Anda di halaman 1dari 15

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN OSTEOARTHRITIS

A. DEFINISI
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi. Vertebra, penggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering terkena OA.
(Sudoyo Aru, dkk 2009). Dan memilikki gambaran yang khas yaitu falang distal dan proksimal
sering terkena.

Osteoarthritis diklasifikasikan menjadi : (Yuliana Elin, 2009)


1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan
dengan osteoarthritis
2. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur

Klasifikasi Osteoarthritis (OA) :

IDIOPATIK SEKUNDER
Lokal  Trauma :
 Tangan : Nodus Heberden dan - Akut
Bouchard (nodal), artitis antarfalang - Kronik (pekerjaan, olahraga)
etosif (nonnodal), karpal-metakarpal  Kongenital atau Perkembangan :
Penyakit lokal : Legg-Calve-Perthes, dislokasi
pertama
 Kaki : Hallucks valgus, halluks panggul congenital, epifisis selip
Faktor mekanis : panjang ektremitas bawah
rigidus, jempol terkontraksi (jempol
yang tidak sama, deformitas valgus / varus
palu/cock-up), talonavikularis
 Lutut : sindrom hipermobilitas
- Kompartemen medial Displasia tulang : displasia epifisis, dysplasia
- Kompartemen lateral spondiloapofisis, osteonikondistrofi
- Kompartemen patelofemoralis  Metabolik :
 Panggul : - Okronisis (alkaptonuria)
- Eksentrik (superior) - Hemokromatosis
- Kosentrik (aksial, medial) - Penyakit Wilson
- Difus (koksa senilis) - Penyakit Gaucher
 Tulang belakang :  Endokrin :
- Sendi apofisalis - Akromegali
- Antarvertebra (diskus) - Hiperparatioroidisme
- Spondilosis (osteofit) - Diabetes mellitus
- Ligamentosa (hyperostosis, - Kegemukan
penyakit foresteir, hyperostosis - hipotiroidisme
 Penyakit endapan kalsium :
rangka idiopatik difus)
Endapan kalsium pirofosat dihidrat
 Tempat tunggal lainnya, misalnya :
Artropati apatit
glenohumeralis, akromioklavikularis, Penyakit tulang dan sendi lain
tibiotalar, temporomandibularis, Lokal : fraktur, nekrosis avaskuler, infeksi,
sakroiliaka gout
 Generalisata (OAG) : mencakup tiga Difus : arthritis rematoid (peradangan),
atau lebih daerah yang tercantum di
penyakit paget, osteopetrosis,
osteokondritis
 Neuropatik (sendi Charcot) :
atas (Keligren_Moore) - Endemik
- Kashin-Beck
- Mseleni
 Lain-lain :
Hemoglobinopati, penyakit casson, frosbite

B. MANIFESTASI KLINIK
1. Nyeri sendi; keluhan utama dan cenderung memiliki onset yang perlahan
2. Hambatan gerak sendi; gangguan ini biasanya semakin berat dengan pelan-pelan sejalan
dengan bertambahnya rasa nyeri
3. Nyeri bertambah dengan aktifitas, membaik dengan istirahat, terasa paling nyeri pada
akhir hari, dan seiring dengan memburuknya penyakit, menjadi semakin parah, sampai
pada tahap dimana pergerakan minimal saja sudah menimbulkan rasa nyeri dan bisa
mengganggu tidur
4. Kekakuan paling ringan pada pagi hari namun terjadi berulang-ulang sepanjang hari
dengan periode istirahat
5. Krepitasi; rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit
6. Pembesaran sendi (deformitas)
7. Perubahan gaya berjalan
8. Tanda-tanda peradangan; tanda-tanda peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan
gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan)

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Nyeri akut b.d penurunan fungsi tulang
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi, kerusakan integritas struktur tulang
3. Resiko cidera b.d penurunan fungsi tulang
4. Defisit perawatan diri b.d penurunan fungsi tulang
5. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang penyakit

D. DISCHARGE PLANING
1. Obat nyeri
2. Excercise, menghilangkan kekakuan dan lingkup sendi lebih luas
3. Suplemen sendi :Glukosamin dan Chondroitin, masing-masing memiliki fungsi yaitu :
Chondroitin sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan dan
menghambat perusakan tulang rawan. Glukosamin adalah pembentukan proteoglycan,
bekerja dengan merangsang pembentukan tulang rawan, serta menghambat perusakan
tulang rawan
4. Berhenti merokok, program penurunan berat badan dan lakukan latihan aerobic “low
impact” (bersepeda, berenang)
5. Konsultasikan ke dokter jika gejala yang ditimbulkan semakin parah

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d penurunan fungsi tulang

Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (International Association for The Study of Pain): awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung <6 bulan.

Batasan Karakteristik :
 Perubahan selera makan
 Perubahan tekanan darah
 Perubahan frekuensi jantung
 Perubahan frekuensi pernafasan
 Laporan isyarat
 Diaforesis
 Perilaku distraksi (mis.,berjalan monda-mandir mencari orang lain dan atau aktivitas
lain, aktivitas yang berulang)
 Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
 Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar
atau tetap pada satu fokus meringis)
 Sikap melindungi area nyeri
 Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
 Indikasi nyeri yang dapat diamati
 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
 Sikap tubuh melindungi
 Dilatasi pupil
 Melaporkan nyeri secara verbal
 Gangguan tidur

Faktor yang berhubungan :


 Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Pain Management
 Pain Level - Lakukan pengkajian nyeri secara
 Pain Control komprehensif termasuk lokasi,
 Comfort Level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
Kriteria Hasil : - Observasi reaksi nonverbal dari
 Mampu mengontrol nyeri (tahu ketidaknyamanan
penyebab nyeri, mampu menggunakan - Gunakan teknik komunikasi terapeutik
teknik nonfarmakologi untuk untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang
nyeri
dengan menggunakan manajemen - Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
nyeri - Evaluasi bersama pasien dan tim
 Mampu mengenali nyeri (skala, kesehatan lain tentang ketidakefektifan
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) kontrol nyeri masa lampau
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri - Bantu pasien dan keluarga mencari dan
berkurang menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahyaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menemukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik noframkologi
- Berikan analgenik untuk mengurangi
nyeri
- Evaluasi kefektifan Kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang
menajemen nyeri

Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari Satu
- Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri berat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala

2. Hambatan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi, kerusakan integritas struktur tulang

Definisi :
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri dan terarah.
Batasan Karakteristik :
 Penururnan waktu reaksi
 Kesulitan membolak-balik posisi
 Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,meningkatakn perhatian
pada aktivitas orang lain, mengendalikan perilaku, fokus pada ketunadayaan/aktivitas
sebelum sakit)
 Dispnea setelah beraktivitas
 Perubahan cara berjalan
 Gerakan bergetar
 Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
 Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
 Keterlambatan rentang pergerakan sendi
 Tremor akibat pergerakan
 Ketidakstabilan postur
 Pergerakan lambat
 Pergerakan tidak terkoordinasi

Faktor yang berhubungan :


 Intoleransi aktivitas
 Perubahan metabolisme selular
 Ansietas
 Indeks masa tubuh diatas perentil ke-75 sesuai usia
 Gangguan koknitif
 Konstraktur
 Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai usia
 Fisik tidak bugar
 Penurunan ketahanan tubuh
 Penurunan kendali otot
 Penurunan massa otot
 Malnutrisi
 Gangguan muskuloskeletal
 Gangguan neuromskular, nyeri
 Agens obat
 Penurunan kekuatan otot
 Kurang pengetahuan tentang aktivitas fisik
 Keadaan mood depresif
 Keterlambatan perkembangan
 Ketidaknyamanan
 Disuse, kaku sendi
 Kurang dukungan lingkungan (mis.,fisik atau social)
 Keterbatasan ketahanan kardiovaskular
 Kerusakan integritas struktur tulang
 Program pembatasan gerak
 Kengganan memulai pergerakan
 Gaya hidup monoton
 Gangguan sensori perceptual
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Exercise Therapy : ambulation
 Join Movement : Active - Monitoring vital sign sebelum/sesudah
 Mobility Level latihan dan lihat respon pasien saat
 Self Care : ADLs latihan
 Transfer Performance - Konsultasikan dengan terapi fisik
tentangg rencana ambulasisesuai
Kriteria Hasil : dengan kebutuhan
 Klien meningkat dalam aktivitas fisik - Bantu klien untuk menggunakan tongkat
 Mengerti tujuan dari peningkatan saat berjalan dan cegah terhadap cedera
mobilitas - Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
 Memverbalisasikan perasaan dalam lain tentang teknik ambulasi
meningkatkan kekuatan dan - Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
kemampuan berpindah - Latih pasien dalam pemenuhan
 Memperagakan penggunaan alat kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
 Bantu untuk mobilitas (walker) kemampuan
- Damping dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
- ADLs ps
- Berikan alat bantu jika klien memerlukan
- Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan

3. Resiko cidera b.d penurunan fungsi tulang

Definisi :
Beresiko mengaiami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan berinteraksi deangan
sumber adaptif dan sumber defensif individu.

Faktor resiko :
 Eksternal
- Biologis (mis.,tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme)
- Zat kimia (mis.,racun, polutan, obat, agenens farmasi, alkohol, nikotin, pengawet,
kosmetik, pewarna)
- Manusia (mis.,agens nosokomial, pola ketegangan, atau faktor koknitif, afektif,
dan psikomotor)
- Cara pemndahan /transpor
- Nutrisi (mis.,desain, struktur, dan pengaturan komunitas, bangunan, dan /atau
peralatan)
 Internal
- Profil darah yang abnormal ( mis leukositosis / leukopenia, gangguan faktor
Koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia, penurunan hemoglobin)
- Disfungsi biokimia
- Usia perkembangan (fisiologis, psikososial)
- Disfungsi efektor
- Disfungsi imun-autoimun
- Disfungsi integratif
- Malnutrisi
- Fisik (mis.,integritas kulit tidak utuh, gangguan mobilitas)
- Psikologis (orientasi afektif)
- Disfungsi sensorik
- Hipoksia jaringan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC

 Risk control Environment Management (Manajemen


lingkungan)
Kriteria Hasil : - Sediakan lingkungan yang aman untuk
 Klien terbebas dari cedera pasien
 Klien mampu menjelaskan - Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
cara/metode untuk mencegah sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
injury/cedera kognitif pasien dan riwayat terdahulu
 Klien mampu menjelaskan factor resiko pasien
- Menghidarkan lingkungan yang
dari lingkungan/perilaku personal
berbahava (misalnya memindahkan
 Mampu memodifikasi gaya hidup untuk
perabotan)
mencegah injury - Memasang side rail tempat tidur
 Menggunakan fasilitas kesehatan yang - Menyediakan tempat tidur yang nyaman
ada dan bersih
 Mampu mengenali perubahan status - Menempatkan saklar lampu ditempat
kesehatan yang mudah dijangkau pasien,
- Membatasi pengunjung
- Menganjurkan keluarga untuk menemani
pasien
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan
- Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan
- Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau penguniung adanya
perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit

4. Defisit perawatan diri b.d penurunan fungsi tulang


a. Defisit perawatan diri berpakaian

Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian
dan berhias untuk diri sendiri

Batasan Karakteristik :
 Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
 Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
 Ketidakmampuan mendapatkan atribut pakaian
 Ketidakmampuan mengenakan sepatu
 Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
 Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
 Ketidakmampuan melepas sepatu
 Ketidakmampuan melepas kaus kaki
 Hambatan memilih pakaian
 Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
 Hambatan mengambil pakaian
 Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
 Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
 Hambatan memasang sepatu
 Hambatan memasang kaus kali
 Hambatan melepas pakaian
 Hambatan melepas sepatu
 Hambatan melepas kaus kaki
 Hambatan menggunakan alat batu
 Hambatan mengunakan resleting

Faktor yang berhubungan


 Gangguan kognitif
 Penurunan motivasi
 Ketidaknyamanan
 Kendala lingkungan
 Keletihan dan kelemahan
 Gangguan muskoloskeietai
 Gangguan neuromuskular
 Nyeri
 Gangguan persepsi
 Ansietas berat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Self Care Assistance : Dressing / Grooming
 Self Care Status - Pantau tingkat kekuatan dan toleransi
 Self care : Dressing aktivitas
 Activity Tolerance - Pantau peningkatan dan penurunan
 Fatigue level kemampuan untuk berpakaian dan
meiakukan perawatan rambut
Kriteria Hasil : - Pertimbangkan budaya pasien ketika
 Mampu melakukan tugas fisik yang mempromosikan aktivitas perawatan diri
paling mendasar dan aktivitas - Pertimbangkan usia pasien ketika
mempromosikan aktivitas perawatan diri
perawatan pribadi secara mandiri
- Bantu pasien memilih pakaian yang
dengan atau tanpa alat bantu
mudah dipakai dan dilepas
 Mampu untuk mengenakan pakaian - Sediakan pakaian pasien pada tempat
dan berhias sendiri secara mandiri atau yang mudah di jangkau (disamping
tanpa alat bantu tempat tidur)
 Mampu mempertahankan kebersihan - Fasilitasi pasien untuk menyisir rambut,
pribadi dan penampilan yang rapi bila memungkinkan
- Dukung kemandirian dalam berpakian,
secara mandiri dengan atau tanpa alat
berhias, bantu pasien jika diperlukan
bantu - Pertahankan privasi saat pasien
 Mengungkapkan kepuasan dalam berpakaian
berpakaian dan menata rambut - Bantu pasien untuk menaikkan,
 Menggunakan alat bantu untuk mengancingkan, dan merisleting pakaian
memudahkan dalam berpakaian , jika diperlukan
 Dapat memilih dan mengambilnya dari - Gunakan alat bantu tambahan (misal
lemari atau laci sendok, pengait kancing dan penarik
 Mampu merisleting dan mengancing ritsleting) untuk menarik pakaian jika
pakaian diperlukan
 Menggunakan pakaian secara rapi dan - Beri pujian atas usaha untuk berpakaian
sendiri
bersih
- Gunakan terapi fisik dan okupasi sebagai
 Mampu melepas pakaian, kaos kaki,
sumber dalam perencanaan tindakan
dan sepatu pasien dalam perawatan pasien dengan
 Menunjukkan rambut yang rapi dan alat bantu
bersih
 Menggunakan tata rias

b. Defisit perawatan diri eliminasi

Definisi
Hambatan kemampuan untuk meiakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi
sendiri.

Batasan Karakteristik :
 Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat
 Ketidakmampuan menyiram toilet atau korsi buang air (commode)
 Ketidakmampuan naik ketoilet atau commode
 Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
 Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode
 Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode

Faktor yang berhubungan :


 Gangguan kognitif
 Penurunan motivasi
 Kendala lingkungan
 Keletihan
 Hambatan mobilitas
 Hambatan kemampuan berpindah
 Gangguan muskoloskeletal
 Gangguan neuromuskular
 Nyeri
 Gangguan persepsi
 Ansietas berat
 Kelemahan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Self-Care Assistance: Toileting
 Activity Intolerance - Pertimbangkan budaya pasien ketika
 Mobility : physical impaired mempromosikan aktivitas perawatan diri
 Fatique level - Pertimbangkan usia pasien ketika
 Anxiety self control mempromosikan aktivitas perawatan diri
 Ambulation - Lepaskan pakaian yang penting untuk
 Self care Deficit Toileting memungkinkan penghapusan
 Self Care Deficit Hygiene - Membantu pasien ke toilet / commode /
 Urinary incontinence : functional bedpan / fraktur pan / urinoir pada
selang waktu tertentu
Kriteria Hasil : - Pertimbangkan respon pasien terhadap
 Pengetahuan perawatan Ostomy : kurangnya privasi
tingkat pemahaman yang ditunjukkan - Menyediakan privasi selama eliminasi
- Memfasilitasi kebersihan toilet setelah
tentang pemeliharaan ostomi untuk
selesai eliminasi
eliminasi - Ganti pakaian pasien setelah eliminasi
 Perawatan diri : ostomi : tindakan - Menyiram toilet/ membersihkan
pribadi untuk mempertahankan ostomi penghapusan alat (commode, pispot)
untuk eliminasi - Memulai jadwal ke toilet, sesuai
 Perawatan diri : Aktivitas kehidupan - Memulai pasien / tepat lain dalam toilet
sehari-hari (ADL) mampu untuk rutin
melakukan aktivitas perawatan fisik dan - Memulai mengeliiingi kamar mandi,
sesuai dan dibutuhkan
pribadi secara mandiri atau dengan alat
- Menyediakan alat bantu (misalnya,
bantu kateter eksternal atau urinal), sesuai
 Perawatan diri higine : mampu untuk - Memantau integritas pasien
mempertahankan kebersihan dan
penampilan yang rapi secara mandiri
dengan atau tanpa alat bantu
 Perawatan diri Eliminasi : mampu untuk
melakukan aktivitas eliminasi secara
mandiri atau tanpa alat bantu
 Mampu duduk dan turun dari kloset
 Membersihkan diri setelah eliminasi
 Mengenali & mengetahui kebutuhan
bantuan untuk eliminasi

c. Defisit perawatan diri makan

Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan
sendiri.
Batasan Karakteristik :
 Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukkan kemulut
 Ketidakmampuan mengunyah makanan
 Ketidakmampuan menghabiskan makanan
 Ketidakmampuan menempatkan makanan keperlengkapan makanan
 Ketidakmampuan menggunakan perlengkapan makanan
 Ketidakmampuan memakan makanan dalam cara yang dapat diterima secara
sosial
 Ketidakmampuan memakan makanan dengan aman
 Ketidakmampuan makan makanan dalam jumlah memadai
 Ketidakmampuan memanipulasi makanan dalam mulut
 Ketidakmampuan membuka wadah makanan
 Ketidakmampuan mengambil gelas atau cangkir
 Ketidakmampuan menyiapkan makanan untuk dimakan
 Ketidakmampuan menelan makanan
 Ketidakmampuan menggunakan alat bantu

Faktor yang berhubungan :


 Gangguan kognitif
 Penurunan motivasi
 Ketidaknyamanan
 Kendala lingkungan
 Keletihan
 Gangguan muskoloskeletal
 Gangguan neuromuskular
 Nyeri
 Gangguan persepsi
 Ansietas berat
 Kelemahan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Self-Care Assistance: Feeding
 Activity Intolerance - Memonitor pasien kemampuan untuk
 Mobility : physical impaired menelan
 Self Care Deficit Hygiene - Identifikasi diet yang diresepkan
 Self Care Deficit Feeding - Mengatur nampan makanan dan meja
menarik
Kriteria Hasil : - Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
 Status nutrisi: ketersediaan zat gizi selama waktu makan (misalnya, pispot
untuk memenuhi kebutuhan metabolik menempatkan, urinal, dan peralatan
 Status nutrisi: Asupan Makanan dan penyedotan keluar dari pandangan)
 Cairan: kuantitas makanan dan cairan - Pastikan posisi pasien yang tepat untuk
memfasilitasi mengunyah dan menelan
yang di asup ke dalam tubuh selama
- Memberikan bantuan fisik, sesuai
periode 24 jam kebutuhan
 Perawatan diri : Aktivitas kehidupan
sehari-hari (ADL) mampu untuk - Menyediakan untuk menghilangkan rasa
melakukan aktivitas perawatan fisik dan sakit yang memadai sebelum makan
pribadi secara mandiri atau dengan alat - Menyediakan kesehatan mulut sebelum
makan
bantu
- Perbaiki makanan di nampan, yang
 Perawatan Diri : Makan : Kemampuan
diperlukan, seperti memotong atau
untuk menyiapkan dan memakan mengupas telur
makanan dan cairan secara mandiri - Buka makanan kemasan
dengan atau tanpa alat bantu - Hindari menempatkan makanan di sisi
 Status menelan : perjalanan makanan seseorang yang buta
padat atau cairan secara aman dari - Jelaskan lokasi makanan di atas nampan
mulut ke lambung untuk orang dengan gangguan
 Mampu makan secara mandiri penglihatan
 Mengungkapkan kepuasan makan dan - Tempatkan pasien dalam posisi nyaman
makan
terhadap kemampuan untuk makan
- Lindungi dengan bib/kain alas dada
sendiri - Menyedidkan sedotan, sesuai kebutuhan
 Menerima suapan dari pemberi asuhan atau yang diinginkan
- Menyediakan makanan pada suhu yang
paling selera
- Menyediakan makanan dan minuman
yang disukai, sesuai
- Memantau berat badan pasien
- Memonitor status hidrasi pasien, sesuai
- Dorong pasien untuk makan di ruang
makan, jika tersedia
- Menyediakan interaksi sosial yang sesuai
- Menyediakan perangkat adaptif untuk
memfasilitasi diri makan pasien (mis,
panjang menangani, menangani dengan
lingkar yang besar, atau tali kecil pada
peralatan), sesuai kebutuhan
- Menggunakan cangkir dengan pegangan
yang besar, jika perlu
- Gunakan piring dipecahkan dan
berbobot dan kacamata, yang diperlukan
- Memberikan isyarat sering dan
pengawasan yang ketat

d. Defisit perawatan diri mandi

Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi / aktivitas
perawatan diri untuk diri sendiri

Batasan Karakteristik :
 Ketidakmampuan untuk mengakses kamar mandi
 Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
 Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
 Ketidakmampuan menjangkau sumber air
 Ketidakmampuan mengatur air mandi
 Ketidakmampuan membasuh tubuh

Faktor yang berhubungan :


 Gangguan koknitif
 Penurunan motivasi
 Kendala lingkungan
 Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh
 Ketidakmampuan merasakan hubungan spasial
 Gangguan muskoloskeletal
 Gangguan neuromuscular
 Nyeri
 Gangguan persepsi
 Ansietas berat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Self-Care Assistance : Bathing/Hygiene
 Activity Intolerance - Pertimbangkan budaya pasien ketika
 Mobility : physical impaired mempromosikan aktivitas perawatan diri
 Self Care Deficit Hygiene - Pertimbangkan usia pasien ketika
 Sensory perception, Auditory disturbed mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Menentukan jumlah dan jenis bantuan
Kriteria Hasil : yang dibutuhkan
 Perawatan diri ostomi : tindakan - Tempat handuk, sabun, deodorant, alat
pribadi mempertahankan ostomi untuk pencukur, dan aksesoris lainnya yang
dibutuhkan di samping tempat tidur atau
eliminasi
di kamar mandi
 Perawatan diri : Aktivitas kehidupan
- Menyediakan artikel pribadi yang
sehari-hari (ADL) mampu untuk diinginkan (misalkan, deodorant, sikat
melakukan aktivitas perawatan fisik dan gigi, sabun mandi, sampi, lotion dan
pribadi secara mandiri atau dengan alat produk aromaterapi)
bantu - Menyediakan lingkungan yang terapeutik
 Perawatan diri mandi : mampu untuk dengan memastikan hangat, santai,
membersikan tubuh sendiri secara pengalaman pribadi dan personal
mandiri dengan atau tanpa alat bantu - Memfasilitasi gigi pasien menyikat,
 Perawatan diri Hygiene : mampu untuk sesuai
- Memfasilitasi mandi pasien, sesuai
mempertahankan kebersihan dan
- Memantau pembersihan kuku, menurut
penampilan yang rapi secara mandiri kemampuan perawatan diri pasien
dengan atau tanpa alat bantu - Memantau integritas kulit pasien
 Perawatan diri Hygiene Oral : mampu - Menjaga kebersihan ritual
untuk merawat mulut dan gigi secara - Memfasilitasi pemeliharaan rutin yang
mandiri dengan atau tanpa alat bantu biasa pasien tidur, isyarat sebelum tidur /
 Mampu mempertahankan mobilitas alat peraga, dan benda-benda asing
yang diperlukan untuk ke kamar mandi (misalnya, untuk anak-anak, cerita
selimut/mainan, goyang, dot, atau
dan menyediakan perlengkapan mandi
favorit, untuk orang dewasa, sebuah
 Membersihkan dan mengeringkan buku untuk membaca atau bantal dari
tubuh rumah
 Mengungkapkan secara verbal - Mendorong orang tua/keluarga
kepuasan tentang kebersihan tubuh partisipasi dalam kebiasaan tidur biasa
- Memberikan bantuan sampai pasien
dan hygiene oral
sepenuhnya dapat mengasumsikan
perawatan diri

5. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang penyakit

Definisi :
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.

Batasan karakteristik :
 Perilaku hiperboia
 Ketidakakuratan mengikuti perintah
 Ketidakakuratan melakukan tes
 Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
 Pengungkapan masalah

Faktor yang berhubungan :


 Keterbatasan kognitif
 Salah intepretasi informasi
 Kurang pajanan
 Kurang minat dalam belajar
 Kurang dapat mengingat
 Tidak familier dengan sumber informasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Teaching : disease Process
 Knowledge : disease process - Berikan penilaian tentang tingkat
 Knowledge : health Behavior pengetahuan pasien tentang proses
penyakit yang spesifik
Kriteria Hasil : - Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
 Pasien dan keluarga menyatakan bagaimana hal ini berhubungan dengan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
prognosis dan program pengobatan tepat.
 Pasien dan keluarga mampu - Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit, dengan cara yang
melaksanakan prosedur yang dijelaskan
tepat
secara benar - Gambarkan proses penyakit, dengan cara
 Pasien dan keluarga mampu yang tepat
menjelaskan kembali apa yang - Identifikasi kemungkinan penyebab,
dijelaskan perawat/tim kesehatan dengan cara yang tepat
lainnya - Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau SO informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
- Rujuk pasien pada group atau agensi di
komunitas lokal, dengan cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang
tepat

Anda mungkin juga menyukai