Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam otak atau brain gym diciptakan oleh Dr. Paul Dennison dan Gail E. Dennison pada
tahun 1970. Pada mulanya Brain Gym dimanfaatkan bagi anak-anak mengalami sakit ADD
(Attention Deficit Disorder), hiperaktif, kerusakan otak, yang mengalami kesulitan
konsentrasi dan depresi , namun dalam perkembangan selanjutnya Brain gym digunakan
untuk bermacam-macam kegunaan. Bahkan orang yang lanjut usia yang sudah kehilangan
kewas-padaan serta refleks-nya, dapat dibang- kitkan kembali lewat Brain Gym.
Dalam perkembangannya gerakan-gerakan senam otak tidak hanya mampu menjadi
solusi bagi orang-orang yang sulit belajar, tetapi juga meningkatkan fungsi otak, fungsi
tubuh, dan aplikasi kinesiology. Aplikasi kinesiology merupakan aplikasi/penerapan
gerakan-gerakan tubuh yang mempunyai manfaat tertentu. Misalnya pemulihan dan
pencegahan gejala penyakit tertentu. Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran
menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik.
Brain gym ini bisa dilakukan oleh segala umur yaitu anak anak , lansia, dewasa maupun
remaja. Brain gym atau olahraga otak sama pentingnya seperti olahraga tubuh. Selama ini
orang lebih memelihara kebugaran fisik dibandingkan otak. Padahal otak merupakan pusat
dari kontrol segala aktivitas manusia. Otak juga memerlukan latihan untuk menjaga kualitas
kesehatan otak yaitu salah satunya mencegah adanya gangguan dalam intelegensi dan daya
ingat. Brain gym banyak digunakan sebagai metode pelatihan pada anak untuk meningkatkan
daya ingat dalam belajar. Pada anak-anak dalam masa pertumbuhan bisa memberikan efek
yang baik dalam perkembangan otak dan tumbuh kembangnya.
Selama ini hanya timbul persepsi bahwa otaklah yang mengendalikan semua bagian
tubuh. Namun, justru dengan bergerak juga memberikan efek stimulan terhadap
pertumbuhan saraf. Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa dengan melakukan
olahraga rutin akan menstimulasi perkembangan otak menurut Henry Remanly, instruktur
brain gym yang mendapat lisensi dari International Kinesiology College, California, AS.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Brain Gym
Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan untuk memicu otak agar tidak kehilangan
daya intelektualnya dan awareness-nya. Senam otak adalah senam ringan yang dilakukan
dengan gerakan menyilang, agar terjadi harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak kanan dan
otak kiri. (Budhi, 2010). Sedangkan Brain gym menurut Dennison (2008) adalah program
pelatihan otak yang dikembangkan oleh Paul E. Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun
1970. Program ini awalnya dirancang untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan
orang dewasa.
Brain Gym adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan
kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari.Brain Gym adalah serangkaian
gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan para murid di Educational Kinesiology
(Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan
otak (Paul & Gail, 2002).
Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan
terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik.Educational Kinesiology adalah
suatu sistem yang dapat mengubah semua pelajar, umur berapa saja, dengan cara menarik
keluar atau menampilkan potensi yang terkunci di dalam tubuhnya, melalui gerakan-gerakan
sederhana yang memungkinkan orang menguasai bagian otak yang semula terkunci tersebut.

B. Sejarah Perkembangan Brain Gym


Senam otak ini ditemukan oleh Paul E. Denisson Ph.D, seorang ahli otak dan pelopor
dalam penerapan penelitian otak dari lembaga Educational Kinesiology Amerika Serikat
bersama istrinya Gail E. Denisson seorang mantan penari pada tahun 1970. Awalnya Brain
Gym digunakan oleh siswa-siswa Paul E. Denisson Ph.D. di Educational Kinesiology (Edu
K) yaitu anak-anak yang mengalami sakit ADD (Attention Deficit Disorder), hiperaktif,
kerusakan otak, yang mengalami kesulitan konsentrasi dan depresi , namun dalam
perkembangan selanjutnya Brain gym digunakan untuk bermacam-macam kegunaan.
Bahkan orang yang lanjut usia yang sudah kehilangan kewas-padaan serta refleks-nya, dapat

2
dibang- kitkan kembali lewat Brain Gym untuk meningkatkan pengalaman belajar dengan
keseluruhan otak.
Di Amerika dan Eropa Brain Gym sudah populer, karena terbukti manfaatnya dan juga
gerakan- gerakan yang mudah dilakukan. Di Indonesia Brain Gym belum populer, buku
Brain Gym sendiri baru dapat dinikmati oleh pembaca di Indonesia sejak Juni 2002.

C. Prinsip Brain Gym


Menurut Dr. Ruswaldi Munir, Sp.KO., Brain gym tidak saja akan memperlancar aliran
darah dan oksigen ke otak, tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan
berfungsinya otak secara optimal. Pada Brain gym akan didapatkan kebugaran otak yang
ditandai dengan aliran darah menuju otak lancar atau pasokan Volume O2 maksimal
memadai. Volume O2 maksimal merupakan kemampuan pengambilan oksigen oleh jantung
dan paru-paru, sehingga aliran darah ke semua jaringan tubuh termasuk otak lebih banyak
dan mempengaruhi otak untuk bekerja maksimal.
Gerakan Brain Gym dibuat untuk menstimulasi (dimensi lateralitas), meringankan
(dimensi pemfokusan), atau merelaksasi (dimensi pemusatan) siswa yang terlibat dalam
situasi belajar tertentu. Otak manusia seperti hologram, terdiri dari tiga dimensi dengan
bagian-bagian yang saling berhubungan sebagai satu kesatuan. Pelajaran lebih mudah
diterima apabila mengaktifkan sejumlah panca indera daripada hanya diberikan secara
abstrak saja. Akan tetapi otak manusia juga spesifik tugasnya, untuk aplikasi gerakan Brain
Gym dipakai istilah dimensi lateralitas untuk belahan otak kiri dan kanan, dimensi
pemfokusan untuk bagian belakang otak (batang otak atau brainstem) dan bagian depan otak
(frontal lobes), serta dimensi pemusatan untuk sistem limbis (midbrain), dan otak besar
(cerebral cortex).
Paul Dennison, pelopor dalam bidang penelitian otak terapan menemukan bahwa urutan
tertentu dari gerakan-gerakan lengan dan kaki akan memberikan sinyal pada otak untuk
menyeimbangkan kegiatan-kegiatan belahan otak kanan dan kiri, membantu menguatkan
integrasi dan komunikasi diantara keduanya. Gerakan-gerakan sederhana latihan senam otak
(brain gym) dapat menyeimbangkan kembali fungsi-fungsi otak dan dapat mengisi ulang
tenaga. (Barbara Prashnig, 2012).

3
D. Tujuan Brain Gym
Kegiatan brain gym bertujuan untuk mengintregasikan setiap bagian otak untuk
membuka bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat. Ketidakselarasan kerja otak
juga akan mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajar.
Gerakan Brain Gym apabila dilakukan secara teratur dapat menurunkan kecemasan saat
menghadapi ujian, mengatasi lupa karena gugup, dan memberikan rasa tenang dan nyaman
bagi anak.

E. Manfaat Brain Gym


Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan kemampuan belajar, Brain Gym
dapat memberikan beberapa manfaat yaitu berupa: (1) Stress emosional berkurang dan
pikiran lebih jernih; (2) Hubungan antarmanusia dan suasana belajar/kerja lebih relaks dan
senang; (3) Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat; (4) Orang menjadi lebih
bersemangat, lebih kreatif, dan efisien; (5) Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang;
dan (6) Prestasi belajar dan bekerja meningkat.
Sedangkan menurut Fanny (2009), banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan
melakukan Brain Gym. Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan
kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak. Gerakan yang menghasilkan
stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi,
kecepatan, persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah, dan kreativitas), menyelaraskan
kemampuan beraktivitas dan berfikir pada saat yang bersamaan, meningkatkan
keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol emosi dan logika, mengoptimalkan fungsi
kinerja panca indera, menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh, meningkatkan daya ingat
dan pengulangan kembali terhadap huruf/angka (dalam waktu 10 minggu), meningkatkan
ketajaman pendengaran dan penglihatan, mengurangi kesalahan membaca, memori, dan
kemampuan komperhensif pada kelompok dengan gangguan bahasa, hingga mampu
meningkatkan respon terhadap rangsangan visual.
Orang yang sulit belajar, akan berusaha terlalu keras sehingga terjadi stress di otak
sehingga mekanisme integrasi otak melemah sehingga bagian-bagian otak tertentu kurang
berfungsi. Mengatasi hal diatas dapat dilakukan dengan tes otot dan Brain Gym. Test otot

4
berguna untuk mengetahui hambatan-hambatan di dalam tubuh yang berpengaruh pada
kemampuan belajar dan daya tangkap. Brain Gym membuka bagian-bagian otak yang
sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan belajar atau bekerja dapat
menggunakan seluruh otak atau whole brain learning (Ayinosa, 2009).
Brain Gym dapat mengaktifkan otak sehingga mampu berfungsi dengan lebih baik. Brain
Gym telah diakui sebagai salah satu teknik belajar yang paling baik oleh National Learning
Foundation USA (Ayinosa, 2009) karena Brain Gym ini memberikan keuntungan yaitu : (1)
Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress; (2) Dapat dilakukan dalam waktu singkat
yaitu kurang dari 5 menit; (3) Tidak memerlukan bahan atau tempat yang khusus; (4) Dapat
dipakai dalam semua situasi belajar/bekerja juga dalam kehidupan sehari-hari; (5)
Meningkatkan kepercayaan diri; (6) Menunjukkan hasil dengan segera; (7) Sangat efektif
dalam penanganan seorang yang mengalami hambatan dan stress belajar; (8) Memandirikan
seorang dalam belajar dan mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh
seseorang.

F. Indikasi
Brain gym dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Brain gym dapat
dilakukan pada anak-anak usia sekolah yang mengalami kesulitan dalam menghapal
angka/numerik/matematika. Brain gym ini juga dapat dilakukan pada lansia yang mengalami
penurunan daya ingat atau demensia, juga pada lansia yang mengalami penyakit Alzheimer.

G. Persiapan
1. Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang menyenangkan, berirama
tenang atau disukai anak, sehingga membuat anak lebih rileks.
2. Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk anak
3. Gunakan baju yang nyaman untuk bergerak.
4. Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka minum air putih sebagai langkah
pendahuluan sangat disarankan.
5. Pemimpin kelompok/ orangtua harus dalam keadaan rileks dan menyenangkan saat
memberikan pelatihan kepada anak.

5
6. Mintalah agar semua peserta duduk dalam lingkaran sehingga mereka bisa saling
berhadapan, diatas lantai, atau kursi. Kemudian, pemimpin kelompok memulai proses
yang akan menjadi ritual.

H. Prosedure Pelaksanaan
1. Waktu yang Dibutuhkan dalam Brain Gym
Brain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa
saja. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
2. Batasan Usia dalam Brain Gym
Brain gym tidak saja berguna untuk anak-anak, juga dapat dilakukan oleh segala umur
baik lansia, dewasa, maupun remaja.
3. Aturan dalam Brain Gym
Menurut Ag Masykur & Fathani (2008), sebelum memulai brain gymharus menjalani
PACE. PACE adalah empat keadaan yang diperlukan, untuk dapat belajar dan berpikir
dengan menggunakan seluruh otak. PACE merupakan singkatan dari positif, aktif, clear
(jelas), dan energetis. Untuk menjalankan PACE ini, harus memulainya dengan energetis
(minum air), clear (melakukan pijat saklar otak), aktif (melakukan gerakan silang), positif
(melakukan kiat rileks), dan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan senam yang lain.
Brain Gym adalah gerakan repatterning yang memerlukan pengulangan dan konsentrasi.
Sebaiknya lakukan 3 kali dalam sehari yang disesuaikan dengan rutinitas anak, misalnya pada
saat pagi hari, sesudah mandi, siang hari sesudah istirahat siang, dan sore hari. Selain itu, di
setiap gerakan juga terdapat pengulangan gerakan. Sebaiknya gerakan dilakukan dalam
keadaan rileks. Hindari memaksa anak yang berakibat kehilangan minat.
Pada anak-anak, Brain gym bisa dilakukan dalam konteks bermain. Orang tua juga harus
merasa nyaman, tenang, dan aman ketika memandu anak. Sehingga gerakan dapat mudah
diikuti anak. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Ajak anak mempelajari gerakan
per gerakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pengulangan satu gerakan di minggu
pertama, lalu gerakan berikutnya di minggu ke-2, dan sebagainya.

6
I. Gerakan pada Brain Gym
Menurut Denisson (2008,) otak dibagi ke dalam tiga fungsi sehingga gerakan pada senam
otak dibagi berdasarkan 3 fungsi tersebut.
1. Dimensi Lateralis
Sisi tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan. Otak bagian kiri aktif bila sisi
kanan tubuh digerakkan dan otak bagian kanan aktif apabila sisi kiri tubuh digerakkan.
Kemampuan belajar paling tinggi apabila kedua belahan otak bekerja sama dengan baik.
Gerakan menyeberang garis tengah mengaktifkan kerjasama tersebut. Gerakan untuk
menyeberang garis tengah menyangkut: Sikap positif, mendengar, melihat menulis,
bergerak. Beberapa contoh gerakan Dimensi lateralitas yaitu :

Gerakan menyeberang garis tengah (Midline Movements)

Gambar di atas menjelaskan tentang kedua belahan otak. Belahan kiri aktif bila
menggunakan badan sisi kanan. Belahan kanan aktif bila menggunakan badan sisi kiri.
Membayangkan huruf X akan memberitahu otak untuk menggunakan kedua bagian pada saat
yang sama. GERAKAN MENYEBERANG GARIS TENGAH membantu menggunakan
kedua belahan otak secara bersamaan dan harmonis.

7
Gerakan Silang (Cross Crawl)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan
kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan.
Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau
jalan di tempat. Untuk menyeberang garis tengah
sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.

Fungsinya :
a. Meningkatkan koordinasi kiri/kanan
b. Memperbaiki pernafasan dan stamina
c. Memperbaiki koordinasi dan kesadaran tentang
Gambar 1. Gerakan Silang ruang dan gerak.
(Cross Crawl) d. Memperbaiki pendengaran dan penglihatan.

Delapan Tidur (Lazy 8)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di
udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas,
dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah
kiri atas dan membentuk angka delapan tidur.
Diikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari
jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali setiap tangan
dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan.

Fungsinya :
a. Melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan
bahu pada waktu memusatkan perhatian dan
Gambar 2. 8 Tidur (Lazy 8) meningkatkan kedalaman persepsi
b. Meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan
koordinasi.

8
Coretan Ganda (Double doodle)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang
sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah.
Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti :
lingkaran, segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan
dengan kedua tangan.

Fungsinya :
a. Kesadaran akan kiri dan kanan.
b. Memperbaiki penglihatan perifer
c. Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta
keterampilan khusus tangan dan mata.
Gambar 3. Coretan Ganda
d. Memperbaiki kemampuan olahraga dan
(Double doodle)
keterampilan gerakan.

2. Dimensi Pemfokusan
Fokus adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi yang memisahkan
bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian belakang (occipital) dan depan otak
(frontal lobe). Perkembangan refleks antara otak bagian belakang dan bagian depan yang
mengalami fokus kurang (underfocused) disebut kurang perhatian, kurang mengerti,
terlambat bicara, atau hiperaktif. Kadangkala perkembangan refleks antara otak bagian depan
dan belakang mengalami fokus lebih (overfocused) dan berusaha terlalu keras. Gerakan-
gerakan yang membantu melepaskan hambatan fokus adalah aktivitas integrasi de-pan/
belakang. Gerakan untuk mengintegrasikan otak depan dan otak belakang adalah Gerakan
Meregangkan Otot, dengan contoh sebagai berikut :

9
Burung Hantu (The Owl)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik napas saat
kepala berada di posisi tengah, kemudian
embuskan napas ke samping atau ke otot yang
tegang sambil relaks. Ulangi gerakan dengan
tangan kiri.
Fungsinya :
a. Melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang
timbul karena stress.
b. Menyeimbangkan otot leher dan tengkuk
(Mengurangi sikap tubuh yang terlalu condong
ke depan)
Gambar 4. Burung Hantu (The Owl)
c. Menegakkan kepala (Membantu mengurangi
kebiasaan memiringkan kepala atau bersandar
pada siku

Mengaktifkan Tangan (The Active Arm)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Luruskan satu tangan ke atas, tangan yang lain ke
samping kuping memegang tangan yang ke atas.
Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan
dengan mendorong tangan keempat jurusan (depan,
belakang, dalam dan luar), sementara tangan yang
satu menahan dorongan tsb.

Fungsinya :
a. Peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa fokus
berlebihan
b. Pernafasan lebih lancar dan sikap lebih santai
c. Peningkatan energi pada tangan dan jari
Gambar 5. Mengaktifkan Tangan
(The Active Arm)

10
Lambaian Kaki (The Footflex)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Cengkeram tempat-tempat yang terasa sakit di
pergelangan kaki, betis dan belakang lutut, satu
persatu, sambil pelan-pelan kaki dilambaikan atau
digerakkan ke atas dan ke bawah.

Fungsinya :
a. Sikap tubuh yang lebih tegak dan relaks
b. Lutut tidak kaku lagi
c. Kemampuan berkomunikasi dan memberi
Gambar 6. Lambaian Kaki
respon meningkat
(The Footflex)

Luncuran Gravitasi (The Gravitational glider)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan
badan dengan tangan ke depan bawah, buang nafas
waktu turun dan ambil nafas waktu naik. Ulangi 3 x,
kemudian ganti kaki.

Fungsinya :
a. Merelakskan daerah pinggang, pinggul dan
sekitarnya.
b. Tubuh atas dan bawah bergerak sebagai satu
Gambar 7. Luncuran Gravitasi kesatuan
(The Gravitational glider)

11
Pasang kuda-Kuda (Grounder)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan
ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan.
Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil
napas waktu lutut kanan diluruskan kembali.
Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini untuk
menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki
yang lurus) dan membantu kestabilan punggung.
Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.

Fungsinya :
Gambar 8. Pasang kuda-Kuda a. Keseimbangan dan kestabilan lebih besar
(Grounder) b. Konsentrasi dan perhatian meningkat
c. Sikap lebih mantap dan relaks

3. Dimensi Pemusatan
Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara bagian atas dan
bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian atas dan bawah otak, bagian tengah sistem
limbis (mid brain) yang berhubungan dengan informasi emosional serta otak besar(cerebrum)
untuk berpikir yang abstrak. Ketidakmampuan untuk mempertahankan pemusatan ditandai
dengan ketakutan yang tak beralasan, ketidakmampuan untuk menyatakan emosi.
Otak mempunyai milyaran sel kecil yang disebut neuron yang dihubungkan dengan
jalurjalur syaraf. Gerakan-gerakan yang menyambungkan hubungan syaraf tersebut adalah
gerakan-gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap yang merupakan bagian dari
pemusatan.

Air (Water)
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua per tiga tubuh manusia
terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien
antara otak dan sistem saraf, menyimpan, dan menggunakan kembali informasi secara
efisien. Minum air yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan
lain yang menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari berat badan per hari.

12
Fungsinya :
a. Konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan mental)
b. Melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan keterampilan sosial.
c. Kemampuan bergerak dan berpartisipasi meningkat.
d. Koordinasi mental dan fisik meningkat (Mengurangi berbagai kesulitan yang
berhubungan dengan perubahan neurologis)

Sakelar Otak (Brain Buttons)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang
selangka di kiri dan kanan tulang dada), dipijat
dengan satu tangan, sementara tangan yang lain
memegang pusar.

Fungsinya :
a. Keseimbangan tubuh kanan dan kiri
b. Tingkat energi lebih baik
c. Memperbaiki kerjasama kedua mata (bisa
meringankan stres visual, juling atau
pandangan yang terus-menerus)
Gambar 9. Sakelar Otak d. Otot tengkuk dan bahu lebih relaks
(Brain Buttons)

Tombol Bumi (Earth Buttons)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Letakkan dua jari dibawah bibir dan tangan yang
lain di pusar dengan jari menunjuk ke ba-
wah.Ikutilah dengan mata satu garis dari lantai ke
loteng dan kembali sambil bernapas dalam-dalam.
Napaskan energi ke atas, ke tengah-tengah badan.

Fungsinya :
a. Kesiagaan mental (Mengurangi kelelahan
mental)
b. Kepala tegak (tidak membungkuk)
Gambar 10. Tombol Bumi c. Pasang kuda-kuda dan koordinasi seluruh tubuh
(Earth Buttons)

13
Tombol imbang (Balance Buttons)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, di lekukan
tulang bawah tengkorak dan letakkan tangan
satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan,
sambil nafas dengan baik selama 1 menit. Kemudian
sentuh belakang kuping yang lain.

Fungsinya :
a. Perasaan enak dan nyaman
b. Mata, telinga dan kepala lebih tegak lurus pada
bahu
c. Mengurangi fokus berlebihan pada sikap tubuh
Gambar 11. Tombol imbang
(Balance Buttons)

Tombol Angkasa (Space Buttons)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Letakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada
tulang ekor selama 1 menit, nafaskan energi ke arah
atas tulang punggung.

Fungsinya :
a. Kemampuan untuk relaks
b. Kemampuan untuk duduk dengan nyaman
c. Lamanya perhatian meningkat

Gambar 12. Tombol Angkasa


(Space Buttons)

14
Pasang Telinga (The Tinking Cap)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke
bawah 3x sampai dengan 5x.

Fungsinya :
a. Energi dan nafas lebih baik
b. Otot wajah, lidah dan rahang relaks.
c. Fokus perhatian meningkat
d. Keseimbangan lebih baik

Gambar 13. Pasang Telinga


(The Tinking Cap)

Kait relaks (Hook-Ups)


Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan
tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi
jempol ke bawa, jari-jari kedua tangan saling
menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke
arah pusat dan terus ke depan dada. Tutuplah mata
dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di
langit-langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat
menghembuskan napas. Tahap kedua, buka silangan
kaki, dan ujung-ujung jari kedua tangan saling
bersentuhan secara halus, di dada atau dipangkuan,
Gambar 14. Kait relaks sambil bernapas dalam 1 menit lagi.
(Hook-Ups)
Fungsinya :
a. Keseimbangan dan koordinasi meningkat
b. Perasaan nyaman terhadap lingkungan sekitar
(Mengurangi kepekaan yang berlebihan)
c. Pernafasan lebih dalam

15
Titik Positif (Positive Point)
Gerakan Cara melakukan gerakan dan Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari
tangan selama 30 detik sampai dengan 30 menit.

Fungsinya :
a. Mengaktifkan bagian depan otak guna
menyeimbangkan stres yang berhubungan
dengan ingatan tertentu, situasi, orang, tempat
dan ketrampilan
b. Menghilangkan refleks
c. Menenangkan pada saat menghadapi tes di
sekolah dan dalam penyesuaian sehari-hari.

Gambar 15. Titik Positif


(Positive Point)

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Brain Gym adalah serangkaian latihan gerak sederhana yang menyenangkan dan dapat
memudahkan kegiatan belajar serta membantu penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari.
Gerakan Brain Gym dibuat untuk menstimulasi, meringankan atau merelaksasi seseorang
yang terlibat dalam situasi belajar tertentu. Gerakan Brain Gym menunjang perubahan
elektrik dan kimiawi yang berlangsung selama semua kejadian mental dan fisik.
Gerakan Brain Gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk menghadapi
ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain. Brain Gym dapat digunakan untuk
membantu pelajar untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi,
meningkatkan fokus dan daya ingat, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, dan
mengendalikan emosi.
Senam fisik dan otak memiliki hubungan besar bagi kesehatan tubuh dan pikiran yang
hanya dapat dirasakan jika kita menanamkan kebiasaan termasuk latihan dalam rutinitas
sehari-hari. Orang yang terlibat dalm latihan fisik telah ditemukan memiliki kemampuan
memori yang baik, meningkatkan fokus, konsentrasi, kemampuan analisis dan perbaikan
memori. Hubungan terdekat antara otak dan latihan fisik berhubungan dengan peredaran
darah. Sirkulasi darah menjadi lebih baik sebagai akibat latihan fisik yang meningkatkan
aliran darah ke otak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa latihan fisik dan otak yang
tepat sangat sehat bagi tubuh.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Senam Otak. Diakses tanggal 19 Agustus 2017. Dari http://www.e-
jurnal.com/2014/01/pengertian-senam-otak.html

Ayinosa. 2009. Brain Gym (Senam Otak). Diakses tanggal 19 Agustus 2017 Diperoleh dari
http://book.store.co.id/2009.

Purwanto, dkk. 2009. Manfaat Senam Otak (Brain Gym) dalam mengatasi Kecemasan dan
Stres Pada Anak Sekolah. Fakultas Psikologi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

18

Anda mungkin juga menyukai