Anda di halaman 1dari 37

Keterampilan Dasar Kebidanan

Disusun Oleh : Tim Praktik Klinik Kebidanan

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


INSTITUT TEHNOLOGI DAN SAIN WIYATA HUSADA SAMARINDA
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah Nya kami dapat menyusun buku panduan
praktik klinik Ketrampilan Dasar Kebidanan yang sangat dibutuhkan bagi
mahasiswa dalam upaya memperlancar proses upaya pencapaian program
pembelajaran.
Dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun dapat menambah wawasan untuk
penyempurnaan kurikulum Program Profesi KebidananITKES Wiyata Husada
Samarinda.
Akhirnya diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
membantu penyusunan kurikulum ini. Mudah-mudahan buku panduan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, dan dapat meningkatkan kualitas SDM di
lingkungan civitas akademika ITKES Wiyata Husada Samarinda.

Samarinda, Januari 2022

Heni Purwanti, SST,M.Keb

ii
Visi
Menghasilkan lulusan profesi Bidan yang unggul dalam asuhan kebidanan
komplementer secara komprehensif di komunitas

Misi
1. Melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan bimbingan secara efektif
dengan metode Cooperative Learning (CL) Berbasis perkembangan IPTEK
menuju luaran yang unggul terstandarisasi dan berdaya saing ditingkat
Kalimantan.
2. Melaksanakan penelitian berbagai bidan asuhan kebidanan melalui
kemitraan dengan berbagai pihak dalam dan luar negri khususnya dalam
asuhan Kebidanan Komplementer
3. Mengembangkan kegiatan pengambdian kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menjujung tinggi nilai-
nilai professional khususnya dalam asuhan kebidanan komplementer
4. Mengembangkan pelayanan Asuhan kebidanan komplementer yang
komprehensif di komunitas

Tujuan
1. Menghasilkan luaran yang mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komplementer secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja dan memiliki akhlak mulia yang mampu memberikan konstibusi
bagi pengembangan dunia kerja dan masyarakat di Kalimantan
2. Mampu memberikan kontrinusi bagi pengembangan dunia
kerja dan masyarakat di Kalimantan
3. Menghasilkan penelitian di bidang kebidanan, khususnya
dalam bidan asuhan kebidanan komplememter secara komprehensif yang
layak publikasi nasional dan internasional
4. Menjadi pembina dalam pemberdayaan masyrakat dalam
bidang Asuhan kebidanan komplementer secara komprehensif di daerah
binaan
5. Menumbuhkan semangat keunggulan bidang asuhan
Kebidanan Komplementer yang komprehensif di komunitas.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
A. Informasi Umum ………………………………………………… 1
BAB II CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI. 2
A. Capaian Pembelajaran ……………………………………… 2
B. Kompetensi …………………………………………………… 3
C. Metode Pembelajaran ………………………………………… 7
BAB III METODE DAN TATA TERTIB ………………………………. 8
A. Metode …………………………………………………………… 8
B. Tata Tertib ………………………………………………………. 8
C. Lahan Praktik ……………………………………………………. 12
D. Pembimbing …………………………………………………….. 12
BAB IV EVALUASI ……………………………………………………. 13
Lampiran

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Informasi Umum
Buku ini merupakan buku panduan mahasiswa atau praktisi Kebidanan
dalam melaksanakan Praktek Klinik Ketrampilan Dasar Kebidanan di ruang
rawat. Buku pedoman praktek kebidanan ini pada awalnya dibuat sebagai
pedoman yang digunakan untuk kurikulum Program Pendidikan Bidan tahap
Profesi pada program studi ilmu Kebidanan. namun pada dasarnya buku ini
dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa kebidana lainnya atau Bidan
di rumah sakit yang akan mendapat tanggung jawab sebagai manajer kebidanan
di ruang rawat.
Pelaksanaan praktek klinik kebidanan dasar di ruang rawat mengacu pada
bidang keilmuan Ketrampilan dasar klinik Kebidanan dengan beban studi 3 SKS.
Dalam melaksanakan praktek ketrampilan dasar kebidanan menekankan pada
penerapan konsep-konsep dan prinsip tindakan dasar dalam tatanan pelayanan
kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan praktek klinik dan seminar
serta mengintegrasikannya pada kebidanan klinik dalam praktek profesi.

1
BAB II
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi ketrampilan dasar kebidanan mahasiswa
mampu:
1. Mampu melakukan ketrampilan dasarpraktik kebidanan yang didukung
kemampuan berfikir kritis, rasionalisasi klinis, dan reflektif.
2. Mampu melakuakan management pengelolaanpencegahan infeksi, pasien
safetidan upaya bantuan hidup dasar.

B. Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan untuk mencapai tujuan khusus tersebut diatas
meliputi:
1. Pencegahan dan pengendalian infeksi.
a. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur
b. Menggunakan alat perlindungan diri sesuai dengan kebutuhan pelayanan
c. Melakukan Dekontaminasi dan sterilisasi Alat
d. Melakukan pengelolaan benda tajam
e. Melakukan pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
f. Melakukan pengelolaan alat siap pakai

2. Personal hygiene dan elyminasi


a. Memandikan ibu (personal hygine)
b. Memandikan bayi ( personal hygiene)
c. Menyiapkan tempat tidur
d. Membantu eliminasi ditempat tidur
e. Melakukan kateterisasi urine perempuan
f. Melakukan management hidrasi dan rehidrasi (cairan intravena, oral
rehidration) termasuk pengukuran intake output.
3. Mobilisasi
a. membantu memposisikan pasien sesuai keinginan dan kebutuhan pasien
(litotomi, trendelenberg, semifowler, fowler, kneechest, crawling,
jongkok, sims, upright position dll)
b. Melakukan management Mobilisasi

2
4. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
a. Melakukan Pemeriksaan Fisik
b. Melakuakan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dan bayi
c. Melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, panjang
badan, lingkar kepala, lingkar dada, dll)
d. Melakukan penilaian status nutrisi dan masa indek tubuh
e. Melakukan persiapan prosedur pemeriksaan penunjang (CTG, USG,
NST, EKG dll)
f. Mengambil sediaan dan pengelolaan specimen (darah, urine, lendir
vagina dll)
g. Melakukan pemeriksaan penunjang laboraturium sederhana (Golongan
darah, Hb, Protein Urine, lendir vagina dll)

5. Perawatan luka, persiapan pre oprasi, dan perawatan post oprasi


a. Melakukan perawatan luka (perinium, post operasi, trauma persalinan, tali
pusat, dll)
b. Melakukan prosedur persiapan pasien pra operasi dan monitoring pasca
operasi.

6. P3K, Bantuan Hidup Dasar dan Stabilisasi Pasien


a. melakukan Pertolongan Pertama pada kasus kecelakaan (kasus
tersedak, tidak ada upaya nafas, luka terbakar, keracunan, trauma atau
patah tulang, tenggelam dan dll pada kasus anak dan dewasa)
b. Melakukan bantuan hidup dasar (BHD)
c. Melakukan management oksigent
d. Melakukan pemberian obat (oralsublingual,subbukal, pervaginam, per
rectal, inhalasi) sesuai dengan prinsip pemberian obat.
e. Melakuakan tehnik penyuntikan IM, IV, IC, SC
f. Melakukan pemasangan infus
g. Melakukan pemantauan terapi intravena ( cairan infus, darah, obat, dll)
h. Melakukan management pemberian tranfusi darah.
i. Melakukan pertolongan pertama pada pasien dengan syok, anafilaksis,
hipofolemik, neurogenik dan kardiogenik.

3
7. Komunikasi Efektif
a. Mampu berkomunikasi secara efektif
b. Menggunakan media/ tehnologi komunikasi
c. Melakukan pendidikan kesehatan
d. Melakukan konseling pada pasien

Uraian Kompetensi
TUJUAN
BELAJAR/ RENCANA KEGIATAN METODE/MEDIA WAKTU/
KOMPETENSI JADWAL
Mengenal Orientasi RS, Orientasi Ceramah, diskusi, Hari I
wahana praktek Ruangan,Orientasi Metode field study/observasi:
dan metode Pembelajaran video, LCD, Hand Out
pembelajaran
Pencegahan 1. Mencuci tangan sesuai Bedside teaching Hari 2- 21
dan dengan prosedur
pengendalian 2. Menggunakan alat
infeksi. perlindungan diri sesuai
dengan kebutuhan
pelayanan
3. Melakukan
Dekontaminasi dan
sterilisasi Alat
4. Melakukan pengelolaan
benda tajam
5. Melakukan pengelolaan
limbah infeksius dan non
infeksius
6. Melakukan pengelolaan
alat siap pakai
Personal 7. Memandikan ibu Bedside Teaching Hari ke 2 -
hygiene dan (personal hygine) 21
elyminasi 8. Memandikan bayi (
personal hygiene)
9. Menyiapkan tempat tidur
10. Membantu eliminasi
ditempat tidur
11. Melakukan kateterisasi
urine perempuan
12. Melakukan management
hidrasi dan rehidrasi
(cairan intravena, oral
rehidration) termasuk
pengukuran intake
output.
Mobilisasi 13. membantu Bedside Teaching 2 - 21
memposisikan pasien
sesuai keinginan dan
kebutuhan pasien

4
(litotomi, trendelenberg,
semifowler, fowler,
kneechest, crawling,
jongkok, sims, upright
position dll)
14. Melakukan management
Mobilisasi
Pemeriksaan 15. Melakukan Pemeriksaan Bedside Teaching 2 - 21
Fisik dan Fisik
Penunjang 16. Melakuakan
pemeriksaan tanda-
tanda vital ibu dan bayi
17. Melakukan pengukuran
antropometri (tinggi
badan, berat badan,
panjang badan, lingkar
kepala, lingkar dada, dll)
18. Melakukan penilaian
status nutrisi dan masa
indek tubuh
19. Melakukan persiapan
prosedur pemeriksaan
penunjang (CTG, USG,
NST, EKG dll)
20. Mengambil sediaan dan
pengelolaan specimen
(darah, urine, lendir
vagina dll)
21. Melakukan pemeriksaan
penunjang laboraturium
sederhana (Golongan
darah, Hb, Protein
Urine, lendir vagina dll)

Perawatan luka, 22. Melakukan perawatan


persiapan pre luka (perinium, post Bedside Teaching 2 - 21
oprasi, dan operasi, trauma
perawatan post persalinan, tali pusat,
oprasi dll)
23. Melakukan prosedur
persiapan pasien pra
operasi dan monitoring
pasca operasi
P3K, Bantuan 24. melakukan Pertolongan
Hidup Dasar dan Pertama pada kasus Bedside Teaching 2 - 21
Stabilisasi kecelakaan (kasus
Pasien tersedak, tidak ada
upaya nafas, luka
terbakar, keracunan,
trauma atau patah
tulang, tenggelam dan
dll pada kasus anak dan

5
dewasa)
25. Melakukan bantuan
hidup dasar (BHD)
26. Melakukan management
oksigent
27. Melakukan pemberian
obat (oral sublingual,
subbukal, pervaginam,
per rectal, inhalasi)
sesuai dengan prinsip
pemberian obat.
28. Melakuakan tehnik
penyuntikan IM, IV, IC,
SC
29. Melakukan pemasangan
infus
30. Melakukan pemantauan
terapi intravena ( cairan
infus, darah, obat, dll)
31. Melakukan management
pemberian tranfusi
darah.
32. Melakukan pertolongan
pertama pada pasien
dengan syok,
anafilaksis, hipofolemik,
neurogenik dan
kardiogenik
P3K, Bantuan 33. melakukan Pertolongan
Hidup Dasar dan Pertama pada kasus Bedside Teaching 2- 21
Stabilisasi kecelakaan (kasus
Pasien tersedak, tidak ada
upaya nafas, luka
terbakar, keracunan,
trauma atau patah
tulang, tenggelam dan
dll pada kasus anak dan
dewasa)
34. Melakukan bantuan
hidup dasar (BHD)
35. Melakukan management
oksigent
36. Melakukan pemberian
obat (oral
sublingual,subbukal,
pervaginam, per rectal,
inhalasi) sesuai dengan
prinsip pemberian obat.
37. Melakuakan tehnik
penyuntikan IM, IV, IC,
SC
38. Melakukan pemasangan
infus

6
39. Melakukan pemantauan
terapi intravena ( cairan
infus, darah, obat, dll)
40. Melakukan management
pemberian tranfusi
darah.
41. Melakukan pertolongan
pertama pada pasien
dengan syok,
anafilaksis, hipofolemik,
neurogenik dan
kardiogenik.
Komunikasi 42. Mampu berkomunikasi
Efektif secara efektif Bedside Teaching 2 - 21
43. Menggunakan media/
tehnologi komunikasi
44. Melakukan pendidikan
kesehatan
45. Melakukan konseling
pada pasien

7
BAB IV
METODE DAN PROSES BIMBINGAN

A. METODE BIMBINGAN
Proses pembelajaran profesi Kebidanan meliputi berbagai fase, fase
observasi/introduksi, fase pendelegasian tindakan prosedural , dan fase
evaluasi. Keseluruhan proses ini akan dilaksanakan selama mahasiswa
praktik diruang kebidanan. Kegiatan mahasiswa dan kegiatan preseptor
klinik diuraikan pula untuk setiap interaksi pembelajaran

B. TATA TERTIB PRAKTIK


1. Mahasiswa melakukan praktik profesi keterampilan dasar kebidanan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
2. Mahasiswa harus hadir 15 menit sebelum kegiatan dimulai, jika
mahasiswa terlambat maka mahasiswa diwajibkan lapor kepada
pembimbing
3. Mahasiswa menggunakan atribut lengkap, apabila atribut yang digunakan
tidak lengkap, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktik.
Jika :
a. Mahasiswa absen selama 6 hari selama putaran, maka program
belajar praktik klinik kebidanan dasar dianggap batal
b. Jika selama program belajar praktik klinik mahasiswa absen tanpa
berita, mahasiswa diharuskan mengganti dinas selama 2 hari setelah
seluruh putaran selesai
c. Jika mahasiswa izin atau sakit (disertai surat keterangan), maka harus
mengganti dinas selama 1 hari sesuai jumlah ketidak hadiran
maksimal 3 hari selama program belajar praktik klinik
Mahasiswa harus membawa perlengkapan dasar berupa :
 Tensi meter
 Stetoskop
 Spatel lidah
 Penlight
 Termometer
 Meteran
 Hammer

8
 Laennec
Jika mahasiswa tidak mempunyai/tidak membawa perlengkapan
dasar tersebut, maka mahasiswa tersebut harus meninggalkan praktik
dan dianggap tidak hadir pada hari tersebut
4. Kehadiran 100% dari jadwal yang ada, kurang dari hal tersebut
dinyatakan tidak lulus
5. Jika mahasiswa tidak lulus di satu bagian mahasiswa tidak boleh
melakukan rotasi dan akan kembali ke bagian tersebut pada akhir putaran
6. Mahasiswa wajib dinas pagi, sore dan malam sesuai jadwal dinas
7. Mahasiswa dinyatakan lulus jika telah lulus di semua bagian.
8. Tidak diperkenankan meninggalkan praktik kecuali atas izin pembimbing
Datang dan pulang tepat waktu
9. Mahasiswa harus mengikuti peraturan tempat berlangsungnya praktik.

C. ALOKASI WAKTU DAN TEMPAT PRAKTEK


1. RS yang meliputi ruang IGD dan ruang perawatan lain
2. Waktu pelaksanaan
Praktek dilakukan pada tanggal 9 Mei 2022 S/D 2 8 M e i 2022
- Waktu praktikum :
1) Pagi : 07.00 s/d 14.00
2) Sore : 14.00 s/d 21.00
3) Malam : 21.00 s/d 07.00

D. PRESEPTOR
1. Preceptor Institusi
2. Preceptor klinik  Ditentukan kemudian oleh lahan praktek

9
BAB V
EVALUASI

A. TUJUAN EVALUASI
Evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi hasil yang telah di capai oleh
mahasiswa selama melakukan praktek klinik. Dalam evaluasi ini dapat dilihat
apa saja yang telah dicapai oleh mahasiswa sehingga dapat melihat sejauh
mana mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan kliniknya serta sikap
profesionalnya sebagai seorang bidan

B. JENIS-JENIS EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Laporan Pendahuluan
b. Kinerja Klinik
c. Sikap
2. Evaluasi Hasil
Ujian Komprehensif
a. Pelaksanaan ujian
1. Ketentuan Umum
a. Mahasiswa sudah ada di ruangan 15 menit sebelum ujian
dimulai dengan berpakaian dinas dan rapih.
b. Mahasiswa membawa alat-alat praktik pribadi.
c. Alat-alat yang khusus digunakan selama ujian disiapkan oleh
mahasiswa lain (piket) yang bertugas hari tersebut. Alat
disiapkan sesuai dengan topik/prosedur yang akan
dilakukan.
2. Ketentuan mahasiswa yang akan mengambil ujian akan
ditentukan dengan undian.
3. Bagi mahsiswa yang belum lulus akan diberikan kesempatan
remedial praktik satu kali dengan ketentuan mengikuti
pemantapan praktik.
4. Mahasiswa yang pada saat tersebut tidak mengikuti ujian dan
dan menjadi piket akan diatur untuk dinas di ruangan yang
masih dianggap perlu.
5. Bagi mahasiswa yang belum melengkapi praktik

10
mengganti praktik sebelum ujian.
6. Pelaksanaan ujian:
a. Pagi hari ujian penguji menetapkan tempat ujian.
b. Pada pagi hari ujian, penguji menetapkan kasus yang akan
diujikan ke-pada mahasiswa berdasarkan undian.
c. Mahasiswa diberikan waktu 1,5 - 3 jam untuk melakukan
pengkajian mencari informasi melalui status dan membuat
rencana tindakan klinik kebidanan dasar tanpa memilah
diagnosa pasien.
d. Mahasiswa menyerahkan kertas kerja kepada penguji
setelah waktu yang ditentukan berakhir , setelah dikoreksi
penguji akan dikembalikan ke peserta ujian.
e. Mahasiswa melakukan/melaksanakan intervensi kebidanan
yang telah direncanakan termasuk melakukan prosedur
tertentu selama 1,5 jam dan diobservasi oleh penguji selama
waktu tersebut (criteria observasi) dan mahasiswa
mendokumentasikan implementasi yang dilakukan pada
kerja.
f. Mahasiswa menyerahkan kertas kerja yang telah lengkap
diisi pada penguji.
g. Tanya jawab dilakukan oleh penguji selama 20 menit untuk
setiap mahasiswa dengan ketentuan mahasiswa yang belum
mendapat giliran untuk Tanya jawab meneruskan intervensi
kebidanan.

C. TATA CARA EVALUASI


1. Supervisi klinik
Supervisi merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap pengelolaan
asuhan kebidanan pada klien kelolaan di ruang perawatan. Supervisi
dilaksanakan perorangan. Supervisi dapat di ulang jika hasil penilaian
berdasarkan format penilaian supervisi belum mencukupi
2. Analisa Tindakan
Mahasiswa menuliskan seluruh asuhan kebidanan Dasar yang dilakukan
dengan acuan format-format yang telah disediakan mulai dari laporan
pendahuluan sampai evaluasi tindakan. Mahasiswa wajib mengelola 3

11
klien kelolaan selama masa praktik klinik kebidanan dasar diruang
perawatan. Apabila sebelum selesai masa praktik klien kelolaannya telah
selesai masa rawatnya maka mahasiswa mengelola klien kelolaan yang
baru. Penilaian dilakukan melalui proses pembelajaran dan bimbingan
dengan menggunakan format penilaian yang telah tersedia.

Isi laporan kasus :


a. Laporan Pendahuluan
b. Pengkajian dengan menggunakan format yang tersedia
c. Rencana Kebidanan sesuai dengan kebutuhan dasar yang terganggu.
d. Catatan perkembangan dan evaluasi tindakan asuhan kebidanan

3. Target keterampilan klinik


Pencapaian kompetensi praktik pada mata ajar ketrampilan dasar
kebidanan dijabarkan dalam buku target keterampilan klinik. Minimal
penvapaian target 75% dari seluruh target.

4. Kehadiran
Kehadiran mahasiswa harus mencapai 100%. bila ada mahasiswa yang
yang kehadirannya kurang dari 100% maka harus melakukan
penggantian dinas. Jika sakit mahasiswa harus mengganti dinas 1 hari
disertai surat keterangan sakit, jika izin mahasiswa harus mengganti dinas
1 hari dengan ketentuan diketahui oleh preseptor klinik dan institusi, jika
alpa mahasiswa harus mengganti dinas selama 2 hari.

5. Penampilan
Mahasiswa harus berpenampilan bersih dan rapi serta menggunakan
atribut institusi dan rumah sakit.
D. KRITERIA KELULUSAN

1. Laporan pendahuluan 25%


2. Target pencapaian 35%
3. Penampilan 10%
4. Kehadiran 30%

12
BAB VI
PENUTUP

Demikian buku panduan praktek klinik kebidanan dasar profesi kebidanan


ini disusun agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai pedoman
mahsiswa dalam melakukan praktek profesi sehingga kompetensi sebagai
bidan generalis dapat dicapai. Kami sadari masih terdapat banyak kekurangn
dalam penyusunan buku ini. Karena itu kritik dan saran dalam rangka perbaikan
sangat kami harapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku panduan kurikulum Profesi Bidan (SARJANA AKADEMIK DAN


PROFESI) EDISI 1,2018

14
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
ITKES WIYATA HUSADA
Lampiran 1

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEBIDANAN

LAPORAN

ANALISA SINTESA TINDAKAN

DI RUANG .......... CARE UNIT (ICU)RSUD ….

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Bidan

Stase Ketrampilan Dasar Kebidanan

Disusun oleh:

….………………

….……………….

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

INSTITUT TEHNOLOGI DAN SAINS WIYATA HUSADA

SAMARINDA

2022

FORMAT PENGKAJIAN
LAPORAN

15
Preseptee :……………….. Tgl Pengkajian :…………
Nim :…………………… Ruangan/RS :…………….

Data Umum klien


Inisial klien :
Usia :
Status perkawinan :
Pekerjaan :
Pendidikan :

DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk kamar bersalin
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Keluhan utama
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

DATA OBYEKTIF

16
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEBIDANAN PEMASANGAN

INFUS

1. Tindakan Yang Dilakukan

Melakukan pemasangan infus yaitu pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah
jarum kedalam pembuluh vena untuk menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh
agar cairan tubuh pada pasien terpenuhi.

2. Dasar Pemikiran (Secara Teori)

Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung elektrolit, vitamin, protein,
lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral, memberikan
keseimbangan asm basa, memperbaiki volume komponen darah dan memberikan nutrisi saat
system pencernaan diistirahatkan.

3. Prinsip-prinsip tindakan

Prinsip pemasangan terapi intravena (infus) memperhatikan prinsip steril, hal ini yang paling
penting dilakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi jarum intravena (infus).

4. Indikasi pemasangan infus:

a. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan pemberian obat
langsung ke dalam Intra Vena

b. Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus melalui intra
vena

c. . Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit

d. Pasien yang mendapatkan tranfusi darah

E. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar
dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok,
juga untuk memudahkan pemberian obat)

f. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak
teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.

g. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan injeksi


intramuskuler.

4. Analisa Tindakan Kebidanan

a. Tahap Pre Interaksi

1) Persiapan pasien

a) Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

17
b) Posisi pasien tidur terlentang

c) Cek program terapi cairan pasien

2) Perispan alat

a) Standar infus

b) Cairan steril sesuai instruksi

c) Set infus steril

d) Albocath dengan nomor yang sesuai

e) Bidai

f) Perlak

g) Tourniquit

h) Kapas alkohol

i) Plester

j) Gunting

k) Bengkok

l) Kassa

m) Sarung tangan

n) Salf antibiotic

3. Tahap Orientasi

1) Berikan salam, panggil nama pasien dengan namanya

2) Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan

3) Berikan kesempatan untuk bertanya

4. . Tahap Kerja

1) Cuci tangan

2) Bebaskan lengan klien dari lengan baju

3) Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan

4) Letakkan perlak dibawah lengan pasien

5) Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara
didalamnya’Kencangkan klem sampai infuse tidak menetes dan pertahankan
kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan

18
6) Kencangkan tourniquit

7) Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan pastikan tekanan yang akan
ditusuk

8) Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, arah melingkar dari dalam
keluar lokasi tusukan

9) Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan

10) Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada ven ayang akan ditusuk, setelah pasti masuk
lalu tusuk perlahan dengan pasti

11) Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik i.v
catether kedalam vena

12) Tekan dengan jari ujung plastic i.v catether

13) Tarik jarum infuse keluar

14) Buka klem infuse sampai sampai cairan mengalir lancar

15) Oleskan zalf antibiotik siatas penusuakn kemudian ditutup dengan kassa steril

16) Fiksasi posisi plastic i.v catether dengan plester

5. Tahap Terminasi

1) Evaluasi hasil kegiatan

2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

3) Pasien nyaman

4) Akhiri kegiatan dan bereskan alat

5) Cuci tangan

6. Dokumentasi

1) Tanggal, jam dan nama terang

2) Respon pasien terhadap prosedur

7.. Bahaya Yang Muncul

a. Hematoma

b. Infiltrasi

c. Tromboflebitis/bengkak (inflasi pada pembuluh vena)

d. Emboli udara

e. Perdarahan

19
f. Reaksi alergi

8. Hasil Yang Didapat dan Maknanya

Setelah dilakukan pemasangan infus diharapkan pemenuhan kebutuhan cairan tubuh pasien
dapat terpenuhu secara optimal dan monitor tetesan infus.

9.. Kepustakaan (SUMBER)

.
(2010). Hubungan Kompetensi Pada Aspek Keterampilan Pemasangan Infus Dengan Angka
Kejadian Flebitis Di RSUD Banyudono Boyolali. Diakses 24 Desember
2012. http://etd.eprints.ums.ac.id/7935/1/J210080508.pdf

Yanita, Tetra, Dwi & Endri. (2008). Panduan Skills Lab Ketrampilan Dasar Dalam
Kebidanan: Yogyakarta

20
DAILY LOG

Nama preseptee :..............................................................................


Ruang/Unit :
Stase : Ketrampilan Dasar Kebidanan

Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan TTD

Preseptor

21
22
DAILY LOG

Nama preseptee :..............................................................................


Ruang/Unit :
Stase :Ketrampilan Dasar Kebidanan

Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan TTD

Preseptor

23
24
DAFTAR KOMPETENSI

Stase/Unit : Ketrampilan Dasar Kebidanan


Preseptee :.................................................
Preseptor :.................................................

No Kompetensi Tanggal TTD Preseptor


pencapaian
1 Pencegahan dan
pengendalian infeksi.
a. Mencuci tangan sesuai
dengan prosedur
b. Menggunakan alat
perlindungan diri sesuai
dengan kebutuhan
pelayanan
c. Melakukan
Dekontaminasi dan
sterilisasi Alat
d. Melakukan pengelolaan
benda tajam
e. Melakukan pengelolaan
limbah infeksius dan non
infeksius
f. Melakukan pengelolaan
alat siap pakai

2 Personal hygiene dan


elyminasi
g. Memandikan ibu
(personal hygine)
h. Memandikan bayi (
personal hygiene)
i. Menyiapkan tempat tidur
j. Membantu eliminasi
ditempat tidur
k. Melakukan kateterisasi

25
urine perempuan
l. Melakukan management
hidrasi dan rehidrasi
(cairan intravena, oral
rehidration) termasuk
pengukuran intake
output.

3 Mobilisasi
m. membantu memposisikan
pasien sesuai keinginan
dan kebutuhan pasien
(litotomi, trendelenberg,
semifowler, fowler,
kneechest, crawling,
jongkok, sims, upright
position dll)
n. Melakukan management
Mobilisasi

4 Pemeriksaan Fisik dan


Penunjang
o. Melakukan Pemeriksaan
Fisik
p. Melakuakan pemeriksaan
tanda-tanda vital ibu dan
bayi
q. Melakukan pengukuran
antropometri (tinggi
badan, berat badan,
panjang badan, lingkar
kepala, lingkar dada, dll)
r. Melakukan penilaian
status nutrisi dan masa
indek tubuh

26
s. Melakukan persiapan
prosedur pemeriksaan
penunjang (CTG, USG,
NST, EKG dll)
t. Mengambil sediaan dan
pengelolaan specimen
(darah, urine, lendir
vagina dll)
u. Melakukan pemeriksaan
penunjang laboraturium
sederhana (Golongan
darah, Hb, Protein Urine,
lendir vagina dll)

5 Perawatan luka, persiapan


pre oprasi, dan perawatan
post oprasi
v. Melakukan perawatan
luka (perinium, post
operasi, trauma
persalinan, tali pusat, dll)
w. Melakukan prosedur
persiapan pasien pra
operasi dan monitoring
pasca operasi.

6 P3K, Bantuan Hidup Dasar


dan Stabilisasi Pasien
x. melakukan Pertolongan
Pertama pada kasus
kecelakaan (kasus
tersedak, tidak ada upaya
nafas, luka terbakar,
keracunan, trauma atau
patah tulang, tenggelam

27
dan dll pada kasus anak
dan dewasa)
y. Melakukan bantuan hidup
dasar (BHD)
z. Melakukan management
oksigent
aa. .Melakukan pemberian
obat
(oralsublingual,subbukal,
pervaginam, per rectal,
inhalasi) sesuai dengan
prinsip pemberian obat.
bb. Melakuakan tehnik
penyuntikan IM, IV, IC,
SC
cc. Melakukan pemasangan
infus
dd. Melakukan pemantauan
terapi intravena ( cairan
infus, darah, obat, dll)
ee. Melakukan management
pemberian tranfusi darah.
ff. Melakukan pertolongan
pertama pada pasien
dengan syok, anafilaksis,
hipofolemik, neurogenik
dan kardiogenik.

7 Komunikasi Efektif
gg. Mampu berkomunikasi
secara efektif
hh. Menggunakan media/
tehnologi komunikasi
ii. Melakukan pendidikan
kesehatan

28
jj. Melakukan konseling
pada pasien

29
PENILAIAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN
Observasi Kinerja, Pre dan Post Conference
Nama mahasiswa ....................................................... Ruangan/Kamar
NIM : ……………………………… Kasus :
……………………

BOB SKORE NIL


N KOMPONEN (S)
O AI
O KEGIATAN
T 1 2 3 4 (B x
(B S)
)
A KOMUNIKASI 2
. Mahasiswa mampu menunjukkan
kemampuan :
1. Menciptakan interaksi dengan
klien/keluarga penuhpercaya diri
2. Menggunakan komunikasi verbal
yang efentif
3. Melakukan dokumentasi dengan
benar
B KETRAMPILAN DASAR 3
. 1. Melakukan pengkajian :
wawancara dan
pemeriksaan fisik
2. Melakukan tindakan yang sudah
direncanakan
3. Melakukan tindakan pencegahan
terhadap infeksi
4. Menciptakan keamanan dan
kenyamanan
5. Menggunakan alat secara tepat guna
6. Memberikan pendidikan kesehatan
C PERILAKU PROFESIONAL 2
. Mahasiswa menunjukkan kemampuan :
1. Menampilkan sikap yang baik dan
sopan
2. Mempertahankan privacy &
kerahasiaan klien
3. Melaksanakan kontrak dengan klien
4. Mengambil inisiatif dalam situasi
belajar
5. Memperlihatkan sikap selalu tepat
waktu
6. Bekerjasama dan berpartisipasi
dalam kegiatanruangan

30
D ANALISA & PEMECAHAN 3
. MASALAH SELAMADISKUSI
Mahasiswa menunjukkan kemampuan :
1. Menyampaikan ide yang bermanfaat
2. Mempresentasikan masalah secara
sistematis
3. Memberikan alternative pemecahan
masalah
4. Merespon pertanyaan dari
pembimbing dengan tepat
5. Merujuk pada referensi dalam
menyampaikan ide
6. Merespon ide-ide dari anggota
kelompok dgn tepat
T 1
O 0
T
A
L

N
I
L
A
I
PENGESAHAN PENILAIAN :
Nama Pembimbing & Tanda Tangan

Total Nilai
Np = ---------------- x 100 .................................... ,
Total Score (40) Preseptor/penguji

........................................................

(…………………)

31
Lampiran 3. FORMAT KONTRAK BELAJAR
FORMAT KONTRAK BELAJAR

Nama Mahasiswa : ..................................................................


Nama Ruangan : ...................................................................

Sasaran Rencana Metode/Media Target Persetujuan


Belajar/Kompetensi Kegiatan Waktu Preseptor

Mengetahui, Presptor Klinik/CI Preseptor Akademik

(………………………………….) (…………………………….)

32
PENILAIAN PRAKTEK PROFESI KEBIDANAN
Laporan Pendahuluan & Asuhan Kebidanan

Nama Preseptee : ………………………………. Ruangan/Kamar :


Nim : ………………………………. Kasus : …………………….
Judul : ……………………………………………………………………

N Bo Skore (S) Ni
Komponen Kegiatan
o b lai
ot (B
( xS
B )
) 1 2 3 4
Laporan Pendahuluan
1. Kelengkapan patoflodiagram
I 2
dan pemeriksaanpenunjang
,
2. Kelengkapan diagnosa Kebidanan
5
Perencanaan Kebidanan Dan Laporan
Perkembangan
II 1. Pengkajian 2
a. Mengumpulkan riwayat Kebidanan
b. Mengumpulkan data hasil
pemeriksaan fisik
c. Mengumpulkan data hasil
pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Kebidanan
a. Mengidentifikasi masalah yang 1
potensial dan aktual ,
b. Menetapkan prioritas 5
2. Rencana Tindakan
a. Menetapkan tujuan yang realistic
1
b. Membuat rencana tindakan sesuai
,
dengan diagnosaKebidanan yang
5
dan rasional tindakan
4. Pelaksanaan Tindakan Kebidanan
a. Melaksanakan tindakan Kebidanan
1
sesuai denganrencana tindakan
,
b. Membuat pendokumentasian secara
benar 5
1. Evaluasi
a. Melakukan evaluasi setiap hari : 1
SOAP
b. Memodifikasi rencana sesuai evaluasi

Total 1
Nilai 0

PENGESAHAN PENILAIAN :
Nama Preseptor Dan Tanda Tangan
Total Nilai
Np = ---------------- x 100 .................................... ,
Total Score (40) Preseptor/penguji

........................................................
(…………………)

33

Anda mungkin juga menyukai