DENGAN ARDS
A. DEFINISI
ARDS merupakan bentuk gagal nafas yang berbeda ditandai dengan hipoksemia berat yang
resisten terhadap pengobatan konvesional. ARDS terjadi setelah berbagai penyakit (sepsis,
aspirasi isi lambung, trauma serius), yang menyebabkan peningkatan permeabilitas dan
edema paru nonkardiogenik yang berat. (Sylvia A.price)
B. MANIFESTASI KLINIK
1. Pirau intrapulmonal yang nyata
2. Hipoksemia
3. Keregangan paru yang berkurang secara progresif yang berakibat bertambahnya kerja
pernapasan
4. Dispnea serta takipnea yang berat akibat hipoksemia
5. Ronki basah
6. Kapasitas residu berkurang
7. Peningkatan P(A-a)O2, penurunan PaO2, dan penurunan PaCO2
8. Sinar –X dada menunjukan paru yang putih (keputihan) engan atelektsis kongestif yang difus
9. Gambaran klinis lengkap dapat bermanifestasi 1 sampai 2 hari setelah cidera
D. DISCHARGE PLANING
1. Penyakit ini hampir semua pasien membutuhkan ventilator saat dirumah sakit untuk
mencegah hipoksia jaringan. Sehingga keluarga dapat memberikan dukungan pada pasien
2. Hindari merokok dan asap rokok, serta lakukan gaya hidup yang sehat
3. Kenali gejala dan penyebab dari ARDS
4. Makan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit
5. Istirahat yang cukup serta rutin berolahraga
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan
sekret pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan : dispneu,
perubahan pola nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dengan atau tanpa
sputum, cyanosis
Definisi
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk mempertahankan kelebihan jalan nafas.
Batasan Karakteristik
Tidak ada batuk
Suara napas tambahan
Perubahan frekwensi napas
Perubahan irama napas
Sianosis
Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
Penurunan bunyi napas
Dipsneu
Sputum dalam jumlah yang berlebihan
Batuk yang tidak efektif
Orthopneu
Gelisah
Mata terbuka 'lebar
Faktor yang berhubungan
Lingkungan :
- Perokok pasif
- Mengisap asap
- Merokok
- Obstruksi jalan nafas :
- Spasme jalan nafas
- Mokus dalam jumlah berlebihan
- Eksudat dalam jalan alveoli
- Materi asing dalan jalan napas
- Adanya jalan napas buatan
- Sekresi bertahan/sisa sekresi
- Sekresi dalam bronki
Fisiotogis :
- Jalan napas alergik
- Asma
- Penyakit paru obstruktif kronik
- Hiperplasi dinding bronkial
- Infeksi
- Disfungsi neuromuskular
Airway Management
- Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- Buka jalan nafas, guanakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
- pemasangan alat jalan nafas buatan
- Pasang mayo bila perlu
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
- Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
- Lakukan suction pada mayo
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCI Lembab
- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status 02
Analgesic Administration
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
- Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidakseimbangan
cairan (Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati dll)
- Monitor berat badan, BP, HB, dan
RR
- Monitor serum dan elektrolit urine
- Monitor serum dan osmilalitas
urine
- Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung
- Monitor parameter hemodinamik
infasif
- Catat secara akutar intake dan
output
- Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
- Monitor tanda dan gejala dari
odema
d. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran balik vena dan
penurunan curah jantung, edema, hipotensi
Definisi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik
Tidak ada nadi
Perubahan fungsi motorik
Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan, kuku,
sensasi, suhu)
Indek ankle-brakhial <0,90
Perubahan tekanan darah diekstremita
Waktu pengisian kapijer detik
Klaudikasi
Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan
Kelambatan penyembuhan luka perifer
Penurunan nadi
Edema
Nyeri ekstremitas
Bruit femoral
Pemendekan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
Pemendekan jarak bebas nyeri yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
Perestesia
Warna kulit pucat saat elevasi
Faktor yang berhubungan
Kurang pengetahuan tentang faktor pemberat (mis„merokok, gaya hidup
monoton, trauma, obesitas, asupan garam imobilitas)
Kurang pengetahuan tentang proses penyakit (mis.,diabetes, hiperlipidemia)
Diabetes melitus
Hipertensi
Gaya hidup monoton
Merokok
e. Ketidakefektifan pola nafas b.d pertukaran gas tidak adekuat, peningkatan sekresi,
keletihan otot pernapasan, sindrom hipoventilasi
Definisi
Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi.
Batasan Karakteristik
Perubahan kedalaman pernapasan
Perubahan ekskursi dada
Mengambil posisi tiga titik
Bradipneu
Penurunan tekanan ekspirasi
Penurunan ventilasi semenit
Penurunan kapasitas vital
Dipneu
Peningkatan diameter anterior-posterior
Pernapasan cuping hidung
Ortopneu
Fase ekspirasi memenjang
Pernapasan bibir
Takipneu
Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas
Faktor yang berhubungan
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Keletihan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Gangguan muskuloskeletal
Kerusakan neurologis
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromuskular
Obesitas
Nyeri
Keletihan otot pernapasan cedera medula spinalis
f. Ansietas b.d krisis situasi, pengobatan, perubahan status kesehatan, takut mati,
faktor fisiologi (efek hipoksemia) ditandai oleh mengekspresikan masalah yang
sedang dialami, tensi meningkat dan rasa tidak berdaya, gelisah
Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon autonom
(sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan kemampuan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik :
Perilaku :
- Penurunan produktivitas
- Gerakan yang ireleven
- Gelisah
- Melihat sepintas
- Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa
hidup
- Agitasi
- Mengintai
- Tampak waspada
Affektif :
- Gelisah, Distres
- Kesedihan yang mendalam
- Ketakutan
- Perasaan tidak adekuat
- Berfokus pada diri sendiri
- Peninfikatan kewaspadaan
- Iritabilitas
- Gugup senang berlebihan
- Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan
- Peninakatan rasa ketidak berdayaan yang persisten
- Bjngung, Menyesal
- Ragu/tidak percaya diri
- Khawatir
Fisiologis :
- Wajah tegang, Tremor tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan
- Gemetar, Tremor
- Suara bergetar
Simpatik :
- Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskular
- Diare, Mulut kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-debar
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan reflek
- Peningkatan frekwensi pernapasan, Pupil melebar
- Kesulitan bernapas
- Vasokontriksi superfisial
- Lemah, Kedutan pada otot
Parasimpatik :
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan denyut nadi
- Diare, Mual, Vertigo
- Letih/ Ganguan tidur
- Kesemutan pada extremitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera berkemih
Kognitif :
- Menyadari gejala fisiologis
- Bloking fikiran, Konfusi
- Penurunan lapang persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan belajar
- Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
- Ketakutan terhadap konsekwensi yang tidak spesifik
- Lupa, Gangguan perhatian
- Khawatir, Melamun
- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran)
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
Herediter
Infeksi/kontaminan interpersonal
Penurunan penyakit yang interpersonal
Krisis maturasi, Krisis situasional
Stres, Ancaman kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran, konsep diri)
Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
Konflik tidak disadari mengenai nilai yang esensial/penting
Kebutuhan yang tidak dipenuhi
g. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi, salah presepsi dari informasi yang
ditandai dengan mengajukan pertanyaan, menyatakan masalahnya
Definisi
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Batasan karakteristik :
Perilaku hiperboia
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif
Salah intepretasi informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar
Kurang dapat mengingat
Tidak familier dengan sumber informasi