(ABI)
Pengertian
Ankle Brachial Index
(ABI) merupakan prosedur pemeriksaan diagnostik sirkulasi ekstremitas bawah
untuk mendeteksi kemungkinan adanya
peripheral artery disease
(PAD) dengan cara membandingkan tekanan darah sistolik tertinggi dari kedua
pergelangan kaki dan lengan (Braynt & Nix, 2006:262).
Manfaat Pemeriksaan non invasif ini digunakan untuk menskrining pasien yang
mengalami insufisiensi arteri untuk mengetahui status sirkulasi ekstremitas
bawah dan resiko luka vaskuler serta mengidentifikasi tindakan lebih lanjut.
Pemeriksaan ini dianjurkan pada penderita DM tipe 2 terutama yang memiliki
faktor resiko seperti, merokok, obesitas, dan tingginya kadar trigliserida dalam
darah berdasarkan hasil laboratorium (Braynt & Nix, 2006). 3.
Letakkan pasien pada posisi supinasi kurang lebih selama 10 menit sebelum
pemeriksaan dilaksanakan. b.
Ukur tekanan darah bagian ekstrimitas atas atau lengan atas dengan memasang
manset tensimeter pada lengan pasien di area
brachial
, lakukan hal yang sama pada lengan yang lain. Gambar 1 Lokasi Pemeriksaan
ABI c.
16
d.
Kemudian mengukur tekanan sistol pada kaki (
ankle
) dengan memasang manset di kaki bagian bawah 2,5 cm di atas mata kaki (
meleolus
), lakukan hal yang sama pada kaki yang lain. e.
Keterangan: P
ankle
Dengan pemeriksaan yang akurat dapat membantu proses perawatan yang tepat. Pemeriksaan
ini sering disebut dengan Ankle Brachial Pressure Index. Pada kondisi normal, tekanan
sistolik pada kaki sama dengan di tangan atau lebih tinggi sedikit. Pada kondisi terjadi
gangguan di area kaki, vena ataupun arteri, akan menghasilkan tekanan sistolik yang berbeda.
hasil pemeriksaan yang akurat dapat membantu diagnostic ke arah gangguan vena atau arteri
sehingga manajemen perawatan juga berbeda.
2. Pastikan area kaki tidak ada sumbatan atau hambatan dari pakaian ataupun posisi.
5. Doppler probe letakkan di dorsalis pedis dan anterior tibial pulse (dengan konekting
gel). Arah probe Doppler 450
7. Tekan cuff perlahan untuk menurunkan tekanan sampai terdengar bunyi pulse lagi.
Point ini disebut tekanan sistolik ankle
11. Turunkan tekanan perlahan hingga terdengar bunyi pulse lagi, point ini disebut
tekanan sistolik brachial
12. Hitung ABPI dengan membagi hasil sistolik ankle dengan hasil sistolik brachial.
ABPI= Tekanan sistolik ankel Tekanan sistolik brachial Hasil perhitungan di atas di
interpretasi pada tabel di bawah ini.
o Sakit;
o Tumor;
o Demam ekstremitas;
o Vena menonjol;
Anda akan diminta untuk berbaring di sofa. Pada kulit tangan atau kaki vena dalam penelitian
ini diterapkan gel khusus, yang membantu menyebarkan gelombang ultrasonik.
Mesin USG memiliki alat tangan, disebut sensor, yang terlihat seperti mikrofon atau tongkat.
Mesin USG memiliki alat, disebut sensor, yang terlihat seperti mikrofon atau tongkat pendek.
Sensor diterapkan pada kulit di lokasi gel. Ia mengirimkan gelombang suara ke dalam tubuh.
Gelombang tercermin dari organ tubuh dan makan kembali ke pemancar. Echo dikonversi ke
gambar, yang ditampilkan pada layar. Dokter memeriksa gambar aliran darah di layar dan,
jika perlu, dapat mengambil gambar.
Vras dapat menempatkan tekanan pada sensor kulit, untuk, untuk lebih melihat vena dan
untuk memeriksa perubahan dalam aliran darah pada tekanan pada mereka.
Blood test
Untuk mengidentifikasi level kolesterol dan gula darah yang
meningkat dan Sebelum tes, pasien harus berpuasa selama 9-12 jam
2. Doppler Ultrasound
Pengukuran ini membantu dokter mengetahui kecepatan aliran
darah pada arteri , Alat Doppler ultrasound digunakan untuk mengukur
tekanan darah pada berbagai tempat di tubuh termasuk tangan dan kaki
3. Ankle-Brachial Index
Untuk mengetahui adanya aterosklerosis pada arteri di tungkai
dan kaki, Dokter akan membandingkan tekanan darah pada pergelangan
kaki dengan tekanan darah pada lengan, Bila terdapat perbedaan yang
abnormal pada ankle brakial index, hal tersebut mengindikasikan penyakit
perifer vaskuler, yang biasanya disebabkan oleh aterosklerosis
4. ECG
ECG merekam sinyal elektrik selama mereka melewati jantung,
ECG dapat menunjukkan bukti serangan jantung sebelumnya
5. Stress test
Atau Exercise stress test , Digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang bagaimana jantung bekerja selama aktivitas fisik.
6. Cardiac Catheterization and angiogram
Dapat menunjukkan jika arteri koroner menyempit atau
tersumbat, Pewarna cair diinjeksikan ke dalam arteri jantung
menggunakan kateter. Jika pewarna memenuhi arteri, arteri tersebut akan
visible dengan sinar-X, dan menunjukkan area penyumbatan.
Test lainnya
Ultrasound, CT scan, atau MRA (magnetic resonance angiography) untuk
mengetahui keadaan arteri. Tes-tes ini dapat menunjukkan pengerasan
dan penyempitan arteri besar, aneurisme, dan deposit kalsium pada
dinding arteri.