Anda di halaman 1dari 61

MODUL

PEMBELAJARAN LABORATOIRUM

KEPERAWATAN ANAK
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

2021
Tim Penyusun

1. Nurlaila, S.Kep, Ns, M.Kep


2. Wuri Utami, S.Kep, Ns, M.Kep
3. Ning Iswati, S.Kep, Ns, M.Kep

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. iii


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Buku Modul Pembelajaran Laboratorium Keperawatan


Anak Program Studi DIII Keperawataan STIKES Muhammadiyah Gombong
dapat tersusun dengan baik. Buku ini diharapkan dapat sebagai pedoman
pembelajaran laboratorium bagi mahasiswa Semester IV Prodi DIII
Keeperawatan. Modul ini digunakan sebagai panduan pembelajaran Praktikum lab
mata kuliah keperawatan anak Prodi Keperawatan Program Diploma Tiga.

Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun Modul


Pembelajaran Laboratorium Keperawatan Anak Prodi Keperawatan Program
Diploma Tiga yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini. Kami
mengharap saran dan kritik sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dari buku
ini dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di Prodi
Keperawatan Program Diploma Tiga STIKES Muhamamdiyah Gombong.

Gombong, 21 Februari 2021

Tim Penyusun

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. iv


DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

VISI DAN MISI .......................................................................................... vi

1. Modul 1 Pemberian Obat pada Anak ................................................... 1


2. Modul 2 Pengkajian pada Anak ........................................................... 12
3. Modul 3 Pemeriksaan Perkembangan anak ... ...................................... 16
4. Modul 4 Terapi Bermain ....................................................................... 19
5. Modul 5 Imunisasi ................................................................................ 22
6. Modul 6 Asuhan keperawatan pada Anak dengan Diare ..................... 31
7. Modul 7 Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Pneumonia ............ 36
8. Modul 8 Asuhan Keperawatan pada Bayi Resiko Tinggi ..................... 42
9. Modul 9 Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Kejang Demam .... 46

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. v


VISI DAN MISI

STIKES MUHAMAMDIYAH GOMBONG

A. Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Kesehatan Yang Unggul, Modern dan Islami
B. Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Kesehatan Berbasis Riset dan Tekhnologi
Informasi
2. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sebagai Dakwah
Islamiyah Untuk Kemaslahatan Umat
C. Tujuan
1. Mewujudkan tenaga kesehatan yang Islami dan kompeten di bidangnya.
2. Menghasilkan karya ilmiah bagi kemaslahan umat.
3. Mewujudkan kader persyarikatan Muhammadiyah
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

A. Visi
Mewujudkan lulusan tenaga Diploma III Keperawatan yang Unggul di bidang
kegawatdaruratan, Kompetitif, Islami untuk Kemaslahatan Ummat.

B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan Program Diploma III Keperawatan
berbasis riset dan teknologi informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang
keperawatan untuk kemaslahatan ummat.
C. Tujuan
1. Mewujudkan lulusan yang unggul, kompetitif dan islami
2. Menghasilkan karya tulis ilmiah untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan
3. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan untuk
pengembangan ilmu keperawatan dan kemaslahatan umat
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk kemaslahatan
umat

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. vi


MODUL 1
PEMBERIAN OBAT PADA ANAK

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
2. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
3. Menguasai kode etik perawat Indonesia, pengetahuan factual tentang
hokum dalam keperawatan, prinsip-prinsip otonomi, malpraktek, bioetik
yang terkait pelayanan keperawatan
4. Mampu memberikan (adnistering) obat apda anak baik melalui oral,
topical, nasal, parenteral dan suppositoria.
(Skill Lab: Pemberian obat oral, intra vena, intra muscular, intra cutan, sub
cutan pada klien anak)

B. SKENARIO KASUS
Kasus 1
An. T usia 3 tahun dirawat di rumah sakit. Saat ini perawat M akan
memberikan obat injeksi ampicillin 125 mg untuk An.T dan ondansentron 2
mg, parasetamol drip 120 mg, dexametason 2 mg. Klien demam dengan suhu
tubuh 39,5 0C.

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 1


C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA
1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membaca materi tentang
pemberian obat pada anak:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya
b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji sebelum memberikan
obat pada anak
c. Identifikasi prinsip 6 Benar pemberian obat pada anak
d. Identifikasi Instruksi kerja/SPO pemberian obat pada anak
e. Identifikasi perilaku islami saat pemberian obat pada anak
f. Identifikasi tindakan pasien safety saat pemberian obat pada anak
g. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam pemberian obat pada anak.
h. Melihat video pembelajaran pemberian obat pada anak melalui LMS.
i. Menyiapkan spuit dengan ukuran 1 ml, 3 ml, dan 5 ml
j. Obat dalam kemasan vial dan ampul.
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium secara daring :
a. Membaca label obat
b. Menghitung sediaan obat dalam vial dan ampul
c. Menghitung dosis obat
d. Menyiapkan obat dalam spuit
e. Mendokumentasikan prosedur pemberian obat pada anak
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi hasil tindakan pemberian obat pada anak

D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Worafi, Yaser Mohammed. 2020. “Drug Safety in Indonesia.” In Drug
Safety in Developing Countries, Elsevier, 279–85.
2. Budiharjo, Vidia Sabrina. 2017. “Faktor Perawat Terhadap Kejadian
Medication Administration Record Di Instalasi Rawat Inap.” Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia 5(1): 1–9.

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 2


3. Carter, Eileen J. et al. 2018. “Exploring the Nurses’ Role in Antibiotic
Stewardship: A Multisite Qualitative Study of Nurses and Infection
Preventionists.” American Journal of Infection Control 46(5): 492–97.
4. Depkes RI. 2006. “Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas
Terbatas.” Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas: 9–36
5. Indonesia, Government of. 2014. “Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan [Law of the Republic of
Indonesia Number 38 Year 2014 on Nursing Act].”
6. Lestari, Siti. 2016. Farmakologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
7. De Oliveira, Júlian Katrin Albuquerque et al. 2018. “Patient Safety in
Nursing Care during Medication Administration.” Revista Latino-
Americana de Enfermagem 26.
8. Prihartono, Indira- Puspita, and Adik Wibowo. 2020. “Assessment of
Medication Administration Error Reporting among Hospital Nurses in
Indonesia.” Journal of Patient Safety & Quality Improvement 0(Md): 13–
23

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 3


E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN OBAT INTRAVENA
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian obat dengan dimasukan lansung ke dalam pembuluh darah


vena pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara
intravena (IV).
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat injeksi melalui intravena
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Desinfektan : betadine, salep
8. Torniquet/ manset
9. Bengkok 1
10. Plester/ hipavik
11. Obat sesuai program terapi
12. Gergaji ampul bila perlu
13. Buku injeksi/daftar obat
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan dan
lakukan dengan cepat
4. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
5. Memasang perlak dan alasnya.
6. Membebaskan daerah yang akan di insersi
7. Memasang torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
8. Memakai handscoon
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 4
9. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar) biarkan
kering
10. Mempertahankan vena pada posisi stabil
11. Memegang spuit dengan sudut 30 derajat
12. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan
kemiringan 30 derajat.
13. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit
14. Membuka torniquet
15. Memasukan obat secara perlahan
16. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
17. Menutup daerah tusukan dengan plester luka
18. Membuang spuit ke dalam bengkok
19. Merapikan pasien
d. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 5


INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULAR
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan dimasukan langsung ke dalam otot atau
muscular pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara
intramuskular ( IM).
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat intra muskular
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Bengkok 1
8. Obat sesuai program terapi
9. Buku injeksi/daftar obat
10. Baki/Troli
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
6. Memakai handscoon
7. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
8. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke arah luar) biarkan kering.
9. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit
10. Menusukkan spuit dengan sudut 90 derajat jarum masuk 2/3

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 6


11. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk ke spuit
12. Memasukan obat secara perlahan
13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
14. Membuang spuit ke dalam bengkok
15. Merapikan pasien
d. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 7


INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN OBAT SUBCUTAN
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan dimasukan lansung ke bawah kulit (SC)
pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara subcutan
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat melalui sub cutan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Bengkok 1
8. Obat sesuai program terapi
9. Buku injeksi/daftar obat
10. Baki/Troli
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien/keluarga sebelum kegiatan
dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
6. Memakai handscoon
7. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
8. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke arah luar) biarkan kering.
9. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk mengangkat cutan
10. Menusukkan spuit dengan sudut 45 derajat

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 8


11. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk ke spuit
12. Memasukan obat secara perlahan
13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
14. Membuang spuit ke dalam bengkok
15. Merapikan pasien
d. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 9


INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan dimasukan lansung ke dalam kulit (IC)
pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intracutan
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat melalui intra cutan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Bengkok 1
8. Obat sesuai program terapi
9. Buku injeksi/daftar obat
10. Baki/Troli
11. Alat tulis/bulpoin
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien/keluarga sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
6. Memakai handscoon
7. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
8. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke arah luar) biarkan kering.
9. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit
10. Menusukkan spuit dengan sudut 15-20 derajat jarum masuk kurang

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 10


lebih 0,5 cm
11. Memasukan obat ke dalam kulit secara perlahan pastikan ada
penonjolan
12. Mencabut spuit dari tempat tusukan
13. Memberi tanda lingkaran di sekitar tusukan
14. Membuang spuit ke dalam bengkok
15. Merapikan pasien
d. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 11


MODUL 2
PENGKAJIAN PADA ANAK

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
3. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
4. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
5. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan

(Skill Lab: Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada klien anak)

B. SKENARIO KASUS
Kasus 1
An. T usia 3 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan diare. Anak tampak
rewel, dan ibunya tampak cemas dengan kondisi anaknya.

Kasus 2
An.S usia 4 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Bayi
tampak pucat, RR: 50x/menit, ada tarikan dinding dada ke dalam. Anak tidak
sedang menangis. Ibu klien tampak cemas dengan kondisi anaknya.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membaca materi tentang
pengkajian pada anak:

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 12


a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya
b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada saat
menganamnesa pasien anak, susun berdasarkan model pengkajian
fungsional yang telah saudara pelajari
c. Identifikasi poin-poin pemeriksaan fisik yang akan dilakukan pada
saat pengkajian pada klien anak
d. Identifikasi Instruksi kerja/SPO anamnesa dan pemeriksaan fisik pada
klien anak
e. Identifikasi perilaku islami saat pengkajian
f. Identifikasi tindakan pasien safety saat pengkajian
g. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam pengkajian pada klien anak.
h. Melihat Video pembelajaran Pemeriksaan fisik pada bayi dan anak
melalui LMS.
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Lakukan anamnesa
b. Lakukan pemeriksaan fisik
c. Lakukan dokumentasi hasil pengkajian
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
a. Buat dokumentasi hasil pengkajian lengkap pada format yang sudah
disediakan.

D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Nurlaila, Utami, W., Cahyani, T. 2018. Buku Ajar Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Leutikaprio

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 13


E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INSTRUKSI KERJA PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN


PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 03 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Proses mendapatkan informasi tentang kesehatan fisik anak sejak lahir,
memperinci kejadian tentang masalah yang ada dan menekankan
tentang riwayat sosial dan keluarga yang esensial untuk memberikan
perawatan yang komprehensif.
TUJUAN 1. Menstandarkan cara melakukan pengkajian riwayat kesehatan.
2. Untuk mencatat data.
3. Merumuskan diagnosa keperawatan.
4. Mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik.
KEBIJAKAN Pasien baru
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kertas
2. Bulpoin
PROSEDUR A. Tahap Para Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
C. Tahap Kerja
1. Membaca tasmiyah
1. Menanyakan identitas klien
2. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan
3. Menanyakan penyakit sekarang/kondisi kesehatan saat ini
4. Menanyakan riwayat masa lalu ( kehamilan ibu, persalinan dan
melahirkan, kelahiran, penyakit sebelumnya, operasi atau cedera,
alergi, obat-obatan saat ini, imunisasi, pertumbuhan dan
perkembangan, kebiasaan)
5. Tinjauan sistem
6. Menanyakan riwayat nutrisi
7. Riwayat keluarga : silsilah keluarga, penyakit keluarga, lokasi
geografis
8. Riwayat pribadi keluarga/sosial : struktur keluarga, fungsi keluarga
9. Riwayat seksual
D. Tahap Terminasi
1. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 14
2. Melakukan evaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
UNIT TERKAIT PRODI SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 15


MODUL 3
PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA ANAK

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
5. Menguasai prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien
6. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan

(Skill Lab: Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak)

B. SKENARIO KASUS
Setiap kelompok membawa anak balita sebanyak minimal 4 anak. Mahasiswa
melakukan pemeriksaan tumbuh kembang sesuai dengan anak yang dibawa,
sehingga skenario kasus tidak diperlukan.
C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA
1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membaca materi tentang
pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 16


b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji sesuai dengan usia
anak.
c. Identifikasi alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usia anak
d. Identifikasi Instruksi kerja/SPO pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
e. Identifikasi perilaku islami saat pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
f. Identifikasi tindakan pasien safety saat pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
g. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam pemeriksaan pertumbuhan
dan perkembangan pada anak.
h. Cari anak usia balita disekitar tempat tinggal untuk dijadikan
probandus pemeriksaan perkembangan
i. Melihat Video Pembelajaran Pemeriksaan perkembangan pada anak
melalui LMS
j. Siapkan formulir KPSP dan peralatan sesuai dengan usia anak
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium daring :
a. Lakukan pengkajian pertumbuhan anak
b. Lakukan pengkajian perkembangan ank
c. Lakukan dokumentasi hasil pengkajian pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
d. Lakukan interpretasi hasil pengkajian pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
e. Rekam semua kegiatan tersebut dalam bentuk video dan dikumpulkan
melalui dosen pendamping Skill lab Kelompok.
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
a. Buat dokumentasi keperawatan meliputi hasil pengkajian, intervensi
dan implementasi keperawatan.
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar.
2. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 17
E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INSTRUKSI KERJA
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
MENGGUNAKAN DENVER II
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

Penilaian atau salah satu dari metode skrining terhadap kelainan


PENGERTIAN perkembangan anak.
TUJUAN 1. Menilai tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak
2. Mengidentifikasi bayi dan anak-anak yang mengalami
keterlambatan perkembangan
KEBIJAKAN Anak usia 0-6 tahun
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus
warna merah, kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola
tenis, bel kecil, kertas dan pensil.
2. Lembar formulir DDST
3. Buku Petunjuk
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
c. Kerja
1. Memberi petunjuk pada pasien/ klien/keluarga cara melakukan
tes kemudian meminta klien/ pasien untuk melakukannya
2. Melakukan tes mulai dari item yang paling mudah
3. Melakukan tes secara urut dari item yang menggunakan sedikit
energi
4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan tes
5. Menulis skor pada form Denver II setiap satu tindakan tes
6. Menyimpulkan hasil tes setelah menyelesaikan minimal 5
tindakan tes
d. Terminasi
1. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan mengembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 18


MODUL 4
TERAPI BERMAIN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
5. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
6. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
7. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan.

(Skill Lab: Terapi bermain pada anak)

B. SKENARIO KASUS
An. M usia 34 Bulan dirawat di rumah sakit dengan diagnose medis demam
thypoid. Anak tampak rewel, selalu menangis saat didekati oleh perawat.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa rencana program bermain:
a. Identifikasi tugas perkembangan anak seusai denga usianya.
b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji sebelum terapi
bermain.
c. Identifikasi alat yang dibutuhkan untuk terapi bermain
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 19
d. Identifikasi Instruksi kerja/SPO terapi bermain
e. Identifikasi perilaku islami saat terapi bermain
f. Identifikasi tindakan pasien safety saat terapi bermain
g. Identifikasi prinsip atraumatic care saat terapi bermain
h. Cari anak balita disekitar tempat tinggal untuk menajdi probandus
terapi bermain
i. Buat satuan acara bermain atau proposal program bermain
j. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium secara daring:
a. Lakukan prosedur terapi bermain pada anak disekitar tempat tinggal
b. Rekam kegiatan terapi bermain dalam bentuk video dan dikumpulkan
melalui dosen pendamping skill lab kelompok.
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi keperawatan hasil tindakan keperawatan

D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Wong, Donna L.2011. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4.
Jakarta: EGC

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 20


E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INSTRUKSI KERJA
TERAPI BERMAIN
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi


PENGERTIAN konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan
sendiri untuk memperoleh kesenangan.
TUJUAN 1. Minimalisir tindakan keperawatan yang traumatis.
2. Mengurangi kecemasan.
3. Membantu mempercepat penyembuhan.
4. Sebagai fasilitas komunikasi.
5. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery.
6. Sarana untuk mengekspresikan perasaan.
KEBIJAKAN Pasien anak
PETUGAS Perawat
PERSIAPAN 1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain.
PASIEN 2. Melakukan kontrak waktu.
3. Tidak ngantuk.
4. Tidak rewel.
5. Keadaan umum membaik.
6. Pasien bisa dengan tiduran atau duduk / sesuai kondisi klien.
PERALATAN a. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis.
b. Alat bermain sesuai dengan umur/ jenis kelamin dan tujuan.

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 21


MODUL 5
IMUNISASI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
5. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
6. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
7. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan.

(Skill Lab: pengkajian awal imunisasi, imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio,


DPT, dan Campak)

B. SKENARIO KASUS
An. M (laki-laki) usia 2 bulan dating ke klinik untuk melakukan penimbangan
dan imunisasi.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa mempelajari materi tentang
imunisasi dan prosedur injeksi:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 22


b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada anak yang akan
di munisasi
c. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan keperawatan
imunisasi.
d. Identifikasi perilaku islami saat memberikan imunisasi
e. Identifikasi tindakan pasien safety saat memberikan imunisasi
f. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam memberikan imunisasi
g. Melihat video pembelajaran prosedur imunisasi melalui LMS
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Lakukan pengkajian awal imunisasi
b. Lakukan imunisasi BCG
c. Lakukan imunisasi Hepatitis B
d. Lakukan imunisasi Polio
e. Lakukan imunisasi DPT
f. Lakukan imunisasi Campak
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara lakukan
dalam mengelola pasien tersebut pada format yang telah disediakan

F. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Nurlaila, Utami, W., Cahyani, T. 2018. Buku Ajar Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Leutikaprio

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 23


G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN IMUNISASI BCG
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin BCG pada bayi usia 0-2 bulan yang
belum mendapat imunisasi BCG dan bayi usia 0-2 bulan yang tidak
terinfeksi TBC
TUJUAN Memberikan imunitas atau kekebalan terhadap penyakit TBC

KEBIJAKAN 3. Bayi umur 0-2 bulan


4. Belum terinfeksi TBC
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Bak instrumen kecil
3. Vaksin BCG dalam coolbox
4. Spuit 1 cc
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya atau air hangat
6. Perlak dan pengalas
7. Jarum
8. Bengkok 1
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 5. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
6. Mencuci tangan
7. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Membuka penutup vial & melakukan desinfeksi
5. Menginspirasi vaksin BCG tepat 0,1 ml
6. Mengganti jarum
7. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
8. Memasang perlak dan alasnya
9. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
10. Memakai handscoon
11. Membersihkan kulit dengan kapas basah (melingkar dari dalam
ke luar)
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 24
12. Menusukkan spuit dengan sudut 15 derajat
13. Memasukan obat secara perlahan
14. Mencabut jarum
15. Membuang spuit ke dalam bengkok
16. Membaca tahmid

d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Melakukan evaluasi
4. Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Mencuci tangan
1. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan/KMS

UNIT TERKAIT PRODI SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 25


INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN IMUNISASI DPT-HB
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin dipteri pertusis tetanus dan hepatitis
pada bayi usia 2-6 bulan yang belum mendapat imunisasi
TUJUAN Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri,pertusis, tetanus dan
hepatitis
KEBIJAKAN 1. Bayi usia 2-6 bulan
2. Bayi belum terinfeksi dipteri pertusis tetanus dan hepatitis
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Bak istrumen kecil
3. Vaksin DPT-Hb / paket DPT Hb combo dalam coolbox
4. Spuit 1 cc
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya atau air hangat
6. Perlak dan pengalas
7. Jarum
8. Bengkok 1
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Membuka penutup vial & melakukan desinfeksi
5. Menyiapkan vaksin 0,5 ml
6. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
7. Memasang perlak dan alasnya
8. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
9. Memakai handscoon
10. Membersihkan kulit dengan kapas basah (melingkar dari dalam
ke luar)
11. Menusukkan spuit dengan sudut 90 derajat

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 26


1. Memasukan obat secara perlahan
2. Mencabut jarum
3. Membuang spuit ke dalam bengkok
4. Membaca tahmid
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Melakukan evaluasi
4. Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan/KMS

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 27


INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
No. Dokumen Nomor revisi: 01 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin campak pada bayi usia 9-11 bulan
yang belum mendapat imunisasi
TUJUAN Memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
KEBIJAKAN 1. Bayi usia 9-11 bulan
2. Bayi yang belum terinfeksi campak
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Bak istrumen kecil
3. Vaksin Campak dalam coolbox
4. Spuit 1 cc
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya atau air hangat
6. Perlak dan pengalas
7. Jarum
8. Bengkok 1
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Membuka penutup vial & melakukan desinfeksi
5. Menginspirasi vaksin Campak tepat 0,5 ml
6. Mengganti jarum
7. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
8. Memasang perlak dan alasnya
9. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
10. Memakai handscoon
11. Membersihkan kulit dengan kapas basah (melingkar dari dalam
ke luar)
12. Menusukkan spuit dengan sudut 45 derajat

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 28


5. Memasukan obat secara perlahan
6. Mencabut jarum
7. Membuang spuit ke dalam bengkok
8. Membaca tahmid
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Melakukan evaluasi
4. Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan/KMS

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 29


INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN IMUNISASI POLIO
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin polio pada bayi usia 2-8 bulan yang
belum mendapat imunisasi
TUJUAN Memberikan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis
KEBIJAKAN 1. Bayi usia 2-8 bulan
2. Bayi yang belum terinfeksi polio
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Vaksin polio dalam coolbox
3. Perlak dan pengalas
4. Bengkok 1
PROSEDUR b. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
c. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
d. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Mengatur posisi pasien tiduran atau di gendong
5. Memakai hanscoon
6. Membuka penutup vaksin
7. Meneteskan vaksin sebanyak 2 tetes ke mulut
8. Membuang bungkus vaksin ke dalam bengkok
9. Membaca tahmid
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Melakukan evaluasi
4. Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan/KMS
UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 30


MODUL 6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIARE

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
5. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
6. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
7. Menguasai prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien
8. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan

(Skill Lab: pengkajian fokus cairan dan elektrolit, menghitung kebutuhan dan
balance cairan, melakukan rehidrasi, memasang infuse, menghitug tetesan
infus)

B. SKENARIO KASUS
An. W (6 bulan) dirawat di RS lekas sembuh dengan keluhan sejak 2 hari yang
terakhir BAB cair 4 kali dalam 24 jam. Hasil pemeriksaan didapatkan data
RR: 40 x/menit, N: 110x/menit, Suhu: 38 0C, mata cekung, , fontanel anterior
cekung. BB saat ini: 8 Kg, Ibu klien mengatakan BB sebelum sakit: 8,5 Kg.
Hasil pemeriksaan fisik abdomen tampak cembung, perkusi abomen:

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 31


hipertimpani, palpasi tidak teraba massa dan nyeri tekan, cubitan kulit perut
kembali lambat, peristaltik usus: 20x/menit.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan keperawatan
terkait dengan skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya
b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada anak dengan
diare.
c. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan keperawatan pada
anak dengan diare.
d. Identifikasi perilaku islami saat memberikan asuhan keperawatan pada
anak dengan diare
e. Identifikasi tindakan pasien safety saat memberikan asuhan
keperawatan pada anak dengan diare
f. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam memberikan asuhan
keperawatan pada anak dengan diare
g. Membuat laporan asuhan keperawatan seusia dengan skenario kasus
h. Melihat video pembelajaran Pengkajian tanda dehidrasi pada anak
melalui LMS
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Menghitung kebutuhan cairan
b. Menghitung balance cairan
c. Melakukan rehidrasi
d. Memasang infuse
e. Menghitung tetesan infus
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara lakukan
dalam mengelola pasien tersebut pada format yang telah disediakan

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 32


H. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Nurlaila, Utami, W., Cahyani, T. 2018. Buku Ajar Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Leutikaprio
2. Hockenberry M. J & Wilson . D . 2009. Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing. Eight Edition. St Louis Missouri: Elsevier
3. Hockenberry, M.J. 2011. Wong’s Nursing Care of Infants and Children.
Edition 9. St Louis Missouri: Elsevier
4. Wilson. D & Hockenberry. M. J. 2011. Wong’s Clinical Manual of
Pediatric Nursing. Eight Edition. St Louis Missouri: Elsevier
5. World Health Organization. (2009) Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak
di Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota, Jakarta
6. Kementrian Kesehatan RI. 2019. Buku Bagan MTBS

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 33


I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN INFUS
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian cairan intravena pada bayi dan anak pada pasien yang
mendapatkan obat yang diberikan secara intravena (IV)dan untuk
rehidrasi parenteral
TUJUAN 1. Penggantian cairan
2. Pemeliharaan cairan
3. Rute pemberian obat
KEBIJAKAN 1. Pasien mendapat obat intra vena
2. Pasien kurang cairan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Selang infus sesuai kebutuhan (mikro drip)
3. Cairan parenteral sesuai program
4. Jarum intravena sesuai dengan ukuran (misal 23-25G) jarum kupu-
kupu bersayap
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Desinfektan : betadine, salep
8. Torniquet/ manset
9. Bengkok 1
10. Plester/ hipavik
11. Kassa steril
12. Penunjuk waktu
13. Pengaman : spalk kecil
14. Kasa gulung
15. Gunting plester
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan dan
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 34
lakukan dengan cepat
4. Menyiapkan cairan infus
5. Menutup saluran/klem selang infus
6. Menusukan selang infus ke botol cairan infus dengan benar
7. Menggantungkan botol cairan pada standar infus
8. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
9. Mengatur posisi pasien dan memilih area tusukan (vena
supervisial pada tangan, kaki atau lengan, vena kulit kepala)
10. Memasang perlak dan alasnya.
11. Membebaskan daerah yang akan di insersi
12. Memasang torniquett 5 cm proksimal yang akan ditusuk
13. Memakai handscoon
14. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar)
15. Mempertahankan vena pada posisi stabil
16. Memegang IV kateter dengan sudut 30 derajat
17. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas
18. Memastikan IV kateter masuk intravena (dengan keluarnya
darah) kemudian menarik sedikit mandrin IV kateter
19. Memasukan IV kateter secara perlahan
20. Melepas mandrin dan menyambungkan IV kateter dengan selang
infus
21. Melepas torniquet
22. Mengalirkan cairan infus
23. Melakukan fiksasi IV kateter
24. Memberi desinfeksi daerah tusukan & menutup dengan kasa
25. Memasang pengaman/spalk bila diperlukan misal pada bayi dan
membalutkan kasa gulung
26. Mengatur tetesan sesuai program
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 35


MODUL 7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
5. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
6. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
7. Menguasai prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien
8. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan
(Skill Lab: Anamnesa, Pemeriksaan fisik, Pemantauan status pernafasan,
prosedur fisioterapi dada, pemberian obat inhalasi)

B. SKENARIO KASUS
An. B usia 9 Bulan dirawat di rumah sakit. Klien batuk dan kesulitan bernafas,
terdapat tarikan dinding kedalam, RR: 50x/menit.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan keperawatan
terkait dengan skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 36


b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada anak dengan
bronkhopneumonia.
c. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan keperawatan pada
anak dengan bronkhopneumonia.
d. Identifikasi perilaku islami saat memberikan asuhan keperawatan pada
anak dengan bronkhopneumonia
e. Identifikasi tindakan pasien safety saat memberikan asuhan
keperawatan pada anak dengan bronkhopneumonia
f. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam memberikan asuhan
keperawatan pada anak dengan bronchopneumonia
g. Membuat laporan asuhan keperawatan seusia dengan skenario kasus
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Lakukan anamnesa pada anak dan keluarganya.
b. Lakukan pemeriksaan fisik
c. Lakukan implementasi sesuai prioritas masalah
d. Lakukan evaluasi keperawatan
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
a. Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara
lakukan dalam mengelola pasien tersebut pada format yang telah
disediakan
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Nurlaila, Utami, W., Cahyani, T. 2018. Buku Ajar Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Leutikaprio
2. Hockenberry M. J & Wilson . D . 2009. Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing. Eight Edition. St Louis Missouri: Elsevier
3. Hockenberry, M.J. 2011. Wong’s Nursing Care of Infants and Children.
Edition 9. St Louis Missouri: Elsevier
4. Wilson. D & Hockenberry. M. J. 2011. Wong’s Clinical Manual of
Pediatric Nursing. Eight Edition. St Louis Missouri: Elsevier
5. World Health Organization. (2009) Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak
di Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota, Jakarta
6. Kementrian Kesehatan RI. 2019. Buku Bagan MTBS

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 37


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN OBAT MELALUI NEBULIZER
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/ tanpa obat menggunakan nebulator
pada pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan secret dan pasien
yang mengalami penyempitan jalan nafas.
TUJUAN 1. Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan.
2. Melonggarkan jalan nafas
KEBIJAKAN Mengencerkan sekret
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Selang O2 dan sungkup nebulizer
4. Normal salin
5. Air biasa
6. Obat untuk bronchodilator: ventolin, dexamethason
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Membaca tasmiyah
3. Minta orang tua untuk mendampingi anak
4. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
5. Memastikan tabung masih berisi oksigen
6. Mengisi air pada humidifaier sampai batas level
7. Mengisi pada tempat manometer sungkup nebulizer dengan
normal salin dan bronchodilator : seperti ventolin atau
(salbutamol) atau kadang diberi dexamethasone pada status
asmatikus
8. Menyambungkan selang masker o2 dengan humidifier
9. Mengatur posisi pasien
10. Memasang masker pada pasien
11. Membuka flowmeter dengan ukuran sesuai yang diinstruksikan
dan memastikan dengan adanya asap

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 38


12. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
13. Memastikan kenyamanan pasien
14. Merapikan pasien
d. Tahap terminasi
1. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 39


INSTRUKSI KERJA FISIOTERAPI DADA
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Tindakan untuk mengeluarkan secret yang terakumulasi dan menganggu


di saluran nafas bagian bawah
TUJUAN 1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret.
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret.
KEBIJAKAN Membantu mengeluarkan sekret yang susah keluar
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Perlak dan pengalas
2. Bengkok
3. Pot sputum berisi desinfektan
4. Air minum hangat
5. Tisu
6. Stetoskop
7. Baby oil/minyak
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Minta orang tua untuk mendampingi anak
2. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan dan
lakukan dengan cepat Menjaga privacy pasien
3. Membaca tasmiyah
4. Melakukan auskultasi paru untuk mengetahui letak sekret
5. Memasang alas/perlak dan bengkok
6. Mengatur posisi sesuai letak sekret
7. Mengoles dan memijat daerah yang akan dilakukan prosedur
dengan menggunakan minyak
8. Claping dengan cara tangan perawat menepuk punggung pasien
secara benar
9. Vibrating daerah yang ada sekret
10. Menampung lendir dalam bengkok berisi desinfektan

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 40


11. Membersihkan mulut dengan tisu
12. Memberi minum hangat sesudah dilakukan prosedur
13. Merapikan pasien
d. Tahap terminasi
1. Membaca tahmid dan melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan rencana tindak
lanjut
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 41


MODUL 8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
5. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
6. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
7. Menguasai prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien
8. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan
(Skill Lab: pengkajian focus, perawatan inkubator, perawatan metode kanguru
dan pendidikan kesehatan)

B. SKENARIO KASUS
Bayi Ny.Rani (perempuan) usia 1 hari dirawat di ruang perinatalogi. Bayi lahir
spontan, ditolong oleh bidan, P1 A0 dengan usia gestasi 30 minggu dengan
berat lahir: 1850 gram, bayi lahir tidak langsung menangis. Hasil pemeriksaan
Reflek moro, menggenggam, dan menghisap lemah, abdomen datar, lingkar
perut 24 cm, thoraks simetris, terdapat tarikan dinding dada kedalam, suara
nafas: bronkhovesikuler, respirasi 65 kali per menit, nadi 120 kali per
menit.suhu 35 0C, lingkar kepala: 29 cm, Lingkar dada: 26 cm, LILA: 7 cm.
Hasil pemeriksaan bilirubin 13 g/dl, Glukosa 90 mg

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 42


C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA
1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan keperawatan
terkait dengan skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya
b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada bayi resiko tingi
c. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan keperawatan pada
bayi resiko tingi.
d. Identifikasi perilaku islami saat memberikan asuhan keperawatan pada
bayi resiko tingi
e. Identifikasi tindakan pasien safety saat memberikan asuhan
keperawatan pada bayi resiko tingi
f. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam memberikan asuhan
keperawatan pada bayi resiko tingi
g. Membuat laporan asuhan keperawatan seusia dengan skenario kasus
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Lakukan pengkajian fokus
b. Perawatan inkubator
c. Perawatan Metode kanguru
d. Pendidikan kesehatan
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara lakukan
dalam mengelola pasien tersebut pada format yang telah disediakan

D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Eka Riyanti & Nurlaila. (2019). Buku Ajar Perawatan Bayi Berat Lahir
Rendah. Yogyakarta: Leutikaprio

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 43


E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN METODE KANGGURU
PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Tindakan perawatan bayi prematur melalui kontak kulit ke kulit dengan ibu.
TUJUAN 1. Untuk mempertahankan suhu
2. Untuk meningkatkan ikatan ibu dan bayi
KEBIJAKAN Membantu mempertahankan suhu badan bayi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Baju yang longgar
2. Kain panjang /selendang bayi
3. Topi bayi

PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi


PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Letakkan bayi dengan posisi tegak diantara payudara ibu, kontak
kulit dada ke dada.
2. Kepala bayi menghadap ke samping dengan posisi sedikit
menengadah supaya jalan nafas terbuka dan ada kontak mata
dengan ibu.
3. Panggul bayi dalam posisi seperti katak.
4. Ikat dengan kain di bawah telinga bayi. Ikatan yang kencang di
bagian punggung sedangkan bagian perut dilonggarkan supaya
bayi dapat bernafas lega.
5. Ibu memakai baju longgar sebagai penutup bayi
d. Tahap terminasi
1. Membaca tahmid dan melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan rencana tindak
lanjut
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 44
DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 45


MODUL 9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada anak baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratandengan memperhatikan aspek bio, spiko, sosia,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasar perencanaan keperawatan
yang telah tersedia.
2. Menguasai konsep dan prisip “Pasien Safety” dalam keperawatan anak
3. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia pada anak
4. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
anak yang dilakukan secara mandiri atau kelompok
5. Menguasai jenis alat kesehatan khusus anak
6. Menguasai prinsip teknik komunikasi terapeutik pada anak
7. Menguasai prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien
8. Mampu mengumpulkan data, menganalisa, dan merumuskan masalah,
merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan
(Skill Lab: pemantauan suhu tubuh, penatalaksanaan anak kejang, prosedur
tepid sponge bath)

B. SKENARIO KASUS
An. K usia 19 Bulan dating ke rumah sakit dengan keluhan demam dan
kejang. Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang
dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap kejang. Saat pengkajian, klien
mengalami kejang 1 kali. Suhu tubuh: 40 0C.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan keperawatan
terkait dengan skenario kasus:

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 46


a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya
b. Identifikasi poin-poin penting yang harus dikaji pada anak dengan
kejang demam.
c. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan keperawatan pada
anak dengan kejang demam.
d. Identifikasi perilaku islami saat memberikan asuhan keperawatan pada
anak dengan kejang demam
e. Identifikasi tindakan pasien safety saat memberikan asuhan
keperawatan pada anak dengan kejang demam
f. Identifikasi prinsip atraumatic care dalam memberikan asuhan
keperawatan pada anak dengan kejang demam
g. Membuat laporan asuhan keperawatan seusia dengan skenario kasus
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Lakukan anamnesa pada anak dan keluarganya.
b. Lakukan pemeriksaan fisik
c. Lakukan pemantauan suhu tubuh
d. Lakukan penatalaksaan anak kejang
e. Lakukan prosedur tepid sponge bath
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara lakukan
dalam mengelola pasien tersebut pada format yang telah disediakan
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Hockenberry M. J & Wilson . D . 2009. Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing. Eight Edition. St Louis Missouri: Elsevier
2. Hockenberry, M.J. 2011. Wong’s Nursing Care of Infants and Children.
Edition 9. St Louis Missouri: Elsevier
3. Wilson. D & Hockenberry. M. J. 2011. Wong’s Clinical Manual of
Pediatric Nursing. Eight Edition. St Louis Missouri: Elsevier
4. Kementrian Kesehatan RI. 2015. Buku Bagan MTBS.
5. World Health Organization. (2009) Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak
di Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota, Jakarta

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 47


E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSTRUKSI KERJA
TEPPID WATER SPONGE PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001

PENGERTIAN Tindakan penurunan suhu tubuh dengan cara menyeka pasien dengan air
hangat pada pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh
TUJUAN Menurunkan suhu tubuh
KEBIJAKAN Hipertermi dengan suhu 38°C atau lebih
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Perlak pengalas
3. Pakaian bayi/anak
4. Selimut mandi
5. Waslap/handuk kecil
6. Handuk besar
7. Baskom berisi air hangat
PROSEDUR c. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
d. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
e. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Berikan alat permainan bila anak tidak kooperatif
4. Menutup sampiran /jendela
5. Memakai sarung tangan
6. Memasang perlak dan alasnya di bawah tubuh bayi/anak
7. Melepaskan pakaian bayi/anak
8. Memasang selimut mandi
9. Mencelupkan waslap/handuk kecil ke baskom dan mengusapkan
ke seluruh tubuh
10. Melakukan tindakan di atas beberapa kali (setelah kulit kering)
11. Mengkaji perubahan suhu tubuh setiap 15-20 menit (komunikasi
secara verbal)
12. Menghentikan prosedur bila suhu tubuh mendekati
normal(komunikasikan secara verbal)
13. Mengeringkan tubuh dengan handuk
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 48
14. Merapikan kembali alat-alat dan membuang sampah
15. Melepas sarung tangan
16. Merapikan pasien
17. Menanyakan kenyamanan pasien
f. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN


DIII KEPERAWATAN

Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 49


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
No RM :
Nama Pasien :
PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT INAP ANAK Jenis Kelamin :
(Dilengkapi dalam waktu 24 jam pertama pasien masuk ruang rawat) Tgl Lahir/Usia :

Mohon diisi/ ditempelstiker jikaada


Tanggal Masuk Rumah Sakit Waktu Pemeriksaan
Ruangan :

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA (Saat pengkajian)

Riwayat penyakit sekarang: (Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini)

ALERGI / REAKSI
Tidak ada alergi
Alergi Obat, sebutkan ……………………………… Reaksi ……………….……………......
Alergi makanan, sebutkan ……………………..... …… Reaksi …………………………….
Alergi lainnya, sebutkan …………………….... ….….. Reaksi .……………………………
Tidak diketahui
B. RIWAYAT KELAHIRAN
Usia kehamilan : ........ minggu Berat badan lahir: ......... gr Panjang badan lahir : .......... cm
   
Persalinan : Spontan SC Forcep Vakum Ekstraksi
 
Menangis : Ya Tidak
 
Riwayat kuning : Ya Tidak
C. RIWAYAT IMUNISASI DASAR
 
Lengkap : BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, Campak Tidak pernah

Tidak lengkap, sebutkan yang belum ……………………………………………………
D. RIWAYAT KELUARGA
Ibu: Umur : Bangsa : Kesehatan :
Ayah: Umur : Bangsa : Kesehatan :
Anak anak lain :
E. RIWAYAT KESEHATAN
Pernah dirawat : Tidak Ya, Kapan................................ Diagnosis ............................................................
Apakah terpasang alat implant: Tidak Ya, sebutkan: ……………………….…………………………………………………….…...
Apakah ada riwayat dalam keluarga (ayah / ibu dan kakek / nenek) memiliki penyakit Mayor:
Tidak
Ya,Asma/ DM/ Cardiovascular/Kanker/Thalasemia/Lain-lain........................... (lingkari penyakit yang sesuai)

F. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG (Diisi dengan melampirkan form Denver/DDST atau KPSP
G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Status Psikologi :
     
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan bunuh diri lain lain,
Sebutkan ........................................................................................................................ .......................................

Status Sosial :
 
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah / Apartemen / Panti / Lainnya
...................................................................................

H. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah:......../...... mmHg Nadi : ........ x/mnt Pernafasan: .......x / menit Suhu : ........°C

  
Neurologi
Kesadaran : kompos mentis / apatis / somnolen / sopor / coma (lingkari yang sesuai )
Gangguan neurologis : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan ……………………………………………………………..……..

Pernafasan
 
Irama : Regular Irregular
 
Retraksi dada : Tidak ada Ada
 
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
 
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
 
Suara nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
Nafas Cuping Hidung :  Tidak ada 
Ada
 
Sianosis : Tidak ada Ada
 
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB Mask (lingkari yang sesuai) O2 ........ L/mnt
Ventilator, setting ................................................................................................................

Sirkulasi
Sianosis : □ Tidak ada □ Ada Edema : □ Tidak ada □ Ada
Pucat : □ Tidak ada □ Ada Akral : □ Hangat □ Dingin
Intensitas nadi : □ Kuat □ Lemah □Bounding CRT : □< 3detik □> 3 detik
Irama nadi : □ Reguler □ Irreguler Clubbing finger : □ Tidak ada □ Ada

 
Gastrointestinal

□ Labio / Palatoschizis □ Perdarahan gusi □ Lain-lain ……………………………………….………


Muntah : □ Ya □ Tidak Nyeri uluhati : □ Tidak ada □ Ada
Mual : □ Ya □ Tidak Ascites : □ Tidak ada □ Ada
Peristaltik Usus : ........ x/menit Lingkar perut : ..........cm

Eliminasi
Defekasi
Pengeluaran : □ Anus □ Stoma, sebutkan …………………………………………………….………......................
Frekuensi : ................................ Konsistensi :................................................................
Karakteristik Feses : □ Normal □ Cair □ Hijau □ Dempul □ Terdapat darah □ Lain lain ..................................
Urin
Pengeluaran : □ Spontan □ Kateter urine □ Cystostomy
Kelainan : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan ........................................................................................
Diuresis ml/jam : ....................



Integumen
Warna kulit : □ Normal □ Pucat □ Kuning □ Mottled
Kelainan : □ Tidak Ada □ Ada
Risiko dekubitus : □ Tidak Ada □ Ada
Luka : □ Tidak ada □ Ada


Muskuloskeletal
Kelainan Tulang : □ Tidak Ada □ Ada, sebutkan ………………………………………………..………
Gerakan anak : □ Bebas □ Terbatas


Genetalia
□ Normal □ Kelainan, sebutkan ........................................................
I. SKRINING NYERI
 
1. Adakah rasa nyeri Tidak Ya
Lokasi : ...................................... Frekuensi : ............................. Durasi : .................................
2. Skor nyeri : ................  
3.Tipe nyeri : terus menerus hilang timbul
4. Karakteristik nyeri :
  
Terbakar Tertusuk Tumpul
  
Tertekan Berat Tajam

Kram
5. Nyeri mempengaruhi :
  
Tidur Aktifitas fisik Konsentrasi
  
Emosi Nafsu makan Tidur

J. SKRINING GIZI
TinggiBadan : ……………………….. cm BeratBadan : ……………………… kgLingkarKepala : …………………….. cm

SKRINING GIZI ANAK USIA 1 BULAN – 18 TAHUN(MODIFIKASI STRONG – KIDS)


No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pasien memiliki status nutrisi kurang atau buruk secara klinis? Tidak (0) Ya (1)
(Anak kurus/ sangat kurus, mata cekung, wajah tampak “tua”, edema, rambut tipis dan jarang,
otot lengan dan paha tipis, iga gambang, perut kempes, bokong tipis dan kisut)
2 Apakah terdapat penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir?
Atau
Tidak (0) Ya (1)
Untuk bayi <1 tahun berat badan tidak naik selama 3 bulan terakhir?
Jika pasien menjawab tidak tahu, dianggap jawaban “Ya”
3 Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi berikut?
 Diare profuse (≥5x/hari) dan atau muntah (>3x/hari) Tidak (0) Ya (1)
 Asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir
4 Apakah terdapat penyakit dasar atau keadaan yang mengakibatkan pasien berisiko
mengalami malnutrisi (lihat tabel di bawah)? Tidak (0) Ya (2)

Total Skor

Daftar Penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi


Diare persisten (≥2 minggu) Infeksi HIV  Wajah Dismorfik (aneh)
Prematuritas  Kanker  Penyakit metabolik
Penyakit Jantung Bawaan  Penyakit hati kronik  Retardasi metabolik

Kelainan bawaan 1 atau lebih  Penyakit ginjal kronik Penyakit paru  Keterlambatan
(Celah bibir&langit-labit, atresia ani, dll) kronik perkembangan
Penyakit Akut Berat Terdapat stoma usus halus  Luka bakar
Paru : Pneumonia, Asma, dll
Hati : Hepatitis, dll Trauma  Rencana operasi mayor
Ginjal : GGA, GNA, dll  Konstipasi berulang  Obesitas

Gagal Tumbuh (Ukuran endek & Mungil)
Skor 0 (risiko malnutrisi kecil)lapor ke DPJP
Skor: 1-3 (berisiko malnutrisi sedang) laporkan ke DPJP
dan disarankan
Jika skor : 4-5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan untuk dirujuk ke Poliklinik Gizi

K. STATUS FUNGSIONAL
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)
Parameter Kriteria Skor Nilai Skor
Umur Dibawah 3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Gangguan Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenisasi (masalah saluran nafas, dehidrasi, 3
anemia,anorexia, sinkop, Sakit kepala dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Gangguan kognitif Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
Lupa keterbatasan 2
Mengetahui kemampuan diri 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi/ anak 4
Pasien menggunakan alat bantu atau box/ mebel 3
Pasien berada di tempat tidur 2
Pasien diluar ruang rawat 1
Respon terhadap Dalam 24 jam 3
operasi/’ obat Dalam 48 jam 2
penenang/efek >48 jam 1
anasthesi

Penggunaan obat Penggunaan obat: sedative (kecuali pasien ICU, yang menggunakan sedasi 3
dan paralisis) hipnotik, barbiturat, fenotialin, antidepresan, laksatif/
diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
Total
Skor: 7-11- Risiko jatuh rendah; ≥12 – Risiko jatuh tinggi

L. KEBUTUHAN EDUKASI
Hambatan pembelajaran :
Tidak ada Pendengaran Lain-lain
Penglihatan Kognitif
Budaya/kepercayaan Emosi
Bahasa Motivasi
Edukasi yang diperlukan :
Stimulasi tumbuh kembang Nutrisi
Perawatan Luka Perawatan stoma
Managemen nyeri Medikasi
Lain-lain, ....................... Jaminan finansial
M. CATATAN
Rujukan :
 
Dietisien Fisioterapis
 
Terapi wicara Perawatan paliatif
 
Unit pelayanan jaminan Lain lain ................................
ANALISA DATA
Tanggal/Jam :
No Data Masalah Keperawatan Etiologi

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

INTERVENSI
Tanggal/Jam :
NO DX NOC/SLKI NIC/SIKI

IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam :
NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TTD
EVALUASI SUMATIF

NO DX HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai