Anda di halaman 1dari 3

1.

Emfisema adalah suatu perubahan anatomis paru yang ditandai dengan


melebarnya secara abnormal saluran udara bagian distal bronkus
terminal, yang disertai kerusakan dinding alveolus atau perubahan
anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding alveolus, duktus
alveolaris dan destruksi dinding alveolar.
2. Emfisema dibagi menurut pola asinus yang terserang. Ada dua bentuk pola
morfologik dari emfisema yaitu:
CLE (Emfisema Sentrilobular)
CLE ini secara selektif hanya menyerang bagian bronkhiolus respiratorius.
Dinding-dinding mulai berlubang, membesar, bergabung dan akhirnya
cenderung menjadi satu ruang. Mula-mula duktus alveolaris yang lebih distal
dapat dipertahankan penyakit ini sering kali lebih berat menyerang bagian
atas paru-paru, tapi cenderung menyebar tidak merata. CLE lebih banyak
ditemukan pada pria dibandingkan dengan bronchitis kronik, dan jarang
ditemukan pada mereka yang tidak merokok (Sylvia A. Price 1995).
PLE (Emfisema Panlobular)
Merupakan bentuk morfologik yang lebih jarang, dimana alveolus yang
terletak distal dari bronkhiolus terminalis mengalami pembesaran serta
kerusakan secara merata. PLE ini mempunyai gambaran khas yaitu tersebar
merata diseluruhparu-paru . PLE juga ditemukan pada sekelompok kecil
penderita emfisema primer, Tetapi dapat juga dikaitkan dengan emfisema
akibat usia tua dan bronchitis kronik. Penyebab emfisema primer ini tidak
diketahui, tetapi telah diketahui adanya devisiensi enzimalfa 1-antitripsin.
Alfa-antitripsin adalah anti protease. Diperkirakan alfa-antitripsin sangat
penting untuk perlindungan terhadap protease yang terbentuk secara
alami( Cherniack dan cherniack, 1983).

PLE dan CLE sering kali ditandai dengan adanya bula tetapi dapat juga
tidak.Biasanya bula timbul akibat adanya penyumbatan katup pengatur bronkhiolus.
Pada waktu inspirasi lumen bronkhiolus melebar sehingga udara dapat melewati
penyumbatan akibat penebalan mukosa dan banyaknya mucus.. Tetapi sewaktu
ekspirasi, lumen bronkhiolus tersebut kembali menyempit, sehingga sumbatan dapat
menghalangi keluarnya udara1.

3. Penyempitan saluran nafas terjadi pada emfisema paru. Yaitu penyempitan


saluran nafas ini disebabkan elastisitas paru yang berkurang. Penyebab dari
elastisitas yang berkurang yaitu defiensi Alfa 1-anti tripsin. Dimana AAT
merupakan suatu protein yang menetralkan enzim proteolitik yang sering
dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan paru. Dengan demikian
AAT dapat melindungi paru dari kerusakan jaringan pada enzim proteolitik.
Didalam paru terdapat keseimbangan paru antara enzim proteolitik elastase
dan anti elastase supaya tidak terjadi kerusakan1.
Perubahan keseimbangan menimbulkan kerusakan jaringan elastic paru. Arsitektur
paru akan berubah dan timbul emfisema.Sumber anti elastase yang penting adalah
pankreas. Asap rokok, polusi, dan infeksi ini menyebabkan elastase bertambah
banyak. Sedang aktifitas system anti elastase menurun yaitu system alfa- 1 protease
inhibator terutama enzim alfa -1 anti tripsin (alfa -1 globulin). Akibatnya tidak ada
lagi keseimbangan antara elastase dan anti elastase dan akan terjadi kerusakan
jaringan elastin paru dan menimbulkan emfisema. Sedangkan pada paru-paru
normal terjadi keseimbangan antara tekanan yang menarik jaringan paru keluar
yaitu yang disebabkan tekanan intra pleural dan otot-otot dinding dada dengan
tekanan yang menarik jaringan paru kedalam yaitu elastisitas paru1.
Pada orang normal sewaktu terjadi ekspirasi maksimal, tekanan yang menarik
jaringan paru akan berkurang sehingga saluran nafas bagian bawah paru akan
tertutup. Pada pasien emfisema saluran nafas tersebut akan lebih cepat dan lebih
banyak yang tertutup. Cepatnya saluran nafas menutup serta dinding alveoli yang
rusak, akan menyebabkan ventilasi dan perfusi yang tidak seimbang. Tergantung
pada kerusakannya dapat terjadi alveoli dengan ventilasi kurang/tidak ada akan
tetapi perfusi baik sehingga penyebaran udara pernafasan maupun aliran darah ke
alveoli tidak sama dan merata. Sehingga timbul hipoksia dan sesak nafas1.
4. Pada awal penyakit emfisema tidak memberi gejala sampai 1/3 parenkim
paru tidak mampu berfungsi. Pada penyakit selanjutnya, pada awalnya
ditandai oleh sesak napas. Gejala lain adalah batuk, whezeeng, berat
badan menurun. Tanda klasik dari emfisema adalah dada seperti tong
( barrel chested) dan ditandai dengan sesak napas disertai ekspirasi
memanjang karena terjadi pelebaran rongga alveoli lebih banyak dan
kapasitas difus gas rendah3.

Pneumonia Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Pneumonia adalah istilah medis
yang menggambarkan sebuah penyakit pada paru-paru yang dapat terjadi ringan hingga
serius dan mengancam nyawa. Pneumonia paling serius jika terjadi pada bayi dan anak-anak,
orang tua diatas usia 65 tahun, dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang
mendasarinya atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pengertian Pneumonia Ditinjau dari
definisi, Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru,
lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak: alveoli). Kantung
udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak,
demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai
organisme, termasuk bakteri, virus dan jamur. penyakit pneumonia Ilustrasi pneumonia atau
paru-paru basah Gejala Pneumonia Tanda-tanda dan gejala pneumonia bervariasi mulai dari
yang ringan hingga yang berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab,
usia penderita dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Tanda-tanda dan gejala pneumonia
yang ringan sering kali mirip dengan flu atau common cold (sakit demam, batuk-pilek),
namun tak kunjung sembuh atau bertahan lama. Ciri-ciri dan gejala pneumonia antara lain:
Demam, berkeringat dan menggigil Suhu tubuh lebih rendah dari normal pada orang di atas
usia 65 tahun, dan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah Batuk berdahak
tebal dan kentel (lengket) Nyeri dada saat bernapas dalam atau ketika batuk Sesak napas
(nafas cepat) Kelelahan dan nyeri otot Mual, muntah atau diare Sakit kepala Penyebab
pneumonia Ada banyak kemungkinan penyebab pneumonia, yang paling sering adalah karena
infeksi bakteri dan virus dari udara yang kita hirup. Klasifikasi Pneumonia didasarkan pada
jenis kuman penyebabnya itu, dan di mana seseorang mendapatkannya. Berikut penyebab
pneumonia beserta klasifikasinya: Community-acquired pneumonia Pneumonia komunitas ini
adalah jenis pneumonia yang terbanyak. Terjadi di tengah-tengah masyarakat artinya di luar
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, jenis pneumonia ini disebabkan oleh:
Virus, termasuk beberapa jenis virus yang juga menyebabkan pilek dan flu. Virus adalah
penyebab pneumonia pada anak yang paling sering terjadi yakni di bawah usia 2 tahun. Viral
pneumonia biasanya ringan. Akan tetapi radang paru-paru yang disebabkan oleh virus
influenza tertentu dapat menyebabkan sindrom pernafasan akut (SARS), bisa menjadi sangat
serius. Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dapat terjadi dengan sendirinya (secara
langsung) atau setelah mengalami flu atau batuk pilek sebagai komplikasinya. Bakteri lain,
seperti Mycoplasma pneumoniae, biasanya menimbulkan gejala pneumonia yang lebih ringan
dibanding jenis lainnya. Jamur, biasanya dapat ditemukan di tanah dan kotoran burung. Ini
merupakan Jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah seperti HIV-AIDS dan pada orang yang telah menghirup organisme
penyebab dalam jumlah yaang besar. Hospital-acquired pneumonia Pneumonia yang didapat
di rumah sakit adalah infeksi bakteri yang terjadi pada orang yang selama 48 jam atau lebih
dirawat di rumah sakit karena penyakit lainnya. Pneumonia ini bisa lebih serius karena
biasanya bakteri penyebab lebih resisten (kebal) terhadap antibiotik. Health care-acquired
pneumonia Perawatan kesehatan pneumonia adalah infeksi bakteri yang terjadi pada orang-
orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang atau telah dirawat di klinik rawat
jalan, termasuk pusat-pusat dialisis ginjal. Seperti didapat di rumah sakit pneumonia.
Pneumonia aspirasi Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang menghirup makanan,
minuman, muntahan atau air liur masuk ke dalam paru-paru. Pengobatan pneumonia
Pengobatan utama pneumonia tergantung pada jenis pneumonianya (penyebab) dan tingkat
keparahannya, sehingga ada yang hanya perlu rawat jalan, namun beberapa perlu perawatan
inap di rumah sakit atau klinik.
Bersumber dari: Pneumonia Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Mediskus
5.

Anda mungkin juga menyukai