarat kesh. 4
28
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan
ke sungai atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3 V
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di
3 Sarana Pembuangan Air halaman 0
Limbah (IPAL)
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air
(jarak sumber air (jarak dengan sumber air <
10m). 1
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber
air (jarak dengan sumber air > 10m). 3
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran
4 V
kota) untuk diolah lebih lanjut.
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 V
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI
29
dan halaman b. Kadang-kadang 1 V
c. Setiap hari 2
Keterangan :
: NILAI x BOBOT : 28x31 = 868
Hasil : (Rumah tidak sehat)
Penilaian
Kriteria :
Kesimpulan
Keluarga pasien sudah mencakup keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), akan tetapi keadaan rumah yang padat akan barang dan penghuni, keadaan
pencahayaan yang kurang, tidak tersedianya jendela yang cukup, hanya di ruang tamu dan
area sekitar dapur saja sehingga belum memenuhi kriteria rumah sehat.
30
BAB III
PEMBAHASAN
(element), zat (substance) atau kekuatan (force) baik yang sudah diketahuai
maupun blum diketahui, baik hidup atau tidak hidup yang keberadaan atau
dengan host atau penjamu yang rentan, dan dalam keadaan lingkungan
2007).
biologis, nutrient, kimiawi, fisk dan juga mekanik (Budioro, 2007). Dalam
kasus ini agent yang bereperan adalah agen biologis yakni virus dengue dari
serotipe yang bersangkutan namun tidak utuk serotipe lain, dan ke empat
serotipe ini terdapat di indonesia, dengen vektor nyamuk aedes aegypti atau
aedes albopictus dengan catatan nyamuk yang menjadi vektor penyakit DBD
adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat mengigit manusia yang sedang
penyakit DBD di Jawa biasanya terjadi bulan januari sampai april dan mei,
dari deputi bidang klimatologi mengemukakan jika musim hujan pada tahun
tahun 2016 dengan puncak musim penghujan yang akan terjadi pada bulan
bermakna antara kasus DBD dengan curah hujan (P= 0,00) dan AHJ. Ketika
curah hujan tinggi maka Aedes juga akan meningkat, seperti yang terjadi pada
saat september ketika curah hujan turun aedes pun meningkat hal ini
curah hujan (P= 0,002), ketika musim hujan datang makan TPN meningkat,
seperti diketahui jika Aedes lebih menyukai tempat bersih untuk meletakan
menggigit semakin bertambah hal ini yang mnyebabkan AHJ akan meningkat
AHJ.
3.1.2 Environtment
dengan jarak rumah yang terlalu dekat, sedangkan menurut penelitian (steven,
2014) kepadatan hunian berpengaruh terhadap kejadian DBD (P= 0,001), dan
DBD (P=0,005) selain itu keadaan rumah yang dipenuhi tumpukan barang
nyamuk merasa cukup darah untuk pematangan sel telur, jika nyamuk tersebut
33
Di lingkungan sekitar, terdapat tetangga dengan riwayat demam
didapatkan ABJ 95,0%, HI 5,0%, hal ini sejalan dengan penelitian (Yunita, et
al, 2015) jika terdapat hubungan antara Keberadaan jentik nyamuk pada
penampung air dengan kejadian DBD, dengan nilai (P=0,01) dengan kekuatan
hubungan 6,35 (CI 95%= 2,66-15,12) yang artinya masyarakat yang disekitar
rumahnya terdapat jentik nyamuk pada penampung air berisiko 6 kali lebih
house index terhadap kejadian DBD di kecamatan jepara dengan nilai (P=
0,006) OR : 7,480 (CI 95% 1,521-36,77). Angka house index yang beririko
penyebaranya luas maka kepadatan vektor pun akan padat yang dapat
index terhadap kejadian DBD (P= 0,01) OR : 5,588 (CI 95% 1,872-16,665)
Selain itu kondisi rumah pada kasus ini memiliki pencahayaan yang
juga mengurangi bau tidak sedap dan kelembaban, nyamuk aedes aegypti
menyukai tempat hinggap dan beristirahat ditempat gelap dan lembab dengan
intensitas cahaya rendah, selain itu dengan adanya ventilasi berkasa akan
34
3.1.3 Host
nyamuk maupun obat bakar anti nyamuk di rumahnya, terutama jika tidur
terjadinya infeksi virus dengue di Semarang sebanyak 5,6 kali lebih besar (
nyamuk dianggap sebagai upaya pencegahan gigitan nyamuk pada siang hari
tentang DBD dan kurangnya praktik atau peran serta masyarakat dalam
dengan kasus ini, jika pasien dan keluarganya tidak menegtahui banyak
mengenai DBD.
pasien sedang menglami sakit flu sebelumnya, padahal ketika suatu agent
penyakit memasuki tubuh, semua akan bergantung pada respon dari host
yakni daya tahan tubuh host, sehingga penyakit dapat bermanifestasi atau
bahkan tidak muncul karena daya tahan tubuh yang baik (Budioro, 2007)
35
3.2 Bagan Trias Epidemiologi
Agent
Virus dengue
Serologi IgM dengue (+)
HOST
➢ Banyak Environment
menggantung
pakaian bekas pakai • Lingkungan rumah
➢ Tidak memakai DBD yang padat
lotion anti nyamuk • Ventilasi tanpa
➢ Penurunan imunitas saringan nyamuk
dan pencahayaan
➢ Tingkat
kurang
pengetahuan pasien
• ABJ dalam radius
yang kurang
100 m = 95,0%
mengenai DBD
36
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah
37
3.4. Plan Of Action
Masalah Indikator
Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya Pelaksana
keberhasilan
Penurunan Memberikan Dapat Pasien dan Edukasi Rumah 19 - Dokter - Pasien dan
Imunitas edukasi meningkatkan keluarga pasien Juni muda FK keluarga
mengenai kekebalan tubuh pasien 2019 Unissula menjadi
pentingnya sehingga dapat paham dan
menjaga menurunkan mau
kesehatan, pola resiko kejadian melakukan
makan sakit gerakan pola
seimbang. hidup sehat
32
Masalah Indikator
Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya Pelaksana
keberhasilan
tidak lingkungan dan
menggantung kerapihan baik
baju di dalam
sembarangan. maupun diluar
rumah dan
tidak
menumpuk
barang
sembarangan
Lingkungan 1.Edukasi 1.Meningkatkan 1.Keluarga Edukasi, Rumah 19 - Dokter 1. Keluarga
Tidak Sehat mengenai sarang kemampuan pasien Leaflet pasien Juni muda sadar akan
dan tempat yang mengenai 2.Warga dan warga 2019 Unissula penyakit DBD
disukai nyamuk, penyakit DBD sekitar sekitar hingga
tidak menumpuk sehingga dapat penanganan
barang barang memahami dan awal
baik didalam melakukan 2. Keluarga
maupun diluar gerakan 4M plus dapat melaku-
rumah dan tidak dan PSN, peka kan gerakan 4M
menggantung terhadap gejala plus dan PSN
pakaian dan tanda 3.Dengan
sembarangan. bahaya DBD, ditemukanya
2. Pemantauan serta memahami jentik nyamuk
jentik nyamuk di penanganan pada lingkun-
lingkungan awal sehingga gan sekitar,
sekitar dapat diharapkan
meminimalisir warga sadar
terjadinya pentingnya
kejadian DBD gerakan 4M
plus dan PSN
33
HASIL PEMANTAUAN JENTIK
44
BAB IV
4.1.Kesimpulan
4.1.1. Faktor pejamu terhadap kejadian DBD yang didapatkan dari hasil
tentang DBD menjadi solusi dan pemecahan masalah dalam kasus ini.
45
4.2 Saran
sarang nyamuk
46
sarang nyamuk terutama pada wilayah/cakupan dengan proporsi
47
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Jateng, 2016, Profil kesehatan povinsi kota jawa tengah tahun 2016,
semarang
DKK Semarang, 2005, Profil kesehatan kota semarang, dinas kesehatan kota
semarang, semarang
Infodatin, 2016, pusat data dan informasi kementerian kesehatan; DBD di Indonesia
Lerik M, Marni. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Praktik
Ibu Rumah Tangga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
Berdarah Dengue (PSNDBD) Di Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo
Kota Kupang 2008.MKM Vol. 03 No. 01
Putratama, 2017, perkembangan cuaca dan musim hujan tahun 2017/2018, dalam
www.bmkg.go.id , Jakarta
Santorini, 2007, Pengaruh iklim terhadap kasus Demam Berdarah Dengue, jurnal
kesehatan masyarakat nasional, vol 2 No 1
48
Widoyono, 2008, Demam berdarah dengue, dalam Penyakit Tropis Epidemiologi,
Penularan, Pencegahan & Pemberantasanya, Erlangga, Jakarta, 59-66
WHO, 2014, dengue and severe dengue from world health organization :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
49
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Pre Test Dan Post Test
Usia : 32 tahun
50
Lembar Post test
Usia : 32 tahun
51
Lampiran 2. Poster Edukasi
52
Lampiran 3 Dokumentasi kegiatan
55
56