Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

REHABILITASI
OSTEOARTHRITIS
PENYUSUN:
Nurul Hudaa Mulya RMH, S.Ked J510215077
Vandu Dwi Cahyo, S.Ked J510215104

PEMBIMBING:
dr. Komang Kusumawati, Sp.KFR

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2021
Definisi Rehabilitasi OA
Rehabilitasi OA adalah program atau kegiatan yang
didesain untuk kebutuhan pasien OA secara individual
yang berfokus kepada penguatan otot sekitar sendi,
manajemen nyeri dan distress, dan mengoptimalkan
pasien dalam aktivitas sehari-hari untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien.
Tujuan Rehabilitasi
OA
• Manajemen nyeri
• Meningkatkan jangkauan gerakan sendi (ROM)
• Menguatkan otot-otot sekitarnya
• Memperlambat proses penyakit
• Merawat perubahan kompensasi pada system musculoskeletal
Goal Rehabilitasi OA
• Mencegah kenaikan derajat keparahan dan kecacatan sekunder yang
timbul akibat OA
• Mampu kembali ke aktivitas sehari-hari semaksimal mungkin
dengan mengembalikan kemampuan pasien berdasarkan sisa
kemampuan yang masih dimiliki
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
Pemeriksaan Fisik

Hambatan gerak Pembengkakan sendi


yang seringkali asimetris

Krepitasi Tanda-tanda
peradangan sendi

Perubahan gaya Deformitas sendi yang


berjalan permanen
Gejala Klinis

Nyeri sendi
Krepitasi

Pembesaran
Kaku pagi sendi

Perubahan
Hambatan gaya berjalan
gerakan sendi
Pemeriksaan Penunjang OA

Foto Polos
USG

CT Scan

MRI
Skeletal
Scintigraphy
(Bone scan)
Pemeriksaan Penunjang OA
Pemeriksaan Penunjang OA
Penegakan Diagnostik
OA

Osteofit
Join Space menyempit
Penegakan Diagnostik
OA
• Osteoarthritis biasanya didiagnosis berdasarkan Bukti Klinis dan
Radiografi
• Tidak ada kelainan laboratorium klinis spesifik yang secara
diagnostik terkait dengan osteoarthritis
• Tujuan diagnostik awal adalah untuk membedakan osteoarthritis dari
arthritis lainnya, seperti rheumatoid arthritis.
• Adanya cairan sendi noninflamasi membantu membedakan
osteoarthritis dari penyebab nyeri sendi lainnya
Problem Rehab OA

Pasien OA Dengan
Keluhan Nyeri

Peran otot sebagian aktifitas fungsional


seperti mendaki, molompat, bangkit dari
posisi duduk, berjalan, naik dan turun tangga
Terjadi
Pembatasan dan dalam waktu lama bahkan akan
Aktivitas menimbulkan kecacatan

 Gangguan Fleksibilitas
Pembatasan
Aktivitas Yg Lama  Stabilitas
Menimbulkan
Problem  Pengurangan Massa Otot
 Penurunan Ketahanan Dan Penurunan Otot
Lokal Seperti Hamstring Dan Quadriseps
Program Rehab OA

Modalitas Terapi

Terapi Exercise
Modalitas Terapi OA
• Thermal dan Hydrotherapy Beberapa jenis terapi thermal yang sering
dipergunakan antara lain: cryotherapy, wax bath, contrast bath dan hot packs.
• Cryotherapy dilakukan dengan memberikan aplikasi es dengan
menggunakan handuk es, ice packs atau pemijatan dengan batang es pada
daerah yang mengalami gangguan selama 1-3 menit. Terapi ini bisa
mengatasi rasa nyeri, spasmus otot setelah kontraksi otot yang berlebihan,
gangguan saraf atau pascaoperasi. KI pada gangguan kardiovaskular dan
saraf sensoris. Dapat menghentikan perdarahan
Modalitas Terapi OA
• Wax bath yaitu teknik fisioterapi dengan lilin parafin cair dengan suhu
40°-44°C. Parafin diaplikasikan pada daerah persendian selama 30-45
menit. tujuan mengurangi nyeri, kekakuan, dan terjadi efek relaksasi
sendi dan perbaikan kondisi dan kelembaban kulit. KI terapi pada luka
terbuka, luka bakar maupun infeksi kulit
• Contrast bath dilakukan dengan mengkombinasikan air hangat dan
dingin secara\bergantian. Suhu air hangat 40°-45°C sedangkan suhu air
dingin 15°-20° C. Terapi ini cocok pada kondisi nyeri di ekstremitas.
Manfaat lain memberikan efek relaksasi secara umum. KI terapi pada
keadaan penurunan sensasi saraf sensoris misalnya pada stadium akhir
diabetes mellitus
Modalitas Terapi OA
• Hot packs terdiri atas silicate gel yang bernama bentonite. Hot packs ini
dilarutkan pada tangki air khusus dan dapat meningkatkan suhu air
menjadi 75°-80° C. sensasi panas digunakan untuk mengurangi nyeri dan
menimbulkan relaksasi. KI terapi adalah luka terbuka, luka bakar dan
penurunan sensasi saraf sensoris
Modalitas Terapi OA
• Electromagnetic Therapy
• LASER therapy biasanya dikombinasikan dengan infra merah. Dengan
alat helium neon LASER. Terapi dilakukan untuk mengurangi nyeri,
mempercepat penyembuhan luka terbuka. luka paska operasi dan
komplikasi luka pada penderita diabetes. KI pada penderita epilepsi,
gangguan kardiovaskular
• Ultraviolet therapy yang menggunakan gelombang ultraviolet dengan
panjang gelombang 3900 sampai 1849 A°. Terapi ini bermanfaat pada
penderita vitamin D deficiency, orang dengan penurunan berat badan
drastis. penyakit kulit (psoriasis) dan kebotakan (alopesia). Manfaat terapi
ini adalah untuk meningkatkan kadar vitamin D serum dan meningkatkan
daya tahan terhadap infeksi. KI pada penderita dengan kulit yang sensitif
dermatitis, demam, tuberkulosis, dan kanker.
Modalitas Terapi OA
• Infra red therapy dengan mempergunakan generator infra merah
luminous dan non-luminous. Terapi ini digunakan untuk mengurangi
nyeri dan kaku otot. KI pada gangguan peredaran darah, penurunan
sensasi sensoris dan penurunan volume darah atas sebab apa pun.
• Ultra sound therapy Pada stadium awal aplikasi ultra sound dilakukan
selama 3-4 menit sedangkan pada stadium lanjut dilakukan selama 6-8
menit. US dapat mengurangi nyeri akut dan kronik serta kekakuan
sendi dan memiliki efek anti peradangan lewat energi mekanis dan panas
yang dihasilkan dari gelombang suara. KI terapi pada daerah sekitar mata,
telinga, ovarium, testis dan uterus wanita hamil dan area dengan
vaskularisasi minimal dan kanker.
Modalitas Terapi OA
• Microwave diathermy menggunakan panjang gelombang antara
gelombang infra merah dan short wave diathermic waves. Terapi ini
diterapkan pada nyeri, infeksi bakteri, dan abses. Bertujuan untuk
meningkatkan sistem pertahanan tubuh dan relaksasi KI pada kanker,
tuberkulosis tulang, penggunaan sinar X, dan gangguan sirkulasi darah.
• Short wave diathermy therapy digunakan untuk mengatasi peradangan
nyeri sendi bahu, sendi siku (tennis elbow), degenerasi cervical,
osteoartritis, sprain ligament, low back pain, nyeri plantar fascitis dan
sinusitis. KI pada demam, TD yang berfluktuasi, kulit sensitif, penderita
epilepsi, orang dengan alat pacu jantung, gangguan ginjal dan hali, wanita
hamil, tuberkulosis tulang, dan kanker
Modalitas Terapi OA
• Functional electrical stimulation (FES) ada dua jenis metode FES yakni
arus modified galvanic dan surged faradic.
• Modified galvanic, terapi dilakukan dengan waktu lama dan terus
menerus. Waktu aplikasinya antara 10-200 milidetik dgn frekuensi
50-100 denyut/detik. dilakukan pada kerusakan saraf berat.
• Surged faradic dilakukan dengan durasi yang lebih pendek (0,1-1
milidetik) dan frekuensi yang rendah (50 siklus/detik). dilakukan
pada kerusakan saraf parsial atau kompresi saraf, Metode ini
bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan saraf dan mengaktifkan
kembali fungsi otot.
• KI yakni luka terbuka, patah tulang, penggunaan plate logam pada fraktur,
dan infeksi kulit
Modalitas Terapi OA
• Manual Therapy
• Terapi massage memberikan tekanan pada kulit, otot, tendo. dan ligamen.
untuk mengurangi ketegangan otot, meningkatkan aliran darah, dan
mengurangi kepekaan saraf terhadap nyeri. Jenis aplikasi massage yang
biasa dilakukan antara lain: stroking, effleurage. kneading, picking up.
Dan wringing.
• Stroking dilakukan dengan keseluruhan tangan atau jari. Tangan
tersebut dalam kondisi rileks dan memberi tekanan yang berirama
sehingga dapat merileksasikan otot penderita.
Modalitas Terapi OA
• Eufleurage dilakukan dengan memberikan tekanan sekaligus
menggerakkan tangan dengan kecepatan tertentu untuk mengurangi
ketegangan otot sekaligus meningkatkan aliran darah limfe.
• Kneading merupakan aplikasi tekanan yang dilakukan dengan diikuti
periode pelepasan secara bergantian.
• Picking up merupakan teknik massage dengan mengangkat massa
otot dan segera melepaskannya kembali.
• Wringing merupakan teknik mengangkat masa otot kemudian
memutarnya sebelum dilepaskan kembali
Modalitas Terapi OA
• Relaxed passive movement terapi yang dilakukan dengan jalan
menggerakkan otot dan persendian pasien secara pasif. Terapi untuk
mendapatkan jangkauan gerak secara maksimal pada sendi, menimbulkan
efek relaksasi secara umum, mengaktifkan kembali otot yang selama ini
pasif, dan meningkatkan drainase limfe. Terapi ini bermanfaat pada
osteoartritis, stroke, kelumpuhan. dan pada pasien dengan bedrest total
• Manual training terapi ini dilakukan latihan mempergunakan alat bantu
jalan sampai pada akhimya dapat berjalan tanpa bantuan alat bantu. Terapi
dilakukan pada penderita yang mengalami amputasi kaki, pasca-stroke,
kelumpuhan, gangguan persendian. parkinson, dan ataxia.
Modalitas Terapi OA
• Transcutaneous Electrical Nerve Stimulations (TENS) untuk mengurangi
nyeri melalui mekanisme menghambat transmisi nyeri ke otak (gate
control theory) dan lewat mekanisme pengeluaran endorphins (hormon
yang dapat juga menurunkan kepekaan terhadap nyeri dan mempengaruhi
emosi). TENS dapat menghilangkan nyeri akut (trauma, inflamasi) dan
nyeri kronis (untuk segala kondisi)
Modalitas Terapi OA
Program Rehabilitasi Medis Pada Osteroatritis dapat dilakukan :
• Infra red therapy
• Wax bath
• Short Wave Diathermi (SWD)
• Ultrasound Terapi
• Transcutaneous Electrical Nerve Stimulations (TENS)
Terapi Exercise OA
• Tahapan program latihan pada osteoartritis.
• Tahap I : mobilisasi terkontrol untuk mengatasi nyeri.
• Tahap II dan III dilakukan dengan latihan bersifat open
kinetic-chain sampai dengan closed kinetic-chain pada
sendi yang mengalami artritis.
• Tahap IV difokuskan pada olahraga spesifik untuk
meningkatkan koordinasi neuromuskular dan meneruskan
latihan jenis closed kinetic chain.
• Tahap V (fase pemeliharaan) dilakukan edukasi kepada
penderita untuk mengurangi risiko terjadinya cedera
kembali dan memotivasi agar tetap melakukan latihan rutin
Terapi Exercise OA
• Tahap 1 tujuan utama terapi adalah untuk memulihkan jangkauan sendi
dan mengatasi penurunan kontrol motorik dan kekuatan otot kuadrisep
Terapi Exercise OA
• Pada tahap II dilakukan latihan jenis open kinetic chain tanpa pembebanan
untuk melatih kembali otot yang mendukung sendi lutut. Jangkauan sendi
yang aman adalah ekstensi lutut 90°- 40°
Terapi Exercise OA
• Tahap III, latihan yang dilakukan closed kinetic-chain. Prinsip latihan
dengan memfiksasi bagian distal sendi dan bagian proksimal digerakkan
memutari sumbu. Jangkauan yang aman pada latihan closed kinetic-chain
adalah dengan fleksi 60°
Terapi Exercise OA
• Tahap IV pasien diharapkan dapat kembaili melakukan aktivitas fisik
seperti sebelum terjadinya osteoartritis dengan risiko cedera ulang
minimal
Terapi Exercise OA
• Tujuan utama latihan Tahap V untuk mempertahankan level aktivitas pada
tahap IV sehingga kekuatan otot pendukung sendi menjadi optimal dan
mengurangi risiko terjadinya cedera ulangan. Latihan dilakukan 2-3 kali
dalam seminggu dengan melibatkan jenis latihan yang dapat
meningkatkan keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, ketahanan, dan
kemampuan propioseptor otot
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai