PEMBELAJARAN LABORATOIRUM
KEPERAWATAN ANAK
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021
Tim Penyusun
Tim Penyusun
JUDUL .................................................................................................... i
A. Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Kesehatan Yang Unggul, Modern dan Islami
B. Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Kesehatan Berbasis Riset dan Tekhnologi
Informasi
2. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sebagai Dakwah
Islamiyah Untuk Kemaslahatan Umat
C. Tujuan
1. Mewujudkan tenaga kesehatan yang Islami dan kompeten di bidangnya.
2. Menghasilkan karya ilmiah bagi kemaslahan umat.
3. Mewujudkan kader persyarikatan Muhammadiyah
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
A. Visi
Mewujudkan lulusan tenaga Diploma III Keperawatan yang Unggul di bidang
kegawatdaruratan, Kompetitif, Islami untuk Kemaslahatan Ummat.
B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan Program Diploma III Keperawatan
berbasis riset dan teknologi informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang
keperawatan untuk kemaslahatan ummat.
C. Tujuan
1. Mewujudkan lulusan yang unggul, kompetitif dan islami
2. Menghasilkan karya tulis ilmiah untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan
3. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan untuk
pengembangan ilmu keperawatan dan kemaslahatan umat
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk kemaslahatan
umat
B. SKENARIO KASUS
Kasus 1
An. T usia 3 tahun dirawat di rumah sakit. Saat ini perawat M akan
memberikan obat injeksi ampicillin 125 mg untuk An.T dan ondansentron 2
mg, parasetamol drip 120 mg, dexametason 2 mg. Klien demam dengan suhu
tubuh 39,5 0C.
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Worafi, Yaser Mohammed. 2020. “Drug Safety in Indonesia.” In Drug
Safety in Developing Countries, Elsevier, 279–85.
2. Budiharjo, Vidia Sabrina. 2017. “Faktor Perawat Terhadap Kejadian
Medication Administration Record Di Instalasi Rawat Inap.” Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia 5(1): 1–9.
PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan dimasukan langsung ke dalam otot atau
muscular pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara
intramuskular ( IM).
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat intra muskular
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Bengkok 1
8. Obat sesuai program terapi
9. Buku injeksi/daftar obat
10. Baki/Troli
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
6. Memakai handscoon
7. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
8. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke arah luar) biarkan kering.
9. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit
10. Menusukkan spuit dengan sudut 90 derajat jarum masuk 2/3
PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan dimasukan lansung ke bawah kulit (SC)
pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara subcutan
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat melalui sub cutan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Bengkok 1
8. Obat sesuai program terapi
9. Buku injeksi/daftar obat
10. Baki/Troli
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien/keluarga sebelum kegiatan
dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
6. Memakai handscoon
7. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
8. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke arah luar) biarkan kering.
9. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk mengangkat cutan
10. Menusukkan spuit dengan sudut 45 derajat
PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan dimasukan lansung ke dalam kulit (IC)
pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intracutan
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien mendapat obat melalui intra cutan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Bengkok 1
8. Obat sesuai program terapi
9. Buku injeksi/daftar obat
10. Baki/Troli
11. Alat tulis/bulpoin
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien/keluarga sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
6. Memakai handscoon
7. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
8. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke arah luar) biarkan kering.
9. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit
10. Menusukkan spuit dengan sudut 15-20 derajat jarum masuk kurang
B. SKENARIO KASUS
Kasus 1
An. T usia 3 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan diare. Anak tampak
rewel, dan ibunya tampak cemas dengan kondisi anaknya.
Kasus 2
An.S usia 4 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Bayi
tampak pucat, RR: 50x/menit, ada tarikan dinding dada ke dalam. Anak tidak
sedang menangis. Ibu klien tampak cemas dengan kondisi anaknya.
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Nurlaila, Utami, W., Cahyani, T. 2018. Buku Ajar Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Leutikaprio
PENGERTIAN Proses mendapatkan informasi tentang kesehatan fisik anak sejak lahir,
memperinci kejadian tentang masalah yang ada dan menekankan
tentang riwayat sosial dan keluarga yang esensial untuk memberikan
perawatan yang komprehensif.
TUJUAN 1. Menstandarkan cara melakukan pengkajian riwayat kesehatan.
2. Untuk mencatat data.
3. Merumuskan diagnosa keperawatan.
4. Mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik.
KEBIJAKAN Pasien baru
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kertas
2. Bulpoin
PROSEDUR A. Tahap Para Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
C. Tahap Kerja
1. Membaca tasmiyah
1. Menanyakan identitas klien
2. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan
3. Menanyakan penyakit sekarang/kondisi kesehatan saat ini
4. Menanyakan riwayat masa lalu ( kehamilan ibu, persalinan dan
melahirkan, kelahiran, penyakit sebelumnya, operasi atau cedera,
alergi, obat-obatan saat ini, imunisasi, pertumbuhan dan
perkembangan, kebiasaan)
5. Tinjauan sistem
6. Menanyakan riwayat nutrisi
7. Riwayat keluarga : silsilah keluarga, penyakit keluarga, lokasi
geografis
8. Riwayat pribadi keluarga/sosial : struktur keluarga, fungsi keluarga
9. Riwayat seksual
D. Tahap Terminasi
1. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 14
2. Melakukan evaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
UNIT TERKAIT PRODI SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN
B. SKENARIO KASUS
Setiap kelompok membawa anak balita sebanyak minimal 4 anak. Mahasiswa
melakukan pemeriksaan tumbuh kembang sesuai dengan anak yang dibawa,
sehingga skenario kasus tidak diperlukan.
C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA
1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membaca materi tentang
pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi
dengan pasien anak dan keluarganya
INSTRUKSI KERJA
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
MENGGUNAKAN DENVER II
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001
B. SKENARIO KASUS
An. M usia 34 Bulan dirawat di rumah sakit dengan diagnose medis demam
thypoid. Anak tampak rewel, selalu menangis saat didekati oleh perawat.
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Wong, Donna L.2011. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4.
Jakarta: EGC
INSTRUKSI KERJA
TERAPI BERMAIN
No. Dokumen Nomor revisi: 02 Halaman : 1 dari 2
IK-UPT-KES-ANAK/00/002/001
B. SKENARIO KASUS
An. M (laki-laki) usia 2 bulan dating ke klinik untuk melakukan penimbangan
dan imunisasi.
F. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Nurlaila, Utami, W., Cahyani, T. 2018. Buku Ajar Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Leutikaprio
PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin BCG pada bayi usia 0-2 bulan yang
belum mendapat imunisasi BCG dan bayi usia 0-2 bulan yang tidak
terinfeksi TBC
TUJUAN Memberikan imunitas atau kekebalan terhadap penyakit TBC
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Melakukan evaluasi
4. Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Mencuci tangan
1. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan/KMS
PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin dipteri pertusis tetanus dan hepatitis
pada bayi usia 2-6 bulan yang belum mendapat imunisasi
TUJUAN Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri,pertusis, tetanus dan
hepatitis
KEBIJAKAN 1. Bayi usia 2-6 bulan
2. Bayi belum terinfeksi dipteri pertusis tetanus dan hepatitis
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Bak istrumen kecil
3. Vaksin DPT-Hb / paket DPT Hb combo dalam coolbox
4. Spuit 1 cc
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya atau air hangat
6. Perlak dan pengalas
7. Jarum
8. Bengkok 1
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Membuka penutup vial & melakukan desinfeksi
5. Menyiapkan vaksin 0,5 ml
6. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
7. Memasang perlak dan alasnya
8. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
9. Memakai handscoon
10. Membersihkan kulit dengan kapas basah (melingkar dari dalam
ke luar)
11. Menusukkan spuit dengan sudut 90 derajat
PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin campak pada bayi usia 9-11 bulan
yang belum mendapat imunisasi
TUJUAN Memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
KEBIJAKAN 1. Bayi usia 9-11 bulan
2. Bayi yang belum terinfeksi campak
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Bak istrumen kecil
3. Vaksin Campak dalam coolbox
4. Spuit 1 cc
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya atau air hangat
6. Perlak dan pengalas
7. Jarum
8. Bengkok 1
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Membuka penutup vial & melakukan desinfeksi
5. Menginspirasi vaksin Campak tepat 0,5 ml
6. Mengganti jarum
7. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
8. Memasang perlak dan alasnya
9. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
10. Memakai handscoon
11. Membersihkan kulit dengan kapas basah (melingkar dari dalam
ke luar)
12. Menusukkan spuit dengan sudut 45 derajat
PENGERTIAN Pemberian imunisasi atau vaksin polio pada bayi usia 2-8 bulan yang
belum mendapat imunisasi
TUJUAN Memberikan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis
KEBIJAKAN 1. Bayi usia 2-8 bulan
2. Bayi yang belum terinfeksi polio
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Vaksin polio dalam coolbox
3. Perlak dan pengalas
4. Bengkok 1
PROSEDUR b. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
c. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
d. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
4. Mengatur posisi pasien tiduran atau di gendong
5. Memakai hanscoon
6. Membuka penutup vaksin
7. Meneteskan vaksin sebanyak 2 tetes ke mulut
8. Membuang bungkus vaksin ke dalam bengkok
9. Membaca tahmid
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membereskan alat-alat
3. Melakukan evaluasi
4. Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan/KMS
UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN
(Skill Lab: pengkajian fokus cairan dan elektrolit, menghitung kebutuhan dan
balance cairan, melakukan rehidrasi, memasang infuse, menghitug tetesan
infus)
B. SKENARIO KASUS
An. W (6 bulan) dirawat di RS lekas sembuh dengan keluhan sejak 2 hari yang
terakhir BAB cair 4 kali dalam 24 jam. Hasil pemeriksaan didapatkan data
RR: 40 x/menit, N: 110x/menit, Suhu: 38 0C, mata cekung, , fontanel anterior
cekung. BB saat ini: 8 Kg, Ibu klien mengatakan BB sebelum sakit: 8,5 Kg.
Hasil pemeriksaan fisik abdomen tampak cembung, perkusi abomen:
PENGERTIAN Pemberian cairan intravena pada bayi dan anak pada pasien yang
mendapatkan obat yang diberikan secara intravena (IV)dan untuk
rehidrasi parenteral
TUJUAN 1. Penggantian cairan
2. Pemeliharaan cairan
3. Rute pemberian obat
KEBIJAKAN 1. Pasien mendapat obat intra vena
2. Pasien kurang cairan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Selang infus sesuai kebutuhan (mikro drip)
3. Cairan parenteral sesuai program
4. Jarum intravena sesuai dengan ukuran (misal 23-25G) jarum kupu-
kupu bersayap
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Desinfektan : betadine, salep
8. Torniquet/ manset
9. Bengkok 1
10. Plester/ hipavik
11. Kassa steril
12. Penunjuk waktu
13. Pengaman : spalk kecil
14. Kasa gulung
15. Gunting plester
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan dan
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 34
lakukan dengan cepat
4. Menyiapkan cairan infus
5. Menutup saluran/klem selang infus
6. Menusukan selang infus ke botol cairan infus dengan benar
7. Menggantungkan botol cairan pada standar infus
8. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
9. Mengatur posisi pasien dan memilih area tusukan (vena
supervisial pada tangan, kaki atau lengan, vena kulit kepala)
10. Memasang perlak dan alasnya.
11. Membebaskan daerah yang akan di insersi
12. Memasang torniquett 5 cm proksimal yang akan ditusuk
13. Memakai handscoon
14. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar)
15. Mempertahankan vena pada posisi stabil
16. Memegang IV kateter dengan sudut 30 derajat
17. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas
18. Memastikan IV kateter masuk intravena (dengan keluarnya
darah) kemudian menarik sedikit mandrin IV kateter
19. Memasukan IV kateter secara perlahan
20. Melepas mandrin dan menyambungkan IV kateter dengan selang
infus
21. Melepas torniquet
22. Mengalirkan cairan infus
23. Melakukan fiksasi IV kateter
24. Memberi desinfeksi daerah tusukan & menutup dengan kasa
25. Memasang pengaman/spalk bila diperlukan misal pada bayi dan
membalutkan kasa gulung
26. Mengatur tetesan sesuai program
d. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
UNIT TERKAIT SI KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN
B. SKENARIO KASUS
An. B usia 9 Bulan dirawat di rumah sakit. Klien batuk dan kesulitan bernafas,
terdapat tarikan dinding kedalam, RR: 50x/menit.
PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/ tanpa obat menggunakan nebulator
pada pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan secret dan pasien
yang mengalami penyempitan jalan nafas.
TUJUAN 1. Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan.
2. Melonggarkan jalan nafas
KEBIJAKAN Mengencerkan sekret
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Selang O2 dan sungkup nebulizer
4. Normal salin
5. Air biasa
6. Obat untuk bronchodilator: ventolin, dexamethason
PROSEDUR a. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Membaca tasmiyah
3. Minta orang tua untuk mendampingi anak
4. Jika kurang kooperatif berikan permainan selama tindakan
5. Memastikan tabung masih berisi oksigen
6. Mengisi air pada humidifaier sampai batas level
7. Mengisi pada tempat manometer sungkup nebulizer dengan
normal salin dan bronchodilator : seperti ventolin atau
(salbutamol) atau kadang diberi dexamethasone pada status
asmatikus
8. Menyambungkan selang masker o2 dengan humidifier
9. Mengatur posisi pasien
10. Memasang masker pada pasien
11. Membuka flowmeter dengan ukuran sesuai yang diinstruksikan
dan memastikan dengan adanya asap
B. SKENARIO KASUS
Bayi Ny.Rani (perempuan) usia 1 hari dirawat di ruang perinatalogi. Bayi lahir
spontan, ditolong oleh bidan, P1 A0 dengan usia gestasi 30 minggu dengan
berat lahir: 1850 gram, bayi lahir tidak langsung menangis. Hasil pemeriksaan
Reflek moro, menggenggam, dan menghisap lemah, abdomen datar, lingkar
perut 24 cm, thoraks simetris, terdapat tarikan dinding dada kedalam, suara
nafas: bronkhovesikuler, respirasi 65 kali per menit, nadi 120 kali per
menit.suhu 35 0C, lingkar kepala: 29 cm, Lingkar dada: 26 cm, LILA: 7 cm.
Hasil pemeriksaan bilirubin 13 g/dl, Glukosa 90 mg
D. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Eka Riyanti & Nurlaila. (2019). Buku Ajar Perawatan Bayi Berat Lahir
Rendah. Yogyakarta: Leutikaprio
PENGERTIAN Tindakan perawatan bayi prematur melalui kontak kulit ke kulit dengan ibu.
TUJUAN 1. Untuk mempertahankan suhu
2. Untuk meningkatkan ikatan ibu dan bayi
KEBIJAKAN Membantu mempertahankan suhu badan bayi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Baju yang longgar
2. Kain panjang /selendang bayi
3. Topi bayi
B. SKENARIO KASUS
An. K usia 19 Bulan dating ke rumah sakit dengan keluhan demam dan
kejang. Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang
dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap kejang. Saat pengkajian, klien
mengalami kejang 1 kali. Suhu tubuh: 40 0C.
PENGERTIAN Tindakan penurunan suhu tubuh dengan cara menyeka pasien dengan air
hangat pada pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh
TUJUAN Menurunkan suhu tubuh
KEBIJAKAN Hipertermi dengan suhu 38°C atau lebih
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Perlak pengalas
3. Pakaian bayi/anak
4. Selimut mandi
5. Waslap/handuk kecil
6. Handuk besar
7. Baskom berisi air hangat
PROSEDUR c. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
d. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada klien/keluarga
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
e. Tahap kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Minta orang tua untuk mendampingi anak
3. Berikan alat permainan bila anak tidak kooperatif
4. Menutup sampiran /jendela
5. Memakai sarung tangan
6. Memasang perlak dan alasnya di bawah tubuh bayi/anak
7. Melepaskan pakaian bayi/anak
8. Memasang selimut mandi
9. Mencelupkan waslap/handuk kecil ke baskom dan mengusapkan
ke seluruh tubuh
10. Melakukan tindakan di atas beberapa kali (setelah kulit kering)
11. Mengkaji perubahan suhu tubuh setiap 15-20 menit (komunikasi
secara verbal)
12. Menghentikan prosedur bila suhu tubuh mendekati
normal(komunikasikan secara verbal)
13. Mengeringkan tubuh dengan handuk
Modul Keperawatan Anak-D3 Kep. 48
14. Merapikan kembali alat-alat dan membuang sampah
15. Melepas sarung tangan
16. Merapikan pasien
17. Menanyakan kenyamanan pasien
f. Tahap terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA (Saat pengkajian)
Riwayat penyakit sekarang: (Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini)
ALERGI / REAKSI
Tidak ada alergi
Alergi Obat, sebutkan ……………………………… Reaksi ……………….……………......
Alergi makanan, sebutkan ……………………..... …… Reaksi …………………………….
Alergi lainnya, sebutkan …………………….... ….….. Reaksi .……………………………
Tidak diketahui
B. RIWAYAT KELAHIRAN
Usia kehamilan : ........ minggu Berat badan lahir: ......... gr Panjang badan lahir : .......... cm
Persalinan : Spontan SC Forcep Vakum Ekstraksi
Menangis : Ya Tidak
Riwayat kuning : Ya Tidak
C. RIWAYAT IMUNISASI DASAR
Lengkap : BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, Campak Tidak pernah
Tidak lengkap, sebutkan yang belum ……………………………………………………
D. RIWAYAT KELUARGA
Ibu: Umur : Bangsa : Kesehatan :
Ayah: Umur : Bangsa : Kesehatan :
Anak anak lain :
E. RIWAYAT KESEHATAN
Pernah dirawat : Tidak Ya, Kapan................................ Diagnosis ............................................................
Apakah terpasang alat implant: Tidak Ya, sebutkan: ……………………….…………………………………………………….…...
Apakah ada riwayat dalam keluarga (ayah / ibu dan kakek / nenek) memiliki penyakit Mayor:
Tidak
Ya,Asma/ DM/ Cardiovascular/Kanker/Thalasemia/Lain-lain........................... (lingkari penyakit yang sesuai)
F. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG (Diisi dengan melampirkan form Denver/DDST atau KPSP
G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Status Psikologi :
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan bunuh diri lain lain,
Sebutkan ........................................................................................................................ .......................................
Status Sosial :
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah / Apartemen / Panti / Lainnya
...................................................................................
H. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah:......../...... mmHg Nadi : ........ x/mnt Pernafasan: .......x / menit Suhu : ........°C
Neurologi
Kesadaran : kompos mentis / apatis / somnolen / sopor / coma (lingkari yang sesuai )
Gangguan neurologis : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan ……………………………………………………………..……..
Pernafasan
Irama : Regular Irregular
Retraksi dada : Tidak ada Ada
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
Suara nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
Nafas Cuping Hidung : Tidak ada
Ada
Sianosis : Tidak ada Ada
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB Mask (lingkari yang sesuai) O2 ........ L/mnt
Ventilator, setting ................................................................................................................
Sirkulasi
Sianosis : □ Tidak ada □ Ada Edema : □ Tidak ada □ Ada
Pucat : □ Tidak ada □ Ada Akral : □ Hangat □ Dingin
Intensitas nadi : □ Kuat □ Lemah □Bounding CRT : □< 3detik □> 3 detik
Irama nadi : □ Reguler □ Irreguler Clubbing finger : □ Tidak ada □ Ada
Gastrointestinal
Integumen
Warna kulit : □ Normal □ Pucat □ Kuning □ Mottled
Kelainan : □ Tidak Ada □ Ada
Risiko dekubitus : □ Tidak Ada □ Ada
Luka : □ Tidak ada □ Ada
Muskuloskeletal
Kelainan Tulang : □ Tidak Ada □ Ada, sebutkan ………………………………………………..………
Gerakan anak : □ Bebas □ Terbatas
Genetalia
□ Normal □ Kelainan, sebutkan ........................................................
I. SKRINING NYERI
1. Adakah rasa nyeri Tidak Ya
Lokasi : ...................................... Frekuensi : ............................. Durasi : .................................
2. Skor nyeri : ................
3.Tipe nyeri : terus menerus hilang timbul
4. Karakteristik nyeri :
Terbakar Tertusuk Tumpul
Tertekan Berat Tajam
Kram
5. Nyeri mempengaruhi :
Tidur Aktifitas fisik Konsentrasi
Emosi Nafsu makan Tidur
J. SKRINING GIZI
TinggiBadan : ……………………….. cm BeratBadan : ……………………… kgLingkarKepala : …………………….. cm
Total Skor
K. STATUS FUNGSIONAL
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)
Parameter Kriteria Skor Nilai Skor
Umur Dibawah 3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Gangguan Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenisasi (masalah saluran nafas, dehidrasi, 3
anemia,anorexia, sinkop, Sakit kepala dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Gangguan kognitif Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
Lupa keterbatasan 2
Mengetahui kemampuan diri 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi/ anak 4
Pasien menggunakan alat bantu atau box/ mebel 3
Pasien berada di tempat tidur 2
Pasien diluar ruang rawat 1
Respon terhadap Dalam 24 jam 3
operasi/’ obat Dalam 48 jam 2
penenang/efek >48 jam 1
anasthesi
Penggunaan obat Penggunaan obat: sedative (kecuali pasien ICU, yang menggunakan sedasi 3
dan paralisis) hipnotik, barbiturat, fenotialin, antidepresan, laksatif/
diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
Total
Skor: 7-11- Risiko jatuh rendah; ≥12 – Risiko jatuh tinggi
L. KEBUTUHAN EDUKASI
Hambatan pembelajaran :
Tidak ada Pendengaran Lain-lain
Penglihatan Kognitif
Budaya/kepercayaan Emosi
Bahasa Motivasi
Edukasi yang diperlukan :
Stimulasi tumbuh kembang Nutrisi
Perawatan Luka Perawatan stoma
Managemen nyeri Medikasi
Lain-lain, ....................... Jaminan finansial
M. CATATAN
Rujukan :
Dietisien Fisioterapis
Terapi wicara Perawatan paliatif
Unit pelayanan jaminan Lain lain ................................
ANALISA DATA
Tanggal/Jam :
No Data Masalah Keperawatan Etiologi
INTERVENSI
Tanggal/Jam :
NO DX NOC/SLKI NIC/SIKI
IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam :
NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TTD
EVALUASI SUMATIF
NO DX HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI