Nama Kelompok :
Umi Apriani (A02019072)
Vita Nuriyah (A02019073)
Wahyu Apri Setiawan (A02019074)
Wahyu Indah Pramesti (A02019075)
Widi Septian (A02019076)
Wisnu Subekti (A02019077)
Yoga Pamungkas (A02019078)
Yunita Dwi Rahmawati (A02019079)
Zaenal Muhayat (A02019080)
Pengertian Cardiac Arrest
• Henti jantung (Cardiac Arrest) adalah penghentian
tiba-tiba fungsi pemompaan jantung dan hilangnya
tekanan darah arteri. Saat terjadinya serangan
jantung, penghantaran oksigen dan pengeluaran
karbon dioksida terhenti, metabolisme sel jaringan
menjadi anaerobik, sehingga asidosis metabolik dan
respiratorik terjadi. Pada keadaan tersebut, inisiasi
langsung dari resusitasi jantung paru diperlukan
untuk mencegah terjadinya kerusakan jantung,
paru-paru, ginjal, kerusakan otak dan kematian.
Etiologi
Penyebab terjadinya henti nafas dan henti jantung tidak sama pada setiap
usia. Penyebab terbanyak pada bayi baru lahir adalah karena gagal nafas,
sedangkan pada usia bayi yang menjadi penyebabnya bisa berupa:
a. Sindrom bayi mati mendadak atau SIDS ( Sudden Infant Death
Syndrome )
b. Penyakit pernafasan
c. Sumbatan pada saluran pernafasan, termasuk aspirasi benda asing
d. Tenggelam
e. Sepsis
f. Penyakit neurologis
Penyebab terbanyak henti nafas dan henti jantung pada anak yang
berumur diatas 1 tahun adalah cedera yang meliputi kecelakaan lalu
lintas, terbakar, cedera senjata api, dan tenggelam.
Seseorang dikatakan mempunyai risiko tinggi
untuk terkena cardiac arrest dengan kondisi:
a. Ada jejas di jantung akibat dari serangan
jantung terdahulu.
b. Penebalan otot jantung (Cardiomyopathy).
c. Riwayat penggunaan obat-obatan jantung
d. Abnormalitas kelistrikan jantung (sindroma
gelombang QT yang memanjang)
e. Aterosklerosis
Manifestasi klinis cardiac arrest
1. Tidak sadar(pada beberapa kasus terjadi
kolaps tiba-tiba)
2. Ketiadaan respon; pasien tidak berespon
terhadap rangsangan suara, tepukan di pundak
ataupun cubitan.
3. Ketiadaan pernafasan normal; tidak terdapat
pernafasan normal ketika jalan pernafasan
dibuka.
4. Tidak teraba denyut nadi di arteri besar
(karotis, femoralis, radialis
Kasus
• Ny. Sr Datang ke RSUD Kebumen pada tanggal
30 September 2021 pada jam 7.30 dibawa oleh
keluarganya dengan keadaan tidak sadarkan
diri. Keluarga klien mengatakan Ny.Sr saat
berolahraga tiba tiba mengeluhkan Nyeri,
Keluarga klien mengatakan Ny,Sr tampak
memegangi Area dadanya. Hasil Pengkajian
menyatakan Klien tidak teraba Nafas dan Nadi.
Hasil EKG VT tanpa nadi. Klien mengalami
Penurunan Kesadaran (GCS E1M1E1 )
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Alamat : Karangganyar Kebumen
Nomor RM : 0021345xxxx
Tanggal Masuk RS : 30 September 2021 07.30
Tanggal Pengkajian: 30 September 2021 07.35
Diagnosa Medik : Cardiac Arrest
Disability :
Tingkat Kesadaran : Koma ( Tidak sadar penuh )
Nilai GCS : E1,M1,V1
Pupil : Miosis
Respon Cahaya : (-) Kurang
Penilaian Ekstremitas Sensorik
Sensorik : Tidak
Motorik : tidak
PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada memar,
tidak ada benjolan, kulit kepala bersih rambut bersih
• Mata : Mata simetris,Konjungtiva ananemis, sklera
anikterik, pupil Miosis Respon cahaya (-)
• Telinga : bentuk telinga simetris, tidak ada lesi atau
memar dan tidak ada serumen
• Hidung :Simeteris, tidak ada polip, Tidak teraba nafas
( Dilakukan Bantuan nafas dengan RJP berulang )
• Mulut :tidak terdapat sekret atau benda asing yang
menganggu jalan nafas, mukosa bibir kering pucat.
• Leher : tidak ada pembesaran kelenajar tiroid
• Dada
( Paru )
• Inpeksi : bentuk dada simeteris, tidak terlihat pengembangan dada
• Palpasi : tidak terkaji karena pasien tidak sadar
• Perkusi : Redup
• Auskultasi : tidak terdengar suara nafas
• ( Jantung )
• Inpeksi : Icus cordis tidak terlihat
• Palpasi : tidak terkaji Nyeri , Tidak terdapat pembesaran Jantung
• Perkusi : Batas jantung 1 & 2 abnromal
• Auskultasi : tidak terdengar suara detak jantung
• ( Abdomen )
• Inpeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
• Auskultasi : Bising usus 12x/menit
• Perkusi : Timpani
• Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar ataupun
limfe
• Kulit : Kulit teraba dingin, turgor kulit baik
• Ekstremitas :
• Atas : CRT < 2 detik, kekuatan otot lemah (1)
• Bawah :CRT < 2 detik, kekuatan otot lemah (1)
PROGRAM TERAPI
NO NAMA OBAT DOSIS INDIKASI
Melepaskan Otot- otot pernafasan dan
meningkatkan ketegangan pembuluh
darah. Memicu kerja jantung,
meningkatkan tekanan darah,
1 RJP (Epineprin) Tiap 3-5 menit melegakan pernafasan .
Untuk mengobati jenis jenis aritmia
( Gangguan Irama Jantung )
Mengembalikan Detak jantung normal
dan mempertahankan detak jantung
2 Amiordan 300 mg yang stabil
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan Curah Jantung bd ketidakmampuan jantung memompakan darah
2. Gangguan sirkulasi spontan bd Abnormalistas Kelistrikan Jantung
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan Intervensi
1 Setelahdilakukan tindakan keperawatan Resusitasi jantung paru
selama 1 x 30 menit masalah penurunan Observasi :
curah jantun teratasi dengan kriteria • Identifikasi
hasil: keamanan
penolong,lingkungan
Indikator A T
dan pasien
Kekuatan nadi perifer 1 4 • Identifikasi
Tekanan darah 1 4 respon pasien
• Monitor nadi
Teraba pernafasan 1 4
karotis dan nafas setiap
Denyut jantung dalam batas 1 4 2 menit atau 5 siklus
RJP
normal
• Cek irama
Ket : Denyut nadi pasien
1 : Memburuk Terapeutik
2 : cukup memburuk • Atur posisi
3 : sedang penolong berluttu
4 : cukup membaik disamping korban
5 : membaik
• Raba nadi karotis dalam waktu < 10
menit
• Kompresi dada 30 kali
dikombinasikan dengan bantuan napas 2 kali
jika ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada
napas
• Uka jalan nafas dengan head tilt
atau jaw thrust
• Berikan bantuan napas dengan
menggunakan bag valve mask
• Kombinasikan kompresi dan
ventilasi selama 2 menit atau sebanyak 5 siklus
• Hentikan RJP jika ditemukan tanda
tanda kehidupan
Edukasi :
• Jelaskan tujuan dan prosedur
kepada keluarga
Kolaborasi :
• Kolaborasi tim medis untuk bantuan
hidup lanjut
• Kolaborasi RJP dengan pemberian
Epineprin tiap 3-5 menit dan Amiordan 300 mg
2 Setelahdilakukan tindakan keperawatan Manajemen Defibrilasi :
selama 1 x 30 menit masalah Gangguan
sirkulasi spontan teratasi dengan kriteria Periksa irama pada monitor
hasil: setelah RJP 2 menit
Sirkulasi spontan
Cek Irama atau tanda tanda
Indikator A T adanya Pernafasan klien
07. 36 Mengecek irama nfas klien status Tidak teraba nafas (tidak ada
pernafasan nafas setiap 2 menit pengembangan dada)
07. 45 Membuka jalan nafas dengan head Dilakukan teknik buka jalan nafas
tilt atau jaw thrust dengan headlite menekan dahi
07. 52 Melakukan RJP hingga mesin Tetap melakukan rjp krpada klien
defibrilator siap
P: Lanjutkan intervensi
1. Memberikan terapi oksigen
2. Memonitor EKG
Thank You