Anda di halaman 1dari 22

KONSEP MEDIS & ASKEP

RHEUMATOID ARTHRITIS
Deppi Nurmalita (202014201003)
Dwi Nur Dianti (202014201004)
Meydiva Putri A. K (202014201010)
Rian Nur Fahmi (202014201017)
Sherly Vira P. (202014201018)
DEFINISI
Artritis rematoid (Rheumatoid arthritis) adalah
penyakit inflamasi kronik yang menyebabkan
pembengkakan, kekakuan, rasa nyeri, dan
hilangnya fungsi persendian. Penyakit yang
kambuh berulang-ulang ini dapat diderita oleh
semua golongan ras maupun etnik.
ETIOLOGI

Penyebab artritis reumatoid masih belum


diketahui secara pasti. Namun ada
beberapa Faktor yang berperan antara
lain :
1. jenis kelamin
2. Infeksi
3. keturunan
4. lingkungan
MANIFESTASI
KLINIS
• Gejala-gejala konstitusional, (Lelah, anoreksia, BB menurun dan demam)
Terkadang terjadi kelelahan yang hebat.
• Kekauan pada & seputar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di
pagi hari.
• Bengkak pada beberapa sendi pada saat yang bersamaan.
• Nyeri dan bengkak dibagian persendiaan pergelangan jari, tangan, kaki,
bahu, lutut, pinggang, punggung dan sekitar leher.
• Dapat berpindah-pindah tempat dan bergantian bahkan sekaligus
diberbagai persendian.
• Kambuh biasanya saat cuaca mendung, setelah mengkonsumsi makanan
pantangan
PATOFISIOLOGI
Pada artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial.
Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut
akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial, dan
akhirnya membentuk panus. Panus akan menghancurkan tulang rawan dan
menimbulkan erosi tulang, akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan generatif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi
otot.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Laboratorium

Pemeriksaan
Cairan Sinovial

Pemeriksaan
Radiologi
PENATALAKSANAAN
a. Terapi non farmakologis
• Edukasi
• Terapi fisik dan Program rehabilitasi : pemakaian tongkat, pemasangan
bidai, latihan. Setelah berkurang mulai dilakukan fisioterapi.
b. Terapi Farmakologis
• NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug) : aspirin, ibuprofen.
• DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic Drug) : hidrosiklorokurin,
sulfasalazine, dan asatioprin
• Kortikosteroid
c. Terapi Bedah
• Sinovektomi
• Arthrodesis
• arthrotomi
KOMPLIKASI

Cervical Sindrom Osteoporosis Penyakit


myelopathy sjogren jantung

Carpal tunnel Rheumatoid


Penyakit Limfoma
syndrome nodules
Paru-paru
PENGKAJIAN

A. Identitas C. Riwayat Kesehatan Sekarang.


wanita lebih beresiko terkena RA. Seseorang Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada
yang berusia 60 tahun atau lebih memiliki tangan atau kaki, perasaan tidak nyaman dan
resiko tinggi untuk menderita RA merasakan adanya perubahan pada sendi

B. Keluhan Utama . D. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pada rheumatoid arthritis klien akan Adanya riwayat kecelakaan/ terbenturnya
mengeluhkan rasa nyeri pada tiap-tiap salah satu organ tubuh atau mengalami
sendi seperti tangan dan kaki secara penyakit yang sama waktu dahulu
berulang
PENGKAJIAN

E. Pola Aktivitas Sehari-hari


● Pola Eliminasi : Tidak mengalami gangguan.
● Pola Nutrisi : mengalami penurunan nafsu makan
dan penurunan berat badan
● Pola aktivitas : Dalam beraktivitas dibantu
sebagian maupun penuh oleh keluarga seperti pergi
ke kamar mandi.
● Pola Istirahat tidur : Lelah tidak kunjung hilang
digunakan istirahat, mengalami gangguan sulit
tidur dikarenakan nyeri pada ekstermitas
PENGKAJIAN
F. Pemeriksaan Fisik
1. K/U Klien biasanya lemah.
2. Tanda-tanda vital
• Tekanan Darah : Batas normal
• nadi : adanya bradicardi/tachycardia
• RR : bradypnea atau takipnea
• suhu : hipertermia karena proses inflamasi.
3. Ekstermitas
Didapatkan bahwa pada ekstermitas yang tidak normal, jalan kemungkinan tidak normal akibat
penurunan kekuatan otot, tangan susah digerakkan terasa kaku.
4. Neuro-sensori
Teras kebas, kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan, pembengkakan pada
sendi.
PENGKAJIAN

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan cairan synovial Pemeriksaan Radiologi


(LED)& (CRP) menunjukkan mengalami perubahan warna Dapat terlihat berupa
adanya peningkatan karena menjadi kuning keruh. pembengkakan jaringan
inflamasi, RF positif. lunak, penyempitan ruang
sendi,osteoporosis, erosi
tulang atau sublukasi sendi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri kronis
Gangguan Defisit
berhubungan Defisit perawatan
mobilitas fisik pengetahuan
dengan kondisi diri berhubungan
berhubungan berhubungan
musculoskeletal dengan gangguan
dengan gangguan dengan kurang
kronis. musculoskeletal
musculoskeletal terpapar
informasi
(D.0109)
(D.0054) (D.0111)
(D.0078)
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Nyeri kronis Tingkat Nyeri menurun Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan dengan kriteria hasil Tindakan
dengan kondisi (L.08066) : Observasi
musculoskeletal • Kemampuan • Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kronis. menuntaskan aktivitas kualitas, Intensitas dan skala nyeri
menurun • Identifikasi respons nyeri non verbal
• Keluhan nyeri menurun • Identifikasi faktor yang memperberat dan
• Meringis menurun memperingan nyeri
• Sikap protektif menurun • Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
• Gelisah menurun sudah diberikan
• Kesulitan tidur menurun • Monitor efek samping penggunaan analgetik
• Frekuensi nadi membaik Terapeutik
• Pola nafas membaik • Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing. kompres hangat dingin, terapi
bermain)
• Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
• Failitasi istirahat dan tidur
Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
• Jelaskan strategi meredakan nyeri.
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat.
• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik meningkat Dukungan Ambulasi (I.06171)
mobilitas fisik dengan kriteria hasil Tindakan
berhubungan (L.05042) : Observasi
dengan gangguan • Pergerakan ekstermitas • Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
musculoskeletal meningkat • Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
• Kekuatan otot meningkat • Monitor frekuensi Jantung dan tekanan darah
• Rentang gerak (ROM) sebelum memulal ambulasi
meningkat • Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
• Nyeri menurun Terapeutik
• Kaku sendi menurun • Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
• Kelemahan fisik tongkat, kruk)
menurun • Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
• Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
• Anjurkan melakukan ambulasi dini
• Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
(mis. berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Defisit perawatan Perawatan Diri meningkat Dukungan Perawatan Diri (I.09268)
diri berhubungan dengan kriteria hasil Tindakan
dengan gangguan (L.11103) : Observasi
musculoskeletal • Kemampuan mandi • Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai
meningkat usia
• Kemampuan ke toilet • Monitor tingkat kemandirian
(BAB/BAK) meningkat • Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
• Verbalisasi keinginan berpakaian, berhias, dan makan
melakukan perawatan diri Terapeutik
meningkat • Sediakan lingkurigan yang terapeutik (mis. suasana
• Minat melakukan hangat, rileks, privasi)
perawatan diri meningkat • Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi,
• Mempertahankan dan sabun mandi)
kebersihan diri • Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
meningkat mandiri
• Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
• Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatn diri
• Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
• Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Defisit Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
pengetahuan meningkat (L.12111) : Tindakan
berhubungan • Perilaku sesuai anjuran Observasi
dengan kurang meningkat • Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
terpapar • Kemampuan menjelaskan informasi
informasi pengetahuan tentang suatu • Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
topic meningkat dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan
• Pertanyaan tentang sehat
masalah yang dihadapi Terapeutik
menurun • Sediakan matori dan media pendidikan kesehatan
• Persepsi yang keliru • Jadwalkan pendidikan kesehatan sesual kesepakatan
terhadap masalah menurun • Berikan kesempatan untuk bertanya
• Menjalani pemeriksaan Edukasi
yang tidak tepat menurun • Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
• Perilaku membaik kesehatan
• Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
• Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai