PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembentukan manusia yang berkualitas dimulai sejak masih di dalam kandungan.
Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat proses ini jumlah cairan
serebral (CSS) dalam rongga serebrospinal yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan
sehingga dapat merusak jaringan saraf. Keadaan ini disebut Hidrosefalus yang berarti kelebihan
air dalam kubah tengkorak jadi, hidrosefalus dapat diakibatkan oleh pembentukan cairan
berlebihan oleh pleksus koroideus, absorpsi yang inadekuat, atau obstruksi aliran keluar pada
Ada dua jenis hidrosefalus nonkomunikans, yaitu aliran cairan dari system ventrikel ke ruang
subaraknoid mengalami sumbatan dan komunikasi, yaitu tidak ada sumbatan. Sindroma klinis
yang ditampilkan berhubungan dengan dilatasi yang progresif pada system ventrikel serebral dan
kompresi gabungan dari jaringan-jaringan serebral selama produksi. CSS yang ada meningkatkan
kecepatan absorpsi oleh vili araknoid. Dampak dari hidrosefalus karena akibat berlebihannya
ruang-ruang tempat mengalirnya liquor dan penyempitan jalur cairan serebrospinal. Penyebab
penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi ialah kelainan bawaan (kongenital),
Hidrosefalus itu sendiri adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral,
ruang subaracnoid, ruang subdural. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur tetapi paling
banyak pada bayi dan anak pada usia 0-5 tahun dan usia 5-10 tahun yang ditandai dengan
membesarnya kepala melebihi ukuran normal. Meskipun banyak ditemukan pada bayi dan anak,
sebenarnya hidrosefalus juga biasa terjadi pada orang dewasa, hanya saja pada bayi dan anak
gejala klinisnya tampak lebih jelas sehingga lebih mudah didektesi dan diagnosis. Hal ini
dikarenakan pada bayi ubun-ubunnya masih terbuka, sehingga adanya penumpukan cairan otak
dapat dikompensasi dengan melebarnya tulang-tulang tengkorak. Sedang pada orang dewasa
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini penulis membagi dalam:
1. Tujuan umum
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan
2. Tujuan khusus
a. Memperoleh pembelajaran dan penerapan nyata dalam pengkajian pada klien dengan
b. Memperoleh pembelajaran dan penerapan nyata dalam menganalisa data pada klien
dengan penderita hidrosefalus congenital di ruang bedah anak gedung kemuning lantai
hidrosefalus congenital di ruang bedah anak gedung kemuning lantai II Rumah Sakit
keperawatan pada pasien dengan hidrosefalus congenital di ruang bedah anak gedung
kemuning lantai II Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
gedung kemuning lantai II Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
dengan penderita hidrosefalus congenital di ruang bedah anak gedung kemuning lantai
gedung kemuning lantai II Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
B. Manfaat Penulisan
a. Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi dalam meningkatkan mutu
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dengan
5. Bagi penulis
hidrosefalus congenital.
b. Dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam menerapkan suatu studi kasus dan
proses keperawatan.
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis
menggunakan metode deskriptif, dengan bentuk studi kasus, dimana susunan ini berupa
1. Studi Kasus
a. Observasi
b. Wawancara
Tanya jawab langsung dengan klien, keluarga atau orang terdekat klien dan anggota
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan kepada klien melalui cara inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi.
1) Inspeksi
kesehatan pasien.
2) Palpasi
3) Perkusi
adalah untuk menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan cara
meraba atau merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang
4) Auskultasi
d. Dokumentasi
e. Diskusi
Dalam karya tulis ilmiah ini penulis juga mendiskusikan kasus keperawatan dengan
clinical instructure ruang bedah anak gedung kemuning lantai II Rumah sakit
D. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini, penulis menyusun secara sistematika lima bab, yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Meliputi konsep dasar medik yang terdiri dari definisi, anatomi fisiologi
Bab IV : Pembahasan
Bagian ini berisi alasan dari setiap tahapan keperawatan yang dilakukan,
didapat dari klien tersebut dan kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus.
Bab V : Penutup
lampiran