Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN GDS

DISUSUN OLEH :

Nama : Rus Sriyani


NPM : 1420118070
Kelas : Ambon (Siang)
Semester : IV (Genap)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
AMBON
A. DEFINISI

Pemeriksaan gula darah sewaktu digunakan untuk mengetahui kadar gula darah
seseorang tanpa puasa dan saat itu juga dalam keadaan yang mengharuskan hasilgula
darah secepatnya.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui kadar gula pada pasien.


2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya.

C. PERALATAN

1. Glukometer
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone
4. Stik GDA
5. Lanset
6. Bengkok
7. Plester

D. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2. Menjaga privasi klien
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin

E. LANGKAH-LANGKAH

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscone
3. Dekatkan alat di samping pasien.
4. Pastikan alat bisa digunakan.
5. Pasang stik GDA pada alat glukometer.
6. Desinfeksi jari tempat penusukan dengan kapas alcohol
7. Menusukkan lanset di jari tangan pasien.
8. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik GDA.
9. Meletakkan stik GDA dijari tangan pasien yang sudah ditusuk dengan lanset
sampai ujung stik GDA mengenai darah yang keluar dari lokasi penusukan.
10. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol. Jika perluberi
plester.
11. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.
12. Membereskan dan mencuci alat.
13. Mencuci tangan.
14. Dokumentasikan hasil pemeriksaan GDS

F. PENDOKUMENTASIAN
1. Lakukan pendokumentasiian hasil pemeriksaan GDS serta tanggal dan jam
pemeriksaan
2. Klasifikasi penilaian normal pemeriksaan gula darah:
a. Gula darah sewaktu ≤ 200 mg/dl (11,1 mmol/L)
b. Gula darah puasa ≤ 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
c. Gula darah dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) ≤ 200 mg/dl

G. KOMPLIKASI/BAHAYA
1. Perdarahan pada luka bekas penusuhan pada pasien dengan masalah
pembekuan darah atau sedang menjalani terapi obat antikoagulan. (tetapi
jarang terjadi)
2. Infeksi akibat kurangnya kesterilan dalam melakukan tindakan
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, Siti. 2009. Keterampilan dasar praktek klinik keperawatan dan kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai