Anda di halaman 1dari 21

OM

LAPORAN PENDAHULUAN
& ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
“TRAUMA
MUSCULOSKELETAL”
DEFINISI
Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh
trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dari tenaga tersebut,
keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan lunak di sekitar
tulang akan menentukan kondisi fraktur tersebut (Price,
2006).
KLASIFIKASI

Fraktur Tertutup (Simple atau


Close Fracture)

Fraktur Terbuka (Complicated


atau Open Fracture)
EPIDEMIOLIGI
Fraktur femur biasanya disebabkan oleh trauma akibat
tekanan yang berlebihan pada tulang melebihi kapasitas
tulang tersebut. Secara epidemiologi, fraktur lebih sering
terjadi pada laki - laki daripada perempuan dengan
perbandingan 3:1. Insiden fraktur femur di USA
diperkirakan 1 orang setiap 10.000 penduduk setiap
tahunnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh unit
pelaksana teknis terpadu Imunoendokrinologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2006 di
Indonesia dari 1690 kasus kecelakaan lalu lintas, 249 kasus
atau 14,7% nya mengalami fraktur femur.
ETIOLOGI

Fraktur
Akibat
Peristiwa
Trauma

Akibat
Kelelahan atau
Tekanan

Fraktur
Patologik
Karena
Kelemahan
Pada Tulang
KOMPLIKASI

Komplika
Komplika si dalam
si Awal Waktu
Lama
GEJALA KLINIS
1. Nyeri
2. Bengkak
3. Memar
4. Gangguan Fungsi
5. Mobilisasi Abnormal
6. Krepitasi
7. Deformitas
Pemeriksaan Diaganostik

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
PemeriksaanRadiologi
Lain-lain
Penatalaksanaan
• Kenali ciri awal patah tulang memperhatikan riwayat trauma yang terjadi karena benturan,
terjatuh atau tertimpa benda keras yang menjadi alasan kuat pasien mengalami fraktur.
• Jika ditemukan luka yang terbuka, bersihkan dengan antiseptik dan bersihkan perdarahan
dengan cara dibebat atau diperban.
• Lakukan reposisi (pengembalian tulang ke posisi semula) tetapi hal ini tidak boleh dilakukan
secara paksa dan sebaiknya dilakukan oleh para ahli dengan cara operasi oleh ahli bedah
untuk mengembalikan tulang pada posisi semula.
• Pertahankan daerah patah tulang dengan menggunakan bidai atau papan dari kedua posisi
tulang yang patah untuk menyangga agar posisi tetap stabil.
• Berikan analgetik untuk mengaurangi rasa nyeri pada sekitar perlukaan.
• Beri perawatan pada perlukaan fraktur baik pre operasi maupun post operasi.
Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan
1. Pengkajian
 identitas
 Keluhan Utama
 Primary survey
 Secondary Assessment
 Focused Assessment
 Reassessment
Analisa data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang
klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan
masalah-masalah serta kebutuhan keperawatan dan
kesehatan lainnya. Dari informasi yang terkumpul
didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang di
hadapi klien.
Diagnosa keperawatan
1. Perfusi Perifer tidak Efektif berhubungan dengan penurunan aliran arteri atau vena
(D.0009)
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (D.0054)
4. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan faktor mekanis (D.0129)
5. Resiko Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan (D.0034)

Yang biasanya ditentukan melalui PES (Problem, Etiologi, Symtom)dengan cara


penyusunan diagnosa keperawatan yaitu : Problem berhubungan dengan Etiologi yang
di tandai dengan Symtom yang diperoleh dari DS dan DO
Intervensi Perfusi Perifer tidak
Efektif
SLKI : SIKI : Manajemen Sensasi Perifer
• Identifikasi penyebab perubahan sensasi
1. Denyut nadi perifer • Periksa kemampuan mengidentifikasi
meningkat lokasi dan tektur benda
• Monitor perubahan kulit
2. Warna kulit pucat • Hindari pemakaian benda benda yang
menurun berlebihan suhunya
• Anjurkan penggunaan thermometer
3. Akral terasa hangat untuk menguji suhu air

4. Turgor kulit elastis • Kolaborasi pemberian kortikosteroid


INTERVENSI NYERI AKUT
SIKI : Manajemen Nyeri
SLKI :
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
• Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Meringis menurun • Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
• Kesulitan tidur menurun
• Berikan teknik non farmakologis untuk
• Frekuensi nadi membaik mengurangi rasa nyeri
• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
• Kolaborasi pemberian analgetik
INTERVENSI Gangguan
Mobilitas Fisik
SIKI : Dukungan Mobilisasi
SLKI : • Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
• Pergerakan ektremitas • Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
• Monitor kondisi umum selama melakukan
meningkat mobilisasi
• Fasilitasi fasilitas mobilisasi dengan
• Kekuatan otot meningkat • alat bantu

• Rentang gerak ROM •
Libatkan keluarga dalam membantu pasien dalam
meingkatakan pergerakan
meningkat • Jelaskan tujuan dan prosedur dalam melakukan
mobilisasi
• Anjurkan melakukan mobilisasi dini
INTERVENSI Gangguan
Integritas Kulit
SLKI : SIKI : Perawatan Integritas
Kulit
• Kerusakan jaringan • Identifikasi penyebab gangguan
menurun integritas kulit
• Kerusakan lapirisan kulit • Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
menurun baring
• Hindari produk berbahan dasar
• Nyeri menurun alcohol pada kulit kering
• Anjurkan minum air yang cukup
INTERVENSI Resiko
Hipovolemia
SLKI : SIKI : Pemantauan Cairan
• Monitor frekuensi dan kekuatan
• Turgor kulit meningkat nadi
• Frekuensi nadi membaik • Monitor elastisitas atau turgor kulit
• Monitor intake dan output cairan
• Membrane
• Dokumentasikan hasil pemantauan
• mukosa membaik • Jelaskan tujuan dan prosedur
• Edema perifer menurun pemantauan
EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses
keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistematis dan terencanakan kesehatan pasien dengan
tujuan yang telah ditetapkan di lakukan dengan cara
melibatkan pasien.

Anda mungkin juga menyukai