Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


DI BANGSAL BUGENVIL RSUD Dr. R. SOEDJATI
SOEMODIARDJO GROBOGAN

Disusun Oleh :

Umi Nur’layli

SN211145

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA


2021/ 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD)


Sub pokok pembahasan : Pencegahan DBD (DBD)
Sasaran : Pasien dengan DBD
Tempat : Bangsal Bougenvil
Penyuluh : Umi Nur’layli

A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular
yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aed
es aegypti yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh h
ari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri u
lu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa
bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura). Kadang-kadang mimi
san, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang dian
ggap serius pada demam berdarah dengue adalah jika muncul perdar
ahan dan tanda-tanda syokrenjatan (Mubin,2014). Demam Berdarah D
engue (DBD atau Dengue Hemmoragic Fever) merupakan masalah kesehat
an yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di da
erah perkotaan.

Sebagian besarkasus DBD menyerang anak-anak. Angka fatal


itas kasus DBD dapat mencapai lebihdari 20%, namun dengan penang
anan yang baik dapat menurun hingga kurang dari 1% (WHO, 2012).
Pemberantasan DBD yang dilakukan selama ini dengan sasaran nyamuk
dewasa melalui pengasapan, kemudian diperluas dengan menggunakan
larvasida yang ditaburkan ke tempat penanpungan air. Hal ini sampai sekarang
belum menampakkan hasil yang memuaskan dimana terbukti setiap tahun
selalu datang penyakit DBD tersebut. Cara yang efektif untuk mencegah
penularan virus demam berdarah adalah memberantas sarang nyamuk(aedes
aegypti).

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 7-10 menit tentang Demam
Berdarah Dengue (DBD) diharapkan pasien dan keluarga pasien mengetahui
tentang cara pencegahan Demam Berdarah Dengue.

b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
4. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

C. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Ciri nyamuk Aedes Aegypty
4. Tanda dan gejala Demam Berdarah
5. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

D. Media
 Leaflet

E. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab
F. Peserta
 Pasien dan keluarga pasien

G. Setting Tempat

H. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/ tanggal :Kamis, 25 November 2021
b. Waktu : 10.00 WIB - selesai
c. Tempat : Di Bangsal Bougenvil Kamar 1 RSUD Dr. R Soedjati
Soemodiardjo Grobogan

I. Pengorganisasi
1. Moderator : Umi Nur’layli
2. Penyuluh : Umi Nur’layli

J. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1 Persiapan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Menggali pengetahuan 3. Menjawab
keluarga pasien tentang pertanyaan
Demam Berdarah Dengue
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
Penyuluhan dan
memperhatikan
5. Membuat kontrak waktu 5. Menyetujui
kontrak waktu
2 Proses 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
 Pengertian Demam memperhatikan
Berdarah Dengue (DBD) penjelasan
 Penyebab Demam Penyuluh
Berdarah Dengue (DBD)
 Tanda dan gejala Demam
Berdarah Dengue (DBD)
 Cara Pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD)
2. Memberikan kesempatan 2. Aktif bertanya
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta 3. Mendengarkan

3 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan


disampaikan oleh penyuluh dan
Memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab
penjelasan yang pertanyaan yang
disampaikan dan penyuluh diberikan
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup 3. Menjawab salam

K. Evaluasi Lisan
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien dan keluarga pasien bersedia mengikuti penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakanakan di Bangsal Bougenvil kamar 1
RSUD Dr. R Soedjati Soemodiardjo Grobogan
2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga pasien antusias terhadap materi yang diberikan.
b. Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
waktu yang telah ditentukan.
c. Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian tentang DBD
b. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang cara penularan DBD
c. Pasien dan keluarga mampu menjelakan tentang ciri dan sifat nyamuk
aides
d. Pasien dan keluarga mampu menjelakan cara penegahan DBD
e. Pasien dan keluarga mampu menjelakan gejala DBD
f. Pasien dan keluarga mampu menjelakan cara pertolngan pertama pada
DBD

L. DAFTAR HADIR
Hari/tanggal : Kamis, 25 November 2021
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Di Bangsal Bougenvil Kamar 1 RSUD Dr. R Soedjati
Soemodiardjo Grobogan
No. Nama TTD

1.

2.

3.
Materi
Demam Berdarah Dengue (DBD)

A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat
menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri
otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan
dapat menyebabkan perdarahan.

B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun
dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-
kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya
cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang
tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya
Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.

C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty


1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya

2. Berbadan kecil

3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari

4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng


bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman b
urung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan dit
empat yang gelap dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk
bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter

D. Cara penularan Demam Berdarah Dengue

1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan n


yamuk Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-ruma
h dan tempat-tempat umum (Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghis
ap darah orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit t
etapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sa
kit dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada
orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegyptynya.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkem
bang biak dalam tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,v
irus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke o
rang tersebut.
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung vir
us dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubas
i)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh
yang baik,ia akan segera menderita DBD (demam berdarah deng
ue)

E. Tanda dan gejala DBD


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu m
akan, nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala.
2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada
kulit dan mimisan (epistaksis).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada m
ual dan muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-
ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah
dan tidak sadar.

F. Cara pencegahan DBD


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti)
harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang
tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian
vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah
memberantas jentik jentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini
dikenal dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh
karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan
tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD
secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia

Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.

2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah
dengan cara 3M plus:

a. Menguras bak mandi

b. Menutup tempat penampungan air

c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat d


igenangi air seperti ban bekas, kaleng bekas, vas bung
a, penampungan air dsb.

d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bep


ergian
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tem
pat lainnya yang sejenis seminggu sekali.
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
/ rusak.
g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tan
ah.
h. Menaburkan bubuk Larvasida.
i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampu
ng air.
j. Memasang kawat kasa.
k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
l. Menggunakan kelambu.
m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu
agen yang aktif mengendalikan nyamuk.
DAFTAR PUSTAKA

Hendrayanto. 2011. Ilmu Penyakait Dalam : jilid 1. Jakarta : FKUI Widyastuti,


Palupi. 2012. Pencegahan, Pengendalian Dengue Dan Demam Berdarah.
Jakarta : EGC

Hutabarat, T., Windyaningsih, C., & Delianna, J. 2017. Modul Pelatihan Bagi
Pengelolaan Program Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia.
Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Departemen Keehatan Republik Indonesia.

Suwarsono H : Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Cermin


DuniaKedokteran 1997; 119 : 32-3.

Anda mungkin juga menyukai