A. Perilaku Merokok
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terisap
2010:10).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
yang dapat terisap oleh orang lain dan merupakan pengalaman dan interaksi
juga berkaitan dengan masa mencari jati diri pada remaja. Perasaan
mengkonsumsi rokok.
b. Intensitas merokok
sehari.
yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo dan orang sakit.
suka berfantasi.
d. Waktu merokok
dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya pada saat itu, misalnya ketika
orang tua.
Berdasarkan aspek-aspek perilaku merokok di atas dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek perilaku merokok ada empat yaitu fungsi merokok, intensitas merokok,
perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan
dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal) menurut Mu’tadin dan
1) Faktor Kepribadian
Individu mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
2) Faktor Biologis
3) Faktor Psikologis
membuat remaja berbuat apa saja agar dapat diterima oleh kelompoknya.
5) Faktor Usia
Orang yang merokok pada usia remaja semakin bertambah dan pada
1) Pengaruh Orangtua
adalah individu yang berasal dari keluarga tidak bahagia, orang tua tidak
lebih banyak didapati pada individu yang tinggal dengan orang tua
3) Pengaruh Iklan
radikal bebas yang akan melemahkan selsel folikel rambut, selain itu
membuat rambut lebih rapuh dan gampang rontok, perokok aktif juga
laun,hal ini akan mengakibatkan timbulnya efek samping khas dari kurang
tidur yakni berupa kantung mata dan lingkaran gelap disekitar mata. Bahan
kimia yang terdapat dalam setiap batang rokok pun dapat merusak struktur
senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu.
“sesuatu” itu bisa benda, kejadian, situasi, orang-orang atau kelompok. Kalau
sesuatu yang timbul adalah perasaan senang, maka disebut sikap positif,
sedangkan kalau perasaan tidak senang, sikap negatif. Kalau tidak timbul perasaan
apa-apa, berarti sikapnya netral (Sarwono, 2010:210). Maio & Haddock (dalam
behavioral.
perilaku, atau sebagai penilaian positif atau negatif terhadap objek tertentu,
Rahman (2013). Eagly dan Chaiken (dalam Myers, 2012) mendefenisikan sikap
terhadap sesuatu atau seseorang dan sering kali berakar pada kepercayaan
seseorang, dan muncul dalam perasaan serta perilaku seseorang. Sikap meliputi
rasa suka dan tidak suka, penilaian dan reaksi menyenangkan atau tidak
termasuk ide abstrak dan kebijakan sosial (Atkinson, 1983:357; Sobur, 2003:360)
Iklan adalah bentuk komunikasi nonpribadi yang dilakukan pemasar untuk
dalam Liliweri, 2011). Iklan menurut Kotler (dalam Widyatama, 2007) adalah
segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix), secara sederhana
iklan diartikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan
kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 2012). Sedangkan iklan menurut
yang nonpersonal, yang dibayar oleh sponsor tertentu untuk mempersuasi audiens
sebagai ujung tombak komunikasi pemasaran suatu produk. Iklan atau reklame
dapat diartikan sebagai benda, alat perbuatan atau media yang menurut bentuk,
susunan dan corak ragamnya untuk tujuan komersial dan digunakan untuk
ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu produk yang ditempatkan
atau dapat dilihat, dibaca dan didengar dari suatu tempat oleh masyarakat
(Mulyana, 2011)
bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan
maupun pribadi yang berkepentingan (Dunn & Barban dalam Widyatama, 2013)
tembakau yang telah dicacah ( Yudistira, 2012). Rokok adalah hasil olahan
tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainnya yang dihasilkan dari
sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan bahan
iklan rokok dan dapat membentuk kepercayaan dan muncul dalam perasaan serta
(unfavorabel), memihak atau tidak memihak, suka atau tidak suka. Apabila
individu menyukai atau mendukung iklan rokok tersebut maka akan terlihat dari
perilaku yang ditampilkan oleh individu tersebut yaitu perilaku merokok, begitu
juga sebaliknya apabila individu tidak menyukai atau tidak mendukung iklan
hal. Pertama, perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap
yang lebih spesifik terhadap sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya
oleh sikap tapi juga oleh norma-norma subjektif (subjektive norms) yaitu
keyakinan mengenai apa yang orang lain inginkan agar diperbuat. Ketiga, sikap
perasaan dan kepercayaan remaja terhadap iklan rokok. Sikap terhadap iklan
rokok ini diawali dari cara remaja berfikir mengenai iklan rokok, kemudian
merasakan lalu mengambil tindakan atau berperilaku sesuai dengan apa yang
dibentuk dari olahan pikiran manusia, dan mempengaruhi perasaan individu yang
a. Aspek kognitif. Aspek kognitif berisi apa yang diketahui mengenai suatu
b. Aspek afektif. Aspek afektif berisi apa yang dirasakan mengenai suatu objek.
terhadap iklan rokok dapat berupa aspek kognitif, afektif dan konatif terhadap
iklan rokok.
sebagai hasil dari tekanan kelompok yang nyata atau hanya berdasarkan imajinasi
agar selaras dengan orang lain (Myers, 2012:253). Konformitas merupakan salah
satu bentuk penyesuaian dengan melakukan perubahan sikap dan perilaku yang
tersebut. Dalam artian, seseorang akan mengikuti suatu budaya pada suatu
Zebua dan Nurdjayadi (2011) konformitas adalah suatu tuntutan yang tidak
pengaruh sosial individu mengubah sikap dan tingkah laku agar sesuai dengan
Teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau
tingkat kedewasaan yang sama. Salah satu fungsi utama teman sebaya adalah
psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut interes, sikap, nilai
adalah remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih
sama.
sebaya yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku dan kepercayaan agar dapat
a. Aspek Kekompakan
1) Penyesuaian diri
kelompok.
b. Aspek Kesepakatan
pendapat kelompoknya.
Kesepakatan dapat di pengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
1) Kepercayaan
2) Persamaan pendapat
tinggi.
terjadi.
dengan adanya tiga aspek meliputi: kekompakan seperti perasaan dekat dengan