Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Neonatal

Masa bayi neonatal menurut kamus yang baku merupakan permulaan atau
periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan parasit didalam tubuh ibu.
Kamus juga merumuskan bayi sebagai seorang anak dalam kehidupannya yang
pertama.1
Adapun masa bayi neonatal dibagi menjadi 2 periode :
1. Periode Partunate yaitu (mulai saat kelahiran sampai antara 15 dan 30
menit sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari
rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal
ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur, yaitu lingkungan
di luar tubuh ibu.
2. Periode Neonete yaitu (mulai dari pemotongan dan pengikatan tali pusar
sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur). Sekarang
bayi adalah individu yang terpisah, mandiri tidak lagi berupa parasit.
Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan
baru diluar tubuh ibu.
B. Ciri-ciri Masa Neonatal
Setiap periode dalam rentang kehidupan ditandai oleh gejala
perkembangan tertentu yang membedakannya dari periode-periode yang
mendahuluinya atau yang mengikutinya.

Menurut Elizabeth B. Hurlock berikut lima ciri penting dari periode bayi masa
neonatal:

1
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1980, hlm.52

1
1. Masa neonatal merupakan periode tersingkat dari semua periode
perkembangan
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan
kehidupan di luar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih
sembilan bulan. Penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas
dari pusarnya. Dibandingkan masa atau fase perkembangan lainnya, masa
neonatal yang berlangsung sekitar 14 hari merupakan masa yang paling
singkat.
2. Masa neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang
dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan
dalam ke lingkungan luar. Dikatakan penyesuaian yang radikal karena
lingkungan yang dihadapi setelah dia dilahirkan sangat jauh berbeda
dengan lingkungan sebelumnya.
3. Masa neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode
prenatal tiba-tiba terhenti pada saat kelahiran. Terhentinya pertumbuhan
dan perkembangan yang merupakan ciri dari periode ini. Saat penyesuaian
ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini pertumbuhan berhenti untuk sementara karena individu
sedang menghadapi tugas berat yaitu penyesuaian diri.
4. Masa neonatal merupakan awal dari perkembangan selanjutnya.
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa
yang dapat diharapkan akan terjadi. Ketika baru dilahirkan individu hanya
memiliki kemampuan yang sangat sedikit, yang terbatas pada kemampuan
instinktif. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman dalam
berinteraksi dengan lingkungannya, beberapa kemampuan mulai
berkembang, misalnya kemampuan untuk melihat dan mendengar.

2
5. Periode berbahaya pada masa bayi neonatal.
Masa neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik
maupun psikologis. Penyesuaian diri merupakan pekerjaan berat bagi bayi
neonatal yang kemampuannya masih sangat terbatas, terbukti dengan
tingginya kematian pada masa ini.2
C. Tahap Penyesuaian Bayi Neonatal
Pada masa ini, bayi baru lahir harus melakukan empat macam penyesuai
diri agar tetap hidup, yaitu penyesuaian diri dalam perubahan suhu, mengisap dan
menelan makanan (air susu), bernafas dan pembuangan kotoran. Sebagai tanda
sulitnya penyesuaian diri itu ditunjukkan dengan berat badan yang menurun,
perilaku bayi yang tidak teratur dan kematian bayi.3
Penyesuaian bayi neonatal bersifat radikal sebelum dapat melanjutkan
kemajuan perkembangan mereka. Kalau penyesuaian ini tidak segera dilakukan,
kehidupan mereka akan terancam. Selama penyesuaian ini, tidak terjadi kemajuan
perkembangan, malahan perkembangannya terhenti atau bahkan mundur ke tahap
perkembangan yang lebih rendah. Empat penyesuaian yang harus dilakukan bayi
neonatal sebelum mereka dapat melanjutkan kemajuan perkembangan mereka,
yaitu perubahan suhu (di dalam rahim suhunya tetap 100° F, Sedangkan di rumah
sakit atau di rumah berkisah 60° sampai 70° F), bernapas (kalau tali pusar diputus,
bayi mulai bernafas sendiri), menghisap dan menelan, tidak lagi memperolehnya
melalui tali pusar. Refleks-refleks ini belum berkembang sempurna pada waktu
lahir dan bayi seringkali tidak cukup memperoleh makanan yang diperlukan
sehingga berat badannya menurun), pembuangan (alat-alat pembuangan bayi
mulai berfungsi segera setelah melahirkan, sebelum pembuangan dilakukan
melalui tali pusar).
Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan terhadap bayi neonatal adalah
menyegerakan mengazaninya melalui telinga sebelah kanannya dan mengiqamati
telinga sebelah kirinya. Anjuran ini sebagai bukti kasih sayang terhadap bayi
neonatal, sekaligus menjaga kesucian dan kefitrahan bayi agar tetap terpelihara,

2
Ibid, hlm. 52-53
3
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:PT.Pedoman Ilmu Jaya, 1996), hlm. 14-15

3
dikhawatirkan dewasanya nanti jika tidak diazani dan diiqamati, pertumbuhan
mental dan jiwanya akan terganggu dan cenderung mengikuti kemauan hawa
nafsu dan keduniaan. Seperti dijelaskan dalam suatu hadits yang berbunyi : Abu
Rafi’ berkata : “Saya meliht Rasulullah Saw. berazan di telinga Hasan bin Ali di
waktu dia dilahirkan oleh Fatimah r.a”. (HR.Abu Dawud, At-Tarmidzi, hadits
shahih).
Setelah diazani dan diiqomati, bayi tersebut dianjurkan untuk diberi
manisan dan mendoakannya. Memberinya manisan gunanya untuk sebagai
stimulur sebelum bayi menyusu pada ibunya. Dari Abu Musa berkata : “saya
mempunyai anak lalu saya mendatangi Nabi Saw dengan membawanya. Beliau
memberinya nama dengan Ibrahim, selanjutnya beliau menggosok langit-langit
mulut anakku dengan kurma (yang telah dimamahnya), mendokan berkah
untuknya, lalu menyerahkan kepadaku,” (HR.Al-Bkhari, Muslim).
Dengan dasar beberapa hadits tersebut, para ulama fiqih lantas
menghukumi sunah menyuapi bayi yang baru lahir dengan tamar (kurma) yang
sudah dimamah terlebih dahulu, kalau tidak ada kurma, bisa dengan apa saja dari
buah yang manis yang tidak terproses api, biasanya madu sebagai penggantinya.
Hal lain yang perlu dilakukan terhadap bayi neonatal adalah memberinya
nama. Sabda Rasulullah Saw. “Hak anak (yang wajib dipenuhi) oleh
orangtuanyaadalah memberinya nama yang baik dan memperbaiki adabnya
(perilakunya),” (Al-Jami’ Ash-Shaghir, halaman 137). Pada hari ketujuh,
diwajibkan bagi yang mampu untuk mengadakan akikah untuk si anak agar
diharapkan tertanam pada diri anak sikap kedermawanankelak jiak ia sudah
menjadi dewasa. Selain berakikah bagi anak pada hari ketujuh, disunahkan juga
untuk mengkhitankan anak tersebut pada hari yang sama.4
D. Kondisi yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Pada Kehidupan Pascanatal
Banyak kondisi yang mempengaruhi bayi untuk menyesuaikan diri dengan
kehidupan pascanatal. Karena begitu penting meka perlulah membahas masing-
masing kondisi secara rinci.

4
Netty Hartati dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2004), hlm. 23-26

4
a. Lingkungan Pranatal
Kondisi pertama yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri yang
dilakukan bayi pada kehidupan pascanatal adalah jenis lingkungan
pranatal yang dialaminya. Lingkungan pranatal yang sehat akan memberi
penyesuaian diri yang baik pada kehidupan pascanatal. Terdapat banyak
macam gangguan di dalam rahim yang dapat dan sering menyebabkan
bayi terpaksa lahir. Perawatan ibu yang kurang baik selama kehamilan
yang disebabkan kemiskinan atau acuh tak acuh sering kali menyebabkan
kondisi kondisi yang kurang menyenangkan berkembang di dalam
lingkungan dalam rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan
mengakibatkan kompilasi selama pesalinan, keduanya mempengaruhi
jenis penyesuain diri bayi. Salah satu kondisi yang menimbulkan kesulitan
dalam penyesuain diri pascanatal adalah lingkungan pranatal yang ditandai
oleh tekanan kuat yang dialami ibunya dan dalam jangka waktu yang
lama. Tekanan yang dialami ibu juga menyebabkan janin menjadi
hiperaktif selama berbulan-bulan terakhir kehamilan dan kondisi ini
cenderung mapan setelah lahir, yang gejalanya tampak kesulitan makan,
gagal menambah berat badan, sulit tidur, peka, cepat terganggu dan
sejumlah kondisi-kondisi lain yang membuat penyesuaian pada kehidupan
pascanatal menjadi sulit.
b. Jenis Persalinan
Kondisi kedua yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri pada masa
pascanatal adalah jenis persalinan yang dialami bayi. Sampai sekarang
kepercayaan tradisional tentang hal ini dan apa efeknya pada penyesuaian
individu dalam kehidupan masih banyak dianut orang. Juga ada
kepercayaan bahwa mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi
penyesuaian pascanatal dan kepercayaan bahwa bayi yang lahir sebelum
waktunya tidak akan sekuat yang lahir cukup bulan. Bayi yang dilahirkan
secara spontan biasanya lebih cepat dan lebih berhasil menyesuaikan diri
pada lingkungan pascanatal daripada bayi yang kelahirannya cukup sulit
sehingga harus menngunakan alat atau pembedahan caesar.

5
c. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan
Kondisi ketiga yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi pada
kehidupan pascanatal adalah pengalaman pengalaman yang berhubungan
dengan persalinan yang dialami. Ada dua pengalaman yang berpengaruh
besar pada penyesuaian pascanatal, yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh
oleh obatan selama proses persalinan dan mudah atau sulitnya bayi dapat
bernapas. Bayi yang ibunya harus banyak minum obat selama proses
persalinan menunjukkan perilaku yang kurang teratur dan tampak
mengantuk selama tiga hari atau lebih setelah dilahirkan. Berat badannya
juga menurun dan memerlukan waktu yang lama untuk mengembalikan
berat badannya. Gampang tidaknya bayi bernafas setelah lahir juga
mempengaruhi penyesuaian diri. Kalau terjadi gangguan dalam
penyediaan oksigen untuk otak sebelum atau selama persalinan, maka bayi
akan mati. Andaikan hidup pun, mungkin ia akan menderita kerusakan
otak sementara atau selamanya.
d. Lamanya Periode Kehamilan
Kondisi keempat yang mempengaruhi penyesuaian bayi pada kehidupan
pascanatal adalah panjangnya periode kehamilan. Sedikit sekali bayi yang
dilahirkan tepat 280 hari setelah terjadi pembuahan. Mereka yang
dilahirkan sebelum waktunya dikenal sebagai bayi prematur di rumah
sakit sering disebut sebagai postmatur, atau bayi postterm. Bayi yang
terlambat lahir jarang terjadi dibandingkan dengan masa-masa lalu, karena
sekarang sudah dimungkinkan untuk merangsang persalinan kalau hasil
pemotretan sinax menunjukkan bahwa janin sudah cukup besar dan
berkembang. Dalam tahun-tahun terakhir ini jumlah bayi yang lahir
sebelum waktunya semakin meningkat. Ini disebabkan karena meskipun
memungkinkan untuk mempertahankan kehidupan bayi yang lahir
sebelum waktunya dan mencegah keguguran, ilmu medis belum mampu
mengatasi masalah bayi prematur. Bayi-bayi yang belum cukup umur
biasanya mengalami kompilasi dalam menyesuaikan diri dengan

6
lingkungan pascanatal, dan ini sangat mempengaruhi penyesuaian
mendatang.
e. Sikap orang Tua
Kondisi kelima yang mempengaruhi penesuaian bayi pada kehidupan
pascanatal adalah sikap orang tua. Kalau sikap orang tua kurang
menyenangkan, apapun alasannya, hal ini tercermin dalam perlakuan
terhadap bayi yang akan menghalangi keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan pascanatal. Sebaliknya, orang tua yang sikapnya
menyenangkan sehingga mendorong peneysuaian yang baik. Interaksi
orang tua-bayi tidak ditandai oleh ketegangan emosional dan kegelisahan
yang biasanya terdapat pada sikap oang tua yang kurang menyenangkan.
Seorang ibu yang tenang misalnya, biasanya menghasilakn lebih banyak
susu daripada ibu yang tegang dan gelisah. Peran ayah juga penting dalam
menentukan penyesuain diri bayi pada kehidupan pascanatal. Ayah yang
hadir pada saat persalinan biasanya mempunyai sikap yang lebih
menyenangkan terhadap anak mereka daripada mereka yang tidak berada
bersama dengan istrinya.
f. Perawatan Pascanatal
Kondisi keenam adalah jenis perawatan pasacanatal yang diterima oleh
bayi. Biasanya perawtan selama tiga atau empat hari pertama setelah lahir
dilakukan perawat rumah sakit. Sesudah itu perawatan diberikan dirumah
oelh pihak orang tua dan keluarga. Secara keseluruhan mutu perawatan
pascanatal amat penting dalam menentukan jenis penyesuaian diri yang
akan dilakukan bayi, namun ada tiga aspek terpenting. Pertama, bayi yang
baru lahir yang terbiasa dengan lingkungan yang stabil sebelum dilahirkan,
sekarang harus bergantung pada orang-orang dalam lingkungan baru untuk
memenuhinya. Karena belum cukup matang keadaan neurofisiologisnya.
Kedua, dari perawatan pascanatal yang mempengaruhi penyesuaian diri
bayi adalah jenis dan banyaknya rangsangan yang diberikan. Terdapat
bukti yang menunjukan bahwa kurangnya rangsangan pada saat awal,
dapat memperlambat perkembangan pascanatal. Sebaliknya kalau bayi

7
yang baru lahir dirangsang, mereka dapat lebih cepat kembali pada berat
badan mereka, lebih cepat mengatasi keadaan bingung yang merupakan
ciri-ciri dari hari pertama kehidupan dan lebih siaga, responsif terhadap
lingkungan baru mereka. Ketiga, derajat kepercayaan orang tua, terutama
para ibu, dalam melaksanakan tugas sebagai orang tua dengan
memuaskan. Banyak orang tua yang kurang yakin pada kemampuan
mereka untuk merawat bayi-bayi mereka. Menyadari bahwa rasa percaya
diri seorang ibu dapat membantu penyesuian bayi pada kehidupan
pascanatal, beberapa rumah sakit memberi kesempatan kepada para ibu
untuk turut serta dalam merawat bayi melalui “ rencana perawatan di
dalam” salah satu masalah tersulit yang di hadapi oleh para ibu baru
adalah mengetahui arti dari tangisan bayi. 5

5
Hurlock, Elizabeth B, Op.Cit. hlm 54-59

8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Masa neonatal dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi
menjelang dua minggu. Masa neonatal merupakan periode tersingkat dari semua
periode perkembangan dan merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Terdapat empat hal pokok yang harus dilalui bayi dalam proses penyesuaian pada
masa ini, yaitu bernapas, menelan atau menghisap, sistem pembuangan kotoran
dan perubahan suhu.
Banyak macam tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang
individu pada masa ini, seperti perkembangan fisik, sensorik, motorik, vokalisasi,
kognitif dan afektif.
B. Saran
Kami Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada banyak
kesalahan dan kekurangan di sana-sini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan
penulis. Maka tentu saja penulis memohon maaf dan maklum kepada para
pembaca, serta kritikan dan saran kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth B, Hurlock. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1980
Sabri, Alisuf. Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996
Hartaty, Netty zahrotun Nihayah, Abdul Rahman Shaleh, Abdul Majid. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2004

10

Anda mungkin juga menyukai