PEMBAHASAN
klien dengan Fraktur Tibia Fibula yang dimulai dari tanggal 16 Oktober 2022
sampai tanggal 18 Oktober 2022 diruang Gedung 2 Rumah Sakit Umum Daerah
berikut.
A. Pengkajian
50
51
periode puasa pra operasi), anoreksia mual muntah, halus membran mukosa,
pada bagian yang terkena (mungkin segera akibat langsung dari fraktur atau
dari fraktur atau akibat sekunder pembengkakan jaringan dan nyeri), agitasi
atau menurun (pendarahan bermaakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada
trauma multiple). Peningkatan jumlah SDP adalah serpon stress normal setelah
52
Sedangkan dari hasil pengkajian pada klien Tn. I dengan Fraktur Tibia
Fibula. Klien masuk UGD Rumah Sakit Umum Daerah HAMBA Muara
Bulian pada tanggal 14 Oktober 2022 pada pukul 19.00 wib dengan keluhan
temukan data yang menunjang meliputi : Identitas klien seperti : klien bernama
Tn. I berumur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, beragama Islam, suku Melayu,
bangsa Indonesia, yang bertanggung jawab nama istri Ny. S umur 30 tahun,
seperti keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, GCS 15, nyeri pada
luka bekas operasi, terpasang kateter, TD : 126/84 mmHg, Suhu 36,5 0 C, Nadi
96 x/menit, tinggi badan 165 Cm, Berat Badan 60 Kg. Aktivitas klien ada
dibantu keluarga seperti BAB, BAK, Makan, Minum, Nyeri pada luka post
terdapat 10 jahitan, Skala Nyeri 4, Pernapasan tidak ada suara tambahan seperti
Leukosit 11.91 mg/dl, Hematokrit 40.3, PLT 145, Ct/Bt 3/1, Golongan Darah
bahwa tidak semestinya apa yang didapat pengkajian secara teoritis juga akan
53
klien pada klien Data yang ingin diperoleh sesuai dengan keluhan dari klien,
keperawatan. Tetapi yang dijelaskan pada teori adalah keluhan yang dirasakan
pada penderita Fraktur sehingga data yang dalam teori ada sebagian yang
muncul.
data setelah di lakukan operasi, Klien mengatakan nyeri pada luka di betis kaki
sebelah kiri post operasi hari 2 dengan skala nyeri 5, nyeri bertambah saat
Dari hasil pengkajian pada Tn. I data yang ditemukan pada umumnya telah
sesuai dengan tanda dan gejala Fraktur Tibia Fibula Sinestra secara teoritis,
seperti nyeri pada luka bekas operasi Fraktur Tibia Fibula Sinestra.
B. Diagnosa Keperawatan
dengan luka post operasi. Ketiga diagnosa ini sesuai dengan teori pada
C. Perencanaan
Rencana tindakan pada klien sesuai dengan prioritas adalah sebagai berikut:
tiap 2 jam jika tirah baring, Anjurkan minum air yang cukup, Anjurkan
55
sayur meningkat
D . Tindakan Keperawatan
dengan situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologi dilidungi, dan
dibuat disesuaiakan dengan situasi dan kondisi dari klien itu sendiri.
keperawatan yang telah dibuat yang berguna untuk mencapai tujuan dan
E. Evaluasi
anggota team kesehatan lain nya dan bertujuan untuk menilai apakah tujuan
56
Ada tiga alternatif yang dipakai perawat dalam menilai suatu tindakan
berhasil atau tidak dan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai
dalam jangka waktu tertentu sesuai rencana yang ditentukan, ada pun alternatif
tercapai.
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yaitu untuk melihat
balik untuk menilai keberhasilan suatu rencana keperawatan yang telah dibuat,