i
KATA PENGANTAR
ii
Visi
Menghasilkan lulusan profesi Bidan yang unggul dalam asuhan kebidanan
komplementer secara komprehensif di komunitas
Misi
1. Melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan bimbingan secara efektif
dengan metode Cooperative Learning (CL) Berbasis perkembangan IPTEK
menuju luaran yang unggul terstandarisasi dan berdaya saing ditingkat
Kalimantan.
2. Melaksanakan penelitian berbagai bidan asuhan kebidanan melalui
kemitraan dengan berbagai pihak dalam dan luar negri khususnya dalam
asuhan Kebidanan Komplementer
3. Mengembangkan kegiatan pengambdian kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menjujung tinggi nilai-
nilai professional khususnya dalam asuhan kebidanan komplementer
4. Mengembangkan pelayanan Asuhan kebidanan komplementer yang
komprehensif di komunitas
Tujuan
1. Menghasilkan luaran yang mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komplementer secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja dan memiliki akhlak mulia yang mampu memberikan konstibusi
bagi pengembangan dunia kerja dan masyarakat di Kalimantan
2. Mampu memberikan kontrinusi bagi pengembangan dunia
kerja dan masyarakat di Kalimantan
3. Menghasilkan penelitian di bidang kebidanan, khususnya
dalam bidan asuhan kebidanan komplememter secara komprehensif yang
layak publikasi nasional dan internasional
4. Menjadi pembina dalam pemberdayaan masyrakat dalam
bidang Asuhan kebidanan komplementer secara komprehensif di daerah
binaan
5. Menumbuhkan semangat keunggulan bidang asuhan
Kebidanan Komplementer yang komprehensif di komunitas.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
A. Informasi Umum ………………………………………………… 1
BAB II CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI. 2
A. Capaian Pembelajaran ……………………………………… 2
B. Kompetensi …………………………………………………… 3
C. Metode Pembelajaran ………………………………………… 7
BAB III METODE DAN TATA TERTIB ………………………………. 8
A. Metode …………………………………………………………… 8
B. Tata Tertib ………………………………………………………. 8
C. Lahan Praktik ……………………………………………………. 12
D. Pembimbing …………………………………………………….. 12
BAB IV EVALUASI ……………………………………………………. 13
Lampiran
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi Umum
Buku ini merupakan buku panduan mahasiswa atau praktisi Kebidanan
dalam melaksanakan Praktek Klinik Ketrampilan Dasar Kebidanan di ruang
rawat. Buku pedoman praktek kebidanan ini pada awalnya dibuat sebagai
pedoman yang digunakan untuk kurikulum Program Pendidikan Bidan tahap
Profesi pada program studi ilmu Kebidanan. namun pada dasarnya buku ini
dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa kebidana lainnya atau Bidan
di rumah sakit yang akan mendapat tanggung jawab sebagai manajer kebidanan
di ruang rawat.
Pelaksanaan praktek klinik kebidanan dasar di ruang rawat mengacu pada
bidang keilmuan Ketrampilan dasar klinik Kebidanan dengan beban studi 3 SKS.
Dalam melaksanakan praktek ketrampilan dasar kebidanan menekankan pada
penerapan konsep-konsep dan prinsip tindakan dasar dalam tatanan pelayanan
kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan praktek klinik dan seminar
serta mengintegrasikannya pada kebidanan klinik dalam praktek profesi.
1
BAB II
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi ketrampilan dasar kebidanan mahasiswa
mampu:
1. Mampu melakukan ketrampilan dasarpraktik kebidanan yang didukung
kemampuan berfikir kritis, rasionalisasi klinis, dan reflektif.
2. Mampu melakuakan management pengelolaanpencegahan infeksi, pasien
safetidan upaya bantuan hidup dasar.
B. Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan untuk mencapai tujuan khusus tersebut diatas
meliputi:
1. Pencegahan dan pengendalian infeksi.
a. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur
b. Menggunakan alat perlindungan diri sesuai dengan kebutuhan pelayanan
c. Melakukan Dekontaminasi dan sterilisasi Alat
d. Melakukan pengelolaan benda tajam
e. Melakukan pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
f. Melakukan pengelolaan alat siap pakai
2
4. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
a. Melakukan Pemeriksaan Fisik
b. Melakuakan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dan bayi
c. Melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, panjang
badan, lingkar kepala, lingkar dada, dll)
d. Melakukan penilaian status nutrisi dan masa indek tubuh
e. Melakukan persiapan prosedur pemeriksaan penunjang (CTG, USG,
NST, EKG dll)
f. Mengambil sediaan dan pengelolaan specimen (darah, urine, lendir
vagina dll)
g. Melakukan pemeriksaan penunjang laboraturium sederhana (Golongan
darah, Hb, Protein Urine, lendir vagina dll)
3
7. Komunikasi Efektif
a. Mampu berkomunikasi secara efektif
b. Menggunakan media/ tehnologi komunikasi
c. Melakukan pendidikan kesehatan
d. Melakukan konseling pada pasien
Uraian Kompetensi
TUJUAN
BELAJAR/ RENCANA KEGIATAN METODE/MEDIA WAKTU/
KOMPETENSI JADWAL
Mengenal Orientasi RS, Orientasi Ceramah, diskusi, Hari I
wahana praktek Ruangan,Orientasi Metode field study/observasi:
dan metode Pembelajaran video, LCD, Hand Out
pembelajaran
Pencegahan 1. Mencuci tangan sesuai Bedside teaching Hari 2- 21
dan dengan prosedur
pengendalian 2. Menggunakan alat
infeksi. perlindungan diri sesuai
dengan kebutuhan
pelayanan
3. Melakukan
Dekontaminasi dan
sterilisasi Alat
4. Melakukan pengelolaan
benda tajam
5. Melakukan pengelolaan
limbah infeksius dan non
infeksius
6. Melakukan pengelolaan
alat siap pakai
Personal 7. Memandikan ibu Bedside Teaching Hari ke 2 -
hygiene dan (personal hygine) 21
elyminasi 8. Memandikan bayi (
personal hygiene)
9. Menyiapkan tempat tidur
10. Membantu eliminasi
ditempat tidur
11. Melakukan kateterisasi
urine perempuan
12. Melakukan management
hidrasi dan rehidrasi
(cairan intravena, oral
rehidration) termasuk
pengukuran intake
output.
Mobilisasi 13. membantu Bedside Teaching 2 - 21
memposisikan pasien
sesuai keinginan dan
kebutuhan pasien
4
(litotomi, trendelenberg,
semifowler, fowler,
kneechest, crawling,
jongkok, sims, upright
position dll)
14. Melakukan management
Mobilisasi
Pemeriksaan 15. Melakukan Pemeriksaan Bedside Teaching 2 - 21
Fisik dan Fisik
Penunjang 16. Melakuakan
pemeriksaan tanda-
tanda vital ibu dan bayi
17. Melakukan pengukuran
antropometri (tinggi
badan, berat badan,
panjang badan, lingkar
kepala, lingkar dada, dll)
18. Melakukan penilaian
status nutrisi dan masa
indek tubuh
19. Melakukan persiapan
prosedur pemeriksaan
penunjang (CTG, USG,
NST, EKG dll)
20. Mengambil sediaan dan
pengelolaan specimen
(darah, urine, lendir
vagina dll)
21. Melakukan pemeriksaan
penunjang laboraturium
sederhana (Golongan
darah, Hb, Protein
Urine, lendir vagina dll)
5
dewasa)
25. Melakukan bantuan
hidup dasar (BHD)
26. Melakukan management
oksigent
27. Melakukan pemberian
obat (oral sublingual,
subbukal, pervaginam,
per rectal, inhalasi)
sesuai dengan prinsip
pemberian obat.
28. Melakuakan tehnik
penyuntikan IM, IV, IC,
SC
29. Melakukan pemasangan
infus
30. Melakukan pemantauan
terapi intravena ( cairan
infus, darah, obat, dll)
31. Melakukan management
pemberian tranfusi
darah.
32. Melakukan pertolongan
pertama pada pasien
dengan syok,
anafilaksis, hipofolemik,
neurogenik dan
kardiogenik
P3K, Bantuan 33. melakukan Pertolongan
Hidup Dasar dan Pertama pada kasus Bedside Teaching 2- 21
Stabilisasi kecelakaan (kasus
Pasien tersedak, tidak ada
upaya nafas, luka
terbakar, keracunan,
trauma atau patah
tulang, tenggelam dan
dll pada kasus anak dan
dewasa)
34. Melakukan bantuan
hidup dasar (BHD)
35. Melakukan management
oksigent
36. Melakukan pemberian
obat (oral
sublingual,subbukal,
pervaginam, per rectal,
inhalasi) sesuai dengan
prinsip pemberian obat.
37. Melakuakan tehnik
penyuntikan IM, IV, IC,
SC
38. Melakukan pemasangan
infus
6
39. Melakukan pemantauan
terapi intravena ( cairan
infus, darah, obat, dll)
40. Melakukan management
pemberian tranfusi
darah.
41. Melakukan pertolongan
pertama pada pasien
dengan syok,
anafilaksis, hipofolemik,
neurogenik dan
kardiogenik.
Komunikasi 42. Mampu berkomunikasi
Efektif secara efektif Bedside Teaching 2 - 21
43. Menggunakan media/
tehnologi komunikasi
44. Melakukan pendidikan
kesehatan
45. Melakukan konseling
pada pasien
7
BAB IV
METODE DAN PROSES BIMBINGAN
A. METODE BIMBINGAN
Proses pembelajaran profesi Kebidanan meliputi berbagai fase, fase
observasi/introduksi, fase pendelegasian tindakan prosedural , dan fase
evaluasi. Keseluruhan proses ini akan dilaksanakan selama mahasiswa
praktik diruang kebidanan. Kegiatan mahasiswa dan kegiatan preseptor
klinik diuraikan pula untuk setiap interaksi pembelajaran
8
Laennec
Jika mahasiswa tidak mempunyai/tidak membawa perlengkapan
dasar tersebut, maka mahasiswa tersebut harus meninggalkan praktik
dan dianggap tidak hadir pada hari tersebut
4. Kehadiran 100% dari jadwal yang ada, kurang dari hal tersebut
dinyatakan tidak lulus
5. Jika mahasiswa tidak lulus di satu bagian mahasiswa tidak boleh
melakukan rotasi dan akan kembali ke bagian tersebut pada akhir putaran
6. Mahasiswa wajib dinas pagi, sore dan malam sesuai jadwal dinas
7. Mahasiswa dinyatakan lulus jika telah lulus di semua bagian.
8. Tidak diperkenankan meninggalkan praktik kecuali atas izin pembimbing
Datang dan pulang tepat waktu
9. Mahasiswa harus mengikuti peraturan tempat berlangsungnya praktik.
D. PRESEPTOR
1. Preceptor Institusi
2. Preceptor klinik Ditentukan kemudian oleh lahan praktek
9
BAB V
EVALUASI
A. TUJUAN EVALUASI
Evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi hasil yang telah di capai oleh
mahasiswa selama melakukan praktek klinik. Dalam evaluasi ini dapat dilihat
apa saja yang telah dicapai oleh mahasiswa sehingga dapat melihat sejauh
mana mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan kliniknya serta sikap
profesionalnya sebagai seorang bidan
B. JENIS-JENIS EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Laporan Pendahuluan
b. Kinerja Klinik
c. Sikap
2. Evaluasi Hasil
Ujian Komprehensif
a. Pelaksanaan ujian
1. Ketentuan Umum
a. Mahasiswa sudah ada di ruangan 15 menit sebelum ujian
dimulai dengan berpakaian dinas dan rapih.
b. Mahasiswa membawa alat-alat praktik pribadi.
c. Alat-alat yang khusus digunakan selama ujian disiapkan oleh
mahasiswa lain (piket) yang bertugas hari tersebut. Alat
disiapkan sesuai dengan topik/prosedur yang akan
dilakukan.
2. Ketentuan mahasiswa yang akan mengambil ujian akan
ditentukan dengan undian.
3. Bagi mahsiswa yang belum lulus akan diberikan kesempatan
remedial praktik satu kali dengan ketentuan mengikuti
pemantapan praktik.
4. Mahasiswa yang pada saat tersebut tidak mengikuti ujian dan
dan menjadi piket akan diatur untuk dinas di ruangan yang
masih dianggap perlu.
5. Bagi mahasiswa yang belum melengkapi praktik
10
mengganti praktik sebelum ujian.
6. Pelaksanaan ujian:
a. Pagi hari ujian penguji menetapkan tempat ujian.
b. Pada pagi hari ujian, penguji menetapkan kasus yang akan
diujikan ke-pada mahasiswa berdasarkan undian.
c. Mahasiswa diberikan waktu 1,5 - 3 jam untuk melakukan
pengkajian mencari informasi melalui status dan membuat
rencana tindakan klinik kebidanan dasar tanpa memilah
diagnosa pasien.
d. Mahasiswa menyerahkan kertas kerja kepada penguji
setelah waktu yang ditentukan berakhir , setelah dikoreksi
penguji akan dikembalikan ke peserta ujian.
e. Mahasiswa melakukan/melaksanakan intervensi kebidanan
yang telah direncanakan termasuk melakukan prosedur
tertentu selama 1,5 jam dan diobservasi oleh penguji selama
waktu tersebut (criteria observasi) dan mahasiswa
mendokumentasikan implementasi yang dilakukan pada
kerja.
f. Mahasiswa menyerahkan kertas kerja yang telah lengkap
diisi pada penguji.
g. Tanya jawab dilakukan oleh penguji selama 20 menit untuk
setiap mahasiswa dengan ketentuan mahasiswa yang belum
mendapat giliran untuk Tanya jawab meneruskan intervensi
kebidanan.
11
klien kelolaan selama masa praktik klinik kebidanan dasar diruang
perawatan. Apabila sebelum selesai masa praktik klien kelolaannya telah
selesai masa rawatnya maka mahasiswa mengelola klien kelolaan yang
baru. Penilaian dilakukan melalui proses pembelajaran dan bimbingan
dengan menggunakan format penilaian yang telah tersedia.
4. Kehadiran
Kehadiran mahasiswa harus mencapai 100%. bila ada mahasiswa yang
yang kehadirannya kurang dari 100% maka harus melakukan
penggantian dinas. Jika sakit mahasiswa harus mengganti dinas 1 hari
disertai surat keterangan sakit, jika izin mahasiswa harus mengganti dinas
1 hari dengan ketentuan diketahui oleh preseptor klinik dan institusi, jika
alpa mahasiswa harus mengganti dinas selama 2 hari.
5. Penampilan
Mahasiswa harus berpenampilan bersih dan rapi serta menggunakan
atribut institusi dan rumah sakit.
D. KRITERIA KELULUSAN
12
BAB VI
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
14
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
ITKES WIYATA HUSADA
Lampiran 1
LAPORAN
Disusun oleh:
….………………
….……………….
SAMARINDA
2022
FORMAT PENGKAJIAN
LAPORAN
15
Preseptee :……………….. Tgl Pengkajian :…………
Nim :…………………… Ruangan/RS :…………….
DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk kamar bersalin
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Keluhan utama
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
DATA OBYEKTIF
16
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEBIDANAN PEMASANGAN
INFUS
Melakukan pemasangan infus yaitu pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah
jarum kedalam pembuluh vena untuk menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh
agar cairan tubuh pada pasien terpenuhi.
Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung elektrolit, vitamin, protein,
lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral, memberikan
keseimbangan asm basa, memperbaiki volume komponen darah dan memberikan nutrisi saat
system pencernaan diistirahatkan.
3. Prinsip-prinsip tindakan
Prinsip pemasangan terapi intravena (infus) memperhatikan prinsip steril, hal ini yang paling
penting dilakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi jarum intravena (infus).
a. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan pemberian obat
langsung ke dalam Intra Vena
b. Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus melalui intra
vena
E. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar
dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok,
juga untuk memudahkan pemberian obat)
f. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak
teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
1) Persiapan pasien
a) Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
17
b) Posisi pasien tidur terlentang
2) Perispan alat
a) Standar infus
e) Bidai
f) Perlak
g) Tourniquit
h) Kapas alkohol
i) Plester
j) Gunting
k) Bengkok
l) Kassa
m) Sarung tangan
n) Salf antibiotic
3. Tahap Orientasi
4. . Tahap Kerja
1) Cuci tangan
5) Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara
didalamnya’Kencangkan klem sampai infuse tidak menetes dan pertahankan
kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan
18
6) Kencangkan tourniquit
7) Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan pastikan tekanan yang akan
ditusuk
8) Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, arah melingkar dari dalam
keluar lokasi tusukan
9) Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan
10) Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada ven ayang akan ditusuk, setelah pasti masuk
lalu tusuk perlahan dengan pasti
11) Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik i.v
catether kedalam vena
15) Oleskan zalf antibiotik siatas penusuakn kemudian ditutup dengan kassa steril
5. Tahap Terminasi
3) Pasien nyaman
5) Cuci tangan
6. Dokumentasi
a. Hematoma
b. Infiltrasi
d. Emboli udara
e. Perdarahan
19
f. Reaksi alergi
Setelah dilakukan pemasangan infus diharapkan pemenuhan kebutuhan cairan tubuh pasien
dapat terpenuhu secara optimal dan monitor tetesan infus.
.
(2010). Hubungan Kompetensi Pada Aspek Keterampilan Pemasangan Infus Dengan Angka
Kejadian Flebitis Di RSUD Banyudono Boyolali. Diakses 24 Desember
2012. http://etd.eprints.ums.ac.id/7935/1/J210080508.pdf
Yanita, Tetra, Dwi & Endri. (2008). Panduan Skills Lab Ketrampilan Dasar Dalam
Kebidanan: Yogyakarta
20
DAILY LOG
Preseptor
21
22
DAILY LOG
Preseptor
23
24
DAFTAR KOMPETENSI
25
urine perempuan
l. Melakukan management
hidrasi dan rehidrasi
(cairan intravena, oral
rehidration) termasuk
pengukuran intake
output.
3 Mobilisasi
m. membantu memposisikan
pasien sesuai keinginan
dan kebutuhan pasien
(litotomi, trendelenberg,
semifowler, fowler,
kneechest, crawling,
jongkok, sims, upright
position dll)
n. Melakukan management
Mobilisasi
26
s. Melakukan persiapan
prosedur pemeriksaan
penunjang (CTG, USG,
NST, EKG dll)
t. Mengambil sediaan dan
pengelolaan specimen
(darah, urine, lendir
vagina dll)
u. Melakukan pemeriksaan
penunjang laboraturium
sederhana (Golongan
darah, Hb, Protein Urine,
lendir vagina dll)
27
dan dll pada kasus anak
dan dewasa)
y. Melakukan bantuan hidup
dasar (BHD)
z. Melakukan management
oksigent
aa. .Melakukan pemberian
obat
(oralsublingual,subbukal,
pervaginam, per rectal,
inhalasi) sesuai dengan
prinsip pemberian obat.
bb. Melakuakan tehnik
penyuntikan IM, IV, IC,
SC
cc. Melakukan pemasangan
infus
dd. Melakukan pemantauan
terapi intravena ( cairan
infus, darah, obat, dll)
ee. Melakukan management
pemberian tranfusi darah.
ff. Melakukan pertolongan
pertama pada pasien
dengan syok, anafilaksis,
hipofolemik, neurogenik
dan kardiogenik.
7 Komunikasi Efektif
gg. Mampu berkomunikasi
secara efektif
hh. Menggunakan media/
tehnologi komunikasi
ii. Melakukan pendidikan
kesehatan
28
jj. Melakukan konseling
pada pasien
29
PENILAIAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN
Observasi Kinerja, Pre dan Post Conference
Nama mahasiswa ....................................................... Ruangan/Kamar
NIM : ……………………………… Kasus :
……………………
30
D ANALISA & PEMECAHAN 3
. MASALAH SELAMADISKUSI
Mahasiswa menunjukkan kemampuan :
1. Menyampaikan ide yang bermanfaat
2. Mempresentasikan masalah secara
sistematis
3. Memberikan alternative pemecahan
masalah
4. Merespon pertanyaan dari
pembimbing dengan tepat
5. Merujuk pada referensi dalam
menyampaikan ide
6. Merespon ide-ide dari anggota
kelompok dgn tepat
T 1
O 0
T
A
L
N
I
L
A
I
PENGESAHAN PENILAIAN :
Nama Pembimbing & Tanda Tangan
Total Nilai
Np = ---------------- x 100 .................................... ,
Total Score (40) Preseptor/penguji
........................................................
(…………………)
31
Lampiran 3. FORMAT KONTRAK BELAJAR
FORMAT KONTRAK BELAJAR
(………………………………….) (…………………………….)
32
PENILAIAN PRAKTEK PROFESI KEBIDANAN
Laporan Pendahuluan & Asuhan Kebidanan
N Bo Skore (S) Ni
Komponen Kegiatan
o b lai
ot (B
( xS
B )
) 1 2 3 4
Laporan Pendahuluan
1. Kelengkapan patoflodiagram
I 2
dan pemeriksaanpenunjang
,
2. Kelengkapan diagnosa Kebidanan
5
Perencanaan Kebidanan Dan Laporan
Perkembangan
II 1. Pengkajian 2
a. Mengumpulkan riwayat Kebidanan
b. Mengumpulkan data hasil
pemeriksaan fisik
c. Mengumpulkan data hasil
pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Kebidanan
a. Mengidentifikasi masalah yang 1
potensial dan aktual ,
b. Menetapkan prioritas 5
2. Rencana Tindakan
a. Menetapkan tujuan yang realistic
1
b. Membuat rencana tindakan sesuai
,
dengan diagnosaKebidanan yang
5
dan rasional tindakan
4. Pelaksanaan Tindakan Kebidanan
a. Melaksanakan tindakan Kebidanan
1
sesuai denganrencana tindakan
,
b. Membuat pendokumentasian secara
benar 5
1. Evaluasi
a. Melakukan evaluasi setiap hari : 1
SOAP
b. Memodifikasi rencana sesuai evaluasi
Total 1
Nilai 0
PENGESAHAN PENILAIAN :
Nama Preseptor Dan Tanda Tangan
Total Nilai
Np = ---------------- x 100 .................................... ,
Total Score (40) Preseptor/penguji
........................................................
(…………………)
33