KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian.
Bagian tubuh yang mengalami cidera atau kerusakan akibat dari banyak
faktor yang salah satu nya adalah osteoarthritis lutut. Osteoartritis sendi
13
14
nyeri, inflamasi dan kekakuan sendi. Dan selain hal tersebut patologi pada
tungkai untuk menghindari rasa nyeri dan rasa tidak nyaman yang
keadaan seperti terjadinya gejala berupa Mucle Wasting atau atrofi otot-
penurunan mobilitas sendi lutut berawal dari kelainan yang terjadi seperti
fungsional.
1) Usia.
2) Jenis Kelamin.
jasmani putra lebih baik dari pada putri, karena putra lebih banyak
3) Latihan olahraga
cukup untuk anak usia 1-4 tahun adalah 12 jam per hari 4-12 tahun
10 jam per hari, orang dewasa memerlukan waktu tidur 5-7 jam
2.2 Osteoarthtritis.
2.2.1 Pengertian.
hilangnya kemampuan dan sering merasa kaku pada persendian, pain atau
digerakkan atau disentuh, dan pasien mengalami kejang otot dan kontraksi
pada tendon. Cuaca lembab dan dingin dapat meningkatkan rasa nyeri.
bantalan besar penumpu berat badan seperti panggul dan lutut, meskipun
dalam teori setiap sendi didalam tubuh dapat terserang radang sendi.
nyeri saat digunakan untuk bertumpu dalam jangka waktu yang lama
penumpukan zat-zat tersebut. Sementara zat- zat ini merupakan jenis zat
rawan sendi, pada tahap lanjut terjadi peningkatan tekanan dari cairan
sendi terhadap permukaan sendi. Cairan ini juga akan didesak ke dalam
(Fytiliti, 2005).
osteophite atau pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan
sendi atau pada tepi persendian akan mengakibatkan iritasi pada jaringan
20
Terjadi perubahan bentuk juga ketidak sesuaian pada permukaan sendi dan
2005).
tulang rawan sendi atau pada tepi persendian akan mengakibatkan iritasi
dan gerakan yang berlebihan pada sendi lutut, akibatnya terjadi laxity pada
atau abnormal cross link yang mana akan menyebabkan kontraktur kapsul
(Hunter, 2009).
Hal ini akan berlangsung dalam waktu yang lama dan makin bertambah
karena telah masuk dalam sebuah siklus yang terus berputar antara nyeri –
b. Activity Limitation
2) Duduk ke berdiri
3) Berdiri
c. Participation Restrictions
1) Olah raga
2) Beribadah
3) Aktivitas bepergian
23
d. Personal factor
terjadi pada laki - laki, tetapi setelah usia 45 tahun lebih banyak
e. Environmental factor
seperti : life style atau gaya hidup, rumah dengan tangga, toilet jongkok,
timbul dalam dan sulit untuk dilokalisir. Nyeri awalnya timbul pada saat
beraktivitas, pada tahap lanjut nyeri akan timbul pada saat beraktivitas
maupun pada saat beristirahat. Kemudian akan terdapat rasa kaku setelah
istirahat lama dan hilang atau berkurang setelah kurang lebih 30 menit.
Adanya krepitasi atau bunyi pada lutut saat digerakan dan gejala lain dapat
Tabel 2.1
Grade osteoarthritis menurut Kellgren and Lawrance
osteoarthritis
minimal
sendi sempit.
26
subkondral.
terjadi pada laki - laki, tetapi setelah usia 45 tahun lebih banyak
27
merupakan salah satu sendi yang kompleks. Sendi lutut termasuk jenis
synovial hinge joint dengan gerakan fleksi dan ekstensi. Synovial hinge
darah.
28
Gambar 2.1
Anatomi lutut (Physioweb,2012)
tulang yaitu, tulang femur, tulang tibia, tulang fibula dan patella yang
dilapisi oleh Tulang rawan sendi atau kartilago sendi (Kuntono, 2011).
29
putih kebiru – biruan, yang terdiri dari kondrosit (sel rawan sendi) dan
matrix rawan sehingga fungsi bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan
baik. Matriks ekstraseluler substansi dasarnya terdiri dari 65% - 80% air,
a. Tulang Femur
kepala sendi yang disebut caput femoris yang bertugas meneruskan berat
tubuh dari tulang coxae ke tibia sewaktu kita berdiri. Pada tulang femur
interkondilaris yang sangat dalam dan dari anterior dipisahkan oleh alur
b. Tulang Tibia
kondilus serta dua permukaan sendi yakni medialis dan lateralis. Pada
(Scoot, 2010).
c. Tulang Fibula
lateral dari tibia. Tulang fibula juga merupakan tulang pipa yang terbesar
d. Patella
patella terdapat permukaan sendi yang dilapisi tulang rawan sendi untuk
2.3.2 Sendi.
kapsul sendi.
a. Tibiofemoral joint
yang saling berhubungan. Sendi dengan jenis synovial hinge joint (sendi
terjadi pada bidang sagital disekitar axis medio-lateral dan gerak rotasi
sebaliknya dimana saat gerak fleksi tibiofemoral joint akan terjadi internal
rotasi dan varus. Sendi tibiofemoral dibentuk oleh condylus femoris. Sendi
ini mempunyai permukaan yang tidak rata yang dilapisi oleh lapisan
b. Patelofemoral joint
Sendi dengan jenis modified plane joint dan terletak diantara tulang femur
patella ke proksimal dan ke distal saat ekstensi dan fleksi. Saat ekstensi
disertai gerak geser patella ke medial hingga kembali lurus (Scoot, 2010).
tulang fibula proksimal.Sendi ini dibentuk oleh facies capitulum fibula dan
lateral tibia. Sendi ini merupakan jenis plane joint antara caput fibula
dengan tulang tibia. Gerakan yang terjadi pada sendi ini karena pengaruh
gerakan dari ankle. Ketika terjadi dorsi fleksi ankle maka terjadi gerak
geser ke cranial, dan ketika terjadi plantarfleksi ankle maka terjadi gerak
beban yang diterima lutut dari beban tubuh, lalu diteruskan ke ankle and
a. Kapsul Sendi
berbentuk lebar dan longgar, tipis pada bagian depan dan samping, berisi
patella, ligament, maniskus dan bursa. Kapsul sendi lutut terdiri dari dua
luar atau subintima yang berserat dan berlemak. Lapisan dalam atau
intimal, terdiri dari lembaran sel tipis.Sel intimal ada dua jenis yaitu jenis
seperti putih telur, bersama dengan molekul yang disebut lubricin, yang
(Sudoyo, 2006).
yang tidak diinginkan dari cairan synovial. Kapsul sendi lutut merupakan
jaringan fibros yang avaskuler sehingga apabila terjadi cedera maka akan
b. Ligament
dari tunika fibrosa pada kapsul sendi atau lembaran jaringan ikat yang
Ligament mempunyai sifat yang cukup lentur dan jaringannya cukup kuat
sendi lutut, selain itu ligament juga berperan mengontrol posisi dari sendi,
ketika posisi lutut tidak benar maka mobilitas sendi akan terganggu,
sendi lutut. Ada beberapa ligament yang terdapat pada sendi lutut antara
posterior tibia ke bagian depan atas dan melekat pada bagian kondilus
lututdan untuk menahan gerakan varus atau samping luar (Putz and
Pabst, 2000).
Pabst, 2000).
c. Meniscus
perifer meniscus relative lebih tebal dan pada bagian dalam relative tipis.
sendi.
bebas.
nutrisi dari sinovium dan tidak memiliki saraf afferent. Area ini disebut
juga white zone. Sisa ⅓ dalam meniscus mendapat nutrisi dari darah
d. Bursa
terjadinya gesekan dan gerakan. Ada tiga buah bursa yang terdapat pada
lutut, yaitu bursa supra patellaris, bursa pre-patellaris, dan bursa infra
pembungkus sendi.
membentuk lutut, seperti otot dan tedon yang berada di sekitar sendi, dan
pada lutut dibagi dalam empat grup otot yaitu, grup otot ekstensor (bagian
anterior) dan grup bagian fleksor (bagian posterior), grup otot medial dan
Gambar 2.2
Otot bagian anterior (StudyDroid 2010)
Otot bagian anterior yang terdiri dari otot-otot ekstensor lutut
satu-satunya otot yang melintas pada bagian anterior terhadap sumbu lutut
dan merupakan penggerak utama untuk ekstensi lutut. Otot lain yang dapat
Keempat otot ini mempunyai fungsi utama yaitu ektensi lutut tetapi
sendi sisi lateral dan membuat gerak rotasi eksternal pada patella
(Fransen, 2008).
tubuh berdiri.otot ini terdiri dari empat otot yaitu, rectus femoris, vastus
intermedius berorigo dari ⅔ atas facies anterior dan aspek lateral femur
(Fransen, 2008).
Keempat otot ini berinsertio pada tempat yang sama yaitu, kearah
control fleksi lutut saat initial contact (loading respons) kemudian ektensi
lutut untuk midstance kemudian preswing heel-off to toe off pada aktifitas
dan jika fungsi otot quadriceps terganggu tentu control gerak tersebut
rotasi tibia pada femur. Karena mereka adalah two-joint muscles, mereka
atas hip (selama hip fleksi) seperti mereka memfleksikan lutut. Selama
Gambar 2.3
Otot bagian posterior (Physioweb, 2012)
yang disebut pes anserinus. Pes anserinus ini berperan penting dalam
menjaga stabilitas lutut sisi medial karena menahan gaya ke arah medial
lutut, lig. Popliteum obliquum, dan fascia musculi poplitei. Otot ini
sendi lutut ketika lutut extensi selama phase stance. Kelemahan otot
Gambar 2.4
Otot pes anserinus (Physioweb, 2012)
medial sendi lutut dan bila paha di abduksikan tampak jelas gambaran
lengkungnya. Otot ini berfungsi sebagai adductor panggul dan bila lutut
Gambar 2.5
Otot iliotibial band (Physioweb, 2012)
e. Mikrosirkulasi
Pembuluh arteri terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar (tuniica
oksigen, pembuluh arteri memiliki cabang yang lebih kecil yaitu arteriole
arteri ini selalu membawa darah segar berisi oksigen, kecuali arteri
Pembuluh darah arteri pada tungkai antara lain yaitu arteri femoralis,
2010).
Pembuluh vena terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar (tunica
kecil yang disebut venule yang mengangkut darah dari kapiler (Scoot,
2010).
magna.
2.3.4 Persarafan
sacralis. Pada otot-otot sekitar tungkai di sarafi oleh beberapa saraf, yaitu
45
merupakan hinge joint dengan gerak rotasi ayun dalam bidang sagital dan
menghasilkan gerakan fleksi dengan nilai LGS normal 130º-140º dan soft
end feel juga posisi hiperekstensi berkisar antara 5º-10º dalam batas
normalnya dengan hard end feel, selain rotasi ayun lutut juga mempunyai
gerak rotasi spin dalam bidang tranversal pada posisi lutut fleksi dan
eksternal rotasi 40º-45º pada posisi awal, mid posisi dengan elastic end
feel. Pada gerak akhir ektensi terjadi eksternal rotasi yang dikenal sebagai
arthrokinematik dari lutut yaitu: traksi dan kompresi dengan arah kaudal-
permukaan sendi femur yang lebih besar daripada permukaan sendi tibia
(dengan kondisi menumpu berat badan), kondilus femur harus roll dan
Pada saat gerak fleksi akan terjadi flexion lock mechanism sehingga
akan terjadi rotasi medial (varus), yaitu kondilus femur roll ke posterior
dan slide ke anterior. Meniskus pada sendi lutut mengikuti roll dari
femur tapi slide berlanjut pada kondilus medial femur untuk mengunci
sendi lutut. Pada gerak aktif tanpa menumpu berat badan, terjadi slide oleh
permukaan sendi tibia yang konkaf terhadap kondilus femur yang konfek.
Kondilus tibia slide ke posterior terhadap kondilus femur saat gerak fleksi.
47
lutut akan menyebabkan kecacatan bentuk pada sendi lutut atau deformitas
genu valgus dan genu varus. Kelainan yang terjadi dapat mempengaruhi
kapsuloligamenter pada satu sisi sehingga terjadi ligamen laxity dan pada
sisi yang lain akibat penekanan yang berlebihan maka akan menimbulkan
Gambar 2.6
Valgus dan varus (Physioweb, 2012)
48
lanjut lagi, manuver ini akan menggeser gaya dari berat badan yang
awalnya di medial lutut menjadi ke sisi lateral lutut, sehingga gaya sendi
2.5.1 Pengertian
Latihan berasal dari kata latihan itu sendiri adalah suatu aktifitas
tertentu secara sistematis seperti adanya aturan waktu, target denyut nadi,
tertentu yang pernah mengubah cara hidup yang normal (Connell, 2015).
49
jenis latihan kontraksi pada otot tanpa adanya perubahan panjang otot serta
ini sering disebut statik kontraksi yaitu kontraksi otot dimana sendi dalam
isometric. Dua fisiologis Jerman yaitu muller dan Heltingger dari hasil
dan rileksasi memerlukan waktu yang panjang. Latihan jenis ini akan
banyak berpengaruh pada jenis otot merah (tipe I) yang bersifat aerob
rileksasi memerlukan waktu yang lebih cepat atau pendek.Latihan ini akan
banyak berpengaruh pada jenis otot putih (tipe II) yang bersifat anaerob
maka dapat mengontrol pembebanan yang baik dalam mobilitas sendi lutut
2009).
power (tenaga).
intensity, kecepatan lambat dan kekuatan tetap dalam periode waktu lama
sehingga bersifat aerobic dan merangsang serabut otot tipe I, slow twich
endurance pada otot quadriceps yang termasuk jenis tipe otot tonik adalah
mengarah pada aktivitas metabolic anaerobic dan cepat lelah. Pada otot
quadriceps yang termasuk tipe otot phasik antara lain m.vastus medialis,
tinggi pada interval waktu pendek adalah anaerobic power dan latihan
dengan intensitas rendah pada interval waktu lama adalah aerobic power.
Pada otot quadriceps yang termasuk tipe otot tonik dan phasik adalah
lateralis.
Gambar : 2.7
Otot dalam berkontraksi (Gail D, 2000)
quadriceps, latihan ini berguna untuk mengurangi iritasi yang terjadi pada
stabilitas aktif pada sendi lutut juga dapat memelihara nutrisi pada
akibat nyeri akibat penekanan pada sendi lutut. Adanya mal-aligment dari
dipengaruhi oleh adanya nyeri, patologi sendi dan injury (Dekker, 2014).
kemampuan kekuatan otot. Dalam hal ini latihan isometric yang diberikan
bekerja pada patella akan lebih stabil kembali sehingga diharapkan alur
patella akan kembali normal. Dengan demikian maka gerakan yang terjadi
energy pada setiap set setelah menjalani latihan,hal ini dilakukan karena
femoris.
2014).
2.6 Kinesiotaping.
2.6.1 Pengertian
dan peredaran darah. Metode ini pada dasarnya berasal dari ilmu
tubuh, tetapi juga mengontrol sirkulasi vena, getah bening, dan suhu
tubuh. Karena itu ketidak mampuan otot untuk berfungsi dengan baik akan
membatasi ruang gerak sendi dan penguluran otot tersebut. Dalam hal ini
kinesiotaping mengganti kerja otot agar sirkulasi darah serta lymfe lebih
(Kase,2005).
Gambar 2.8
Kinesiotaping pada kulit (Kaze, 2005)
a. Support Muscle.
2) Mengurangi spasme.
timbulnya cidera.
d. Koreksi sendi.
1) Memperbaiki aligment.
menumpu pada bagian lutut yang terkena osteoarthritis dapat lebih baik
(Fransen, 2008).
hernia, tennis elbow, low back pain, patella pain, sprain angkle, bursitis,
decubitus, luka terbuka, adanya iritasi pada kulit dan fraktur (Kaze, 2005)
Menghilangkan
Mengaktifkan sistem
Support Muscle penyumbatan aliran
Karaksi Sendi analgetik andogen
cairan tubuh
Menghindari
Menghindari Cidera Meningkatkan
cidera dan kram Meningkatkan ROM
dan kram otot ROM
otot
Meningkatkan Mengurangi
ROM Meningkatkan ROM Nyeri Mengurangi Nyeri
Meningkatkan Mengurangi
Support Muscle Sirkulasi darah dan Inflamasi Mengurangi Inflamasi
limfe
Mengurangi
kelebihan panas dan
zat-zat kimia dalam
jaringan
Mengurangi Inflamasi
Keberahasilan Treatment
(Kase, 2005)
59
Gambar 2.9
Mekanisme kerja kinesiotaping
Sumber : Illustrated kinesiotaping Fourth edition (Kaze,2005).
osteoarthtritis sendi lutut ini telah diketahui fungsi dan manfaatnya untuk
Rasa nyeri yang timbul adalah akibat adanya reaksi inflamasi jaringan
inflamasi secara garis besar terjadi pada sistem pembuluh darah baik arteri
maupun vena dan pada system saraf yang disebut sebagai reseptor rasa
2005).
(Hunter, 2009).
Pada saat yang sama aktifnya limfe akan membuang substan “P”
antara kulit dan otot mengalami kompresi yang menekan facia dan
pada jaringan dan lalu menekan reseptor nyeri di bagian kulit. Dengan
menekan facia sehingga sirkulasi dari jaringan akan kembali normal dan
Gambar 2.10
Jarak aliran pada cairan limfe (Kaze, 2005)