Anda di halaman 1dari 15

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ARDS

A. DEFINISI
ARDS merupakan bentuk gagal nafas yang berbeda ditandai dengan hipoksemia berat yang
resisten terhadap pengobatan konvesional. ARDS terjadi setelah berbagai penyakit (sepsis,
aspirasi isi lambung, trauma serius), yang menyebabkan peningkatan permeabilitas dan
edema paru nonkardiogenik yang berat. (Sylvia A.price)

B. MANIFESTASI KLINIK
1. Pirau intrapulmonal yang nyata
2. Hipoksemia
3. Keregangan paru yang berkurang secara progresif yang berakibat bertambahnya kerja
pernapasan
4. Dispnea serta takipnea yang berat akibat hipoksemia
5. Ronki basah
6. Kapasitas residu berkurang
7. Peningkatan P(A-a)O2, penurunan PaO2, dan penurunan PaCO2
8. Sinar –X dada menunjukan paru yang putih (keputihan) engan atelektsis kongestif yang difus
9. Gambaran klinis lengkap dapat bermanifestasi 1 sampai 2 hari setelah cidera

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan sekret
pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan : dispneu, perubahan pola
nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dengan atau tanpa sputum, cyanosis
2. Gangguan pertukaran gas b.d alveolar hipoventilasi, penumpukan cairan di permukaan
alveoli, hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli ditandai dengan : takipneu, penggunaan
otot-otot bantu pernafasan, cyanosis, perubahan ABGs dan A-a Gradient
3. Kelebihan volume cairan b.d enema pulmonal non Kardia
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran balik vena dan penurunan
curah jantung, edema, hipotensi
5. Ketidakefektifan pola nafas b.d pertukaran gas tidak adekuat, peningkatan sekresi, keletihan
otot pernapasan, sindrom hipoventilasi
6. Ansietas b.d krisis situasi, pengobatan, perubahan status kesehatan, takut mati, faktor
fisiologi (efek hipoksemia) ditandai oleh mengekspresikan masalah yang sedang dialami,
tensi meningkat dan rasa tidak berdaya, gelisah
7. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi, salah presepsi dari informasi yang ditandai
dengan mengajukan pertanyaan, menyatakan masalahnya

D. DISCHARGE PLANING
1. Penyakit ini hampir semua pasien membutuhkan ventilator saat dirumah sakit untuk
mencegah hipoksia jaringan. Sehingga keluarga dapat memberikan dukungan pada pasien
2. Hindari merokok dan asap rokok, serta lakukan gaya hidup yang sehat
3. Kenali gejala dan penyebab dari ARDS
4. Makan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit
5. Istirahat yang cukup serta rutin berolahraga

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan
sekret pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan : dispneu,
perubahan pola nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dengan atau tanpa
sputum, cyanosis
Definisi
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk mempertahankan kelebihan jalan nafas.
Batasan Karakteristik
 Tidak ada batuk
 Suara napas tambahan
 Perubahan frekwensi napas
 Perubahan irama napas
 Sianosis
 Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
 Penurunan bunyi napas
 Dipsneu
 Sputum dalam jumlah yang berlebihan
 Batuk yang tidak efektif
 Orthopneu
 Gelisah
 Mata terbuka 'lebar
Faktor yang berhubungan
 Lingkungan :
- Perokok pasif
- Mengisap asap
- Merokok
- Obstruksi jalan nafas :
- Spasme jalan nafas
- Mokus dalam jumlah berlebihan
- Eksudat dalam jalan alveoli
- Materi asing dalan jalan napas
- Adanya jalan napas buatan
- Sekresi bertahan/sisa sekresi
- Sekresi dalam bronki
 Fisiotogis :
- Jalan napas alergik
- Asma
- Penyakit paru obstruktif kronik
- Hiperplasi dinding bronkial
- Infeksi
- Disfungsi neuromuskular

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Respiratory status : Ventilation Airway suction
 Respiratory status : Airway patency - Pastikan kebutuhan oral / tracheal
 suctioning
 Kriteria Hasil : - Auskultasi suara nafas sebelum dan
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan sesudah suctioning,
suara nafas yang bersih, tidak ada - Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning
sianosis dan dyspneu (mampu
- Minta klien nafas dalam sebelum
mengeluarkan sputum, mampu suction diiakukan.
bernafas dengan mudah, tidak ada - Berikan 02 dengan menggunakan
pursed lips) nasal untuk memfasilitasi suksion
 Menunjukkan jalan nafas yang paten nasotrakeal
(klien tidak merasa tercekik, irama - Gunakan alat yang steril setiap
melakukan tindakan
nafas, frekuensi pernafasan dalam
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan
rentang normal, tidak ada suara nafas napas daiam setelah kateter
abnormal) dikeluarkan dari nasotrakeal
 Mampu mengidentifikasikan dan - Monitor status oksigen pasien
mencegah factor yang dapat - Ajarkan keluarga bagaimana cara
menghambat jalan nafas melakukan suksion
- Hentikan suksion dan berikan
oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi 02, dll.

Airway Management
- Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- Buka jalan nafas, guanakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
- pemasangan alat jalan nafas buatan
- Pasang mayo bila perlu
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
- Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
- Lakukan suction pada mayo
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCI Lembab
- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status 02

b. Gangguan pertukaran gas b.d alveolar hipoventilasi, penumpukan cairan di


permukaan alveoli, hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli ditandai dengan :
takipneu, penggunaan otot-otot bantu pernafasan, cyanosis, perubahan ABGs dan
A-a Gradient
Definisi
Kelebihan atau defisit pada oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada
membran alveolar-kapiler.
Batasan Karakteristik
 pH darah arteri abnormal
 pH arteri abnormal
 Pernapasan abnormal (mis.,kecepatan, irama, kedalaman)
 Warna kulit abnormal(mis., pucat, kehitaman)
 Konfusi
 Sianosis (pada neonatus saja)
 Penurunan karbon dioksida
 Diaforesis
 Dispnea
 Sakit kepala saat bangun
 Hiperkapnia
 Hipoksemia
 Hipoksia
 Iritabilitas
 Napas cuping hidung
 Gelisah
 Samnolen
 Takikardi
 Gangguan penglihatan
Faktor yang berhubungan
 Perubahan membran aveolar-kapiler
 Ventilasi- perfusi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Respiratory StatuS : Gas exchange Airway Management
 Respiratory Status : ventilation - Buka jalan nafas, guanakan teknik
 Vital Sign Status chin lift atau jaw thrust bila perlu
 - Posisikan pasien untuk
 Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
 Mendemonstrasikan peningkatan - Identifikasi pasien perlunya
ventilasi dan oksigenasi yang adekuat pemasangan alat jalan nafas buatan
- Pasang mayo bila perlu
 Memelihara kebersihan paru paru dan - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
bebas dari tanda tanda distress - Keluarkan sekret dengan batuk
pernafasan atau suction
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan - Auskultasi suara nafas, catat
suara nafas yang bersih, tidak ada adanya suara tambahan
sianosis dan dyspneu (mampu - Lakukan suction pada mayo
- Berikan bronkodilator bila perlu
mengeluarkan sputum, mampu
- Barikan pelembab udara
bernafas dengan mudah, tidak ada - Atur intake untuk cairan
pursed lips) mengoptimalkan keseimbangan.
 Tanda tanda vital dalam rentang - Monitor respirasi dan status 02
normal
Respiratory Monitoring
- Monitor rata rata, kedalaman,
irama dan usaha respirasi
- Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
- Monitor suara nafas, seperti
dengkur
- Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
- Catat lokasi trakea
- Monitor keielahan otot diagfragma
(gerakan paradoksis )
- Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi
dan suara tambahan
- Tentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi crakles dan
ronkhi pada jalan napas utama
- Auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya

c. Kelebihan volume cairan b.d enema pulmonal non Kardia


Definisi
Peningkatan retensi cairan isotonik.
Batasan Karakteristik
 Bunyi nafas adventisius
 Gangguan elektrolit
 Anasarka
 Ansietas
 Azotemia
 Perubahan tekanan darah
 Perubahan status mental
 Perubahan pola pernapasan
 Penurunan hematrokrit
 Penurunan hemoglobin
 Dispnea
 Edema
 Peningkatan tekanan vena sentral
 Asupan melebihi haluaran
 Distensi vena jugularis
 Oliguria
 Ortopnea
 Efusi pleura
 Refleksi hepatojugular positif
 Perubahan tekanan arteri pulmunal
 Kongesti pulmunal
 Gelisah
 Perubahan jenis berat urin
 Bunyi jantung S3
 Penambahan berat badan dalam waktu singkat
Faktor yang berhubungan
 Gangguan mekanisme regulasi
 Kelebihan asupan cairan
 Kelebihan asupan Natrium

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Electrolit and acid base balance Pain Management
 Fluid balance - Timbang popok/pembalut jika
 Hydration diperlukan
- Pertahankan catatan intake dan
Kriteria Hasil : output yang akurat
 Terbebas dari edema, efusi, anaskara - Pasang urin kateter jika diperlukan
- Monitor hasil Hb yang sesuai
 Bunyi nafas bersih, tidak ada
dengan retensi cairan (BUN, Hmt,
dyspnea/ortopneu osmolalitas urin
 Terbebas dari distensi vena jugularis, - Monitor status hemodinamik
reflek hepatojugular (+) termasuk CVP, MAP, PAP dan PCWP
 Memelihara tekanan vena sentral, - Monitor vital sign
- Monitor indikasi retensi / kelebihan
tekanan kapiler paru, output jantung
cairan (cracles, CVP. edema,
dan vital sign dalam batas normal distensi vena leher, asites)
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan - Kaji lokasi dan luas edema
atau kebingunan - Monitor masukan makanan / cairan
 Menjelaskan indikator kelebihan cairan dan hitung intake kalori
- Monitor status nutrisi
- Kolaborasi pemberian diuretik
sesuai interuksi
- Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi dengan
serum Na <130 mEq/l
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk

Analgesic Administration
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
- Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidakseimbangan
cairan (Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati dll)
- Monitor berat badan, BP, HB, dan
RR
- Monitor serum dan elektrolit urine
- Monitor serum dan osmilalitas
urine
- Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung
- Monitor parameter hemodinamik
infasif
- Catat secara akutar intake dan
output
- Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
- Monitor tanda dan gejala dari
odema

d. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran balik vena dan
penurunan curah jantung, edema, hipotensi
Definisi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik
 Tidak ada nadi
 Perubahan fungsi motorik
 Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan, kuku,
sensasi, suhu)
 Indek ankle-brakhial <0,90
 Perubahan tekanan darah diekstremita
 Waktu pengisian kapijer detik
 Klaudikasi
 Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan
 Kelambatan penyembuhan luka perifer
 Penurunan nadi
 Edema
 Nyeri ekstremitas
 Bruit femoral
 Pemendekan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
 Pemendekan jarak bebas nyeri yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
 Perestesia
 Warna kulit pucat saat elevasi
Faktor yang berhubungan
 Kurang pengetahuan tentang faktor pemberat (mis„merokok, gaya hidup
monoton, trauma, obesitas, asupan garam imobilitas)
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit (mis.,diabetes, hiperlipidemia)
 Diabetes melitus
 Hipertensi
 Gaya hidup monoton
 Merokok

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Circulation status Peripheral Sensation Management
 Tissue Perfusion : cerebral (Manajemen sensasi perifer)
- Monitor adanya daerah tertentu
Kriteria Hasil : yang hanya peka terhadap
Mendemonstrasikan status sirkulasi yang panas/dingin/tajam/tumpul
- Monitor adanya paretese
ditandai dengan :
- Instruksikan keluarga untuk
 Tekanan systole dan diastole dalam mengobservasi kulit jika ada isi atau
rentang yang diharapkan laserasi
 Tidak ada ortostatik hipertensi - Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
 Tidak ada tanda tanda peningkatan - Batasi gerakan pada kepala, leher
tekanan intrakranial (tidak lebih dari dan punggung
15 mmHg) - Monitor kemampuan BAB
- Kolaborasi pemberian analgetik
- Monitor adanya tromboplebitis
Mendemonstrasikan kemampuan kognitif - Diskusikan mengenai penyebab
yang ditandai dengan: perubahan sensasi
 Berkomunikasi dengan jeias dan sesuai
dengan kemampuan
 Menunjukkan perhatian, konsentrasi
dan orientasi
 Memproses informasi
 Membuat keputusan dengan benar

Menunjukkan fungsi sensori motori cranial


yang utuh : tingkat kesadaran membaik,
tidak ada gerakan-gerakan involuter

e. Ketidakefektifan pola nafas b.d pertukaran gas tidak adekuat, peningkatan sekresi,
keletihan otot pernapasan, sindrom hipoventilasi
Definisi
Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi.
Batasan Karakteristik
 Perubahan kedalaman pernapasan
 Perubahan ekskursi dada
 Mengambil posisi tiga titik
 Bradipneu
 Penurunan tekanan ekspirasi
 Penurunan ventilasi semenit
 Penurunan kapasitas vital
 Dipneu
 Peningkatan diameter anterior-posterior
 Pernapasan cuping hidung
 Ortopneu
 Fase ekspirasi memenjang
 Pernapasan bibir
 Takipneu
 Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas
Faktor yang berhubungan
 Ansietas
 Posisi tubuh
 Deformitas tulang
 Deformitas dinding dada
 Keletihan
 Hiperventilasi
 Sindrom hipoventilasi
 Gangguan muskuloskeletal
 Kerusakan neurologis
 Imaturitas neurologis
 Disfungsi neuromuskular
 Obesitas
 Nyeri
 Keletihan otot pernapasan cedera medula spinalis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Respiratory status : Ventilation Airway Management
 Respiratory status : Airway patency - Buka jalan nafas, gunakan teknik
 Vital sign Status chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan
pemasangan alat jalan nafas buatan
suara nafas yang bersih, tidak ada - Pasang mayo bila perlu
sianosis dan dyspneu (mampu - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, mampu - Keluarkan sekret dengan batuk
bernafas dengan mudah, tidak ada atau suction
pursed lips) - Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tarnbahan
 Menunjukkan jalan nafas yang paten
- Lakukan suction pada mayo
(klien tidak merasa tercekik, irama
- Berikan bronkodilator bila perlu
nafas, frekuensi pernafasan dalam - Berikan pelembab udara Kassa
rentang normal, tidak ada suara nafas basah NaCI Lembab
abnormal) - Atur intake untuk cairan
 Tanda Tanda vital dalam rentang mengoptimalkan keseimbangan.
normal (tekanan darah, nadi, - Monitor respirasi dan status 02
pernafasan)
Oxygen Therapy
- Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Atur peralatan oksigenasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Catat adanya fluktuasi tekanan
darah Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan abnormal
- Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Identifikasi penyebab dan
perubahan vital sign

f. Ansietas b.d krisis situasi, pengobatan, perubahan status kesehatan, takut mati,
faktor fisiologi (efek hipoksemia) ditandai oleh mengekspresikan masalah yang
sedang dialami, tensi meningkat dan rasa tidak berdaya, gelisah
Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon autonom
(sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan kemampuan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik :
 Perilaku :
- Penurunan produktivitas
- Gerakan yang ireleven
- Gelisah
- Melihat sepintas
- Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa
hidup
- Agitasi
- Mengintai
- Tampak waspada
 Affektif :
- Gelisah, Distres
- Kesedihan yang mendalam
- Ketakutan
- Perasaan tidak adekuat
- Berfokus pada diri sendiri
- Peninfikatan kewaspadaan
- Iritabilitas
- Gugup senang berlebihan
- Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan
- Peninakatan rasa ketidak berdayaan yang persisten
- Bjngung, Menyesal
- Ragu/tidak percaya diri
- Khawatir
 Fisiologis :
- Wajah tegang, Tremor tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan
- Gemetar, Tremor
- Suara bergetar
 Simpatik :
- Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskular
- Diare, Mulut kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-debar
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan reflek
- Peningkatan frekwensi pernapasan, Pupil melebar
- Kesulitan bernapas
- Vasokontriksi superfisial
- Lemah, Kedutan pada otot
 Parasimpatik :
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan denyut nadi
- Diare, Mual, Vertigo
- Letih/ Ganguan tidur
- Kesemutan pada extremitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera berkemih
 Kognitif :
- Menyadari gejala fisiologis
- Bloking fikiran, Konfusi
- Penurunan lapang persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan belajar
- Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
- Ketakutan terhadap konsekwensi yang tidak spesifik
- Lupa, Gangguan perhatian
- Khawatir, Melamun
- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
 Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran)
 Pemajanan toksin
 Terkait keluarga
 Herediter
 Infeksi/kontaminan interpersonal
 Penurunan penyakit yang interpersonal
 Krisis maturasi, Krisis situasional
 Stres, Ancaman kematian
 Penyalahgunaan zat
 Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran, konsep diri)
 Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
 Konflik tidak disadari mengenai nilai yang esensial/penting
 Kebutuhan yang tidak dipenuhi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Anxiety self-control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
 Anxiety level - Gunakan pendekatan yang
 Coping menenangkan
Kriteria Hasil : - Nyatakan dengan jetas harapan
 Klien mampu mengidentifikasi dan terhadap pelaku pasien
mengungkapkan gejala cemas - Jelaskan semua prosedur dan apa
yang dirasakan selama prosedur
 Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
- Pahami prespektif pasien terhdap
menunjukkan tehnik untuk mengontol situasi stres
cemas - Temani pasien untuk memberikan
 Vital sign dalam batas normal keamanan dan mengurangi takut
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa - Dorong keluarga untuk menemani
tubuh dan tingkat aktivitas anak
- Lakukan back/ neck rub
menunjukkan berkurangnya kecemasan
- Dengarkan dengan penuh perhatjar
- Identifikasi tingkat kecemasan
- Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi
- Berikan Obat untuk mengurangi
kecemasan

g. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi, salah presepsi dari informasi yang
ditandai dengan mengajukan pertanyaan, menyatakan masalahnya
Definisi
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Batasan karakteristik :
 Perilaku hiperboia
 Ketidakakuratan mengikuti perintah
 Ketidakakuratan melakukan tes
 Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
 Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
 Keterbatasan kognitif
 Salah intepretasi informasi
 Kurang pajanan
 Kurang minat dalam belajar
 Kurang dapat mengingat
 Tidak familier dengan sumber informasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
 Knowledge : disease process Teaching : disease Process
 Knowledge : health Behavior - Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses
Kriteria Hasil : penyakit yang spesifik
 Pasien dan keluarga menyatakan - Jelaskan patofisiologi dari penyakit
pemahaman tentang penyakit, kondisi, dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi,
prognosis dan program pengobatan
dengan cara yang tepat.
 Pasien dan keluarga mampu - Gambarkan tanda dan gejala yang
melaksanakan prosedur yang dijelaskan biasa muncul pada penyakit,
secara benar dengan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga mampu - Gambarkan proses penyakit,
menjelaskan kembali apa yang dengan cara yang tepat
dijelaskan perawat/tim kesehatan - Identifikasi kemungkinan
lainnya penyebab, dengan cara yang tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
- Rujuk pasien pada group atau
agensi di komunitas lokal, dengan
cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai