Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

WASPADA HIPOGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS (DM)

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK KATIE ERIKSON

1. FADILA HIDAYAT,S.Kep
2. FITRI AFRIANTI, S.Kep
3. UNIZA, S.Kep
4. MAIMUNAH, S.Kep
5. ELVERIDA BORU MANURUNG, S.Kep
6. VIRA AFYUNITA, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN 2022
SATUAN PENYULUHAN (SAP)
WASPADA HIPOGLIKEMIA DIABETES MELITUS (DM)

A. LATAR BELAKANG
Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 70 mg/dl)
Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa serum dengan atau tanpa adanya
tanda dan gejala sistem autonom, seperti adanya whipple͛ s triad: Terdapat gejala-gejala
hipoglikemia, Kadar glukosa darah yang rendah, Gejala berkurang dengan pengobatan.
Sebagian pasien dengan DM dapat menunjukkan tanda dan gejala glukosa darah rendah
tetapi pemeriksaan kadar glukosa darah normal. Di lain pihak, tidak semua pasien DM
mengalami tanda dan gejala hipoglikemia meskipun pada pemeriksaan kadar glukosa
darahnya rendah (PERKENI, 2021).
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam
darah berada di bawah kadar normal. Hipoglikemia adalah komplikasi yang paling umum
terjadi pada individu dengan diabetes (P2PTM Kemenkes RI, 2017)
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh penderita diabetes
mellitus. Tidak seperti nefropati diabetic ataupun retinopati diabetik yang berlangsung
secara kronis, hipoglikemia dapat terjadi secara akut dan tiba-tiba dan dapat mengancam
nyawa. Hal tersebut disebabkan karena glukosa adalah satu-satunya sumber energy otak
dan hanya dapat diperoleh dari sirkulasi darah karena jaringan otak tidak memiliki
cadangan glukosa. Kadar gula darah yang rendah pada kondisi hipoglikemia dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Kondisi inilah yang menyebabkan hipoglikemia
memiliki efek yang fatal bagi penyandang diabetes melitus, dimana 2% - 4% kematian
penderita diabetes mellitus disebabkan oleh hipoglikemia (Aman, 2018).
Kurangnya asupan makanan diketahui merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya hipoglikemia. Pasien Diabetes melitus (DM) di RSUD HAMBA dalam waktu
1 bulan terakhir dari 47 orang yang dirawat 7 diantaranya mengalami hipoglikemia.
Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai hipoglikemia, menurut kelompok
perlu diadakan penyuluhan kesehatan mengenai hipoglikemia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x35 menit, pasien dan keluarga
mampu memahami tentang cara penanganan komplikasi akut (hipoglikemi) pada pasien
DM.
2. Tujuan Intruksional Khusus
1. Memahami pengertian hipoglikemia
2. Memahami penyebab hipoglikemia
3. Memahami tanda dan gejala hipoglikemia
4. Memahami tentang penanganan hipoglikemia
5. Memahami tentang akibat hipoglikemi yang fatal bagi penderita DM
6. Memahami tentang cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemia

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Hipoglikemia
2. Sub pokok bahasan
a. Memahami pengertian hipoglikemia
b. Memahami penyebab hipoglikemia
c. Memahami tanda dan gejala hipoglikemia
d. Memahami tentang penanganan hipoglikemia
e. Memahami tentang akibat hipoglikemi yang fatal bagi penderita DM
f. Memahami tentang cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemia
3. Sasaran dan target
Keluarga pasien beserta pasien Gedung 3 di RSUD HAMBA
4. Metode
a. ceramah
b. diskusi
c. tanya jawab
5. Media dan alat
a. media
1) leaflet
2) powerpoint
b. alat
1) laptop
2) infokus
6. Waktu dan tempat
Hari/ Tanggal : Jumat 11 November 2022
Jam : 10.00 s/d selesai
Waktu : 35 menit
Tempat : Gedung 3

D. GARIS BESAR MATERI (MATERI TERLAMPIR)

E. PENGORGANISASIAN
1. Presenter : Elverida Boru Manurung, S.kep
2. Moderator : Fitri Afrianti, S.Kep
3. Notulen : Vira Afyunita , S.Kep
4. Fasilitator : Maimunah, S.Kep
5. Observer : Uniza, S.Kep
6. Dokumenter : Fadila Hidayat, S.Kep

F. URAIAN TUGAS
1. Tugas moderator
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok dan pembimbing
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topik,kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalan nya kegiatan
f. Memberikan kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas presenter
a. Menyusun rencana kegiatan sap
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang di lakukan kepada
audience
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik
3. Tugas fasilitor
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan
4. Tugas observer
a. Mengamati jalan nya kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah di lakukan
PENGATURAN TEMPAT

Media
M P

F O

Keterangan :

Media : Media

M : Moderator

P : Presenter

F : Fasilitator

: Audiens

O : Observer

D : Dokumenter
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan
Pendahuluan (5 menit)  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan dan
diri,anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing  Mendengarkan
 Menjelaskan topik  Menyetujui kontrak
penyuluhan waktu
 Membuat kontrak waktu  Mendengarkan dan
dan bahasa memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
kegiatan
Pelaksanaan (20 menit)  Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audiens tentang pengertian pendapat
Hipoglikemia
 Memberi reinforcement  Mendengarkan dan
positif pada audiens memperhatikan
pendapat audiens
 Menjelaskan materi tentang  Mendengarkan dan
pengertian hipoglikemi memperhatikan
 Menjelaskan materi  Mendengarkan dan
penyebab hipoglikemi memperhatikan
 Menjelaskan materi tanda  Mendengarkan dan
dan gejala hipoglikemi memperhatikan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
penanganan hipoglikemia memperhatikan
 Menjelaskan tentang akibat  Mendengarkan dan
hipoglikemi yang fatal bagi memperhatikan
penderita DM
 Menjelaskan tentang cara  Mendengarkan dan
mengurangi resiko memperhatikan
mengalami hipoglikemi
Penutup (10 menit)  Memberikan kesempatan  Memberikan
pada audiens untuk pertanyaan
bertanya
 Memberikan reinforcemen  Mendelegasikan dan
pada audiens atas memperhatikan
pertanyaan audiens  Mengemukakan
 Memberikan kesempatan pendapat
audiens lain untuk
memberi pendapat  Mendengarkan dan
 Melengkapi atau memperhatikan
memberikan penjelasan  Mendengarkan dan
atas pertanyaan audiens memperhatikan serta
 Mengevaluasi dan ikut menyimpulkan
menyimpulkan materi  Menjawab salam
penyuluhan yang telah di
sampaikan
 Salam penutup
H. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang di rencanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang di rencanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang di rencanakan
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. waktu sesuai dengan yang di rencanakan
c. Selama proses berlangsung di harapkan audience dapat mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan/ tidak ada yang meninggalkan ruangan
d. Selama kegiatan berlangsung di harapkan audience berperan aktif
3. Evaluasi hasil
d. Memahami pengertian hipoglikemia diharapkan 75 % dari peserta
e. Memahami penyebab hipoglikemia diharapkan 75 % dari peserta
f. Memahami tanda dan gejala hipoglikemia diharapkan 75 % dari peserta
g. Memahami tentang penanganan hipoglikemia diharapkan 75 % dari peserta
h. Memahami tentang akibat hipoglikemi yang fatal bagi penderita DM
diharapkan 75 % dari peserta
i. Memahami tentang cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemia
diharapkan 75 % dari peserta
MATERI PENYULUHAN
HIPOGLIKEMI
A. Defenisi Hipoglikemi
Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 70 mg/dl)
Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa serum dengan atau tanpa adanya tanda
dan gejala sistem autonom, seperti adanya whipple͛ s triad: Terdapat gejala-gejala
hipoglikemia, Kadar glukosa darah yang rendah, Gejala berkurang dengan pengobatan.
Sebagian pasien dengan DM dapat menunjukkan tanda dan gejala glukosa darah rendah
tetapi pemeriksaan kadar glukosa darah normal. Di lain pihak, tidak semua pasien DM
mengalami tanda dan gejala hipoglikemia meskipun pada pemeriksaan kadar glukosa
darahnya rendah (PERKENI, 2021).
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam
darah berada di bawah kadar normal. Hipoglikemia adalah komplikasi yang paling umum
terjadi pada individu dengan diabetes (P2PTM Kemenkes RI, 2017)

B. Penyebab hipoglikemi
Beberapa penyebab hipoglikemia yang biasanya terjadi pada penderita diabetes menurut
(P2PTM Kemenkes RI, 2017) adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan suntikan insulin yang melebihi dosis.
2. Menggunakan insulin dengan dosis normal, namun tubuh kekurangan asupan
karbohidrat.
3. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan perut
kosong.

C. Gejala hipoglikemi

Gejala menurut (Kemenkes, 2022) jika kadar gula darah terlalu rendah maka tubuh,
termasuk otak, tidak akan bisa berfungsi dengan baik, dan jika itu terjadi, seseorang yang
menderita hipoglikemia bisa mengalami gejala-gejala berikut ini :
1. Lelah
2. Pusing
3. Pucat
4. Bibir kesemutan
5. Gemetar
6. Berkeringat
7. Merasa lapar
8. Jantung berdebar-debar
9. Sulit berkonsentrasi
10. Mudah marah
Penderita hipoglikemia yang kondisinya makin memburuk akan mengalami gejala-
gejala seperti :
1. Mengantuk
2. Gangguan penglihatan
3. Seperti kebingungan
4. Gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk
5. Kejang
6. Hilang kesadaran
Menurut (P2PTM Kemenkes RI, 2017) Gejala Hipoglikemia: Badan terasa lemas, lapar,
pusing, gemetar, penglihatan kabur, keringat berlebih, kejangkejang, kebingungan dan detak
jantung yang cepat, bisa menyebabkan pingsan.

D. Penanganan penderita DM yang mengalami hipoglikemi


Tips untuk mengatasi hipoglikemia menurut (P2PTM Kemenkes RI, 2017)adalah sebagai
berikut :
 Mengonsumsi larutan air gula atau makanan tinggi gula seperti permen.
 Larutan air gula dapat dibuat dengan cara melarutkan 2sdm gula pasir kedala satu
gelas air putih.
 Jika setelah 15 menit keluhan hipoglikemia masih tetap ada, minum kembali larutan
air gula atau makanan tinggi gula.
 Jika hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sudah mencapai normal, maka segera
mengonsumsi makanan utama atau selingan.
 Segera berkonsultasi dengan Dokter.
E. Bahaya DM yang tidak terkontrol
Apa Bahaya DM yang tidak terkontrol: Komplikasi akut (dalam waktu cepat) dan dapat
berakhir dengan kematian. a. Hipoglikemia (kadar glukosa darah terlalu rendah < 70 mg/dl).
Terjadi bila diabetesi minum obat tablet atau menggunakan obat suntik (insulin) disertai
mengonsumsi makanan terlalu sedikit dan atau latihan fisik terlalu berat sehingga kadar
glukosa darahnya turun terlalu rendah. Mengonsumsi obat anti diabetes tidak sesuai petunjuk
dokter. Respon diabetesi terhadap obat anti diabetes berlebihan. Gejala Hipoglikemia: Badan
terasa lemas, lapar, pusing, gemetar, penglihatan kabur, keringat berlebih, kejang-kejang,
kebingungan dan detak jantung yang cepat, bisa menyebabkan pingsan (Buku Pintar Kader
Posbindu PTM, 2019)

F. Cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemi


1. Tidak terlambat atau lupa makan setelah mendapatkan suntikan insulin.
2. Jangan melakukan olahraga terlalu berlebihan.
3. Pantau kadar gula darah secara berkala.
4. Makan sesuai dengan aktivitas yang dilakukkan .
5. Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul.
6. Selalu siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala glikemia (Aman, 2018).

G. Pencegahan Hipoglikemia
1. Lakukan edukasi tentang tanda dan gejala Hipoglikemia, penanganan sementara dan hal
lain harus dilakukan.
2. Anjurkan melakukan PGDM, khususnya bagi pengguna insulin atau obat oral golongan
insulin sekretagog.
3. Lakukan edukasi tentang obat-obatan atau insulin yang dikonsumsi, tentang :
Dosis,Waktu konsumsi, Efek samping.
4. Bagi Dokter yang menghadapi pasien DM dengan kejadian Hipoglikemia perlu
melakukan :
 Evaluasi secara menyeluruh tentang status kesehatan pasien.
 Evaluasi program pengobatan yang diberikan dan bila perlu melakukan program
ulang dengan memperhatikan berbagai aspek seperti : jadwal makan, kegiatan
olahraga atau adanya penyakit penyerta yang memerlukan obat lain yang
mungkin berpengaruh terhadap glukosa darah.
 Bila diperlukan mengganti obat-obatan yang lebih kecil kemungkinan
menimbulkan Hipoglikemia (PERKENI, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
Aman, Andi Makbul. 2018. Hipoglikemi Dalam Praktik Sehari-Hari. Makasar : FKUNHAS
Kemenkes RI . 2019. BUKU PINTAR KADER POSBINDU PTM. Jakarta: Direktur Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
PERKERNI. 2021. Pedoman pengolahan dan pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia
2021. Jakarta : PERKERNI

Anda mungkin juga menyukai