Anda di halaman 1dari 11

Mengawasi Tumbuh Kembang

Anak
Oleh Kelompok 3 :
Alfin Ryandini Subhan
Arum Putri Nata
Rika Lionita Agustin
Ryan
Yongki Pradista
Pengambilan Data Pustaka :
 Scholar.google.com
 Google Cendekia
Jurnal Yang dipilih adalah :
 Wina Palasari & Dewi Ika Sari Hari Purnomo, Keterampilan Ibu Dalam Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Terhadap Tumbuh Kembang Bayi, Jurnal STIKES Volume 5, No. 1, Juli 2012.
 Padila , Fatsiwi Nunik Andari dan Juli Andri, Hasil Skrining Perkembangan Anak Usia Toddler
Antara DSDT Dengan SDIDTK, Jurnal Keperawatan Silampari Volume 3, Nomor 1, Desember
2019.
 Hendarti Permono, Peran Orangtua Dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Untuk
Membangun Karakter Anak Usia Dini, Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013.
 Ariyanti Saleh , Elly Nurachmah , Suryani As’ad dan Veny Hadju, Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Dengan Pendekatan Modelling Terhadap Pengetahuan, Kemampuan Praktek Dan Percaya Diri Ibu
Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan Di Kabupaten Maros, Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Unhas, Makassar, 2014.
 Syafaatun Nahriyah, Tumbuh Kembang Anak Di Era Digital, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam,
Vol. 4, No. 1, March 2018.
 Heny Wulandari & Ratna Pangestu, Pengembangan Aplikasi Kesehatan Berbasis Mobile Untuk
Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (ddtk) Anak Usia 4-6 Tahun, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Anak Usia Dini Vol.3 No.1 (2020).
 Nia Kania, Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang Yang Optimal,
Disampaikan pada seminar “Stimulasi Tumbuh Kembang Anak” Bandung, 11 Maret 2006.
 Yayah K. Husaini, Perilaku Memberi Makan Untuk Meningkatkan Tumbuh
Kembang Anak, Gizi Indon 2006,32.
 Irwanto, Ahmad Suryawan dan Moersintowarti B.Narendra, Penyimpangan
Tumbuh Kembang Anak, Continuing Education XXXVI, 2006.
 Fivi Melva Diana, Denas Symon Dan Yurizal, Perbedaantumbuh
Kembanganak Padaposyandu Yang Terintegrasi Paud Denganposyandutidak
Terintegrasi Paud, Jumal Kesehatan Masyarakat, September 2011-Maret
2011, Vol. 6, No.l.
 Firdastin Ruthnia Yudiningrum, Efek Teknologi Komunikasi Elektronik Bagi
Tumbuh Kembang Anak, Jurnal Komunikasi Massa Vol 4 No 1 Januari 2011.
 Tatik Ariyanti, Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh
Kembang Anak The Importance Of Childhood Education For Child
Development, Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar Volume 8, No 1, Maret
2016 : 50 – 58.
Pengutipan Diakhir Kalimat
 Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui
proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia
yang “baik” berbeda antara masyarakat, bangsa atau negara, karena perbedaan
pandangan filsafat yang menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari
suatu bangsa akan membawa perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan
(Tatik Ariyanti, 2016).
 Interaksi anak dengan teknologi elektronik banyak mengurangi aktivitas gerak
karena konsep dari teknologi adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga
akan membatasi aktivitas fisiknya. Dalam kegiatan bermain pun anak sudah banyak
mengurangi aktivitas geraknya bila permainan tersebut dilakukan dengan perantara
teknologi. Misalnya saat anak bermain dengan perangkat game, seperti gameboy,
Nintendo, Play Station (PS), Xbox, Wii, dan sebagainya. Walaupun beberapa
produsen telah berusaha untuk memasukkan realisme gerak di dalam permainan
tersebut, namun tetap saja energi gerak yang dilakukan tidak sebanding dengan
aktivitas anak saat bermain di alam bebas (Firdastin Ruthnia Yudiningrum, 2011).
 Perkembangan anak adalah perubahan psikofisik hasil proses pematangan fungsi psikis dan
fisik anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu
tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan anak terdiri dari :perkembangan
motorik,bahasa,bicara, dan perkembangan sosial. Perkembangan gerakan motorik terdiri dari
perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar berkaitan
dengan gerakan yang dipengaruhi oleh ketrampilan otot besar seperti duduk, berdiri dan
berjalan sedangkan kemampuan motorik halus berkaitan dengan gerakan yang dipengaruhi
oleh ketrampilan syaraf - syaraf halus seperti : memegangbendadengantelunjuk danibujari
yang dapat dioptimalkan dengan PAUD, kemampuan tersebut berkembang sejalan dengan
pertambahan usia dan kematangan saaf -saraf serta otot-otot anak (Fivi Melva Diana et al.,
2011:11).
 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan tema
global utama dalam pelayanan kesehatan anak secara modern. Dalam kurun waktu lebih dari
20 tahun terakhir telah dilaksanakan diberbagai negara maju, dan semakin meningkatnya
jumlah negara-negara berkembang yang menjalankan program untuk mengidentifikasi
kelainan pada anak. Kegiatan deteksi dimaksudkan untuk penapisan / penjaringan adanya
penyimpangan tumbuh kembang anak, dan pengkajian faktor risiko yang mempengaruhi
sehingga tindakan intervensi dapat dilakukan sedini mungkin (Irwanto et al., 2006).
 Keadaan kurang gizi pada bayi dan anak adalah akibat dari
pemberian makanan yang tidak cukup memenuhi gizi dalam hal
kualitas berkombinasi dengan seringnya anak menderita sakit
terutama diare. Pada waktu ini kekurangan gizi merupakan masalah
pokok dalam bidang kesehatan (Yayah K. Husaini, 2006: 1).
 Kualitas tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor genetik
yang merupakan potensi dasarnya dan faktor lingkungan yang
diterimanya. Faktor lingkungan inilah yang menentukan apakah
potensi yang sudah ada akan berkembang secara optimal. Faktor
lingkungan dapat dimulai sejak dalam kandungan, pada saat
persalinan dan setelah lahir. Orang tua terutama ibu merupakan
lingkungan terdekat yang dapat berperan terhadap tumbuh kembang
anak. Untuk mengoptimalkan potensi bawaan, seorang anak
membutuhkan pengasuhan (asuh), kasih sayang (asah) dan stimulasi
(asih) secara optimal (Nia Kania, 2006).
 Anak merupakan aset, pewaris, dan generasi penerus bangsa. Anak
diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sebaikbaiknya sehingga
nantinya menjadi orang dewasa yang sehat secara fisik, mental, sosial dan
emosi, dengan demikian dapat mencapai perkembangan yang optimal
akan potensi yang dimilikinya dan menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas (Heny Wulandari dan Ratna Pangestu, 2013).
 Pertumbuhan dan perkembangan Anak dipengaruhi banyak faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yang terjadi pada anak kita meliputi
jenis kelamin, usia, perbedaan ras, genetik, dan kromosom.Adapun faktor
eksternal terdiri dari keadaan lingkungan sosial, nutrisi, ekonomi, dan
stimulasi psikologis. Perkembangan anak sudah menjadi bidang ilmu
yang luas dan kompleks. Perkembangan merupakan suatu proses halus
dan berkesinambungan atau kontinu yakni sebuah proses penambahan
yang bertahap terhadap suatu keterampilan yang sama yang pernah
digunakan sejak dulu (Syafaatun Nahriyah, 2018:66).
 Kualitas tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor genetik
yang merupakan potensi dasarnya dan faktor lingkungan yang
diterimanya. Faktor lingkungan inilah yang menentukan apakah
potensi yang sudah ada akan berkembang secara optimal. Faktor
lingkungan dapat dimulai sejak dalam kandungan, pada saat
persalinan dan setelah lahir. Orang tua terutama ibu merupakan
lingkungan terdekat yang dapat berperan terhadap tumbuh
kembang anak. Untuk mengoptimalkan potensi bawaan, seorang
anak membutuhkan pengasuhan (asuh), kasih sayang (asah) dan
stimulasi (asih) secara optimal (Ariyanti Saleh et al., 2014).
 Anak merupakan aset, pewaris, dan generasi penerus bangsa. Anak
diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sebaikbaiknya sehingga
nantinya menjadi orang dewasa yang sehat secara fisik, mental,
sosial dan emosi, dengan demikian dapat mencapai perkembangan
yang optimal akan potensi yang dimilikinya dan menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas (Hendarti Permono, 2013: 34)
 Istilah tumbuh kembang tidak normal atau abnormal digunakan untuk
menggambarkan anak yang perkembangan dan pertumbuhannya tidak konsisten
dengan ekspetasi yang dianggap normal atau umum. Perkembangan yang
abnormal di satu area kemungkinan bisa mempengaruhi perkembangan diarea
lain, namun bisa juga tidak membawa pengaruh. Terdapat banyak penyebab
perkembangan tidak normal, termasuk genetik, nutrisi yang tidak seimbang dan
kesehatan ibu buruk saat kehamilan, terjadi cidera, dan tidak terstimulasi dengan
optimal sehingga kurangnya kesempatan untuk belajar (Padila, et al., 2019:249).
 Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berbeda, keduanya tidak
dapat berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu sama lain sehingga hal tersebut
tidak dapat dipisahkan. Diantara waktu yang paling cepat dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan anak terjadi dalam tahun pertama kehidupan sehingga
seyogyanya anak mulai diarahkan. Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah masa bayi karena itu pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa bayi ini perkembangan
kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional, intelegensi
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan pekembangan berikutnya (Wina
Palasari dan Dewi Ika Sari Hari Purnomo, 2012: 12).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai