( SAP )
A. LATAR BELAKANG
Jumlah penderita hipertiroid terus meningkat. hipertiroidisme
adalah tirotoksikosis sebagai akibat produksi tiroid itu sendiri.
Tirotoksikosis terbagi atas kelainan yang berhubungan dengan
hipertiroidisme dan yang tidak berhubungan dengan hipertiroidisme.
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak,
disebut pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon
tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon
tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut
hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin
releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk
melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH
mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid.
Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-
kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan
dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid.Pengobatan
hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan
HIPERTIROID Page 1
dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan
tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
Kejadian pembesaran kelenjar tiroid terbanyak ditemukan pada
usia antara 9 sampai 13 tahun pada anak laki-laki dan antara usia 12
sampai 18 tahun pada anak perempuan. Pada usia dewasa jarang sekali
terjadi pembesaran kelenjar tiroid kecuali pada wanita yang memang
sering ditemukan pembesaran kelenjar tiroidnya baru timbul setelah usia
19 atau 20 tahun.
Karena banyaknya penderita hipertiroid, sekiranya kita perlu
mengetahui dasar-dasar endokrinologi dan juga mengenai seluk-beluk
hipertiroid dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan hal ini.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat memahami
tentang hipertiroid.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan :
a. Masyarakat memahami tentang pengertian Hipertiroid
b. Masyarakat memahami tentang penyebab Hipertiroid
c. Masyarakat memahami tentang tanda dan gejala Hipertiroid
d. Masyarakat memahami pencegahan Hipertiroid
C. MATERI (Terlampir)
a. Pengertian Hipertiroid
b. Penyebab Hipertiroid
c. Tanda dan gejala Hipertiroid
d. Pencegahan Hipertiroid
HIPERTIROID Page 2
D. MEDIA PENYULUHAN
a. Leaflet
b. LCD
c. Mikrofon
E. METODE PENYULUHAN
a. Ceramah
b. Tanya jawab
HIPERTIROID Page 3
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
a. : Penyaji f. : fasilitator
b. : Moderator
c. : Media
d. : Audiens
e. : Observer
HIPERTIROID Page 4
G. PENGORGANISASIAN
a. Moderator
Lola Mairiska
b. Penyaji
Habil Habibi
c. Observer
Nanik Mulyani
d. Fasilitator
Akrinaldo
Annisa Nurul Fitri
Trisia Wulandari
Vivi Celvianti
Voni Sandra Ariesta
Widya Fransiska
Yosi Oktavia
Zulfikri
H. PEMBAGIAN TUGAS
1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan diri
c. Menatatertibkan acara penyuluhan
d. Menjaga kelancaran acara
e. Memimpin diskusi
f. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama-sama audiens
2. Peran Presenter
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitator menjalin kerjasama dalam penyuluhan
3. Peran Observer
a. Mengamati jalannya acara
HIPERTIROID Page 5
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
4. Peran Fasilitator
a. Memotivasi peserta penyuluhan
b. Menjadi contoh dalam kegiatan
c. Membagikan leaflet
d. Menjalankan absensi penyuluhan
I. MEKANISME KEGIATAN
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu
1 Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
nama-nama anggota c. Menjawab
kelompok dan d. Mendengarkan
5 Menit
pembimbing e. Menyetujui kontrak
c. Evaluasi validasi waktu
d. Menjelaskan tujuan
intruksional umum
e. Kontrak waktu
2 Kegiatan Inti
a. Mengali a. Menjawab
pengetahuan
masyarakat tentang
pengertian
15 Menit
Hipertiroid
b. Memberi b. Mendengarkan
reinforcement positif
atas kemampuan
masyarakat
HIPERTIROID Page 6
c. Menjelaskan c. Mendengarkan,
pengertian memperhatikan
Hipertiroid pada
audiens
d. Mengali d. Menjawab
pengetahuan
masyarakat tentang
penyebab Hipertiroid
e. Memberi e. Mendengarkan
reinforcement positif
atas kemampuan
masyarakat
f. Menjelaskan f. Mendengarkan,
penyebab Hipertiroid memperhatikan
pada audiens
g. Mengali g. Menjawab
pengetahuan
masyarakat tentang
tanda dan gejala
Hipertiroid
h. Memberi h. Mendengarkan
reinforcement positif
atas kemampuan
masyarakat
i. Menjelaskan tanda i. Mendengarkan,
dan gejala dari memperhatikan
Hipertiroid audiens
j. Mengali j. Menjawab
pengetahuan
masyarakat tentang
pencegahan
HIPERTIROID Page 7
Hipertiroid
k. Memberi k. Mendengarkan
reinforcement positif
atas kemampuan
masyarakat
l. Menjelaskan l. Mendengarkan,
pencegahan memperhatikan
Hipertiroid pada
audiens
3 Penutup
a. Memberikan a. Menerangkan
kesempatan untuk kesimpulan yang
bertanya didapat
b. Menjawab b. Memperhatikan
pertanyaan
c. Mengevaluasi materi c. Mengemukankan 10 Menit
yang disampaikan pendapat
d. Bersama audiens d. Mengemukankan
menyimpulkan pendapat
materi penyuluhan
e. Menutup penyuluhan e. Menjawab salam
dan memberi salam
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 75 % masyarakat yang diundang menghadiri penyuluhan
b. 75 % peserta tidak meninggalkan ruangan penyuluhan
c. 100 % mahasiswa hadir
d. Penorganisasian sesuai dengan perencanaan
e. Setting tempat sesuai dengan perencanaan
HIPERTIROID Page 8
2. Evaluasi Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Materi diberikan sesuai dengan rencana kegiatan
c. 75 % peserta berpartipasi dalam bertanya atau pun menjawab
pertanyaan
3. Evaluasi Hasil
75 % masyarakat mampu :
a. Menyebutkan pengertian Hipertiroid dengan tepat
b. Menyebutkan faktor penyebab Hipertiroid dengan tepat
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertiroid dengan tepat
d. Menyebutkan pencegahan Hipertiroid dengan tepat
HIPERTIROID Page 9
Lampiran
PENCEGAHAN HIPERTIROID
1. DEFINISI
2. PENYEBAB
HIPERTIROID Page 10
adalah penyakit autonoium, dimana antibody yang ditemukan dalam
peredaran darah yaitu typoid stimulating. Immunoglobin (TSI antibodies),
Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH reseptor antibodies
(TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stress, merokok, radiasi, kelainan
mata dapat menonjol keluar, penglihatan kabur, sensitive terhadap
sinar,terasa seperti ada pasir di mata. Gangguan kulit menyebabkan kulit
menjadi merah kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
2. Toxic nodular goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa ;l
satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji
itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang
berlebih.
3. Minum obat dan hormon tiroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang tejadi, karena periksa laboraturium dan
kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat
tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan untuj
menurunkan berat badan.
4. Produksi TSH yang abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan,
sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
5. Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pad ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca
persalinan dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid, 2 – 3 bulan
kemudian keluar gejala hipertiroid.
6. Konsumsi yodium berlebihan
Bila konsumsi berlebihan dapat menimbulkan hipertiroid, kelainan ini
biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan
kelenjar tiroid.
HIPERTIROID Page 11
3. TANDA DAN GEJALA
HIPERTIROID Page 12
4. PENCEGAHAN
HIPERTIROID Page 13
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya mendeteksi secara dini suatu
penyakit, mengupayakan orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat
progresifitas penyakit yang dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1) Inspeksi
Inspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang berada di depan
penderita yang berada pada posisi duduk dengan kepala sedikit
fleksi atau leher sedikit terbuka. Jika terdapat pembengkakan atau
nodul, perlu diperhatikan beberapa komponen yaitu lokasi, ukuran,
jumlah nodul, bentuk (diffus atau noduler kecil), gerakan pada saat
pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan
pembengkakan.
2) Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta
untuk duduk, leher dalam posisi fleksi. Pemeriksa berdiri di
belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari
kedua tangan pada tengkuk penderita.
3) Tes Fungsi Hormon
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan
perantara tes-tes fungsi tiroid untuk mendiagnosa penyakit tiroid
diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur
dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar
tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolik aktif. Kadar TSH
plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik.
Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai
indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada pasien hipotiroidisme
sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien
peningkatan autoimun (hipertiroidisme). Uji ini dapat digunakan
pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki penyakit tiroid.
Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah
yodida.
HIPERTIROID Page 14
4) Foto Rontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah
menekan atau menyumbat trakea (jalan nafas).
5) Ultrasonografi (USG)
Alat ini akan ditempelkan di depan leher dan gambaran
gondok akan tampak di layar TV. USG dapat memperlihatkan
ukuran gondok dan kemungkinan adanya kista/nodul yang
mungkin tidak terdeteksi waktu pemeriksaan leher. Kelainan-
kelainan yang dapat didiagnosis dengan USG antara lain kista,
adenoma, dan kemungkinan karsinoma.
6) Sidikan (Scan) tiroid
Caranya dengan menyuntikan sejumlah substansi radioaktif
bernama technetium-99m dan yodium125/yodium131 ke dalam
pembuluh darah. Setengah jam kemudian berbaring di bawah suatu
kamera canggih tertentu selama beberapa menit. Hasil pemeriksaan
dengan radioisotop adalah teraan ukuran, bentuk lokasi dan yang
utama adalh fungsi bagian-bagian tiroid.
7) Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu
keganasan. Biopsi aspirasi jarum tidak nyeri, hampir tidak
menyebabkan bahaya penyebaran sel-sel ganas. Kerugian
pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negatif palsu karena
lokasi biopsi kurang tepat. Selain itu teknik biopsi kurang benar
dan pembuatan preparat yang kurang baik atau positif palsu karena
salah intrepertasi oleh ahli sitologi.
3. Pencegahan Tertier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengembalikan fungsi mental,
fisik dan sosial penderita setelah proses penyakitnya dihentikan. Upaya
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
HIPERTIROID Page 15
1) Setelah pengobatan diperlukan kontrol teratur/berkala untuk
memastikan dan mendeteksi adanya kekambuhan atau penyebaran.
2) Menekan munculnya komplikasi dan kecacatan
3) Melakukan rehabilitasi dengan membuat penderita lebih percaya
diri, fisik segar dan bugar serta keluarga dan masyarakat dapat
menerima kehadirannya melalui melakukan fisioterapi yaitu dengan
rehabilitasi fisik, psikoterapi yaitu dengan rehabilitasi kejiwaan,
sosial terapi yaitu dengan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi
aesthesis yaitu yang berhubungan dengan kecantikan.
Discharge Planning
4) Anjurkanklien dankeluarga untuk mengkonsumsi garam beryodium
5) Kontrol ulangke dokter apabila terjadikekambuhanpenyakit.
6) Anjurkanklien untuk mengkonsumsisayuran, mengkonsumsi air
kemasan, dan banyak mengkonsumsi makanan dari laut
7) Melakukanpemeriksaan gondok secara rutin
8) Menjaga kebersihan air minum agar tidak terkontaminasi oleh zat-
zat yang dapat menyebabkan gangguanpadakelenjar tyroid
HIPERTIROID Page 16
5. PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut
pituitari.Pada gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang
beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada
kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut
hipothalamus,juga suatu bagian dari otak.pengobatan hipertiroidisme
adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara
menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium
radioaktif,tiroidektomi subtotal).
B. Saran
Dari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak
merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak
mengkonsumsi yodium secara berlebihan karena dapat terjadi radiasi
pada leher dan organism-organisme dapat menyebabkan infeksi karena
ada virus.
HIPERTIROID Page 17