DENGAN OSTEOARTHRITIS
A. DEFINISI
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi. Vertebra, penggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering terkena OA.
(Sudoyo Aru, dkk 2009). Dan memilikki gambaran yang khas yaitu falang distal dan proksimal
sering terkena.
IDIOPATIK SEKUNDER
Lokal Trauma :
Tangan : Nodus Heberden dan - Akut
Bouchard (nodal), artitis antarfalang - Kronik (pekerjaan, olahraga)
etosif (nonnodal), karpal-metakarpal Kongenital atau Perkembangan :
Penyakit lokal : Legg-Calve-Perthes, dislokasi
pertama
Kaki : Hallucks valgus, halluks panggul congenital, epifisis selip
Faktor mekanis : panjang ektremitas bawah
rigidus, jempol terkontraksi (jempol
yang tidak sama, deformitas valgus / varus
palu/cock-up), talonavikularis
Lutut : sindrom hipermobilitas
- Kompartemen medial Displasia tulang : displasia epifisis, dysplasia
- Kompartemen lateral spondiloapofisis, osteonikondistrofi
- Kompartemen patelofemoralis Metabolik :
Panggul : - Okronisis (alkaptonuria)
- Eksentrik (superior) - Hemokromatosis
- Kosentrik (aksial, medial) - Penyakit Wilson
- Difus (koksa senilis) - Penyakit Gaucher
Tulang belakang : Endokrin :
- Sendi apofisalis - Akromegali
- Antarvertebra (diskus) - Hiperparatioroidisme
- Spondilosis (osteofit) - Diabetes mellitus
- Ligamentosa (hyperostosis, - Kegemukan
penyakit foresteir, hyperostosis - hipotiroidisme
Penyakit endapan kalsium :
rangka idiopatik difus)
Endapan kalsium pirofosat dihidrat
Tempat tunggal lainnya, misalnya :
Artropati apatit
glenohumeralis, akromioklavikularis, Penyakit tulang dan sendi lain
tibiotalar, temporomandibularis, Lokal : fraktur, nekrosis avaskuler, infeksi,
sakroiliaka gout
Generalisata (OAG) : mencakup tiga Difus : arthritis rematoid (peradangan),
atau lebih daerah yang tercantum di
penyakit paget, osteopetrosis,
osteokondritis
Neuropatik (sendi Charcot) :
atas (Keligren_Moore) - Endemik
- Kashin-Beck
- Mseleni
Lain-lain :
Hemoglobinopati, penyakit casson, frosbite
B. MANIFESTASI KLINIK
1. Nyeri sendi; keluhan utama dan cenderung memiliki onset yang perlahan
2. Hambatan gerak sendi; gangguan ini biasanya semakin berat dengan pelan-pelan sejalan
dengan bertambahnya rasa nyeri
3. Nyeri bertambah dengan aktifitas, membaik dengan istirahat, terasa paling nyeri pada
akhir hari, dan seiring dengan memburuknya penyakit, menjadi semakin parah, sampai
pada tahap dimana pergerakan minimal saja sudah menimbulkan rasa nyeri dan bisa
mengganggu tidur
4. Kekakuan paling ringan pada pagi hari namun terjadi berulang-ulang sepanjang hari
dengan periode istirahat
5. Krepitasi; rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit
6. Pembesaran sendi (deformitas)
7. Perubahan gaya berjalan
8. Tanda-tanda peradangan; tanda-tanda peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan
gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan)
D. DISCHARGE PLANING
1. Obat nyeri
2. Excercise, menghilangkan kekakuan dan lingkup sendi lebih luas
3. Suplemen sendi :Glukosamin dan Chondroitin, masing-masing memiliki fungsi yaitu :
Chondroitin sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan dan
menghambat perusakan tulang rawan. Glukosamin adalah pembentukan proteoglycan,
bekerja dengan merangsang pembentukan tulang rawan, serta menghambat perusakan
tulang rawan
4. Berhenti merokok, program penurunan berat badan dan lakukan latihan aerobic “low
impact” (bersepeda, berenang)
5. Konsultasikan ke dokter jika gejala yang ditimbulkan semakin parah
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (International Association for The Study of Pain): awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik :
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan frekuensi pernafasan
Laporan isyarat
Diaforesis
Perilaku distraksi (mis.,berjalan monda-mandir mencari orang lain dan atau aktivitas
lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar
atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap melindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari Satu
- Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri berat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi, kerusakan integritas struktur tulang
Definisi :
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri dan terarah.
Batasan Karakteristik :
Penururnan waktu reaksi
Kesulitan membolak-balik posisi
Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,meningkatakn perhatian
pada aktivitas orang lain, mengendalikan perilaku, fokus pada ketunadayaan/aktivitas
sebelum sakit)
Dispnea setelah beraktivitas
Perubahan cara berjalan
Gerakan bergetar
Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
Keterlambatan rentang pergerakan sendi
Tremor akibat pergerakan
Ketidakstabilan postur
Pergerakan lambat
Pergerakan tidak terkoordinasi
Definisi :
Beresiko mengaiami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan berinteraksi deangan
sumber adaptif dan sumber defensif individu.
Faktor resiko :
Eksternal
- Biologis (mis.,tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme)
- Zat kimia (mis.,racun, polutan, obat, agenens farmasi, alkohol, nikotin, pengawet,
kosmetik, pewarna)
- Manusia (mis.,agens nosokomial, pola ketegangan, atau faktor koknitif, afektif,
dan psikomotor)
- Cara pemndahan /transpor
- Nutrisi (mis.,desain, struktur, dan pengaturan komunitas, bangunan, dan /atau
peralatan)
Internal
- Profil darah yang abnormal ( mis leukositosis / leukopenia, gangguan faktor
Koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia, penurunan hemoglobin)
- Disfungsi biokimia
- Usia perkembangan (fisiologis, psikososial)
- Disfungsi efektor
- Disfungsi imun-autoimun
- Disfungsi integratif
- Malnutrisi
- Fisik (mis.,integritas kulit tidak utuh, gangguan mobilitas)
- Psikologis (orientasi afektif)
- Disfungsi sensorik
- Hipoksia jaringan
Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian
dan berhias untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan atribut pakaian
Ketidakmampuan mengenakan sepatu
Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
Ketidakmampuan melepas sepatu
Ketidakmampuan melepas kaus kaki
Hambatan memilih pakaian
Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
Hambatan mengambil pakaian
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
Hambatan memasang sepatu
Hambatan memasang kaus kali
Hambatan melepas pakaian
Hambatan melepas sepatu
Hambatan melepas kaus kaki
Hambatan menggunakan alat batu
Hambatan mengunakan resleting
Definisi
Hambatan kemampuan untuk meiakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi
sendiri.
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat
Ketidakmampuan menyiram toilet atau korsi buang air (commode)
Ketidakmampuan naik ketoilet atau commode
Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode
Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode
Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan
sendiri.
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukkan kemulut
Ketidakmampuan mengunyah makanan
Ketidakmampuan menghabiskan makanan
Ketidakmampuan menempatkan makanan keperlengkapan makanan
Ketidakmampuan menggunakan perlengkapan makanan
Ketidakmampuan memakan makanan dalam cara yang dapat diterima secara
sosial
Ketidakmampuan memakan makanan dengan aman
Ketidakmampuan makan makanan dalam jumlah memadai
Ketidakmampuan memanipulasi makanan dalam mulut
Ketidakmampuan membuka wadah makanan
Ketidakmampuan mengambil gelas atau cangkir
Ketidakmampuan menyiapkan makanan untuk dimakan
Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakmampuan menggunakan alat bantu
Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi / aktivitas
perawatan diri untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan untuk mengakses kamar mandi
Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
Ketidakmampuan menjangkau sumber air
Ketidakmampuan mengatur air mandi
Ketidakmampuan membasuh tubuh
Definisi :
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Batasan karakteristik :
Perilaku hiperboia
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
Pengungkapan masalah