Keperawatan
Post Perioperatif
Dosen : Bapak Shobirun, MN.
Feel this.
Anggota Kelompok 14
2. Perdarahan: Pasien dapat mengalami perdarahan yang berlebihan pada luka operasi atau
di dalam tubuh. Ini bisa terjadi segera setelah operasi atau beberapa hari setelahnya.
3. Penyembuhan Luka yang Tertunda: Beberapa luka operasi mungkin kesulitan dalam
penyembuhan dan memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh. Faktor-faktor seperti
nutrisi yang buruk, kondisi medis tertentu, atau infeksi dapat mempengaruhi proses
penyembuhan.
7. Penyumbatan Usus : Operasi di area perut dapat menyebabkan penumpukan gas atau
makanan di usus, yang bisa mengganggu fungsi usus normal dan menyebabkan nyeri
dan kembung.
8. Penolakan Organ : Pada pasien yang menjalani transplantasi organ, ada risiko penolakan
di mana sistem kekebalan tubuh menyerang organ yang ditanamkan.
11.Gangguan Fungsi Organ : Operasi tertentu dapat mempengaruhi fungsi organ lain,
seperti ginjal atau hati. Ini bisa berdampak pada kesehatan keseluruhan pasien.
12.Adhesi dan Hernia : Beberapa operasi dapat meningkatkan risiko adhesi (jaringan parut
internal) atau hernia (organ yang menonjol melalui lapisan otot dan jaringan).
13.Neuropati : Pasien dapat mengalami kerusakan saraf setelah operasi, yang bisa
menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada area tertentu.
14.Komplikasi Psikologis : Pasien juga dapat mengalami reaksi psikologis setelah operasi,
seperti depresi, kecemasan, atau stres.
Jenis Jenis Post
Operatif
Post Operatif Umum: Ini mencakup perawatan pasien setelah operasi umum seperti
apendektomi (pengangkatan usus buntu), kolektomi (pengangkatan bagian usus besar), atau
operasi hernia.
Post Operatif Kardiovaskular: Pasien yang menjalani operasi jantung atau prosedur
kardiovaskular lainnya memerlukan pemantauan ketat terhadap ritme jantung, tekanan
darah, dan kemampuan pernapasan mereka.
Post Operatif Ortopedi: Pasien yang menjalani operasi pada tulang atau sendi seperti
penggantian sendi, pemasangan tulang, atau fiksasi internal memerlukan perawatan yang
melibatkan mobilisasi yang hati-hati, penanganan nyeri, dan pemantauan komplikasi seperti
infeksi.
Post Operatif Bedah Trauma: Pasien yang mengalami cedera akibat kecelakaan atau trauma
sering menjalani operasi untuk memperbaiki tulang yang patah atau cedera lainnya. Asuhan
keperawatan post operatif mereka berfokus pada pemulihan fisik dan pemantauan potensi
masalah terkait cedera.
Post Operatif Bedah Plastik: Pasien yang menjalani operasi plastik, termasuk rekonstruksi
atau perbaikan jaringan kulit atau wajah, memerlukan perawatan yang mencakup perawatan
luka yang hati-hati dan pemulihan estetik.
Jenis Jenis Post
Operatif
Post Operatif Neurologis: Pasien yang menjalani operasi pada sistem saraf, seperti
pengangkatan tumor otak, memerlukan pemantauan yang ketat terhadap status neurologis
mereka dan pemulihan dari efek operasi.
Post Operatif Ginekologi atau Obstetri: Setelah operasi seperti histerektomi (pengangkatan
rahim) atau operasi caesar, pasien memerlukan perawatan khusus yang melibatkan
perawatan luka, pengelolaan nyeri, dan pemantauan keadaan reproduksi mereka.
Post Operatif Laparoskopi: Pasien yang menjalani operasi laparoskopi (operasi minimally
invasive) biasanya memiliki luka lebih kecil. Perawatan pascaoperatif mereka melibatkan
perawatan luka kecil dan pemulihan yang lebih cepat.
Post Operatif Transplantasi: Pasien yang menjalani transplantasi organ seperti ginjal, hati,
atau jantung memerlukan perawatan intensif untuk mencegah penolakan organ dan
memastikan pemulihan yang optimal.
Jenis Jenis Post
Operatif
Post Operatif Anestesi: Pasien yang baru saja menjalani operasi memerlukan pemantauan
dari efek anestesi dan pemulihannya dari efek anestesi setelah operasi.
Post Operatif Gastrointestinal: Pasien yang menjalani operasi pada sistem pencernaan,
seperti operasi usus, memerlukan perawatan untuk pemulihan fungsi pencernaan mereka.
Post Operatif Oftalmologi: Pasien yang menjalani operasi mata, seperti operasi katarak,
memerlukan perawatan khusus untuk menjaga kesehatan mata mereka selama pemulihan
Asuhan Keperawatan Post Operatif
Pengkajia
n
a. Anamnesa
Identitas pasien meliputi : nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat rumah.
(NANDA, 2015)
Asuhan Keperawatan Post Operatif
Intervensi
a. Nyeri Akut berhubungan dengan angen injury fisik.
Kriteria Hasil :
1) Mampu mengontrol nyeri
2) Rasa nyeri berkurang
3) Mampu mengenal nyeri
Intervensi :
1) Kaji Skala Nyeri
2) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengkaji pengalaman nyeri.
4) Ajarkan pasien pengobatan non farmakologi.
5) Kolaborasikan pemberian analgetik.
Asuhan Keperawatan Post Operatif
Intervensi
b. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
Kriteria Hasil :
1) Bebas dari tanda-tanda infeksi.
2) Mampu mencegah timbulnya infeksi.
3) Jumlah leukosit dalam jumlah normal.
4) Menunjukkan perilaku hidup sehat.
Intervensi :
1) Monitor kerentanan terhadap infeksi.
2) Inspeksi kondisi luka atau insisi bedah.
3) Berikan perawatan luka.
4) Jika ada tanda-tanda infeksi kolaborasikan dengan dokter.
Asuhan Keperawatan Post Operatif
Intervensi
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
Kriteria Hasil :
1) Mengetahui makan-makanan yang boleh dikonsumsi.
2) Mengetahui tujuan dari diet yang dianjurkan.
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan diet yang dianjurkan.
2) Berikan penyuluhan diet pada pasien post operasi.
Asuhan Keperawatan Post Operatif
Implementasi
Implementasi adalah tahap dalam proses keperawatan di mana perawat secara aktif
melaksanakan rencana perawatan yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan pasien. Ini melibatkan penerapan tindakan yang telah direncanakan dan
diprioritaskan untuk mempromosikan pemulihan, mencegah komplikasi, dan memberikan
perawatan yang holistik.
Asuhan Keperawatan Post Operatif
Evaluasi
Evaluasi adalah tahap dalam proses di mana perawat menilai efektivitas tindakan yang
telah diimplementasikan dalam rencana keperawatan. Tujuannya adalah untuk mengukur
sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai, mengevaluasi respons pasien terhadap
perawatan, dan menentukan apakah ada perubahan yang diperlukan dalam rencana
keperawatan
KESIMPULAN
Post operatif adalah waktu di mana pasien berada dalam proses
pemulihan setelah intervensi bedah yang dilakukan oleh tenaga
medis. Selama fase post operatif, pasien mendapat perawatan khusus
untuk memastikan pemulihan yang baik dan mencegah komplikasi.
Proses post operatif merupakan bagian integral dari perawatan bedah,
dan tujuannya adalah memberikan dukungan, perawatan, dan
informasi kepada pasien dan keluarga selama masa pemulihan yang
kritis ini. Dalam kesimpulannya, pemahaman, perhatian, dan
perawatan yang baik di dalam fase ini memiliki peranan penting dalam
kesuksesan keseluruhan dari intervensi bedah yang dilakukan.