Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu tumbuh dan berkembang sejak

konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Anak menunjukan ciri - ciri pertumbuhan

dan perkembangan yang sesuai dengan usianya (Kemenkes RI, 2012).


Tumbuh kembang merupakan proses dinamik sepanjang kehidupan manusia.

Perubahan yang terjadi pada satu fase menjadi dasar perkembangan pada fase

berikutnya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau

keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan

perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan

kemandirian (Kemenkes RI, 2012).


Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan

tahapan usianya. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi

kecepatannya berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya (Kemenkes RI,

2012). Selain itu juga seiring dengan tumbuh kembang anak bisa saja mengalami

gangguan atau keterlambatan tumbuh kembang yang disebut dengan Delay

Development.
Delay Development adalah istilah yang diberikan kepada anak yang tidak

mencapai tonggak perkembangan utama dan tertinggal dari perkembangan yang

diharapkan dibandingkan dengan anak - anak lain (Brikadel Neuro, 2014).

Keterlambatan perkembangan dapat terjadi di satu atau banyak aspek misalnya,

1
2

kemampuan gross motor, kemampuan fine motor, bahasa, kognitif, sosial dan

kemandirian (Kyla Boyse, 2010).


Data statistik menunjukan bahwa 5% hingga 10% pada anak di seluruh dunia

diperkirakan mengalami Delay Development. Prevalensi Delay Development belum

diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1% - 3% anak di bawah usia 5

tahun mengalami Delay Development (Bernie Endyarni, 2013).


Delay Development terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Namun ada beberapa

faktor yang dapat menyebabkan Delay Development antara lain gangguan genetik

atau kromosom, gangguan atau infeksi susunan saraf, bayi lahir premature, serta bayi

yang mengalami sakit berat pada awal kehidupan sehingga memerlukan perawatan

intensif (Bernie Endyarni, 2013).


Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami Delay Development

diperlukan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak dengan

menggunakan Denver Development Screening Test II (DDST II). DDST merupakan

sebuah metode pengkajian yang digunakan untuk mendeteksi adanya masalah atau

gangguan dalam perkembangan anak (Bickley Linn, 2012).


Pada anak dengan Delay Development, gangguan yang sering ditemukan adalah

gangguan kemampuan gross motor. Kemampuan gross motor adalah kemampuan

gerakan yang membutuhkan seluruh gerakan tubuh dan melibatkan otot tubuh yang

besar untuk menstabilkan dalam melakukan fungsi sehari-hari, seperti berdiri dan

berjalan, berlari dan melompat, dan duduk tegak (Kid Sense, 2017). Gangguan gross

motor dapat dinilai menggunakan Gross Motor Functional Measure. GMFM

merupakan parameter yang digunakan untuk menilai tingkat gangguan gross motor
3

pada anak usia 8 bulan hingga 5 tahun. Untuk mengatasi gangguan gross motor

tersebut salah satu pendekatan fisioterapi yang digunakan antara lain Neuro

Developmental Treatment (NDT) (Kyoung Hwan Lee, et. all, 2017).


NDT adalah pendekatan pengobatan langsung yang digunakan oleh fisioterapi

yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi pada orang dewasa dan anak-anak yang

mengalami kesulitan mengendalikan gerakan (Kennedy Krieger, 2016). NDT adalah

tehnik yang dikembangkan oleh Karel Bobath dan istrinya Bertha Bobath pada tahun

1966, dengan empat prinsip pengobatan yaitu inhibisi, fasilitasi, stimulasi dan key

point of control (Butler & Darrah, 2002).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh Neuro Developmental Treatment dapat meningkatkan

kemampuan gross motor pada anak dengan Delay Development ?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh Neuro Developmental Treatment dalam

meningkatkan kemampuan gross motor pada anak dengan Delay Development.

D. Terminologi Istilah
1. Delay Development
Delay Development adalah istilah yang digunakan untuk anak kurang dari lima

tahun yang mengalami keterlambatan perkembangan yang signifikan pada dua atau

lebih domain perkembangan anak (Redgate & Evaschuk, 2010).

2. Kemampuan Gross Motor


Kemampuan gross motor adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk

mengendalikan otot-otot besar tubuh agar berjalan, berlari, duduk, merangkak, dan

melakukan aktivitas lainnya (Encyclopedia of Children’s Health, 2016).


4

3. Neuro Developmental Treatment


Neuro Developmental Treatment adalah pendekatan yang holistic terhadap

rehabilitasi neurologis yang diterapkan dalam penilaian dan pengobatan pasien baik

orang dewasa maupun anak- anak (NDTA, 2016).

Anda mungkin juga menyukai